Anda di halaman 1dari 27

HUKUM BISNIS

HAFIZA ADLINA, MBA

PERTEMUAN 2
PENGERTIAN HUKUM

• Hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa negara atau penguasa
masyarakat dinyatakan atau dianggap sebagai aturan yang mengikat bagi Sebagian
atau seluruh anggota masyarakat.
• Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku
manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol.
• Hukum adalah aspek terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan, Hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum
dalam masyarakat. Oleh karena itu setiap masyarat berhak untuk mendapat
pembelaan didepan hukum sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan
atau ketentuan-ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan
masyarakat dan menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.
FUNGSI HUKUM

• Law As Tool Of Social Control, yakni hukum sebagai control sosial, hukum lahir dari
masyarakat untuk masyarakat.
• Law As Tool Of Social Enggenering, yakni hukum sebagai rekayasa sosial agar
ketertiban dan keamanan dapat tercipta. Hukum dalam ini berupa peraturan
perundang-undangan.
TUJUAN HUKUM

Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman, kedamaian,


kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya
hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses pengadilan dengan prantara
hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, selain itu Hukum bertujuan untuk
menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya
sendiri.
JENIS-JENIS HUKUM DI INDONESIA

• Hukum Publik
• Hukum Pidana
• Hukum Tata Negara
• Hukum Administrasi Negara
• Hukum Private (Perdata)
• Hukum Perikatan
• Hukum Dagang
• Hukum Benda / Harta kekayaan
• Hukum Orang
KAIDAH HUKUM DI INDONESIA

• PERINTAH Harus dijalankan, merupakan keharusan. Contoh: pasal 1 UU 1/1974


tentang Perkawinan. (Perkawinan dan tujuannya berdasarkan Ketuhanan YME).
• LARANGAN Hal-hal yang tidak boleh/dilarang dilakukan Contoh: pasal 8 UU 1/1974
tentang Perkawinan. (larangan perkawinan).
• PERKENAN Hal-hal yang boleh dilakukan namun bukan keharusan. Contoh: pasal 29
UU 1/1974 tentang Perkawinan. (Perjanjian kawin)
MACAM-MACAM PEMBAGIAN HUKUM

Menurut sumbernya

1. Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangan.

2. Hukum adat, yaitu hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan.

3. Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara suatu dalam perjanjian Negara.

4. Hukum jurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan hakim.

5. Hukum doktrin, yaitu hukum yang terbentuk dari pendapat seseorang atau beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan hukum.
Menurut bentuknya
1. Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan pada berbagai perundangan.
2. Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan), yaitu hukum yang masih hidup dalam
keyakinan masyarakat, tapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti suatu
peraturan perundangan.
Menurut tempat berlakunya
1. Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu Negara.
2. Hukum internasional, yaitu yang mengatur hubungan hubungan hukum dalam
dunia internasional.
Menurut waktu berlakunya :
1. Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
2. Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang.
3. Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia.
Menurut cara mempertahankannya
1. Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan
dan hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan.
2. Hukum formal, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur tentang
bagaimana cara melaksanakan hukum material
Menurut sifatnya
1. Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun
mempunyai paksaan mutlak.
2. Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-
pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri.
Menurut wujudnya
1. Hukum obyektif, yaitu hukum dalam suatu Negara berlaku umum.
2. Hukum subyektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku pada
orang tertentu atau lebih. Disebut juga hak.
Menurut isinya
3. Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu
dengan yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan.
4. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat
kelengkapannya ata hubungan antara Negara dengan warganegara.
BISNIS
Bisnis adalah aktifitas yang melibatkan penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan
diinginkan oleh orang lain dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
INPUT

• PRODUKSI

PROSES
BISNIS • MANAJEMEN & TEKNOLOGI

OUTPUT

• POFIT
KEGIATAN BISNIS
1. Kegiatan perdagangan (Commerce), yakni kegiatan jual beli yang dilakukan orang atau badan
baik dalam negeri maupun luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Exs :
produsen/pabrik, dealer, agen, grosir, toko.
2. Kegiatan industri (industry), yakni kegiatan memproduksi atau menghasilkan barang-barang
yang lebih berguna Exs : industri kehutanan, perkebunan, pertambangan, jembatan, makanan
dan pakaian DLL.
3. Kegiatan jasa-jasa (service), yakni kegiatan yang menyediakan jasa-jasa yang dilakukan oleh
orang dan badan. Exs : jasa perhotelan, konsultan, asuransi, pariwisata dan pengacara.
HUKUM BISNIS
MENURUT MUNIR FUADY
• Hukum bisnis merupakan suatu perangkat atau kaidah hukum termasuk upaya penegakannya. Mengatur
mengenai tata cara pelaksanaan urusan atau aktifitas dagang, industry atau keuangan yang dihubungkan
dengan produksi atau pertukaran barang dan jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneur dalam
resiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif mendapatkan keuntungan.
MENURUT DR. JOHANNES IBRAHIM, SH, M.HUM
• Hukum bisnis merupakan seperangkat kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan
berbagai persoalan yang muncul dalam kegiatan antar manusia khususnya dibidang perdagangan.
ISTILAH LAIN HUKUM BISNIS

Hukum Dagang (Trade Law)

Hukum Perniagaan (Commercial Law)

Hukum Ekonomi (Economic Law)


SUMBER HUKUM BISNIS DI
INDONESIA
• Bersumber dari hukum perikatan (Buku III KUH Perdata)
• Bersumber dari KUH Dagang
• Aturan Perundangan
• Perjanjian Internasional
• Kebiasaan
• Doktrin
HUKUM BISNIS DI
INDONESIA
1. KUH Dagang yang belum banyak diubah
2. KUH Dagang yang sudah banyak berubah
3. KUH Dagang yang sudah diganti dengan Perundang-undangan yang terbaru
4. KUH Perdata yang belum banyak diubah
5. KUH Perdata yang sudah banyak berubah
6. KUH Perdata yang sudah diganti dengan Perundang-undangan yang baru
7. Perundang-undangan yang tidak terkait dengan KUH dagang maupun KUH Perdata
KUH DAGANG YANG BELUM
BANYAK DIUBAH
• Keagenan & Distributor (Makelar & Komisioner)
• Surat Berharga (Wesel, Cek & Aksep)
• Pengangkutan Laut
KUH DAGANG YANG SUDAH
BANYAK BERUBAH
• Pembukuan Dagang
• Asuransi
KUH DAGANG YANG SUDAH DIGANTI
DENGAN PERUNDANG-UNDANGAN
BARU

• Perseroan Terbatas
• Pembukuan Perseroan
• Reklame & Penuntutan Kembali dalam kepailitan
KUH PERDATA YANG BELUM
BANYAK DIUBAH
• Kontrak
• Jual Beli
• Hipotek (atas kapal)
KUH PERDATA YANG SUDAH
BANYAK BERUBAH
• Perkreditan
KUH PERDATA YANG SUDAH DIGANTI
DENGAN PERUNDANG-UNDANGAN
BARU

• Hak tanggungan (dahulu hipotek atas tanah)


• perburuhan
PERUNDANG-UNDANGAN YANG TIDAK
TERKAIT DENGAN KUH DAGANG
MAUPUN KUH PERDATA

• Perusahaan Go Publik dan Pasar Modal


• Penanaman Modal Asing
• Kepailitan dan Likuidasi
• Akuisisi dan Merger
• Pembiayaan
• Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
• Anti Monopoli
• Perlindungan Konsumen
• Penyelesaian Sengketa Bisnis
• Bisnis Internasional

Anda mungkin juga menyukai