REKONSILIASI BANK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti praktikum pada pertemuan 1 ini mahasiswa mampu membuat
laporan rekonsiliasi bank.
B. TATA TERTIB DAN ETIKA PRAKTIK
1. Mahasiswa wajib mengikuti praktik akuntansi tepat waktu
2. Mahasiswa menyiapkan alat tulis dan kalkulator ( alat hitung)
3. Mahasiswa wajib mengikuti praktikum dengan seksama
4. Mahasiswa wajib membaca dan memahami petunjuk yang sudah disediakan
C. TEMPAT PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan melaui wa group, google classroom dan zoom meeting
D. TEORI
Setiap perusahaan / instansi akan menyimpan harta atau asset dalam bentuk kas yang
disimpan dan rekening bank. Rekening bank berfungsi sebagai safety asset perusahaan dan
juga sebagai salah satu pengendalian yang dilakukan untuk asetnya. Perusahaan yang
memiliki rekening bank harus melakukan penyesuaian data kas yang disimpan di bank
dengan rekening yang tercatat dalam perusahaan. Maka dari itu perlu dilakukan rekonsiliasi.
Rekonsiliasi bank merupakan rincian transaski dan nominal serta jumlah saldo kas
perusahaan dan jumlah yang berada dalam rekening bank berbeda jumlahnya. Rekonsiliasi
dilakukan oleh perusahaan maupun bank dikarenakan adanya beberapa hal seperti :
1. Jasa administrasi bank
2. Pendapatan bunga dari bank
3. Cek kosong atau cek yang ditolak bank
4. Setoran Dalam Perjalanan / deposit in transit
5. Chek yang masih beredar / outstanding checks
Contoh kasus 1
Diketahui saldo perusahaan (PT LG) Rp. 356.000.000 pada akhir bulan Agustus 2019
sementara untuk rek Koran Bank Mandiri terdapat saldo Rp. 345.000.000 ada beberapa
transaksi yang belum tercatat di bank maupun diperusahaan yang menyebabkan selisih,
perhatikan transaksi dibawah ini :
1. Ada penerimaan dari pelanggan yang langsung masuk kedalam pencatatan bank sebesar
Rp. 30.000.000 dan Cek dalam perjalanan Rp. 144.000.000
2. Pendapatan bunga bank Mandiri sebesar Rp, 200.000 belum dibukukan perusahaan dan
Biaya adm bank Rp 500.000
3. Adanya cek yang ditolak oleh pihak bank yang akan dipindahbukukan dari giro pelanggan
ke rek perusahaan Rp. 11.500.000
4. Terjadi kesalahan penulisan angka pada saat penarikan uang bank yang dilakukan oleh
perusahaan, cek untuk pembayaran hutang sebesar Rp. 24.000.000 keliru dicatat oleh
bagian keuangan sebesar Rp. 23.000.000 hal ini menyebabkan kurang catat perusahaan.
Dan Beberapa cek yang masih beredar diantaranya adalah :
FGD 12 24.000.000
FGD 13 35.900.000
FGD 14 55.900.000
Kasus 1.2
TRAVEL BARAYA yang berlokasi di daerah BSD merupakan sebuah perusahaan jasa travel memiliki
rekening di bank DKI. Pada akhir bulan Agustus perusahaan harus mebuat rekonsiliasi saldo bank
dengan rekening perusahaan . Diketahui saldo perusahaan. 1.912.000.000 pada akhir bulan Agustus
2019 sementara untuk rek Koran Bank BCA terdapat saldo Rp. 1.990.000.000, perhatikan transaksi
dibawah ini :
2. Pelanggan yang melakukan pembayaran melalui bank DKI secara online langsung transfer sebesar
Rp. 160.000.000, Cek dalam peredaran sebesar Rp. 91.690.000
3. Terjadi kesalahan catat perusahaan, cek untuk pembayaran gaji sebesar Rp.68.000.000 keliru
dicatat oleh bagian keuangan sebesar Rp. 50.000.000
5. Adanya cek kosong yang batal di proses oleh pihak bank dan tercatat oleh perusahaan Rp.
41.000.000
Dari kasus diatas buatlah rekonsiliasi bank dan perusahaan agar saldo perusahan dan bank memiliki
saldo yang sama. Gunakan lembar kerja yang telah disediakan dalam mengerjakan soal kasus 2 serta
buatkanlah jurnal yang diperlu
LEMBAR KERJA REKONSILIASI BANK
LEMBAR KERJA JURNAL PENYESUAIAN
PERTEMUAN 3
AKUNTANSI KAS KECIL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti praktikum pada pertemuan ini mahasiswa mampu mempraktekan
pembuatan laporan kas kecil dengan metode dana tetap dan metode dana berubah
2. Mahasiswa menggunakan pakaian kemeja dan celana bahan serta memakai sepatu
E. TEORI
Apapun jenis bisnisnya, baik itu bisnis dalam skala kecil (UKM) hingga bisnis
besar tentu menyadari betapa pentingnya manajemen keuangan sebagai
faktor yang krusial. Dalam kegiatan operasional perusahaan sendiri, Anda pasti
sering menemukan adanya kebutuhan-kebutuhan rutin untuk sehari-hari
dalam jumlah relatif kecil. Misalnya saja, alat tulis kantor dan konsumsi untuk
pekerja yang lembur. Pengeluaran semacam itu tentunya punya nilai yang
tidak besar dan sangat tidak efektif apabila dibayarkan menggunakan cek.
Maka dari itu, perusahaan setidaknya punya sejumlah uang yang biasa
disebut petty cash fund atau kas kecil.
DEFINISI KAS KECIL
Dalam setiap transaksi bisnis, perusahaan tidak selalu mengeluarkan nominal besar
untuk melakukan pembayaran. Namun, perusahaan juga pasti membeli kebutuhan
dengan kuantitas yang banyak tetapi dana yang dikeluarkan jumlahnya kecil. Kendati
nominalnya kecil, setiap uang yang dikeluarkan tetap harus dibuat dalam sebuah
pembukuan supaya memudahkan pihak akuntan perusahaan mencatat setiap
kegiatan keuangan perusahaan.
Pembukuan tersebut nantinya mencatat semua pengeluaran perusahaan dalam
jumlah yang tidak terlalu besar atau dinamakan kas kecil. Seperti yang sudah
disebutkan di awal, kas kecil ini umumnya dipakai perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasional ataupun hal-hal yang ada kaitannya dengan aktivitas
perusahaan.
Jadi, dengan kata lain kas kecil adalah sejumlah dana yang telah disiapkan
perusahaan untuk digunakan sebagai pengeluaran yang sifatnya rutin dalam jumlah
kecil. Biasanya kas kecil dipakai untuk mendanai pengeluaran seperti konsumsi untuk
rapat, entertain untuk klien atau rekan kerja dan sebagainya. Besaran kas kecil yang
ditetapkan perusahaan nominalnya berbeda, karena kebutuhannya pun tentu saja
berbeda. Ketika akan membuat kas kecil, perusahaan terlebih dahulu menetapkan
nilai kas kecil sesuai estimasi dari pembayaran yang dikeluarkan untuk jangka waktu
tertentu. Kemudian perusahaan akan mencairkan dana tersebut dari bank untuk
digunakan sebagai kas kecil.
Meskipun tergolong kecil jumlahnya, tetap harus ada yang mengelola dan
bertanggung jawab kas kecil. Umumnya kas kecil ini dikelola oleh sekretaris
perusahaan yang bertugas merencanakan, menyimpan, dan mencatat
penggunaannya. Pencatatan penting dilakukan untuk bukti biaya-biaya apa saja yang
dikeluarkan dalam memenuhi berbagai kepentingan perusahaan.
Berdasarkan pengertian tentang kas kecil di atas, maka bisa disimpulkan bahwa ada
beberapa tujuan dibuatnya kas kecil.
Memenuhi berbagai kepentingan perusahaan yang nominalnya kecil, tetapi
harus dipenuhi.
Menghindari cara yang kurang praktis dan tidak ekonomis, seperti
menggunakan cek hanya untuk membiayai kebutuhan perusahaan yang
jumlahnya relatif kecil.
Menghindari dan meringankan beban karyawan yang membuat mereka
mengeluarkan uang pribadi untuk keperluan kantor.
Mempercepat kegiatan pimpinan perusahaan yang digunakan secara
mendadak.
Lalu apakah setiap perusahaan wajib memiliki kas kecil? Tidak selalu. Karena
pembentukan kas kecil ini sifatnya opsional dan disesuaikan dengan masing-
masing kebutuhan perusahaan. Jika memang memang memutuskan untuk
membentuk kas kecil, pastikan pencatatan dilakukan secara detail dan bisa
dipertanggung jawabkan.
METODE PENGELOLAAN KAS KECIL
Pada metode fluktuasi, pencatatan selalu dilakukan setiap kali terjadi pengeluaran
dan langsung masuk ke dalam pembukuan kas kecil berupa jurnal formal. Jurnal ini
dipakai sebagai dasar pencatatan buku besar untuk keseluruhan transaksi keuangan
perusahaan.
Berbeda halnya dengan metode imprest, jumlah pengisian kembali nilai kas kecil
tidak harus sama dengan jumlah dana di awal, maka bisa kurang ataupun lebih.
Dengan begitu jumlah saldo kas kecil akan selalu ter-update, sehingga bisa dengan
langsung mengetahui sisa saldonya.
CARA PERHITUNGAN KAS KECIL
Setelah kita memahami apa itu pengertian kas kecil, sekarang langsung ke contoh
pembuatannya supaya Anda bisa lebih memahami.
Kemudian selama satu minggu pertama di bulan Januari 2019, kasir kas kecil
mengeluarkan rincian transaksi sebagai berikut:
Dari transaksi di atas jika dimasukkan ke dalam buku kas kecil, hasilnya seperti
ini:
Lalu tanggal 10 Januari 2019, kas kecil dilakukan pengisian kembali, maka
jurnalnya sebagai berikut:
Dari Jurnal di atas, kas kecil tidak terjadi perubahan. Maka, setelah pengisian
nominalnya kembali, saldo kas kecil tetap Rp 225.000 seperti yang ditetapkan
di awal. Lalu jika dibuat ke dalam buku kas, hasilnya seperti di bawah ini:
Setelah dilakukan pengisian lagi, saldo kas kecil yang semula Rp 150.000
menjadi Rp 160.000, sehingga berfluktuasi bisa jadi lebih besar ataupun lebih
kecil. Maka, buku kas kecilnya adalah:
Demikianlah pengertian dan juga cara lengkap pembuatan kas kecil untuk
perusahaan. Namun, perlu diingat bahwa kas kecil ini sifatnya opsional. Jadi,
boleh dilakukan atau tidak tergantung kebutuhan perusahaan.
Contoh Kasus I
Berikut adalah contoh soal kas kecil beserta jurnalnya.
Tanggal Transaksi
4 Des 2018 Diserahkan selembar cek sebesar Rp. 2.000.000,00 untuk membentuk kas kecil
18 Des
Dibayar biaya angkut sebesar Rp. 275.000,00
2018
19 Des
Dibayar uang makan untuk para karyawan yang lembur Rp. 150.000,00
2018
22 Des
Dibeli tunai peralatan kantor secara tunai Rp. 70.000,00
2018