Anda di halaman 1dari 31

HUKUM

ISTILAH
Alkas, Recht, Ius, Lex, dan Law.
• Hukum; dari bahasa Arab HAKAMA-YAHKUMU-HUKMAN, berarti
menghukum dan memaksa. Jamaknya: Alkas.
• Recht atau Rectum; bahasa Latin, bimbingan, tuntutan, atau
pemerintahan. Rex (Raja).
• Ius; bahasa Latin, mengatur, memerintah. Iustitia (keadilan).
• Lex; bahasa Latin, dari kata Lesere, mengumpulkan orang-orang
untuk diberi perintah.
• Law; bahasa Inggris, prinsip umum yang menjelaskan sifat dasar
sesuatu.
HUKUM
KBBI:
• Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat,
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.
• Undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk mengatur
pergaulan hidup manusia.
• Patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan
sebagainya) yang tertentu.
• Keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam
pengadilan); vonis.
HUKUM
• Peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
mengatur tingkah laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan,
dan mencegah terjadinya kekacauan.
• Hukum merupakan peraturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.
• Hukum juga dapat diartikan sebagai undang-undang dan peraturan
untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat.
• Ketaatan kepada peraturan dan hukum adalah sebuah konsep yang
harus diwujudkan dalam diri setiap warga negara. Semakin seseorang
itu taat hukum, maka bisa disimpulkan kalau tingkat kesadaran
hukumnya juga tinggi.
PENGERTIAN-PENGERTIAN HUKUM
• Seperangkat peraturan-peraturan yang tersusun secara baik serta teratur yang
sifatnya mengikat hakim dan masyarakat. (Plato)
• Aturan-aturan yang di dalamnya mengandung pertimbangan kesusilaan yang
ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam sebuah masyarakat dan menjadi
acuan atau pedoman bagi para penguasa negara dalam melakukan tugasnya. (EM
Meyers)
• Keseluruhan aturan yang dapat menjaga kehendak bebas dari orang lain. Dengan
demikian setiap orang harus menghargai hak dan kebebasan orang lainnya
selama hal tersebut tidak merugikan. (Immanuel Kant)
• Merupakan keseluruhan kaidah dan seluruh asas yang mengatur pergaulan hidup
bermasyarakat dan mempunyai tujuan untuk memelihara ketertiban dan meliputi
berbagai lembaga dan proses untuk dapat mewujudkan berlakunya kaidah
sebagai suatu kenyataan dalam masyarakat. (Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja)
UNSUR-UNSUR HUKUM
• Subyek yang membuatnya yaitu kewibawaan atau otoritas.
• Dasar dari tataran hukum atau obyek yang diatur tata hukum yang
bersangkutan, yaitu masyarakat yang diorganisasikan.
• Berkaitan dengan itu hukum adalah perintah, izin, janji, dan disposisi
(peraturan yang disediakan).
• Norma hukum (Sollen yang seharusnya diwujudkan dalam Sein).
• Isi dari tata hukum adalah kehidupan sosial dalam masyarakat.
• Hubungan hukum (antara subyek hukum dengan subyek hukum dan subyek
hukum dengan obyek hukum).
• Dasar hukum, akibat hukum, dan fakta hukum (peristiwa yang diatur oleh
hukum).
TUJUAN HUKUM
• Menciptakan sebuah ketertiban sehingga menjadi pokok terciptanya
sebuah struktur sosial yang teratur.
• Mencapai kemanfaatan, artinya hukum akan dan dapat menjamin
kebahagiaan orang banyak. Teori ini dikenal dengan teori utilities.
• Mencapai sebuah keadilan, artinya memberikan kepada setiap orang atas
apa yang sudah menjadi haknya. Teori itu kini dikenal sebagai teori etis.
• Mencapai adanya keadilan dan juga sebagai unsur keadilan. Unsur keadilan
yaitu kepentingan daya guna serta kemanfaatan.
• Keseluruhan syarat yang dengan kehendak bebas dari orang yang satu
dapat menyesuaikan diri dengan lainnya untuk menuruti peraturan hukum
soal kemerdekaan.
JENIS-JENIS HUKUM
Bisa digolongkan dengan berbagai cara:
• Hukum berdasarkan waktu.
• Hukum berdasarkan tempat berlakunya.
• Hukum berdasarkan sifatnya.
• Hukum berdasarkan bentuknya.
• Hukum berdasarkan sumbernya.
HUKUM BERDASARKAN WAKTUNYA
• Ius constitutum merupakan hukum positif yang berlaku saat ini bagi
suatu masyarakat dalam suatu daerah tertentu.
• Ius constituendum merupakan hukum yang berlaku untuk masa yang
akan datang.
• Hukum asasi merupakan hukum alam yang berlaku di manapun.
HUKUM BERDASARKAN TEMPAT BERLAKUNYA
• Hukum nasional ialah hukum yang hanya berlaku di dalam suatu
negara dan tidak berlaku di negara lain.
• Hukum internasional ialah hukum yang mengatur hubungan antara
negara-negara di berbagai penjuru dunia.
• Hukum asing ialah hukum yang berlaku di negara asing.
HUKUM BERDASARKAN SIFATNYA
• Hukum yang memaksa, merupakan hukum yang memiliki paksaan
secara mutlak dalam keadaan apapun.
• Hukum yang mengatur, merupakan hukum yang dapat
dikesampingkan atau diabaikan jika pihak-pihak yang bersangkutan
sudah membuat atau memiliki peraturan sendiri.
HUKUM BERDASARKAN BENTUKNYA
• Hukum tertulis ialah hukum yang dicantumkan atau ditulis dalam
perundang-undangan. Contohnya, hukum pidana yang dituliskan
dalam KUHP pidana dan hukum perdata yang dituliskan dalam KUHP
perdata.
• Hukum tidak tertulis ialah hukum yang tidak tercantum dalam
perundang-undangan atau hukum kebiasaan yang masih dijunjung
tinggi dalam keyakinan masyarakat. Meski hukum tersebut tidak
tercantum, masih berlaku serta masih ditaati seperti halnya peraturan
perundangan. Contohnya, hukum kebiasaan/adat suatu daerah atau
masyarakat tidak dicantumkan dalam perundang-undangan, namun
tetap dipatuhi oleh daerahnya.
HUKUM BERDASARKAN SUMBERNYA
• Hukum undang-undang ialah hukum yang tercantum di dalam
peraturan perundang-undangan.
• Hukum adat ialah hukum yang berada dalam peraturan-peraturan
adat.
• Hukum traktat ialah hukum yang dibentuk karena adanya suatu
perjanjian negara-negara yang terlibat di dalamnya.
• Hukum yurisprudensi ialah hukum yang terbentuk karena adanya
keputusan dari hakim.
• Hukum doktrin adalah hukum yang terbentuk dari pendapat
beberapa ahli hukum yang terkenal karena pengetahuannya.
HUKUM INTERNASIONAL
• Keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan
yang melintasi batas negara, antara negara dengan negara, dan negara
dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara
satu sama lain.
• Bagian hukum yang mengatur aktivitas yang berskala internasional.
• Sekumpulan hukum atau body of law yang terdiri dari asas-asas yang harus
ditaati oleh negara-negara di seluruh dunia dalam menjalin hubungan
internasional.
• Peraturan dan norma yang mengatur tindakan negara-negara dan entitas
lain.
• Hukum yang berdasarkan kemauan bebas dan persetujuan sebagian atau
keseluruhan negara.
TUJUAN HUKUM INTERNASIONAL
• Tujuan hukum internasional yang pertama adalah menciptakan sistem
hukum yang teratur dalam hubungan-hubungan internasional dengan
memperhatikan asas keadilan.
• Tujuan hukum internasional yang selanjutnya adalah mengatur
masalah bersama yang penting dalam hubungan subyek-subyek
hukum internasional.
JENIS HUKUM INTERNASIONAL
• Hukum Internasional Regional; yang berlaku atau terbatas daerah
lingkungan berlakunya, misal: Hukum Internasional Amerika atau
Amerika Latin, konsep landasan kontinen (Continental Shelf), dan
konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the living
resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di benua Amerika
sehingga menjadi hukum Internasional Umum.
• Hukum Internasional Khusus; Hukum Internasional dalam bentuk
kaidah yang khusus berlaku bagi negara-negara tertentu seperti
Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan,
kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-
beda dari bagian masyarakat yang berlainan.
BIDANG HUKUM
• Hukum pidana; peraturan yang menentukan perbuatan apa saja yang
tidak boleh dilanggar dan termasuk dalam tindak pidana. Hukum
pidana bersumber pada hukum tertulis dan tidak tertulis.
• Hukum perdata; peraturan yang mengatur hak dan kewajiban
seseorang dengan badan hukum.
• Hukum tata negara; hukum hubungan tertentu, yang muncul dalam
perjalanan sejarah dan diatur oleh hukum yang disebut negara.
• Hukum internasional; hukum yang mengatur segala aktivitas berskala
internasional.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (PPU)
• Peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang dan mengikat secara umum.
• Pemberian kewenangan membentuk peraturan perundang-undangan
yang diberikan oleh UUD atas UU kepada suatu lembaga
negara/pemerintahan.
• Pelimpahan kewenangan membentuk peraturan perundang-
undangan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
kepada peraturan perundang-undangan yang lebih rendah.
Pelimpahan tersebut dapat dinyatakan dengan tegas maupun tidak.
JENIS DAN HIRARKI PPU
• UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• UU ataupun Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang.
• Peraturan Pemerintah.
• Peraturan Presiden.
• Peraturan Daerah:
• Peraturan Daerah Provinsi
• Peraturan Gubernur
• Peraturan Daerah Kabupaten/kota
• Peraturan Walikota / Bupati
• Perdes/peraturan yang setingkat (dibuat oleh BPD atau nama lainnya bersama
dengan Kades atau nama lainnya).
FASE-FASE PEMBENTUKAN PPU
• Perencanaan,
• persiapan,
• teknik penyusunan,
• perumusan,
• pembahasan,
• pengesahan,
• pengundangan, dan
• penyebarluasan.
PROSES PEMBENTUKAN PPU
(UU No. 10 Tahun 2004)
PROSES PEMBENTUKAN PPU
(UU No. 10 Tahun 2004)

Advokasi

Advokasi

Advokasi

Advokasi

Advokasi
PERENCANAAN PENYUSUNAN UU
• Perencanaan penyusunan UU => Program Legislasi Nasional
(Prolegnas).
• Perencanaan penyusunan Perda => Program Legislasi Daerah.
• Penyusunan Prolegnas di lingkungan DPR dikoordinasikan oleh alat
kelengkapan DPR yang khusus menangani bidang legislasi.
• Penyusunan Prolegnas di lingkungan Pemerintah dikoordinasikan oleh
Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang PPu.
• Penyusunan Prolegnas antara DPR dan Pemerintah dikoordinasikan
oleh DPR melalui alat kelengkapan DPR yang khusus menangani
bidang legislasi.
KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBERCRIME)
• Istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer
atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya
kejahatan.
• Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan
lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit, penipuan
identitas, pornografi anak, dll.
JENIS-JENIS KEJAHATAN DUNIA MAYA
• Carding; berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain,
yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet
• Hacking; kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak
lain.Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian
membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati
keamanan (security)-nya.
• Cracking; hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker
bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan “carder” yang hanya mengintip
kartu kredit, “cracker” mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau
pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri
JENIS-JENIS KEJAHATAN DUNIA MAYA (cont.)
• Defacing; kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain. Tindakan deface
ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat
program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak
lain.
• Phishing; kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau
memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya
(password) pada suatu website yang sudah di-deface.
• Spamming; pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak
dikehendaki.
• Malware; program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software.
Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software
atau operating system.
UNDANG-UNDANG ITE
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi Elektronik
(ITE)
• Direvisi dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016.
• Pasal 27 UU ITE Tahun 2008 :
• Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yangmelanggar
kesusilaan. Ancaman pidana pasal 45(1) KUHP. Pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah). Diatur pula dalam KUHP pasal 282 mengenai kejahatan terhadap
kesusilaan.
UNDANG-UNDANG ITE (cont.)
Pasal 28 UU ITE Tahun 2008 :
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik.
Pasal 29 UU ITE Tahun 2008 :
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasaan atau menakut-
nakuti yang ditujukkan secara pribadi (CyberStalking). Ancaman pidana pasal
45 (3) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam
pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
UNDANG-UNDANG ITE (cont.)
Pasal 30 UU ITE Tahun 2008 ayat 3 :
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses
komputer dan/atau system elektronik dengan cara apapun dengan melanggar,
menerobos, melampaui, atau menjebol system pengaman (cracking, hacking,
illegalaccess). Ancaman pidana pasal 46 ayat 3 setiap orang yang memenuhi
unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat 3 dipidana denganpidana
penjara paling lama 8 (delapan) dan/atau denda paling banyak Rp
800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
Pasal 33 UU ITE Tahun 2008 :
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan
tindakan apa pun yang berakibat terganggunya system elektronik dan/atau
mengakibatkan system elektronik menjadi tidak bekerja sebagaiman
mestinya.
UNDANG-UNDANG ITE (cont.)
Pasal 34 UU ITE Tahun 2008 :
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan atau memiliki.
Pasal 35 UU ITE Tahun 2008 :
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan
manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan tujuan agar informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik tersebut seolah-olah data yang
otentik (Phising = penipuan situs).
PENYEBAB TERJADINYA CYBERCRIME
• Akses internet yang tidak terbatas.
• Kelalaian pengguna komputer
• Mudah dilakukan dengan alasan keamanan yang kecil dan tidak
diperlukan peralatan yang super modern.
• Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas,
mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan fanatik akan teknologi
komputer.
• Sistem keamanan jaringan yang lemah.
• Kurangnya perhatian masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai