Sistim pengendalian intern yang dirancang dengan baik akan dapat mendorong
ditetapkannya kebijakan manajemen, disamping itu juga menciptakan efisiensi
operasi, melindungi aktiva dari pemborosan, kecurangan dan pencurian.
Prinsip pokok pengendalian intern adalah bahwa pegawai yang menyimpan atau
bertanggungjawab atas aktiva tertentu tidak diperkenankan mengurusi catatan
akuntansi aktiva yang bersangkutan.
Pengeluaran kas
Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas dilakukan
dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat
dilakukan melalui kas kecil.
Untuk membentuk suatu kas kecil, perusahaan menaksir jumlah kas yang
diperlukan untuk jangka waktu tertentu seperti seminggu atau sebulan.
Pada saat pemakaian kas kecil, perusahaan belum mencatat transaksi tersebut
tetapi pemegang kas kecil menyimpan bukti pengeluaran. Jika kas kecil akan diisi
kembali maka pada saat itu dibuat jurnal dengan mendebet rekening biaya dan
menkredit rekening kas.
Pada saat pembentukan dana kas kecil sebesar Rp. 100.000 jurnalnya
adalah sebagai berikut ;
Apabila uang dalam kas kecil mencapai tingkat minimum, maka dana harus diisi
kembali, untuk itu semua daftar pengeluaran harus disiapkan dan diajukan kepada
bendahara perusahaan untuk diteliti keabsahannya, dan apabila disetujui maka
kas kecil dapat diisi kembali pada jumlah semula.
Misalnya ;
Tanggal 15 maret pemegang kas kecil mengajukan permintaan kembali kas kecil
sebesar Rp. 87.000,- yang dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil berupa
biaya pos Rp. 44.000,-, Biaya angkut pembelian Rp. 18.000,-, Perlengkapan
kantor Rp.20.000,- dan macam-macam biaya lainnya Rp. 5.000,-, maka jurnal
yang harus dibuat adalah
Kas 12.000
Selisih Kas 1.000
Kas Kecil 13.000
Begitupun sebaliknya
REKENING GIRO BANK SEBAGAI ALAT PENGAWASAN
Penyimpanan kas dalam rekening giro bank adalah merupakan bagian dari
pelaksanaan pengendalian intern, karena bank biasanya menerapkan praktek
tertentu dalam mengamankan kas. Selain itu bank memberikan laporan kepada
pemegang giro secara periodik mengenai transaksi-transaksi yang terjadi secara
terinci.
Bukti Setoran
Bank menyediakan formulir yang digunakan pada saat seseorang akan menyetor
ke rekening giro.yang disebut dengan formulir setoran
Cek
Untuk mengambil uang pada rekening giro pemegang harus menggunakan cek,
yaitu perintah kepada bank untuk membayar kepada orang atau perusahaan
sejumlah uang sebagaimana yang tertulis pada cek tersebut.
Laporan Bank
Pada akhir bulan bank biasanya mengirimkan laporan bank bulanan kepada para
pemegang giro. Laporan tersebut berisi saldo awal dan saldo akhir bulan, serta
daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan
Rekonsiliasi Bank
Pembukuan perusahaan dan laporan bank seringkali menunjukkan jumlah saldo
yang berbeda, tetapi keduanya sama-sama benar, kadang perbedaan ini terjadi
karena perbedaan waktu pencatatan, oleh karena itu akuntan harus dapat
menjelaskan sebab-sebab terjadinya perbedaan tersebut. Proses ini disebut
rekonsiliasi bank.
1. Mulailah dari saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang
tercantum dalam rekening kas perusahaan, kedua saldo tersebut mungkin
tidak sama oleh karena perbedaan-perbedaan diatas
2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank hal-hal yang tercantum
dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank
a. Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank
b. Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo per bank
3. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantum
dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan.
a. Tambahkan pada saldo per buku (a) Penerimaan kas langsung
melalui bank, (b) Pendapatan bunga atas saldo giro di bank.
b. Kurangkan dari saldo per buku (a) Biaya administrasi bank, (b)
Biaya pencetakan cek, (c) Pengurangan yang dilakukan oleh bank
misalnya pengembalian cek kosong.
4. Hitunglah saldo per bank yang telah disesuikan dan saldo per buku yang
telah disesuaikan, kedua saldo tersebut harus sama.
5. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada butir 3 diatas.
6. Perbaiki semua kesalahn yang terdapat pada pembukuan perusahaan, dan
sampaikan pemberitahuan kepada bank jika bank melakukan kesalahan.
PT. Nusantara memiliki rekening giro di bank Niaga. Pada akhir bulan Januari PT.
Nusantara menerima Laporan dari Bank Niaga. Menurut laporan bank, saldo PT.
Nusantara per 31 Januari adalah Rp. 5.388.480,-, menurut pembukuan PT.
Nusantara saldo giro di bank Niaga adalah Rp. 3.294.210,-. Setelah dilakukan
pembandingan ditemukan hal-hal sebagai berikut :
PT. Nusantara
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Januari 20xx
Saldo per bank yang Rp. 5.729.970 Saldo Per buku yang Rp. 5.729.970
Telah disesuaikan telah disesuiakan
Jurnal penyesuaian