Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR ILMU

HUKUM
GUSWAN HAKIM
FH UHO
SUMBER HUKUM:
SUMBER HUKUM MATERIIL
SUMBER HUKUM FORMIL
TERBENTUKNYA HUKUM
Terbentuknya
Hukum Kebiasaan kolektif / masyarakat

Kebiasaaan untuk melakukan suatu perbuatan atau


untuk tidak melakukannya
Kebiasaan
Kebiasaan sebagai suatu realitas dalam masyarakat
yang mempunyai kekuatan mengikat

Kebiasaan tersebut ditetapkan oleh penguasa umum

Dalam era pra-modern di Dalam era Modern


komunitas Kesukuan disebut Negara
/Masyarakat Adat
Dalam bentuk hukum tertulis
(Peraturan per-UU-an, Keputusan,
Dalam bentuk hukum
Vonis)
tidak tertulis
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM TEMPAT DIMANA
DITEMUKANNYA HUKUM
undang-undang,
 putusan-putusan pengadilan,
akta-akta, dan
bahan-bahan non hukum seperti inskripsi dan
literature.
KLASIFIKASI HUKUM

1.Hukum Menurut Fungsinya:


a. Hukum Materiil (substantive law), terdiri dari peraturan-peraturan yang memberi hak
dan membebani dengan kewajiban-kewajiban.

b. Hukum Formil (adjective law), peraturan hukum yang fungsinya melaksanakan atau
menegakkan hukum materiil atau menentukan bagaimana caranya melaksanakan
hukum materiil, bagaimana caranya mewujudkan hak dan kewajiban dalam hal ada
pelanggaran hukum atau sengketa.
.Hukum Menurut Saat Berlakunya:
2

a.Ius Constitutum, hukum yang telah


ditetapkan atau hukum yang berlaku
sekarang atau lazim disebut hukum positif.
b.Ius Constituendum, hukum yang masih
harus ditetapkan, hukum yang akan datang
atau hukum yang dicita-citakan.
• Hukum Menurut Daya kerjanya

a. Hukum yang bersifat memaksa (imperatif), kaidah


hukum yang dalam keadaan apapun harus ditaati dan
bersifat mutlak daya ikatnya.
b. Hukum yang bersifat melengkapi (fakultatif), kaidah
hukum yang dapat dikesampingkan oleh para pihak
dengan jalan membuat ketentuan khusus dalam
perjanjian yang mereka adakan.
4.Hukum Menurut Bentuknya:
a. Hukum Tertulis, kaidah-kaidah hukum yang
dicantumkan atau tertuang dalam berbagai
bentuk peraturan perundang-undangan.
b. Hukum Tidak Tertulis, kaidah hukum yang
tidak tertulis itu tumbuh di dalam dan
bersama masyarakat secara spontan dan
mudah menyesuaikan dengan perkembangan
masyarakat.
5.Hukum Menurut Wilayah Berlakunya:
a.Hukum Nasional, hukum yang berlaku dalam suatu
negara.
b.Hukum Internasional, hukum yang berlaku melintasi
batas wilayah suatu negara.
Hans Kelsen juga memberikan pendapat bahwa keberlakuan
hukum meliputi 4 macam lingkungan, yaitu:
a.waktu berlakunya (mulai dan berakhir),
b.daerah berlakunya,
c.terhadap siapa berlakunya, dan
d.soal-soal apa yang diaturnya.
Hukum Menurut Isinya:
a. Lex Generalis, hukum yang berlaku umum dan merupakan dasar,
misalnya hukum perdata.
b. Lex Specialis, hukum yang berlaku khusus, misalnya hukum
dagang.
c. Selain itu, dari segi isinya, hukum dapat juga dibagi menjadi:
d. Hukum Privat, hukum yang berkaitan dengan kepentingan
individu seperti hukum bisnis, hukum perdata, hukum acara
perdata.
e. Hukum Publik, hukum yang berkaitan dengan fungsi negara
seperti HTN, HAN, hukum pidana, hukum acara pidana.
7.Hukum Menurut Sumbernya7

a. Hukum Undang-undang, hukum yang tercantum dalam


peraturan perundang-undangan.
b. Hukum Adat, hukum yang diambil dari peraturan-peraturan
adat.
c. Hukum Yurisprudensi, hukum yang terbentuk dari putusan
pengadilan.
d. Hukum Traktat, hukum yang ditetapkan oleh hukum
internasional melalui perjanjian internasional.
e. Hukum Doktrin, hukum yang berasal dari pendapat para ahli.
8.Hukum Menurut Wujudnya
a. Hukum Obyektif, kaidah hukum dalam suatu negara yag
berlaku umum dan tidak dimaksudkan untuk mengatur
sikap tindak orang tertentu saja.
b. Hukum Subyektif, hukum yang timbul dari hukum
obyektif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau
lebih.
ALIRANHUKUM
•aliran atau mahzab hukum dipandang sangat
penting karena mempunyai pengaruh luas bagi
pengelolaan hukum lebih lanjut, seperti dalam
pembuatan undang- undang dan penerapan
hukum termasuk dalam proses peradilan.
1.ALIRAN LEGISME
a. hukum terdapat dalam undang-undang atau hukum
identik dengan undang-undang.
b. hakim tidaklah menciptakan hukum.
c. Hakim itu harus tunduk pada undang-undang.
d. semua hukum itu terdapat pada undang-undang.
2. FREIE RECHTSBEWEGUNG
• seorang hakim bebas untuk melakukan menurut
undang-undang atau tidak. Hal ini disebabkan karena
pekerjaan hakim adalah melakukan penciptaan hukum.
Pada aliran ini hakim benar-benar sebagai pencipta
hukum (judge made law). Putusan hakim lebih bersifat
dinamis dan up to date karena senantiasa
memperhatikan keadaan dan perkembangan
masyarakat
3. ALIRAN RECHTSVINDING
 hakim terikat pada undang-undang, akan tetapi tidaklah
seketat seperti menurut pandangan aliran legisme. Karena
hakim juga memiliki kebebasan.
 tugasnya hakim mempunyai apa yang disebut sebagai
“kebebasan yang terikat” atau “keterikatan yang bebas”. Oleh
sebab itu, maka tugas hakim disebutkan sebagai upaya
melakukan rechtsvinding yang artinya adalah menselaraskan
undang-undang pada tuntutan zaman
TEORI HUKUM
• Teori, ad; memberikan penjelasan dengan cara mengorganisasikan dan
mensistematisasikan masalah yang dibicarakan. Suatu teori merupakan
seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu
pandangan sistematis tentang fenomena dengan merinci hubungan-hubungan
antar variabel dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu
• Batasan teori mengandung tiga hal:
• pertama, sebuah teori adalah seperangkat proposisi yang terdiri dari konstruk-konstruk yang
terdefinisikan dan saling terhubung;
• kedua, teori menyusun antar-hubungan seperangkat variabel, dengan demikian merupakan
suatu pandangan sistematis mengenai fenomena-fenomena yang dideskripsikan oleh
variabel- variabel itu;
• ketiga, suatu teori menjelaskan fenomena. Penjelasan dan prediksi dapat dicakup secara
ringkas dalam teori. Sifat dan hakikat teori terletak pada penjelasannya tentang fenomena-
fenomena yang diamati. Teori akan memberikan sebuah sarana penjelasan yang bermanfaat
dan akan membantu untuk memperbandingkan teori-teori itu dan menilai manfaat teori-teori
tersebut.
• Radburch, tugas teori hukum adalah untuk membuat jelas nilai-nilai hukum dan
postulat-postulatnya hingga dasar-dasar filsafatnya yang paling dalam
• Meuwissen tugas teori Hukum. Ia memberikan suatu analisis tentang pengertian hukum dan
tentang pengertian- pengertia lain yang dalam hubungan ini relevan. Selanjutnya ia
menyibukkan diri dengan hubungan antara hukum dan logika. Akhirnya ia memberikan suatu
filsafat ilmu dari ilmu hukum dan suatu ajaran metode untuk praktek hukum.4
SISTIM HUKUM
• SISTIM ADALAH
• suatu kompleksitas elemen yang terbentuk dalam satu kesatuan interaksi (proses);
• masing-masing elemen terikat dalam satu kesatuan hubungan yang satu sama lain saling
bergantung ( interdependence of its parts);
• kesatuan elemen yang kompleks itu membentuk satu kesatuan yang lebih besar, yang
meliputi keseluruhan elemen pembentuknya itu ( the whole is more than the sum of its parts);
• keseluruhan itu menentukan ciri dari setiap bagian pembentuknya ( the whole determines the
natures of its parts);
• bagian keseluruhan itu tidak dapat dipahami jika ia dipisahkan, atau dipahami secara terpisah
dari keseluruhan itu ( the parts cannot be understood if considered in isolation from the whole);
• bagian-bagian itu bergerak secara dinamis secara mandiri atau secara keseluruhan dalam
keseluruhan (sistem) itu”
HUKUM
unsur-unsur dan ciri-ciri Hukum
Unsur-unsur hukum antara lain:
1. peraturan mengenai tingkah laku manusia;

2. peraturan itu dibuat oleh badan berwenang;


3. peraturan itu bersifat memaksa, walaupun tidak dapat dipaksakan;

4. peraturan itu disertai sanksi yang tegas dan dapat dirasakan oleh yang
bersangkutan.
Sedangkan ciri-cirinya adalah:
5. adanya suatu perintah, larangan, dan kebolehan;

6. adanya sanksi yang tegas


SISTEM HUKUM
• suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur
• mempunyai interaksi satu sama lain
• Bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut.
• Kesatuan tersebut diterapkan terhadap kompleks unsur-unsur yuridis seperti
peraturan hukum, asas hukum, dan pengertian hukum.
Terdapat Dimana Sistem Hukum:
 terdapat dalam berbagai tingkat.
 terdapat berbagai sistem.
 Keseluruhan tata hukum nasional dapat disebut sistem
hukum nasional.
 Kemudian masih dikenal sistem hukum perdata,
sistem hukum pidana, sistem hukum administrasi.
 Di dalam hukum perdata sendiri terdapat sistem
hukum keluarga, system hukum benda, sistem hukum
harta kekayaan dan sebagainya
KERJA SISTEM HUKUM
• Sistem hukum merupakan sistem terbuka (mempunyai
hubungan timbal balik dengan lingkungannya).
• Sistem hukum merupakan kesatuan unsur-unsur (yaitu
peraturan, penetapan) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
kebudayaan, sosial, ekonomi, sejarah, dan sebagainya.
• Sebaliknya sistem hukum mempengaruhi faktor-faktor di luar
sistem hukum tersebut.
• Peraturan-peraturan hukum itu terbuka untuk penafsiran yang
berbeda, oleh karena itu selalu terjadi pengembangan
KOMPONEN SISTEM HUKUM
1. Masyarakat Hukum; himpunan kesatuan-kesatuan hukum, baik individu maupun kelompok,
sekaligus tempat hukum itu diterapkan.
2. Budaya Hukum; pemikiran-pemikiran manusia dalam usahanya mengatur kehidupannya.
3. Filsafat Hukum; formulasi nilai tentang cara mengatur kehidupan manusia.
4. Ilmu Hukum; media komunikasi antara teori dan praktik hukum sekaligus media
pengembangan teori, desain, konsep hukum.
5. Konsep Hukum; formulasi kebijaksanaan hukum yang ditetapkan oleh suatu masyarakat
hukum.
6. Pembentukan Hukum; bagian proses hukum yang meliputi lembaga-aparatur-dan saran
pembentukan hukum.
7. Bentuk Hukum; hasil proses pembentukan hukum.
8. Penerapan Hukum; proses kelanjutan dari proses pembentukan hukum, meliputi lembaga-
aparatur-saran-prosedur penerapan hukum.
9. Evaluasi Hukum, proses pengujian kesesuaian antara hasil penerapan hukum dengan
undang-undang atau tujuan hukum yang telah dirumuskan sebelumnya.
Sistem Hukum di Dunia
• civil law,
• common law,
• hukum Islam
Civil Law

• Civil Law adalah sistem hukum yang banyak dianut oleh negara-negara Eropa
Kontinental yang didasarkan pada hukum Romawi.
• 3 karakteristik, Civil Law yaitu:
1) adanya kodifikasi;
2) hakim tidak terikat kepada preseden sehingga undang-undang menjadi sumber
hukum yang terutama;
3) sistem peradilan bersifat inkuisitorial. Inkuisitorial. Maksudnya:
hakim mempunyai peranan yang besar dalam mengarahkan dan memutus
perkara.
Hakim aktif dalam menemukan fakta dan cermat dalam menilai alat bukti.
Hakim berusaha mendapatkan gambaran lengkap dari peristiwa yang dihadapinya
sejak awal
SUMBER HUKUM FORMAL CIVIL LAW
peraturan-perundang-undangan, kebiasaan-kebiasaan, dan yurisprudensi.
peraturanperundang-undangan menjadi rujukan yang pertama.
menempatkan konstitusi tertulis pada urutan tertinggi dalam hierarki peraturan
perundang-undangan yang kemudian diikuti dengan undang-undang dan beberapa
peraturan dibawahnya
kebiasaan-kebiasaan dijadikan sebagai sumber hukum yang kedua untuk memecahkan
berbagai persoalan.
yurisprudensi bukanlah sumber hukum utama, hal ini didasari pandangan bahwa
yurisprudensi atau putusan-putusan hakim pengadilan sifatnya konkret dan hanya
mengikat pihak-pihak yang bersengketa saja. Bukankan aturan hukum harus bersifat
umum dan abstrak?
Common Law
• Sistem hukum yang dianut oleh suku-suku Anglika dan Saksa yang mendiami sebagian besar Inggris
sehingga disebut juga system Anglo-Saxon.
• 3 karakteristik, Sistem Common Law yaitu:
1) yurisprudensi dipandang sebagai sumber hukum yang terutama,
2) dianutnya doktrin stare decisis, dan
3) adanya adversary system dalam proses peradilan.
• Yurisprudensi sebagai sumber hukum utama karena 2 hal, yaitu alasan psikologis dan alasan praktis.
1) Alasan psikologis maksudnya setiap orang yang ditugasi untuk menyelesaikan perkara, ia cenderung
sedapat-dapatnya mencari alasan pembenar atau putusan-putusannya merujuk kepada putusan
yang telah ada sebelumnya daripada memikul tanggung jawab atas putusan yang dibuatnya sendiri.
2) alasan praktisnya adalah bahwa diharapkan adanya putusan yang seragam karena sering
dikemukakan bahwa hukum harus mempunyai kebiasaan dari pada menonjolkan keadilan pada
setiap kasus.
Hukum Islam
Hukum Islam adalah sistem aturan-aturan hukum agama islam.
Sumber Hukum Islam adalah:
• Al-Quran,
• Sunnah, yang merupakan penjelasan tentang ucapan, perbuatan, dan
tingkah laku Nabi
• Ijma’, yaitu pendapat-pendapat yang diterima secara umum di kalangan
orang beriman, terutama cendekiawan hukum dalam menafsirkan dua
sumber hukum utama tadi.
• Qiyas, yaitu penalaran dengan logika, terutama untuk menghasilkan
regulasi untuk situasi yang tidak secara langsung dicakup sumber-sumber
dasar.
• Karakteristik dari Hukum Islam adalah sangat fleksibel dalam segala kejadian dan
dapat mengikuti perkembangan jaman, walaupun didasarkan pada Al Quran yang
sudahdibuat beribu-ribu tahun yang lalu dan tidak dapat diubah
Sistim hukum di Indonesia
• Civil law Sebagai bekas negara jajahan Belanda (penjajah terlama di Indonesia),
sistem hukum di Indonesia cenderung mengikuti sistem hukum Civil Law,
karakteristik hukumnya sangat mirip,
• Sistim Hukum Islam sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama
Islam, system Hukum Islam juga mempengaruhi kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia, banyak peraturan perundang-undangan di Indonesia, baik
secara eksplisit maupun implisit mengadopsi ketentuan-ketentuan Hukum Islam,
bahkan terdapat satu propinsi (Nanggroe Aceh Darussalam) yang memiliki
keistimewaan dengan menerapkan sistem Hukum Islam dalam tata pemerintahan
dan kehidupan sosial sehari-hari.
• sistem Hukum Adat yang juga tumbuh dan diakui keberadaannya dalam system
Hukum Indonesia (walaupun secara terbatas). Beberapa pengaturan di bidang
hukum waris dan hukum agraria serta hukum pidana (secara terbatas) dipengaruhi
atau mengadopsi sistem Hukum Adat.

Anda mungkin juga menyukai