Anda di halaman 1dari 163

Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.

Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Pertama)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Andoolo tertutup untuk umum yang

memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung diruang

sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro Andoolo Konawe Selatan

Pada hari Senin, 18 Agustus 2020 dalam perkara Tindak Pidana

Perdagangan Orang dan Perdagangan Anak Atas nama :

Terdakwa :

MASAIL GUS SALEH, S.Ked Bin AHMAD alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang dan

Perdagangan Anak tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan Biasa.

SUSUNAN PERSIDANGAN

ARYA RAMADHAN. T,S.H.,M.H. ... Hakim Ketua

WIEN WAHYUNI, S.H.,M.H. ... Hakim Anggota I

RIZAT MEIZAR HIKMAT, S.H.,M.H. ... Hakim Anggota II

AGUNG SUSENO, S.H.,M.H ... Penuntut umum I

MELSI TALALA BR GINTING, S.H.,M.H. ... Penuntut Umum II

PUPUT SAPUTRI, S.H. ... Panitera Pengganti


Sidang dibuka oleh Hakim Ketua Sidang dan dinyatakan terbuka untuk

umum, kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum

apakah Terdakwa hadir dipersidangan. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Penuntut Umum menyatakanbahwa Terdakwa akan hadir pada sidang hari

ini. Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum

agar Terdakwa dihadapkan ke muka persidangan dalam keadaan bebas.

Atas perintah tersebut, Penuntut Umum memanggil Terdakwa untuk

hadir dipersidangan dalam keadaan bebas. Hakim Ketua Sidang

menanyakan kepada Terdakwa apakah dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani serta bersediamengikuti persidangan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa menyatakan bahwa

Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mencocokkan identitas Terdakwa

dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ada. Identitas Terdakwa

adalah sebagai berikut:

Masail Gus Saleh,Ked Bin AHMAD Alias Mail tempat lahir Ranomeeto,

umur 28 tahun tanggal lahir 3 Maret 1992, jenis kelamin laki-laki,

Agama Islam, Strata 1, Kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal

Jln.Poros Bandara Halu Oleo, Lrg.Gersamata, Kel. Ranomeeto, Kec.

Ranomeeto, Kab.Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.


Hakim Ketua Sidang mengingatkan kepada Terdakwa agar melihat,

mendengar dan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi didalam

persidangan serta Terdakwa diingatkan agar dalam persidangan

bersikap tenang, dan tidak ragu-ragu dalam hal mengemukakan sesuatu

yang dianggap penting.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah Terdakwa

didampingi oleh Penasihat Hukum. Atas pertanyaan tersebut Terdakwa

menyatakan bahwa iadidampingi oleh Penasihat Hukum.

Hakim Ketua Sidang meminta kepada Penasihat Hukum Terdakwa untuk

memperlihatkan Berita Acara Sumpah, Kartu Advokat dan Surat Kuasa

Khusus dari Terdakwa yang diberikan kepada Penasihat Hukumnya

tertanggal 21 April 2020.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Penasihat Hukum untuk

memperlihatkan Berita Acara Sumpah, Kartu Advokat, dan Surat Kuasa

Khusus kepada Majelis Hakim. Selanjutnya Penuntut Umum, serta

Terdakwa dipersilahkan maju untuk memeriksa.

Berita Acara Sumpah, Kartu Advokat dan Surat Kuasa Khusus

tersebut adalahsebagai berikut:-----------------------------------


Kemudian Penasihat Hukum memperlihatkan Berita Acara Sumpah,

Kartu Advokat, dan Surat Kuasa Khusus kepada Majelis Hakim.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang bertanya kepada Penasihat Hukum

bahwa benar Penasihat Hukum I atas nama Adriyanto Susilo, S.H.,LL.M,

Penasihat Hukum 2 bernama Annisa Sakinah,S.H.,M.H., Penasihat

Hukum 3 bernama Mega Agusmawati,S.H.,M.H. atas pertanyaan dari

Hakim Ketua Sidang Penasihat Hukum menjawab bahwa membenarkan

keterangan tersebut.

Kemudian Hakim Ketua Sidang bertanya kepada Penuntut Umum apakah

sudah siap dengan Dakwaannya. Atas pertanyaan tersebut Penuntut

Umum mengatakan bahwa telah siap dengan Dakwaannya, dan siap untuk

membacakan Dakwaannya.

Namun sebelum Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Penuntut Umum

membaca Dakwaannya. Hakim Ketua Sidang terlebih dahulu

menanyakan kepada Terdakwa serta Penasihat Hukumnya apakah telah


menerima salinan Dakwaan dari Penuntut Umum.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa menyatakan bahwa telah

menerima salinan Dakwaan. Selanjutnya atas perintah Hakim Ketua

Sidang, Penuntut Umum melanjutkan membaca Surat Dakwaan dengan

Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl sebagai

berikut:-----------------------------------------------------------
Setelah pembacaan Surat Dakwaan selesai, Hakim Ketua Sidang

menanyakan kepada Terdakwa apakah sudah mengerti mengenai

Dakwaan tersebut. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa

menjawab bahwa Terdakwa sudah mengerti mengenai tuduhan yang

diberikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat Hukum dan

Terdakwa apakah akan mengajukan Keberatan. Atas pertanyaan

tersebut Penasihat Hukum menjawab bahwa ia akan mengajukan

Keberatan atas Surat Dakwaan dari Penuntut Umum dan telah siap

untuk dibacakan.

Namun sebelum Penasihat Hukum membaca Keberatannya, Penasihat Hukum

meminta izin kepada Hakim Ketua Sidang untuk membagikan salinan

Keberatan tersebut, kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan

Penasihat Hukum.

Kemudian Penasihat Hukum menyerahkan salinan dari Keberatan

tersebut kepada Majelis Hakim dan Penuntut Umum. Selanjutnya

Penasihat Hukum membaca Keberatannya tersebut, yang isinya sebagai

berikut:-----------------------------------------------------------

-
Setelah dibacakannya Keberatan oleh Penasihat Hukum, selanjutnya

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum dan Penasihat

Hukum, serta Terdakwa apakah masih ada yang akan disampaikan. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum dan Penasihat Hukum,

serta Terdakwa menyatakan tidak ada lagi yang ingin disampaikan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menetapkan sidang berikutnya pada

hari Senin,25 Agustus 2020 pada pukul 10.00 WITA.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum agar

Terdakwa tetap ditahan dan dihadirkan diruang persidangan dalam

keadaan bebas pada sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Dua)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Andoolo tertutup untuk umum yang

memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung di ruang

sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro Andoolo Konawe Selatan

Pada hari Senin, 25 Agustus 2020 dalam perkara Tindak Pidana

Perdagangan Orang dan Perlindungan Anak. Atas nama :

Terdakwa:

MASAIL GUS SALEH, S.Ked, Bin AHMAD. Alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang dan

Tindak Perlindungan Anak tersebut diperiksa dengan acara

pemeriksaan Biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap menjalani sidang pada

hari ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Terdakwa menyatakan sehat

dan siap untuk menjalani sidang padahari ini.


Hakim Ketua mengatakan sesuai pada persidangan yang ditetapkan

sebelumnyabahwa hari ini adalah agenda tanggapan atas eksepsi.

Kemudian atas Pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum

menyatakan akan mengajukan Tanggapan atas Keberatan Penasihat

Hukum Terdakwa secara lisan pada hari ini juga Kemudian Hakim

Ketua Sidang mempersilahkan kepada Penuntut Umum untuk menyampaikan

Tanggapanya. Adapun isi Tanggapan atas Keberatan Penasehat Hukum,

Sebagai Berikut : -------------------------------------------------


Sebelum sidang diakhiri, kemudian Majelis Hakim bermusyawarah.

Setelah bermusyawarah, Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa setelah

adanya Pembacaan Pendapat atas Keberatan Penasihat Hukum oleh

Penuntut Umum, maka Majelis Hakim akan memberikan Putusan. Yang

dimana Putusan ini akan menjadi Putusan Akhir apabila menerima

Keberatan dari Penasihat Hukum. Dan Putusan ini akan menjadi

Putusan Sela apabila Majelis Hakim menolak Keberatan dari Penasihat

Hukum.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menetapkan sidang berikutnya pada

hari Senin,31 Agustus 2020 pada pukul 13.00 WITA.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum agar

Terdakwa tetap ditahan dan dihadirkan diruang persidangan dalam

keadaan bebas pada sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Tiga)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Andoolo terbuka untuk umum yang

memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung di ruang

sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro Andoolo Konawe Selatan

Pada hari Senin, 31 Agustus 2020 dalam perkara Tindak Pidana

Perdagangan Orang dan Perlindungan Anak. Atas nama :

Terdakwa:

MASAIL GUS SALEH, S. Ked Bin AHMAD Alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Perdangan Orang dan

Perlindungan Anak tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan Biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwadalam keadaan sehat dan siap menjalani sidang pada

hari ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Terdakwa menyatakan sehat

dan siap untuk menjalani sidang padahari ini.


Kemudian Hakim Ketua mengatakan sesuai pada persidangan yang

ditetapkan sebelumnya bahwa hari ini adalah agenda pembacaan

Putusan, yang dimana akan menjadi Putusan Akhir apabila Majelis

Hakim menerima Keberatan dari Penasihat Hukum dan akan menjadi

Putusan Sela apabila Majelis Hakim menolak Keberatan dari Penasihat

Hukum.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan Penuntut Umum,

Penasihat Hukum, serta Terdakwa agar memperhatikan amar Putusan

yang akan dibacakan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang membacakan Putusannya. Adapun isi

Putusannya adalah sebagai berikut:---------------------------------


Setelah Majelis Hakim membacakan Putusan, yang dimana Putusan

tersebut merupakan Putusan Sela. Maka Hakim Ketua Sidang

mengemukakan bahwa sidang akan dilanjutkan dengan agenda

Pemeriksaan alat bukti dan barang bukti dari Penuntut Umum.

Kemudian Majelis Hakim menanyakan kepada Penuntut Umum apakah

sudah siap dengan Saksi yang akan dihadirkan. Atas pertanyaan

Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum menyatakan akan mengajukan Saksi

saja, namun Penuntut Umum meminta waktu untuk mengajukan Saksi pada

sidang selanjutnya.

Kemudian atas Permintaan Penuntut Umum, Majelis Hakim bermusyawarah.

Setelah bermusyawarah Hakim Ketua Sidang menyatakan persidangan

dengan agenda pemeriksaan alat bukti dan barang bukti lakukan pada

sidang selanjutnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menetapkan hari sidang selanjutnya,

yaitu pada hari Senin, 7 September pada pukul 10.00 WITA dengan

agenda pemeriksaan alat bukti dan barang bukti dari Penuntut Umum.

Sebelum sidang diakhiri, Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada

Penuntut Umum dan Penasihat Hukum apakah masih ada yang akan

disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum menyatakan tidak akan memberikan tanggapan atas


Atas penetapan hari sidang selanjutnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum agar

menghadirkan Saksi dan Ahlinya dalam persidangan selanjutnya. Dan

memerintahkan kepada Penuntut Umum agar Terdakwa tetap ditahan dan

dihadirkan dalam keadaan bebas pada sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh Hakim Ketua Sidang dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Empat)

Dari persidangan pada Pengadilan Negeri Andoolo terbuka untuk umum

yang memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung

diruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro Andoolo Konawe

Selatan Pada hari Senin, 7 September 2020 dalam perkara Tindak

Pidana Perdagangan Orang dan Perlindungan Anak. Atas nama :

Terdakwa:

MASAIL GUS SALEH, S.Ked Bin AHMAD Alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidan Perdagangan Orang dan

Perlindungan Anak tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan Biasa.

Suasana sidang berbeda dengan sebelumnya karena saksi yang di

hadirkan adalah korban anak maka persidangan tertutup untuk semua.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap menjalani sidang pada

hari ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa menyatakan


sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari ini.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengemukakan sesuai pada persidangan

selanjutnya bahwa hari ini ialah pemeriksaan alat bukti dan barang

bukti dari Penuntut Umum. Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada

Penuntut Umum apakah para Saksi telah siap dihadirkan. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum menyatakan akan

menghadirkan 2 orang Saksi atas nama Maulin Reso selaku korban, dan

Rian Muliawansyah selaku korban. Karena Saksi yang di hadirkan

adalah seorang anak Kemudian Hakim Ketua meminta petugas pengadilan

untuk membawa Terdakwa untuk meniggalkan ruang persidangan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Penuntut Umum untuk

menghadirkan Saksinya.

Setelah para Saksi memasuki ruang persidangan kemudian Majelis

Hakim akan mencocokoan identitas para Saksi dan Majelis Hakim

mencocokan identitas Saksi sebagai berikut.

1. Maulin Reso

Tempat lahir Kendari pada tanggal 05 Maret 2004, Umur 16

Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Agama Islam,

Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jl. Brigjen Katamso No. 130,


Kel. Watubangga, Kec. Baruga, Konawe Selatan, Sulawesi

Tenggara.

Saksi pertama atas nama Maulin Reso menyatakan:

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua Sidang benar
identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi pertama apakah Saksi

mengenal Terdakwa, Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menyatakan

bahwa Mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan

apakah Saksi memiliki hubungan darah, semenda atau hubungan dengan

saudara Terdakwa, yang dijawab oleh Saksi bahwa ia tidak memiliki

Hubungan dengan saudara terdakwa.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang membacakan identitas Saksi yang

kedua atasnama Rian Muliawansyah :

2. Rian Muliawansyah

Tempat lahir Konawe Selatan, pada tanggal 23 Januari 2004,

Umur 16 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Islam,

Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jl. Brigjen Katamso No. 130,

Kel. Watubangga, Kec. Baruga, Konawe Selatan, Sulawesi

Tenggara.

Saksi kedua atas nama Rian Muliawansyah menyatakan :


Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua Sidang benar
identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi kedua apakah Saksi

mengenal Terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi kedua

menyatakan mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang

menanyakan apakah Saksi memiliki hubungan darah, semenda atau

hubungan dengan saudara Terdakwa, yang dijawab oleh Saksi bahwa ia

tidak memiliki hubungan dengan Terdakwa.

Setelah Hakim Ketua Sidang mencocokkan identitas para Saksi,

kemudian Hakim Ketua menyatakan bahwa Saksi akan diambil sumpahnya

sesuai Pasal 160ayat (3) KUHAP bahwa sebelum memberi keterangan,

Saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut cara agamanya

masing-masing.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Saksi Maulin Roso dan

Rina Muliawansyah untuk diambil sumpahnya. Selanjutnya Hakim

Anggota I mengambilsumpah kepada para Saksi sebagai berikut :

Ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan.

“ Bismillahirahmanirrahim., Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya

akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang

sebenarnya.”

Setelah Majelis Hakim memberikan sumpah kepada para Saksi-


Saksi, kemudian Hakim Ketua Sidang menyatakan kepada Saksi bahwa

sesuai Pasal 242 KUHP saudara Saksi diancam hukuman 7 tahun

penjara apabila terbukti memberikan keSaksian palsu. Atas

pernyataan dari Hakim Ketua Sidang, Saksi menyatakan mengerti atas

pernyataan tersebut.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum siapa

yang akan diperiksa pertama, kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang Penuntut Umum menyatakan bahwa Saksi atas nama Maulin Reso

dan Rian Muliawanyah di periksa secara bersamaan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Saksi pertama atas nama Maulin Reso sebagai berikut:

kapan Adik kenal

dengan MASAIL GUS

SALEH?

Saya tidak begitu

ingat, kalau tidak

salah semenjak kak

MASAIL berkunjung ke

Yayasan.

Lalu apakah Adik


pernah bertemu

dengan kak Mail

diluar Yayasan?

Saya sering berteman

dengan Kak MASAIL GUS

SALEH. Karena baru

ini dia mengajak saya

kerumahnya. Dia

mengajak saya

kerumahnya, untuk

menemaninya untuk

makan malam dan

menonton film.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada Saksi

Maulin Reso kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penuntut

Umum mengajukan pertanyaan Sebagai berikut :

Tadi Adik

mengatakan bahwa

Adik pernah ke

rumah Kak Mail.

Apakah benar pada


saat itu Kak Mail

melakukan

penyekapan?

Seingat saya, saya


disekap pada saat itu.

Adik disekap dimana?

Saya kurang tau, tapi

seingat saya ada

beberapa mobil

ditempat saya disekap.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti berupa Foto Garasi:--------------------

Atas alat bukti yang telah dihadirkan, Penuntut Umum kemudian

melanjutkanpertayaannya, sebagai berikut :


Apakah itu digarasi?

Kayaknya.

Apakah Adik dibius

pada saat itu?

Terkait bius saya

tidak tahu pak, tapi

tiba tiba kak MASAIL

menyemprotkan sesuatu,

sehingga saya tidak

sadarkan diri.

Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Saksi Maulin Reso, Kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penasihat Hukum untuk mengajukan pertanyaan

sebagai berikut :

Tadi Adik

mengatakan Adik

dikamar lalu

digarasi, apakah
Adik tahu siapa

yang memindahkan

Adik?

Saya tidak tahu pak,

yang saya tahu tiba-

tiba saya sudah

berada di garasi.

Tadi saudara

mengatakan bahwa

cairan yang

disemprotkan obat

bius, tapi

berdasarkan klaien

kami itu bukan obat

bius tetapi

pengharum ruangan

Kemudian Hakim Ketua Sidang menayakan kembali kepada Saudara Rian

Muliawansya sebagai berikut:

kapan Adik kenal

dengan MASAIL GUS

SALEH?
Saya tidak begitu

ingat, kalau tidak

salah semenjak kak

MASAIL berkunjung ke

Yayasan.

Lalu apakah Adik

pernah bertemu

dengan kak Mail

diluar Yayasan?

Saya sering berteman

dengan Kak MASAIL GUS

SALEH. Karena baru

ini dia mengajak saya

kerumahnya. Dia

mengajak saya

kerumahnya, untuk

menemaninya untuk

makan malam dan

menonton film.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada Saksi

Maulin Reso kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penuntut

Umum mengajukan pertanyaan Sebagai berikut :


Tadi Adik

mengatakan bahwa

Adik pernah ke

rumah Kak Mail.

Apakah benar pada

saat itu Kak Mail

melakukan

penyekapan?

Seingat saya, saya


disekap pada saat itu

Adik disekap dimana?

Saya kurang tau, tapi

seingat saya ada

beberapa mobil

ditempat saya disekap.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang

Mulia untuk menghadirkan alat bukti berupa Foto Garasi:------------


Atas alat bukti yang telah dihadirkan, Penuntut Umum kemudian

melanjutkanpertayaannya, sebagai berikut :

Apakah itu digarasi?

Kayaknya.

Apakah Adik dibius

pada saat itu?

Terkait bius saya

tidak tahu pak, tapi

tiba tiba kak MASAIL

menyemprotkan sesuatu,

sehingga saya tidak

sadarkan diri.
Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Saksi Maulin Reso, Kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penasihat Hukum untuk mengajukan pertanyaan

sebagai berikut :

Tadi Adik

mengatakan Adik

dikamar lalu

digarasi, apakah

Adik tahu siapa

yang memindahkan

Adik?

Saya tidak tahu pak,

yang saya tahu tiba-

tiba saya sudah

berada di garasi.

Setelah Majelis Hakim, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Saksi Maulin Reso, Selanjutnya Hakim

Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum dan Penasihat Hukum

apakah masih ada yang ingin ditanyakan. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum menyatakan sudah


tidak ada yangakan disampaikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Saksi Maulin Reso,

Rian Muliawansyah agar duduk di kursi Saksi yang telah disediakan,

dan diharapkan agar tidak bercakap-cakap dengan Saksi lainnya.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa pemeriksaan Saksi

dari penuntut umum telah selesai, maka akan kita lanjutkan

dengan pemeriksaan Saksi dan Ahli dari penasehat hukum. Kemudian

Penuntut Umum menyatakan bahwa pada sidang selanjutnya masih ada

saksi dan Ahli yang akan dihadirkan dalam persidangan. menanyakan

kepada Penasihat Hukum apakah Saksi dan Ahli nya siap dihadirkan

hari ini.

Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah, setelah bermusyawarah Hakim

KetuaSidang mengemukakan bahwa sesuai permintaan Penuntut Umum yang

meminta penghadiran Saksi dan Ahli pada sidang selanjutnya, maka

Hakim Ketua Sidang menetapkan sidang selanjutnya Pada tanggal 07

September 2020 Pada Pukul 13.30 WITA.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum agar

Terdakwa tetap ditahan dan dihadirkan dalam keadaan bebas pada

sidang selanjutnya.
Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Lima)

Dari persidangan pada Pengadilan Negeri Andoolo terbuka dan

tertutup untuk umum yang memeriksa perkara Pidana dalam tingkat

pertama berlangsung diruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Potoro Andoolo Konawe Selatan Pada hari Senin, 07 September 2020

dalam perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Perlindungan

Anak. Atas nama :

Terdakwa:

MASAIL GUS SALEH, S.Ked Bin AHMAD Alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidan Perdagangan Orang dan

Perlindungan Anak tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan Biasa.

Suasana persidang sama dengan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap menjalani sidang pada

hari ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa menyatakan

sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari ini.


Kemudian Hakim Ketua Sidang mengemukakan sesuai pada persidangan

selanjutnya bahwa hari ini ialah pemeriksaan alat bukti dan barang

bukti dari Penuntut Umum. Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada

Penuntut Umum apakah para Saksidan Ahlinya telah siap dihadirkan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum menyatakan akan

menghadirkan 3 (tiga) orang Saksi atas nama Ade Rumbajan selaku

korban, Garda Aulia selaku penjual pasar gelap, Ayu Hardianti

selaku Mahasiswa Kedokteran Universitas Halu Oleo, dan 2 (dua) Ahli

atas nama Dr.Wijaya Suseno, Sp.B.,M.H. dan Dr. Nazli Chaerana

Mutia,S.H,M.H.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Penuntut Umum untuk

menghadirkan Saksi-Saksi beserta Ahlinya.

Setelah para Saksi dan Ahli memasuki ruang persidangan kemudian

Majelis Hakim akan mencocokoan identitas para Saksi dan Ahli namun

sebelum itu terlebih dahulu Majelis Hakim meminta agar Ahli membawa

kedepan surat tugasnya, setelah itu Majelis Hakim mencocokan

identitas Saksi dan Ahli sebagai berikut.

1. Ade Rumbajan

Tempat lahir Kendari pada tanggal 12 Februaru 2003, Umur


18 Tahun,Jenis Kelamin Laki-laki,Agama Islam,Anak Yayasan

Innayah Peduli Kasih, Kewarganegaraan Indonesia,Alamat

Jln.Brigjen Katamso No.130,Kel,Watubangga, Kec.Baruga.

Saksi pertama atas nama Ade Rumbajan menyatakan:

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua Sidang benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi pertama apakah Saksi

mengenal Terdakwa, Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menyatakan

bahwa Mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan

apakah Saksi memiliki hubungan darah, semenda atau hubungan

pekerjaan dengan saudara Terdakwa, yang dijawab oleh Saksi bahwa ia

tidak memiliki Hubungan pekerjaan dengan saudara terdakwa.

2. Garda Aulia

Tempat lahir Kendari pada tanggal 27 November 1992, Umur

28 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan Wiraswasta,

Agama Katolik, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Lrg. Lumba-

lumba, Kel. Lalolara, Kec.Kambu. Kota Kendari.

Selanjutnya kedua Atas nama Garda Aulia Menyatakan:

Bahwa apa yang telah dibijarakan oleh Hakim Ketua Sidang benar
identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi pertama apakah Saksi

mengenal Terdakwa, Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menyatakan

bahwa Mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan

apakah Saksi memiliki hubungan darah, semenda atau hubungan

pekerjaan dengan saudara Terdakwa, yang dijawab oleh Saksi bahwa ia

memiliki Hubungan pekerjaan dengan saudara terdakwa.

3. Ayu Hardianti

Tempat lahir Bulukumba pada tanggal 27 November 2000, Umur

20 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan Mahasiswa,

Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jln.H. Lamuse,

Kel.Lepo-lepo, Kec.Baruga. Kota Kendari.

Selanjutnya kedua Atas nama Ayu Hardianty Menyatakan:

Bahwa apa yang telah dibijarakan oleh Hakim Ketua Sidang benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi pertama apakah Saksi

mengenal Terdakwa, Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menyatakan

bahwa Mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan

apakah Saksi memiliki hubungan darah, semenda atau hubungan


pekerjaan dengan saudara Terdakwa, yang dijawab oleh Saksi bahwa ia

memiliki Hubungan pekerjaan dengan saudara terdakwa.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memeriksa identitas Ahli:

1. Dr. Wijaya Soseno, Sp.B.,M.H

Tempat lahir Surabaya, pada tanggal 14 Juni 1986, Umur 3 8

Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Pekerjaan Dokter Ahli Bedah

Vorensik, Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat

Perumahan POLDA Kendari, Kel.Lepo-lepo, Kec.Baruga. Kota

Kendari.Lamuse, Kel.Lepo-lepo, Kec.Baruga. Kota Kendari.

Ahli atas nama Dr. Wijaya Soseno, Sp.B.,M.H Menyatakan:

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Ahli apakah Ahli Mengenal

terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Ahli menyatakan tidak

mengenal Terdakwa.

2. Dr.Nazli Chaerana Mutia,S.H.,M.H

Tempat lahir Bandung, pada tanggal 28 September 1973, Umur

48 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan Dosen Hukum

Pidana Universitas Gajah Mada, Agama Islam, Kewarganegaraan


Indonesia, Alamat jln.Terusan Buah Batu, Sukamara,

Kec.Bojongsoang. Kota Bandung. Jawa Barat.

Ahli atas nama Dr.Nazli Chaerana Mutia,S.H.,M.H Menyatakan:

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Ahli apakah Ahli Mengenal

terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Ahli menyatakan tidak

mengenal Terdakwa

Setelah Hakim Ketua Sidang mencocokan identitas para saksi,

kemudian Ketua menyatakan bahwa Saksi dan Ahli akan di ambil

sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa sebelum memberi

keteranga, Saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji mnurut cara

agama masing-masing.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Saksi Ade Rumbajan, dan

Saksi Ayu Hardianti untuk terlebih dahulu untuk diambil sumpahnya.

Selanjutnya Hakim Anggota 1 mengambil sumpah kepada para saksi

sebagai berikut:

Ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan

“ Bismillahirahmanirahimanirrahim, Demi Allah saya bersumpah,

bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan tidak lain dari
pada yang sebenarnya”

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Saksi Garda Aulia

untuk selanjutnya diambil sumpahnya. Selanjutnya Hakim Anggota 1

mengambil sumpah kepada saksi sebagai berikut:

Ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan

“Saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan

tiada lain dari pada yang sebenarnya”

Kemudian Hakim Katua Sidang mempersilahkan kepada para Ahli untuk

selanjutnya diambil sumpahnya. Selanjutnya kepada Ahli untuk

selanjutnya Hakim Ketua mengambil sumpah kepada Ahli sebagai

berikut:

Ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan

“ Bismillahirahmanirahimanirrahim, Demi Allah saya bersumpah, akan

memberikan pendapat tentang soal-soal yang dikemukakan menurut

pengetahuan dan keAhlian saya dengan sebaik-baiknya”

Setelah Majelis Hakim memberikan sumpah kepada para Saksi-

Saksi, kemudian Hakim Ketua Sidang menyatakan kepada Saksi bahwa

sesuai Pasal 242 KUHP saudara Saksi diancam hukuman 7 tahun

penjara apabila terbukti memberikan kesaksian palsu. Atas


pernyataan dari Hakim Ketua Sidang, Saksi menyatakan mengerti atas

pernyataan tersebut.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum siapa

yang akan diperiksa pertama, kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang Penuntut Umum menyatakan bahwa Saksi atas nama Ade Rumbajan

yang akan diperiksa terlebih dahulu.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Saksi Dan Ahli yang

lain untuk menunggu di luar ruangan persidangan, karena terlebih

dahulu pemeriksaan Saksi Atas nama Ade Rumbajan. Atas pernyataan

tersebut Saksi atas nama Garda Aulia, Ayu Hardianti, serta Ahli Dr.

Wijaya Soseno, Sp.B.,M.H dan Dr.Nazli Chaerana Mutia,S.H.,M.H.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Saksi pertama atas nama Ade Rumbajan sebagai berikut:

Sejak kapan

saudari kenal

dengan MASAIL GUS

SALEH?

Saya tidak begitu

ingat, kalau tidak

salah semenjak kak


MASAIL berkunjung ke

Yayasan.

Lalu apakah Saudari

pernah bertemu

dengan terdakwa

diluar Yayasan?

Akhir akhir ini saya

sering bertemu dengan

MASAIL GUS SALEH.

Karena baru baru ini

dia mengajak saya

kerumah nya. Dia

mengajak saya ke

rumahnya, untuk

menemaninya untuk

makan malam dan

menonton film.

Apakah saudari tahu

mengenai penyakit

terdakwa?
Saya tidak mengetahui

mengenai penyakit yang

diderita oleh MASAIL.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada Saksi

Ade Rumbajan kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penuntut

Umum untuk mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

Berdasarkan

keterangan dari

saksi sebelumnya,

bahwa saudari

bersama ketiga anak

laiannya disekap.

Apakah benar?

Benar Pak.

Apakah anda dibius

pada saat itu?

Iya Pak.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti berupa Foto Garasi:--------------------


Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan beberapa

pertanyaan kepada Saksi Ade Rumbajan Kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan

kepada Saksi Ade Rumbajan pertanyaan sebagai berikut:

Tadi saudari

mengatakan bahwa

saudari dibius

sebanyak dua kali

apakah benar kedua-

duanya terdakwa

yang melakukan?

Tidak yang pak,

orang lain yang

melakukannya.

Kemudian Penasehat Hukum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang

Mulia untuk menghadirkan alat bukti berupa Gambar pelaku pengambilan

Ginjal:--------------------------------------------------------------
Atas alat bukti yang telah dihadirkan, Penasihat Hukum kemudian

melanjutkan pertayaannya, sebagai berikut :

Dari gambar

tersebut siapa yang

membius saudari?

Dari gambar tersebut

siapa yang membius

saudara?

Setelah Majelis Hakim, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum

mengajukan pertanyaan. Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan

kepada Terdakwa apakah akan menanggapi keterangan yang telah

disampaikan oleh Saksi di ruang persidangan. Atas pertanyaan Hakim

Ketua, Terdakwa menyatakan bahwa tidak akan menanggapi atau

mengajukan pertanyaan atas keterangan yang telah disampaikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi apa masih ada

yang ingindi sampaikan, atas pertanyaan tersebut Saksi Ade Rumbajan

menjawab Bahwa tidak ada lagi yang ingin di tambahkan.


Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Penuntut Umum

untuk menghadirkan Saksi kedua. Kemudian Hakim mengajukan beberapa

pertanyaan kepada Saksi atas nama Garda Aulia sebagai berikut:

Sejak kapan

saudarai kenal

MASAIL GUS SALEH?

Sejak SMA.

Tadi saudarai

mengatakan bekerja

sebagai wirausaha,

wirausaha dibidang

apa?

Olshop.

Jadi Olshop jual

baju?

Iya Yang Mulia


Setelah Majelis Hakim mengajukan pertanyaan kepada Saksi Garda Aulia

kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penuntut Umum untuk

mengajukan pertanyaan kepada Saksi Garda Aulia pertanyaan sebagai

berikut:

Tadi saudara

mengatakan kenal

dengan terdakwa,

kapan terakhir kali

saudari

berkomunikasi

dengan terdakwa?

Pertengahan bulan

Januari kalau tidak

salah yang mulia.

Sering tidak

saudari

berkomunikasi

dengan terdakwa?

Tidak, hanya pada

pertengahan Januari.
Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti berupa Screenshot antara Garda Aulia

dan Terdakwa:--------------------------------------------------------

Atas alat bukti yang telah dihadirkan, Penuntut Umum kemudian

melanjutkan pertayaannya, sebagai berikut :

Maksud dari kata

organ itu apa

saudari saksi?

Organ Ginjal Pak.

Berapa harga organ

tersebut?
Harga 1 satu Organ

250 Juta..

Bentuk

pembayarannya

bagaimana dan yang

di Transfer

bagaimana?

100Juta–900Juta.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti berupa Cek dan Bukti Transfer:---------


Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan beberapa

pertanyaan kepada saksi Garda Aulia Kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan

kepada Saksi Garda Aulia pertanyaan sebagai Berikut:

Kemudian Penasehat Hukum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang

Mulia untuk menghadirkan kembali alat bukti Screenshot Chatt Garda

Aulia dan Mail sebagai berikut:-------------------------------------

Kemudian setelah alat bukti tersebut ditampilkan kemudian Penasehat

Hukum kembali mengajukan pertanyaan kepada saksi Garda Aulia

sebagai berikut:

Berdasarkan bukti

tersebut, bahwa

klien kami yang


menawarkan organ

kepada saudari.

Lalu dari mana

klien kami bisa

mengetahui terkait

penjualan organ

yang saudara saksi

jalankan?

Terkait hal tersebut

saya tidak tau, karena

pada saat itu MAIL

tiba-tiba menghubungi

saya duluan.

Sebelumnya saudari

pernah melakukannya?

Pernah.

Sudah berapa kali

saudari melakukan

hal itu?

Sudah dua kali pak.


Berarti dalam hal

ini, saudari saksi

sering melakukan

penjualan organ

sehingga klien kami

mengetahui hal

tersebut?

Dua kali pak.

Setelah Majelis Hakim, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum

mengajukan pertanyaan. Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan

kepada Terdakwa apakah akan menanggapi keterangan yang telah

disampaikan oleh Saksi di ruang persidangan. Atas pertanyaan Hakim

Ketua, Terdakwa menyatakan bahwa tidak akan menanggapi atau

mengajukan pertanyaan atas keterangan yang telah disampaikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi apa masih ada

yang ingin sampaikan, atas pertanyaan tersebut Saksi Garda Aulia

menjawab Bahwa tidak ada lagi yang ingin di tambahkan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Saksi Garda


Aulia agar duduk di kursi Saksi yang telah disediakan dan

diharapkan agar tidak bercakap-cakap dengan saksi lainnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum

Untuk menghadirkan Saksi berikutnya. Selanjutnya Penuntut Umum

memerintahkan petugas menghadirkan Saksi atas nama Garda Aulia

keruang Persidangan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah Saksi sehat dan siap

untuk menjalani sidang pada hari ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang Saksi menyatakan sehat dan siap menjalani sidang pada hari

ini.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mengajukan beberapa pertanyaan

kepada Saksi atas nama Ayu Hardianti sebagai berikut;

Sejak kapan saudari

mengenal terdakwa?

Saya lupa yang mulia

namun yang saya tahu

dia adalah anak dari

dosen saya.
.

Seberapa akrab

saudari dengan

terdakwa?

Saya cukup akrab Yang

Mulia karena kak Mail

sering memberikan saya

pekerjaan.

Pekerjaan seperti

apa yang saudari

maksud?

pekerjaan paru waktu

seperti di kafe Yang

Mulia karena saya

sangat membutuhkan

uang untuk biaya

kuliah saya.

Setelah Majelis Hakim selesai mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Saksi Ayu Hardianti Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada

Penasehat Penuntut Umum untuk mengajukan pertanyaan kepada Saksi

Ayu Hardianti pertanyaan sebagai berikut:


Kapan terakhir kali

saudari bertemu

dengan saudara

terdakwa dan apa

yang di bahas pada

pertemuan tersebut?

Terakhir itu pak pada

saat dibangian koffee

di area sao-sao pak.

Kami membahas Mengenai

operasi yang akan kami

lakukan pak, dimana

pada saat itu saya

beserta ke tiga teman

saya sepakat untuk

melakukan operasi

tersebut karena sangat

kami lagi membutuhkan

uang untuk membeli

cadaver.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti CCTV Dibagian Bangki Coffee sebagai


berikut:------------------------------------------------------------

Kemudian setelah alat bukti tersebut ditampilkan kemudian Penuntut

Umum kembali mengajukan pertanyaan kepada saksi Ayu Hardianti

sebagai berikut:

Kemudian Tadi

saudari mengatakan

sering di berikan

pekerjaan oleh

terdakwa apakah

ada pekerjaan lain

selain itu?

Iya Pak, terakhir

saya di suruh untuk

melakukan operasi
dengan bayaran yang

cukup tinggi.

Berapa bayaran yang

di janjikan oleh

terdakwa?

Rp 25.000.000,00-, per

orng pak.

Operasi apa yang

saudara terdakwa

tawarkan kepada

anda?

Opersai pengambilan

ginjal pak.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti Gambar Ginjal dan asil Uji DNA sebagai

berikut:------------------------------------------------------------

Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan beberapa


pertanyaan kepada Ayu Hardianti, Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan

kepada Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Namun Baik tadi

saudari mengatakan

bahwa klien kami

menyuruh saudarai

untuk melakukan

operasi

pengambilan ginjal,

namun menurut

pertanyaan klien

kami mengatakan

bahwa saudari yang

menghubunginya

untuk memaksa

memberikan

pekerjaan.

Bagaimana ini

saudari Saksi?

Jadi pak sebenarnya ka

Mail yang duluan

menghubungi saya, tapi

saya tidak
mengangkatnya. Lalu

saya telpon balik ka

Mail.

Jadi benar saudari

yang menelepon

balik dan memaksa

operasi tersebut?

Iya benar pak.

Kemudian

berdasarkan

pernyataan dari

Klien kami bahwa

yang melakukan

operasi pada saat

itu adalah saudara

beserta ketiga

mahasiswa lainnya,

benar demikian?

Iya benar tapi kan Kak

Mail yang mengarahkan

kami.

Setelah Majelis Hakim, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum

mengajukan pertanyaan. Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan


kepada Terdakwa apakah akan menanggapi keterangan yang telah

disampaikan oleh Saksi di ruang persidangan. Atas pertanyaan Hakim

Ketua, Terdakwa menyatakan bahwa tidak akan menanggapi atau

mengajukan pertanyaan atas keterangan yang telah disampaikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi apa masih ada

yang ingin di sampaikan, atas pertanyaan tersebut Saksi Ayu

Hardianti menjawab Bahwa tidak ada lagi yang ingin di tambahkan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Saksi untuk duduk

dikursi Saksi yang telah disingkirkan, dan diharapkan agar tidak

bercakap-cakap dengan Saksi lainnya.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum

untuk menghadirkan Saksi berikutnya. Atas perintah Hakim Ketua,

Penuntut Umum mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi Saksi yang akan

dihadirkan. Dan selanjutnya akan menghadirkan Ahli.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Penuntut Umum

untuk menghadirkan Ahli kedalam ruang persidangan. Penuntut Umum

memerintahkan petugas untuk menghadirkan Ahli Dr. Wijaya Soseno,

Sp.B.,M.H
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan kepada Ahli Dr.Nazli

Chaerana Mutia,S.H.,M.H. sebagai berikut:

Saudari Ahli, bisa

saudari jelaskan

riwayat pendidikan

saudara?

Jadi yang mulia, saya

mengambil S-1 di

Jurusan Ilmu Hukum

pada Fakultas Hukum

Universitas Diponegoro,

Kemudian saya

melanjutkan studi

magister saya di

Jurusan Ilmu Hukum di

Universitas Indonesia,

kemudian saya

mengambil program

Doktor Politik

kriminal saya di

Universitas Gadjah
Mada, Yang Mulia.

Saudari ahli,

sebelumnya saudari

sudah berapa kali

dimintai keterangan

sebagai ahli didalam

persidangan?

Saya sering diminta

pendapat sebagai ahli

sudah tujuh kali yang

mulia, seperti kasus

Aktivis Dano Tabuni,

kasus TPPO di NTT, dan

kasus-kasus lainya

yang sama dengan kasus

saat ini.

Jadi saudara ahli

bisa saudara

jelaskan

karakteristik

tindak pidana

perdagangan orang?
TPPO atau Human

Trafficking sesuai

Menurut Undang Undang

No.21 tahun 2007

tentang Pemberantasan

Tindak Pidana

Perdagangan Orang

Pasal 1 ayat (1),

perdagangan orang

adalah tindakan

perekrutan,

pengangkutan,

penampungan,

pengiriman, pemindahan

atau penerimaan

seseorang dengan

ancaman kekerasan,

penggunaan kekerasan,

penculikan, penyekapan,

pemalsuan, penipuan,

penyalahgunaan

kekuasaan atau posisi

rentan, penjeratan

utang atau memberi

bayaran atau manfaat,

sehingga memperoleh
persetujuan dari orang

yang memegang kendali

atas orang lain

tersebut, baik yang

dilakukan di dalam

negara maupun antar

negara, untuk tujuan

eksploitasi atau

mengakibatkan orang

tereksploitasi. Ada

tiga elemen pokok yang

terkandung dalam

pengertian pedagangan

orang di atas yaitu,

pertama elemen

perbuatan, yang

meliputi merekrut,

mengangkut,

memindahkan,

menyembunyikan atau

menerima. Kedua,

elemen sarana atau

cara untuk

mengendalikan korban,

yang meliputi ancaman,

penggunaan paksaan,
berbagai bentuk

kekerasan, penculikan,

penipuan, kecurangan,

penyalahgunaan

kekuasaan atau posisi

rentan atau

pemberian/penerimaan

atau keuntungan untuk

memperoleh persetujuan

dari orang yang

memegang kendali atas

korban.Ketiga, elemen

tujuannya, yang

meliputi eksploitasi,

setidaknya untuk

prostitusi atau bentuk

eksploitasi seksual

lainnya, kerja paksa,

perbudakan,

penghambaan dan

pengambilan organ

tubuh

Setelah Majelis Hakim selesai mengajukan beberapa pertanyaan kepada

AhlI Dr.Nazli Chaerana Mutia,S.H.,M.H.Kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penasehat Penuntut Umum untuk mengajukan

pertanyaan kepada Ahli Dr.Nazli Chaerana Mutia,S.H.,M.H.pertanyaan


sebagai berikut:

Apakah orang

berpenyakitan mental

yang melakukan tindak

pidana secara Sadar

dapat dipertanggung

jawabkan?

Pelaku tindak pidana

yang mampu bertanggung

jawab

(toerekenginsvatbaarhe

id) secara pidana

ditandai dengan

keadaan yang sadar.

Namun, harus diingat

bahwa hasil

pemeriksaan dari

psikiater mengenai

psikopatologi pelaku

tindak pidana tidak

bersifat mengikat

hakim dalam menentukan


ada atau tidaknya

pertanggung jawaban

pidana dari pelaku

tindak pidana,

walaupun dalam hal ini

memiliki kerja sama

dengan psikiater dalam

menentukan

psikopatologi tersebut.

Hakim dapat memutus

lain daripada hasil

pemeriksaan psikiater,

tentunya dengan

pertimbangan kepatutan

dan kepantasan dalam

hukum pidana. Artinya,

hakim lah yang

memiliki kewenangan

secara penuh untuk

menyatakan apakah

seorang pelaku tindak

pidana memiliki

kemampuan bertanggung

jawab atau tidak,

dengan memperhatikan

apakah penyakit
tersebut sedemikian

besarnya hingga

perbuatan terdakwa

tidak dapat dimintai

pertanggung jawaban

pidana. Dalam kutipan

Lamintang, yang

menyatakan bahwa dalam

usaha untuk mengambil

keputusan tentang ada

atau tidaknya

“ toerekeningsvatbaarh

eid ” dari seseorang

pelaku itu, hakim

harus memperhatikan

kenyataan, yaitu

sampai berapa jauh

gangguan penyakit itu

mempunyai pengaruh

terhadap keadaan

psikis dari si pelaku,

dan harus

mempertimbangkan

apakah pengaruh

tersebut sedemikian

rupa hingga pelakunya


itu menjadi tidak

mampu untuk menyadari

tentang arti dari

perbuatannya itu atau

tidak, dan sesuai

dengan kesadarannya

itu juga mampu untuk

menentukan apa yang

ingin ia lakukan

ataupun tidak. Dalam

pokok ini bukan

semata-mata pada

keadaan jiwa si

pembuat, tetapi

tentang bagaimana

hubungan jiwa si

pembuat itu dengan

perbuatan yang

dilakukan. Apakah ada

hubungan yang

sedemikian rupa

eratnya sehingga si

pembuat tidak mampu

bertanggung jawab atas

perbuatan yang

dilakukannya.
Menetapkan ada atau

tidaknya hubungan

keadaan jiwa dengan

perbuatannya itu

merupakan wewenang

hakim, dan bukan ahli

jiwa. Keterangan ahli

oleh dokter jiwa

(psychiater) di sidang

pengadilan tentang

keadaan jiwa si

pembuat tidaklah wajib

diikuti oleh majelis

hakim. Akan tetapi,

oleh adanya alasan

bahwa hakim pada

umumnya bukanlah ahli

di bidang kejiwaan,

maka sewajarnya

pendapat ahli jiwa itu

dipertimbangkan untuk

memperkuat pendapatnya

atau menjadi dasar

pendapatnya.

Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan beberapa


pertanyaan kepada Ahli Ahli Dr.Nazli Chaerana Mutia,S.H.,M.H., Kemudian

Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasehat Hukum untuk mengajukan

pertanyaan sebagai berikut:

Saudari Ahli dalam

hukum pidana pada

saat kapan seseorang

dapat dimintai

pertanggung jawaban

pidana?

Jadi yang mulia,

berdasarkan ketentuan

dalam pasal 44 KUHP

dapat disimpulkan

Pertama, kemampuan

bertanggung jawab

dilihat dari sisi si

pelaku berupa keadaan

akal atau jiwa yang

cacat pertumbuhan atau

terganggu karena

penyakit. Kedua,

penentuan kemampuan
bertanggung jawab

dalam konteks yang

pertama harus

dilakukan oleh seorang

psikiater. Ketiga, ada

hubungan kausal antara

keadaan jiwa dan

perbuatan yang

dilakukan. Keempat,

penilaian terhadap

hubungan tersebut

merupakan otoritas

hakim yang mengadili

perkara. Kelima,

system yang dipakai

dalam KUHP adalah

diskriptif normative

karena di satu sisi,

menggambarkan keadaan

jiwa oleh psikiater,

namun di sisi lain

secara normative hakim

akan menilai hubungan

antara keadaan jiwa

dan perbuatan yang

dilakukan.
Lalu ada 3

metode untuk

menentukan

ketidakmampuan

bertanggung jawab.

Pertama, metode

biologis yang

dilakukan oleh

psikiater. Jika

psikiater telah

menyatakan seseorang

sakit jiwa, maka tidak

dapat

dipertanggungjawabkan

secara pidana. Hal ini

karena seseorang yang

gila atau sakit jiwa

tidak memiliki

kehendak sesuai

adagium furiosi nulla

voluntes est. Kedua,

metode psikologis yang

menunjukkan hubungan

antara keadaan jiwa

yang abnormal dengan

perbuatannya. Metode
ini mementingkan

akibat jiwa terhadap

perbuatannya sehingga

dapat dikatakan tidak

mampu bertanggung

jawab dan tidak dapat

dipidana. Ketiga,

metode biologi-

psikologis. Selain

memperhatikan keadaan

jiwa, juga dilakukan

penilaian hubungan

antara perbuatan

dengan keadaan jiwanya

untuk dinyatakan tidak

mampu bertanggung

jawab . saat ini,

metode biologis-

psikologis yang

digunakan untuk

menentukan apakah

seseorang mampu

bertanggung jawab

ataukah tidak.
Saudari bisa

dijelaskan bagaimana

perubahan

kepribadian untuk

mempengaruhi

penilaian terhadap

kemampuan

bertanggung jawab

pelaku dalam

perspektif Hukum?

Pada awalnya dalam

hukum pidana, konsep

kesalahan mengenal

konsep kesalahan

psikologis, dalam

artian pengartian

kemampuan pertanggung

jawaban seseorang

ditentukan dari

psikiater. Hal itu

dapat dilihat dari

yurisprudensi HR

Belanda &

yurisprudensi

Indonesia. tetapi,
kemudian menjadi

konsep psikologis

karena berkuat di DID

& hal tersebut kalau

dilihat dalam pasal 44

mencoba menafsirkan

pasal 44 dengan

pendekatan historis &

penafsiran otentik

tapi kemudian pada

tahun __ pandangan

tersebut kemudian

berubah menuju konsep

kesalahan normatif

sebagaimana dalam

yurisprudensi belanda

HR ... & kemudian hal

tersebut diterima

dalam konsep hukum

Indonesia melalui

yurisprudensi.

Saudari bisa

jelaskan bagaimana

kekuatan pembuktian

forensik?
Di dalam KUHAP bagian

buku keempat mengenai

pembuktian dan putusan

dalam acara

pemeriksaan biasa

antara lain: diatur

mengenai system

pembuktian, macam-

macam alat bukti dan

kekuasaan pembuktian

dan di dalam Pasal 183

KUHAP yang mengatakan

di mana Hakim tidak

boleh menjatuhkan

Pidana kepada

seseorang kecuali

apabila sekurang-

kurangnya dua alat

bukti yang sah,

memperoleh keyakinan

bahwa suatu tindak

pidana benar-benar

terjadi dan bahwa

terdakwalah yang

bersalah melakukannya.

Pembuktian tindak
pidana dalam tahap

pemeriksaan yaitu

dilakukan oleh

penyidik dengan

berdasarkan barang

bukti yang ditemukan

pada tersangka atau

Tempat Kejadian

Perkara (TKP) dan

berdasarkan pembuktian

dari Laboratorium

Forensik, pembuktian

dengan menggunakan

hasil Laboratorium

Forensik sangat

membantu dalam

penyelidikan dalam

suatu tindak pidana

dan dikarenakan hasil

laboratorium Forensik

adalah alat bukti sah

yang berupa surat dan

keterangan ahli maka

dengan demikian

terpenuhilah alat

bukti dalam mengajukan


suatu perkara tindak

pidana.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Penuntut Umum

untuk mrnghadirkan Ahli selanjutnya kedalam ruang persidangan.

Penuntut Umum memerintahkan petugas untuk menghadirkan Ahli

Dr.WijayaSoseno,Sp.B.,M.H.

Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan kepada Ahli Dr.Nazli

Chaerana Mutia,S.H.,M.H. sebagai berikut:

Apa tugas dan

wewenang saudara

sebagai dokter bedah

forensik?

Tugas serta wewenang

saya sebagai dokter

bedah forensik adalah

untuk melakukan

pemeriksaan serta

visum terhadap korban

tindak pidana kemudian


membuat hasil

pemeriksaan

berdasarkan kondisi

sebenar – benarnya.

Sudah berapa kali

saudara dipanggil

untuk menjadi saksi

ahli dalam

persidangan?

Saya sudah dipanggil

ke persidangan sebagai

saksi sudah sebanyak 9

(Sembilan) kali,namun

untuk kasusserupa

dengan kali ini,ini

menjadi yang ke tiga

kalinya untuk saya.

Bisa saudara jelaskan

secara singkat

mengenai riwayat

pendidikan saudara?
Saya menamatkan

pendidikan S1 saya di

fakultas kedokteran

universitas Indonesia

dalam 7 (tujuh)

semester 3 (tiga)

tahun 6 (enam) bulan,

kemudian gelar S2

spesialis bedah di

fakultas kedokteran

universitas gadjah

mada dalam waktu 3

(tiga) tahun,gelar Dr

saya terima dalam

kurun waktu 2 (dua)

tahun 6 (enam) bulan

di universitas gadjah

mada,dan terakhir

gelar magister hukum

saya raih dalam waktu

2 (dua) tahun di

universitas padjajaran.

Setelah Majelis Hakim selesai mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Ahli Dr.Wijaya Soseno,Sp.B.,M.H. Kemudian Hakim Ketua


mempersilahkan kepada Penasehat Penuntut Umum untuk mengajukan

pertanyaan kepada Ahli Dr.Wijaya Soseno,Sp.B.,M.H. pertanyaan

sebagai berikut:

Apakah akibatnya

sangat fatal jika

melakukan operasi

pengambilan ginjal

dengan alat medis

yang terbatas dan

seadanya?

Selayaknya peosedur

pasca operasi pada

umum nya yang

dijalankan sesuai

S0P,namun hal ini juga

masih berpotensi

mengalami kegagalan

apalagi operasi yang

diluar daripada

prosedur sebenarnya

tentu saja hal ini

sangat membahayakan,

kekurangan sarana
serta alat dapat

sangat membahayakan

pasien.

Terdakwa bersama

empat orang

mahasiswa kedokteran

diketahui melakukan

prosedur operasi

yang berlokasi di

sebuah ruangan

garasi lantai bawah

tanah rumah terdakwa.

Menurut saudara ahli

apakah ruangan

garasi yang

digunakan sebagai

sarana operasi telah

memenuhi SOP medis?

Untuk sistematika

kesiapan kamar operasi

diera covid ini musti

memenuhi (1) enam

sasaran keselamatan

pasien, (2) prinsip


pelayanan anastesi dan

bedah pada era covid,

(3) adaptasi kebiasaan

baru. Jika melihat

bahwa operasi tersebut

dijalankan secara

legal maka ruangan

tersebut jauh dari

kata memenuhi standar

operasional kesiapan

ruangan pasca operasi.

Hal ini bukan kecaman

semata namun memang

operasi yang dilakukan

ditempat seperti itu

sangat membahayakan,

disisi lain ruangan

yang tidak higienis

juga beresiko

penyebaran bakteri,

dapat menginfeksi

berkelanjutan baik

terhadap pasien juga

terhadap tenaga medis.

Namun karena operasi

ini dilakukan secara


illegal maka wajar

saja apabila dilakukan

tanpa memperhatikan

unsur-unsur yang

mementingkan

keselamatan pasien

akan tetapi tetap saja

hal ini tidak dapat

dibenarkan.

Berdasarkan fakta

kejadian perkara

hasil penyelidikan,

ditemukan selain

sarana serta

prasarana yang

digunakan terdakwa

itu terbatas dan

seadanya, dalam

proses operasi,

terdakwa dalam

menjalankan aksinya

menggunakan obat-

obatan berupa pereda

nyeri (asam

mefenamat),
anestesi(nitrous

oksida N2O, halotan,

enfluron, isu fluran,

kemudian pengering

luka (Alchanna),

vitamin (Becom-

zet,dan folafit

400mg), cairan infus

(NACL/RL). Menurut

saudara ahli apakah

obat-obatan yang

digunakan oleh

terdakwa adalah

obat-obatan yang

sesuai dalam standar

operasional?

Obat-obatan yang

ditemukan oleh

penyidik memang benar

dapat digunakan dalam

proses operasi namun

obat-obatan tersebut

tidak memenuhi standar


operasional media.

Dalam prosedur operasi

sekelas pengangkatan

ginjal obat-obatan

tersebut tidak

memenuhi standar dosis

untuk melakukan

operasi sekelas

pengangkatan atau

pencakokan organ tubuh

seperti ginjal.

Menurut saudara ahli,

apakah operasi yang

dilakukan oleh

terdakwa bersama

keempat orang

mahasiswa kedokteran

yang membantunya

sudah memperhatikan

aspek terbaik untuk

keempat korban?

Saat akan melakukan

operasi sekelas

pengangkatan ginjal
dalam medis, pihak

yang bersangkutan

harus memberikan

persetujuan untuk

melakukan operasi. Hal

ini diperlukan agar

pihak medis dapat

menjalankan prosedur

operasi dengan optimal.

Selain dari

persetujuan pasien,

pihak medis juga harus

memperhatikan syarat-

syarat yang diperlukan

seperti pasien harus

berusia 18 tahun,

sehat secara fisik dan

mental, tekanan darah

normal, tidak

menyandang diabetes,

termasuk diabetes

gestasional, tidak

menderita kanker dan

atau memiliki riwayat

penyakit kanker namun

jauh berbeda dengan


yang dilakukan oleh

terdakwa. Berdasarkan

fakta hasil

penyelidikan, barang

bukti berupa lokasi

operasi yang bertempat

di garasi bawah tanah

sebuah rumah, alat-

alat penanganan

operasi yang seadanya

dan terbatas, obat –

obatan yang terbatas

dan tidak memenuhi

standar dosis operasi

hingga yang paling

penting adalah

persetujuan keempat

pasien yang menjadi

korban sehingga

berdasarkan data yang

ada,jelas bahwa

terdakwa dan keempat

mahasiswa kedokteran

tidak memeperhatikan

aspek terbaik bagi

para korban.
Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti Rekaman CCTV sebagai berikut:---------

Setelah menampilkan alat bukti berupa Rekaman CCTV Penuntut Umum

melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut:

Berdasarkan olah

tempat kejadian

perkara, penyidik

menemukan bahwa

terdapat temuan

dalam rekaman cctv

yang menyunting

terdakwa sedang

membawa koper
berukuran besar

dari depan

kamarnya diduga

menuju ke garasi

mondar-mandir

sebanyak empat

kali dan

berdasarkan

kesaksian korban

bahwa pada saat

keadaan sadar ia

pertama kaali

dibawa ke kamar

terdakwa kemudian

diduga korban ini

pingsan

diakibatkan obat

bius yang

diberikan oleh

terdakwa dan pada

saat korban

terbangun korban

sudah berada di

ruangan garasi.

Menurut saudara

ahli, apakah koper


yang terdapat

dalam rekaman

video cctv ini

dapat digunakan

sebagai wadah

untuk pemindahan

keempat orang anak

ini?

Menurut saya, kalau

dari apa yang saya

lihat di video rekaman

cctv ini bahwa ukuran

koper ini dapat memuat

seukuran 1 tubuh

seorang anak dan dari

gerak-gerik si

terdakwa ini

menampakkan bahwa ia

sedang menarik sebuah

beban yang berat. Ini

dapat dilihat dari si

terdakwa yang

menggulung lengan

bajunya sampai ke siku

dan tampak ekspresi


kelelahan disaat

terdakwa kembali

menarik koper ketiga

dan keempat. Dan

jumlah terdakwa mondar

mandir ke garasi

dengan menarik koper

sama dengan jumlah

anak yang menjadi

korban

Setelah Majelis Hakim selesai mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Ahli Dr.Wijaya Soseno,Sp.B.,M.H. Kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penasehat Penuntut Umum untuk mengajukan

pertanyaan kepada Ahli Dr.Wijaya Soseno,Sp.B.,M.H. pertanyaan

sebagai berikut:

Menurut saudara

ahli apakah

mungkin operasi

dapat dilakukan

diluar ruangan

standar

operasional medis?
Operasi diluar

standar operasional

ruangan medis tentu

saja dapat dilakukan

namun ini hanya lah

sebuah alternative

darurat jadi apabila

operasi dapat

dilakukan sesuai

standar operasional

maka tentu saja

alternative tadi tidak

digunakan,dalam hal

ini hanya beberapa

jenis kasus dengan

alternative operasi

darurat seperti

ditempat

pengungsian,medan

perang,dan/atau

keadaan medesak yang

tidak memungkinkan

pasien menunggu lebih

lama.
Dalam operasi

bedah, tata cara

serta teknik yang

digunakan musti

sesuai dengan

prosedur

medis,berdasarkan

pemeriksaan

saudara sebagai

dokter sepesialis

bedah apakah

operasi yang

dilakukan oleh

terdakwa telah

sesuai dengan

dengan prosedur

operasi bedah?

saya sudah memeriksa

keempat korban dan ya

memang benar

berdasarkan hasil

visum, prosedur bedah

yang dilakukan oleh

terdakwa sudah sesuai


dengan prosedur yang

sebenarnya.

Bisa saudara ahli

jelaskan apa

resiko efek

samping dari

pengangkatan

ginjal?

Pengangkatan ginjal

beresiko menyebabkan

komplikasi umum berupa

pendarahan,infeksi

pada bekas luka

jahitan,atau reaksi

terhadap obat

bius ,namun biasanya

ini hanya reaksi pasca

awal setelah oprasi

setelah pengecekan

rutin serta

menggunakan obat –

obatan sesuai anjuran

dokter gejala tersebut

akan kian menurun


karna gejala tersebut

hanya gejala umum

disebabkan ginjal

musti menyesuaikan

kembali pada tubuh.

Setelah Majelis Hakim, Penuntut Umum, dan Penasehat Hukum bertanya

kepada Ahli. Selanjutnya Hakim Sidang menanyakan kepada Tedakwa

apakah ingin menaggapi atau memberikan pertanyaan kepada Ahli. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa mengatakan tidak ada yang

ingin ia tanggapi atau tanyakan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa pemeriksaan Saksi

dan Ahli dari penuntut umum telah selesai, maka akan kita

lanjutkan dengan pemeriksaan Saksi dan Ahli dari penasehat hukum.

Kemudian Penuntut Umum menyatakan bahwa pada sidang selanjutnya

masih ada saksi dan Ahli yang akan dihadirkan dalam persidangan.

menanyakan kepada Penasihat Hukum apakah Saksi dan Ahli nya siap

dihadirkan hari ini.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penasihat Hukum menyatakan

belum siap untuk menghadirkan Saksi pada hari ini. Penasihat Hukum

meminta waktu kepada Majelis Hakim untuk menghadirkan Saksi pada

sidang selanjutnya, dan akan menghadirkan Saksi didalam Ruang


persidangan.

Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah, setelah bermusyawarah Hakim

Ketua Sidang mengemukakan bahwa sesuai permintaan Penasihat Hukum

yang meminta penghadiran Saksi dan Ahli pada sidang selanjutnya,

maka Hakim Ketua Sidang menetapkan sidang selanjutnya Pada tanggal

06 Januari 2020 Pada Pukul 13.30 WITA.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum agar

Terdakwa tetap ditahan dan dihadirkan dalam keadaan bebas pada

sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Enam)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Andoolo terbuka untuk umum yang

memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung diruang

sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro andoolo Konawe Selatan,

Sulawesi Tenggara Pada hari Senin, 16 September 2020 Pukul 13.30

WITA, dalam perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang dan

Perlindungan Anak Atas nama :

Terdakwa :

MASAIL GUS SALEH, S.Ked Bin AHMAD Alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Perdangan Orang dan

Perlindungan Anak tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwasehat dan siap menjalani sidang pada hari ini.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan sehat dan


siap untuk menjalani sidang pada hari ini.

Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa sesuai dengan agenda sidang

sebelumnya, bahwa hari ini adalah Pemeriksaan Saksi dan Ahli dari

Penasihat Hukum.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat Hukum

apakah telahsiap dengan Saksi dan Ahlinya.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penasihat Hukum menyatakan

telah siapdengan Saksi dan Ahlinya.

Setelah itu Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Terdakwa untuk

duduk disebelah Penasihat Hukum dan memberitahukan bahwa

persidangan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan Terdakwa dan

diberitahukan agar tetap memperhatikan jalannya persidangan.

Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan kepada Penasihat Hukum, Saksi

siapa yang akan dihadirkan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang,

Penasihat Hukum mengatakan bahwa akan menghadirkan 2 orang Saksi

dan 1 orang Ahli untuk Saksi sendiri atas nama Waode Uni selaku

Asisten Rumah Tangga dan Ahmad Syarif Mawaqif selaku Pendiri

Yayasan Innayah Peduli Kasih, Dosen di Fakultas Kedokteran


Univeritas Halu Oleo sekaligus Ayah dari Terdakwa dan untuk Ahli

sendiri atas nama dr. Alfayed Fachrezy,Sp,KJ selaku Psikiater

spesialis jiwa.

Namun sebelum Penasihat Hukum di persilahkan untuk menghadirkan

Saksi dan Ahlinya Penasihat Hukum menyatakan bahwa Saksi yang akan

di hadirkan oleh Penasihat Hukum atas nama WaOde Uni dan Ahmad

Syarif Mawaqif,Sp.B Adalah Saksi yang telah di periksa pada tahap

penyidikan sehingga mempunyai Berita Acara dalam berkas perkara.

Setelah itu hakim ketua sidang mempersilahkan Terdakwa untuk duduk

disebelah kanan Penasihat Hukumnya dan memberitahukan bahwa

persidangan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan para Saksi dan

Ahli serta Terdakwa diberitahukan agar tetap memperhatikan jalannya

persidangan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Penasihat Hukum untuk

menghadirkan Saksi dan Ahli kedalam ruang persidangan. Atas

perintah tersebut Penasihat Hukum memanggil Saksi dan Ahli untuk

memasuki Ruang Persidangan.

Namun sebelum dimintai keterangannya, Hakim Ketua Sidang mengatakan

akan memeriksa tanda tangan dan akan mencocokan identitas Saksi


yang ada dalam Berita Acara Pemeriksaan.

Kemudian Majelis hakim meminta identitas dan Surat Tugas Ahli.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang membacakan identitas Saksi-Saksi,

Hakim Ketua Sidang terlebih dahulu menanyakan kepada Saksi pertama

atas nama Ahmad Syarif Mawaqif,Sp.B

Selanjutnya Hakim Ketua membacakan identitas Saksi pertama yaitu

sebagai berikut :

1. Waode Uni

Tempat lahir Waruruma pada tanggal 04 Desember 1981, umur 39 Tahun,

Jenis Kelamin Perempuan, Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia,

Asisten Rumah Tangga, Alamat Jln. Halu Oleo, RT 001/RW 004 Kel.

Ranomeeto, Kec. Ranomeeto, Kab.Konawe Selaten, Sulawesi Tenggara.

Saksi pertama atas nama Wode Uni menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi apakah mengenal Terdakwa,


atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Saksi menyatakan mengenal

Terdakwa. Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah memiliki hubungan

darah, semenda, dan pekerjaan. Atas pertanyaan Hakim ketua Sidang

Saksi menjawab bahwa ia memiliki hubungan kerja.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang membacakan identitas Saksi yang

kedua atasnama Ayudia Pratama:

2. Ahmad Syarif Mawaqif,Sp.B.

Tempat lahir Palangkaraya, 18 Juli 1975, Umur 45 Tahun, Jenis

Kelamin Laki-laki, Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia,

Pekerjaan sebagai Dosen dan sebagai Spesialis bedah , Alamat

Jln. Jln. Poros Bandara Halu Oleo, lorong Gersamata, Kel.

Ranomeeto, Kec. Ranomeeto, Kab. Konawe Selatan, Sulawesi

Tenggara.

3. Saksi kedua atas nama Ahmad Syarif Mawaqif,Sp.B.

menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi kedua apakah Saksi

mengenal Terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi kedua

menyatakan mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang


menanyakan apakah Saksi memiliki hubungan darah, semenda atau

hubungan pekerjaan dengan saudara Terdakwa, yang dijawab oleh Saksi

bahwa ia memiliki hubungan Dara dengan Terdakwa.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memeriksa identitas Ahli:

4. dr. Alfayed Fachrezy, Sp,KJ

Tempat lahir Kendari, pada tanggal 12 April 1976, Umur 48

Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Kristen, Pekerjaan

Psikiater Spesialis Jiwa, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat

Jln. Sao-sao, Rt 002/Rw 002, Kel. Lepo-lepo. Kec.Baruga. Kota

Kendari,Sulawesi Tenggara.

Ahli atas nama dr. Alfayed Fachrezy, Sp,KJ menyatakan:

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Ahli apakah Ahli mengenal

Terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Ahli menyatakan

mengenal Terdakwa.

Setelah Hakim Ketua Sidang mencocokkan identitas para Saksi dan

Ahli, kemudian Hakim Ketua menyatakan bahwa Saksi dan Ahli akan

diambil sumpahnya sesuai Pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa sebelum
memberi keterangan, Saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji

menurut cara agamanya masing-masing.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa pertama-tama yang

akan di sumpah adalah Saksi yang beragama islam oleh Hakim Anggota

I. Hakim Anggota I mengambil sumpah sebagai berikut :

Ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan.

“ Bismillahirahmanirrahim., Demi Allah saya bersumpah, bahwa

saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang

sebenarnya.”

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada saudara Ahli

untuk kemudian diambil sumpahnya.

Ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan.

“ Saya berjanji. bahwa saya akan memberikan pendapatterhadap soal

soal yang dikemukakan.”

Setelah Majelis Hakim memberikan sumpah kepada Saksi, kemudian

Hakim Ketua Sidang menyatakan kepada Saksi bahwa sesuai Pasal 242

KUHP saudara Saksi diancam hukuman 7 tahun penjara apabila terbukti

memberikan keSaksian palsu. Atas pernyataan dari Hakim Ketua Sidang,


Saksi menyatakan mengerti atas pernyataan tersebut.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat Hukum siapa

Saksi yang akan dihadirkan pertama. Atas pertanyaan tersebut

Penasihat Hukum mengatakan bahwa Saksi pertama atas nama Wode Uni.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang meminta Saksi yang lain agar

menunggu diluar ruang sidang sebab pemeriksaan pertama akan

dilakukan pada Saksi atas nama Waode Uni. Kemudian Hakim mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Saksi pertamaatas nama Waode Uni sebagai

berikut:

Sudah berapa lama

saudari bekerja

sebagai ART di rumah

terdakwa?

sudah 10 tahun Yang

Mulia.

Selain saudari,

apakah ada orang

lain yang juga


bekerja di rumah

terdakwa?

Tidak ada Yang Mulia,

hanya saya sendiri.

Apakah saudarai

tahu mengenai

penyakit yang

diderita oleh

terdakwa?

Iya Yang Mulia saya

mengetahuinya.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada Saksi

Waode Uni kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasihat

Hukum mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

Kemudian Penasehat Hukum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang

Mulia untuk menghadirkan ulang alat bukti Foto Garasi sebagai

berikut:------------------------------------------------------------
Setelah menampilkan alat bukti berupa Foto Garasi Penasehat Hukum

melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut:

Apakah benar ini

garasi dirumah

terdakwa?

Iya Benar Pak.

Pada tanggal 8

Januari Apa yang

saudara lakukan i

garasi tersebut?

Pada saat itu saya

melakukan tugas saya

yaitu membersihkan

rumah dan juga

garasi.

Saudara

membersihkan garasi

itu jam berapa?


Jadi pak setiap

harinya saya

membersihkan rumah

dan garasi sebanyak

4 biasanya pada jam

10, jam 1, jam 4,

jam 7 malam itupun

kecuali tidak ada

kepentingan lain

yang saya perlu

kerjakan.

Pada saat jam 4

sore, bagaimana

kondisi ruang saat

itu?

Saat itu kondisi

garasi bersih pak

seperti hari-hari

sebelumnya. Karena

hanya digunakan

untuk tempat

menyimpan mobil

kesayangan pak Mail.


Setelah Majelis Hakim dan Penasihat selesai mengajukan beberapa

pertanyaan kepada Saksi Waode Uni Kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penuntut Umum untuk mengajukan pertanyaan

kepada Saksi Ahmad Abil pertanyaan sebagai berikut:

Saudara saksi,

apakah saudara

pernah melihat

terdakwa membawa

koper?

Benar Pak.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan barang bukti Foto Koper sebagai berikut:---------


Setelah menampilkan barang bukti berupa Foto Koper Penuntut Umum

melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut:

Benar yah koper ini?

Mengenai hal itu

saya tidak tahu juga

karena saya tiba-

tiba dikirimi nominal

uang begitu saja

Benar itu koper pak

Mail, yang berisi

buku dan baju milik

pak Mail untuk

keluar kota.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti CCTV sebagai berikut:-----------------

Setelah menampilkan alat bukti berupa CCTV Penuntut Umum melanjutkan


pertanyaannya sebagai berikut:

Saudari ingat

kejadian ini,

tanggal begini?

Ohya Pak saya tahu.

Saat itu saya sedang

membersihkan rumah,

saya melihat pak Mail

mondar-mandir membawa

koper sebaganyak

emapat kali.

Tahu isi koper yang

dibawa oleh

Terdakwa?

Sesuai yang saya

katakan tadi pak, isi

dari koper tersebut

hanyalah baju dan buku

pak.

kemudian pada pada


tanggal 11 Januari,

apakah saudari

pernah melihat atau

mencium aroma yang

mencurigakan?

Saya kurang ingat pak.

Tapi seingat saya

tidak ada hal itu.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan barang bukti Foto Garasi, Surat Hasil Lap sebagai

berikut:------------------------------------------------------------

Setelah Majelis Hakim, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum

mengajukan pertanyaan. Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan

kepada Terdakwa apakah akan menanggapi keterangan yang telah


disampaikan oleh Saksi di ruang persidangan. Atas pertanyaan Hakim

Ketua, Terdakwa menyatakan bahwa tidak akan menanggapi atau

mengajukan pertanyaan atas keterangan yang telah disampaikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Saksi apa masih ada

yang ingin di sampaikan, atas pertanyaan tersebut Saksi Waode Uni

menjawab Bahwa tidak ada lagi yang ingin di tambahkan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Penasihat

Hukum untuk menghadirkan Saksi kedua. Kemudian Hakim mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Saksi pertama atas nama Ahmad Syarif

Mawaqif,Sp.B. sebagai berikut:

Saudara terdakwa,

sering bersama

terdakwa?

Kadang-kadang,

karena saya sering

keluar kota..

Pada tanggal 8

Januari, saudara
berada di mana?

Pada saat itu saya ke

Surabaya, dalam rangka

pelatihan General

Emergency Life Support

selama 16 hari.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada Saksi

Ahmad Syarif Mawaqif,Sp.B.kemudian Hakim Ketua mempersilahkan

kepada Penasihat Hukum mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Berdasarkan

keterangan saksi

Waode Uni, dirumah

saudara terdapat

sebuah garasi.

Apakah benar akan

hal itu?

Benar pak, terdapat

garasi mobil dirumah

saya, yang digunakan


untuk menyimpan

mobil kesayangan

anak saya.

Berdasarkan

keterangan saksi

Ayu Hardianti,

bahwa garasi mobil

terserbut digunakan

sebagai tempat

operasi pengambilan

organ yang

dituduhkan kepada

klien kami, itu

bagaimana saudara

saksi?

Setahu saya anak saya

tidak mungkin

melakukan hal seperti

itu, dan juga saya

sebagai dokter tidak

yakin bahwa garasi

tersebut dapat

dilakukan operasi
karena tidak sesuai

dengan prosedur.

Kemudian bahwa pada

Hari Sabtu, tanggal

11 Januari sekitar

pukul 14.15 apa

benar saudara

saksi menghubungi

klien kami?

Iya pak, pada hari itu

saya menghubungi anak

saya.

kemudian saudara

saksi, apa

perbincangan antara

saudara dengan

klien kami?

Pada saat itu seperti

biasa saya menanyakan

perihal keadaan anak

saya, bahkan saya

sempat VC dengan anak.


Saat saudara melakukan

VC, klien kami sedang

berada di mana?

Saat itu anak saya

berada di dalam

kamarnya.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti Screenshot Video Call sebagai

berikut:------------------------------------------------------------

Kemudian setelah Majelis Hakim dan Penasihat Hukum selesai

mengajukan pertanyaan. Majelis Hakim menanyakan kepada Penuntut


Umum apakah ada yang ingin ditanyakan atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang Penuntut Umum menyatakan akan mengajukan pertanyaan.

Selanjutnya Hakim Ketua mempersilahkan Penuntut Umum mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Ayudia Pratama berikut:

Berdasarkan BAP

Suci Ariani, benar

saudara yang

mengizinkan ke

empat anak Yayasan

untuk ikut ke rumah

Terdakwa?

Benar pak, saya

yang mengizinkan

anak Yayasan untuk

kerumah bersama

anak saya.

Mengapa saudara

mengizinkan padahal

saudara terdakwa

memiliki penyakit
DID?

Karena anak saya

merasa kesepian dan

anak saya cukup dekat

dengan anak anak

Yayasan sehingga saya

mengizinkan.

Kemudian,

berdasarkan

keterangan

saudara tadi

garasi mobil

tersebut tidak

memungkinkan

untuk digunakan

sebagai tempat

operasi. Namun

menurut hasil

penyelidikan,

dilokasi kejadian

ditemukan serbuk

obat yang hanya

digunakan pada
saat operasi.

Jadi bagaimana

saudara saksi?

Bisa saja, karena anak

saya juga merupakan

anak kedokteran. Jadi

wajar-wajar saja hal

tersebut ada disana.

Setelah Penuntut Umum bertannya kepada Saksi, Selanjutnya Majelis

Hakim menanyakan kepada Penuntut Umum dan Penasihat Hukum apakah

masih ada yang ingin ditanyakan dan Penuntut Umum dan Penasihat

Hukum menyatakan sudah tidak ada yang ingin ditanyakan.

Kemudian Hakim ketua Sidang menanyakan kepada Terdakwa apakah akan

menanggapi keterangan yang telah disampaikan oleh Saksi di ruang

persidangan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa

menyatakan tidak akan menanggapi keterangan Saksi.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum


dan Penasihat Hukum apakah masih ada yang ingin ditanyakan kepada

Saksi. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum mangatakan bahwa tidak ada lagi yang ingin

ditanyakan.

Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Saksi apakah masih ada

keterangan yang ingin disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang, Saksi mengatakan bahwa tidak ada lagi keterangan yang akan

diberikan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat Hukum

siapa Saksi berikutnya yang akan memberikan keterangan. Atas

pertanyaan Hakim Ketua, Penasehat Hukum menyatakan tidak ada lagi

Saksi yang akan dihadirkan.

Kemudian Hakim Ketua mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ahli dr.

Alfayed Fachrezy ,Sp,KJ sebagai berikut :

Saudara Ahli Sudah

berapa kali saudara

dihadirkan

dipersidangan
sebagai ahli?

Saya dihadirkan

sebagai ahli

dipersidangan sudah 4

kali, Yang Mulia.

Sudah berapa kali

saudara saudara

mengenal Masail Gus

Saleh?

Saya menjadi

psikiater Masail Gus

Saleh sudah 10 tahun

pak.

Bisa saudari Ahli

Jelaskan penyakit

apa yang di alami

oleh Masail Gus

Saleh?

Penyakit yang di alami

oleh MASAIL GUS SALEH


Kepribadian ganda atau

gangguan identitas

disosiatif, jadi

penyakit ini adalah

suatu kondisi ketika

seseorang memiliki dua

atau lebih kepribadian

yang berbeda antara

satu dengan lainnya.

Pengidap gangguan ini

mengalami kepribadian

yang berubah-ubah,

tetapi hal ini tidak

disadarinya. Gangguan

ini ditandai dengan

gangguan memori,

kesadaran, atau

kepribadian, yang

umumnya dipicu oleh

stres atau kejadian

traumatis yang dialami

orang tersebut pada

masa kecilnya. Bentuk

trauma ini dapat

berupa kekerasan fisik

atau emosional yang


terjadi secara

berulang-ulang.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ahli dr.

Alfayed Fachrezy ,Sp,KJ kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan

kepada Penasihat Hukum mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

Baik saudara ahli,

bisa saudara

jelaskan ciri-ciri

seseorang yang

memilki

kepribadian ganda

atau yang biasa di

sebut dengan DID?

Jadi mengenai penyakit

DID, ada beberapa ciri-

ciri seseorang memilki

atau di diagnose

mengidap penyakit DID

di antaranya yaitu

sering tidak sadar apa

yang di lakukan, tidak

mengingat waktu tidak


jelas, merasa sakit

Ketika ketiak berpindah

kepribadian , memilki

rasa trauma yang

medalam, lupa idetitas

diri , sering merasa

paranoid, memiliki

kemampuan yang berbeda

beda,sering depresi dan

tidak Bahagia dengan

dirinya sendiri.

Kemudian apa yang

menyebabkan

seseorang sehingga

bisa menderita

penyakit ini ?

Penyebab ganguan

kepribadian ganda

umumnya adalah trauma

masa lalu. Kelainan ini

merupakan mekanisme

pertahanan psikologis

saat mengatasi trauma.

Misalnya, pelecehan
seksual atau trauma

emosional maupun fisik

yang dialami saat

kanak-kanak. Selain itu,

pemicu kondisi ini

mungkin muncul karena

faktor lingkungan

seperti kejadian yang

mengancam nyawa,

bencana alam, dan stres.

Selain itu, perilaku

orangtua yang tidak

menentu dan menimbulkan

ketakutan bisa juga

menjadi penyebabnya.

Berdasarkan Diagnostic

and Statistical Manual

of Mental

Disorders edisi kelima

(DSM-5) yang menjadi

panduan untuk Asosiasi

Psikiater Amerika

(American Psychiatrist

Association), individu

akan didiagnosis

mengalami gangguan
identitas disosiatif

jika:

 terdapat dua atau

lebih identitas atau

kepribadian yang muncul,

setiap identitas atau

kepribadian memiliki

pola persepsi,

berhubungan, dan

berpikir mengenai

lingkungan dan diri yang

berbeda-beda.

 Adanya amnesia yang

didefinisikan sebagai

memori-memori yang

hilang mengenai kejadian

sehari-hari, informasi

pribadi yang penting,

dan/atau kejadian-

kejadian traumatis yang

dialami.

 Individu harus

merasa terganggu dengan

gangguan yang dialami

dan kesulitan dalam satu

atau lebih aspek


kehidupannya (contoh,

aspek sosial dan

pekerjaan).

 Gangguan yang

dialami bukanlah bagian

dari norma budaya

ataupun praktik-praktik

keagamaan.

 Gejala-gejala yang

dialami bukan karena

efek fisiologis dari

zat-zat tertentu (contoh,

alkohol) ataupun kondisi

medis secara umum

(contoh, kejang-kejang

partial yang kompleks).

Baik saudara ahli,

tadi saudara

menjelaska penyebab

seseorang bisa

menderita penyakit

did salah satunya

adalah trauma ,

menurut saudara

ahli apakah masail


bisa melakukan

pembedahan untu

megambil organ

ginjal semetara

masail mengidap

penyakit DID?

Baik pak dalam kajian

psikologi jenis trauma

ada beberapa macam di

antaranya yaitu

a. Trauma psikologi,

adalah akibat dari

suatu peristiwa atau

pengalaman luar biasa

yang terjadi secara

spontan ( mendadak)

pada diri induvidu

tanpa kemampuan

pengontrolannya ( loss

control and loss

helpness) dan merusak

fungsi ketahanan

mental induvidu secara

umum jenis trauma ini

dapat menyerang
induvidu secara

menyeluruh ( fisik dan

psikis)

b. Trauma neurosis,

suatu ganguan yang

terjadi pada syaraf

pusat otak

induvidu ,akibat

benturan-benturan

benda keras atau

pemukulan di kepala.

Penderita trauma ini

saat terjadi tidak

sadarkan diri hilang

kesadaran dan lain-

lain yang sifatnya

sementara

c. Trauma psikosis

merupakan suatu

ganguan yang bersumber

dari kondisi atau

problema fisik

induvidu seperti cacat

tubuhdan sebagainya

yang menimbulkan shok

dan ganguan emosi


Dari jenis trauma yang

saya jelaskan mulai

dari ganguan fisik ,

ganguan syaraf, maupun

ganguan emosi maka

masail gus saleh tidak

mungkin melakukan

pembedahan dengan

kondisi seperti yang

saya jelakan tadi.

Berarti saudara

ahli merasa yakin

bahwa masail tidak

melakukan

pembedahan untuk

menpsikologi dan

spgambil organ

ginjal karena

masail adalah

penderita DID?

Iya benar pak saya

merasa yakin bahwa

Masail tidak mungkin

melakukanya , karena di
dukung juga oleh

beberapa factor

seseorang bisa mengidap

penyakit did dantaranya

yaitu merasa tidak

semangat dan mudah

putusasa, pemurung,

mudah tersingung atau

marah ,takut memikirkan

masa depan ,perubahan

perilaku dari sebelumya,

serta sulit untuk tidur.

Setelah Majelis Hakim dan Penasihat Hukum selesai mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Ahli dr. Alfayed Fachrezy ,Sp,KJ

kemudian Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Penuntut Umum

mengajukan pertanyaan sebagaiberikut:

Saudarah ahli , bisa

saudara jelaskan

aliran-alairan yang

mempengaruhi

penyakit DID?

Ada beberapa aliran


atau sudut pandang

yang mempengarauhi

penyakit DID ini

Sudut pandang

psikoanalisa, teori

ini mengatakan bahwa

DID di sebabkan oleh

pembelajaran reaksi

dan cara berfikir yang

tidak rasional pada

anak-anak ,dan

mengitimasi orang tua

yang juga memiliki

masalah emosional yang

signifikan

Sudut pandang

psikoanalitik, teori

ini mengatakan bahwa

produk dari mekanisme

pertahanan diri yaitu

represi yang terkjadi

pada masa anak-anak

dan terus berkembang

saat ia tumbuh

sehingga membentuk

figur yang nyata bagi


penderita yang

akhirnya menjadi salah

satu alternya

Sudut pandang tentang

keluarga, teori ini

menyatakan did di

sebabkan oleh hubungan

keluarga yang

patologis,secara

signifikan

meningkatkan stress

emosional .

Menurut saudari

ahli tentang teori

corporate organs

pejabat

fungsionaris mana

yang dianggap

identik menjadi

otak dan tangan

korporasi Dari

ketiga teori

tersebut bisa

saudari jelaskan

lebih spesifik
jika di lihat dari

sudut pandang

keluarga?

undang untuk mewakili

perseroan: baik

mengenai teori tentang

sudut pandang keluarga ,

dalam teori ini ada ada

yang Namanya hubungan

patalogis , hubungan

patalogis ini dapat di

bagi beberapa bagian

Dauble-bind , yaitu

keluarga di mana anak

menerima pesan yang

bertolak belakang dari

orang tua yang

berkaitan dengan

perilaku , sikap,

maupun perasaan

Schisms and skewed

families, yaitu

perpecahan yang jelas

antara orang tua

sehingga salah satu


orang tua menjadi

sangat dekat dengan

anak yang berbeda jenis

kelamin sedangkan

skewed yaitu keluarga

yaitu di mana terjadi

perbuatan kekuasaan dan

dominasi dari salah

satu orang tua.

Pseudomutual and

pseudohostile families,

yaitu keluarga dimana

terjadinya supress

ekspresi dengan

menggunakan komunikasi

verbal yang bias makna

dan syarat permusuhan

Emotion expression ,

yaitu sikap terlalu

banyak mengkritik,

kejam, dan sangat ingin

ikut campur urusan anak.

Baik saudara ahli,

tadi sudara

menyebutkan
emotion expression,

yaitu dimana

seseorang bersikap

terlalu banyak

mengkritik, kejam,

dan sangat ikut

campur dalam dalam

urusan anak.

berarti dalam hal

jelas bahwa Masail

Gus Saleh yang

melakukan

pembedahan organ

karena atas di

dasari oleh sikap

emosional dan

kejam serta ikut

campur dalam hal

urusan anak ,

bagaimana ini

saudara saudarah

ahli ?

jadi mengenai masalah

emotion ekspresi,

sebenarnya tidak semua


sifat emosional dan

kejam itu bersifat

permanen atau

selamanya , ada

tenggang waktu dimana

seseorang bersifat

emosi dan kejam .

biasanya sifat emosi

itu bisa bertahan dalam

hitungan menit , jadi

tidak mungkin masail

melakukan pembedahan

organ tersebut dalam

waktu yang sangat

singkat sepengetahuan

saya bahwa pembedahan

organ itu membutukan

waktu yang cukup lama

dan saya mengetahui

persis kepribadian

masail walaupun beliua

memilki kepribadian

ganda karena saya

adalah spsikiatr

pribadi dari Masail.


Saudara ahli,

bisa saudarah

jelaskan gejala-

gejala apa saja

yang dapat

menyebabkan

seseorang bisa

terkena penyakit

DID ?

Jadi pak, gejala-gejala

yang di timbulkan pada

penyakit DID

( Dissociative Identity

Disorder ) antara lain :

Munculnya gejalah

seperti mimpi buruk dan

respon – respon yang

berlebihan yang

berlebihan

Mutilasi diri,

percobaan pembunuhan

diri dan berlaku

agresif pada diri

sendiri, dan orang lain

mungkin muncul
Memiliki pola hubungan

yang melibatkan

penagiayaan fisik dan

seksual

Mungkin mengalami

konversi fisik seperti

menjadi tahan terhadap

sakit

Munculnya gejalah-

gejala serupa dengan

ganguan mood, kecemasan,

tidur, dan makan

Menjadi implusif

Intensitas tinggi dalam

perubahan menjalin

hubungan.

Dari gejala–gejala

penyakit DID yang

saudari ahli

jelaskan tadi,

apakah dapat

berdampak pada

pada perbuatan

terdakwa Ketika

terdakwa ini
berubah

kepribadiananya?

saya rasa tidak pak,

karena gejalah ini

pada konteksnya adalah

masih ciri-ciri belum

masuk pada panyakitnya,

sementara masail ini

memiliki penyakit

(Dissociative Identity

Disorder) jauh sebelum

ibunya meninggal dunia.

Apakah penyakit

kepribadian ganda

atau DID dapat di

pidana ?

Mohon maaf , mengenai

apakah kepribadian

ganda atau DID dapat di

pidana itu bukan

keahlian saya.

Setelah Majelis Hakim, Penasihat Hukum, dan Penuntut Umum


bertanya kepada Ahli. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan

kepada Terdakwa Apakah akan menanggapi Keterangan dari Ahli. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa tidak akan menanggapi

keterangan yang diberikan oleh Ahli.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum

dan Penasihat Hukum apakah masih ada yang ingin ditanyakan kepada

Saksi. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum mangatakan bahwa tidak ada lagi yang ingin

ditanyakan.

Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Ahli apakah masih ada

keterangan yang ingin disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang, Ahli mengatakan bahwa tidak ada lagi keterangan yang akan

diberikan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Ahli untuk

duduk dikursi yang telah disediakan, dan Ahli diharapkan tidak

bercakap-cakap dengan Saksi yang lain.

Setelah pemeriksaan Ahli Saksi dari Penuntut Umum dan Penasihat

Hukum, Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa agenda acara

persidangan hari ini akan dilanjutkan pemeriksaan Terdakwa.

Namun sebelum itu Hakim Ketua Sidang mempersilahkan para Saksi dan
Ahli untuk meninggalkan ruang persidangan.

Hakim Ketua Sidang memerintahkan Terdakwa untuk duduk dikursi

pemeriksaan. Kemudian Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan

kepada Terdakwa terlebih dahulu. Adapun pertanyaannya sebagai

berikut :

Apakah benar

saudara melakukan

penyekapan terhadap

empat anak Yayasan?


Saya hanya meminta

mereka untuk menemani

saya.

Apakah saudara

melakukan

pengambilan organ

terhadap empat anak

Yayasan?

Tidak yang mulia,

bukan saya yang

melakukan pengambilan

organ tetapi ke empat

mahasiswa kedokteran.

Apakah benar

saudara melakukan

penjualan organ

ginjal?

Apakah benar saudara

melakukan penjualan

organ ginjal?
Kemudian setelah Majelis Hakim memberikan pertanyaan kepada

Terdakwa, kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penuntut Umum

mengajukan pertanyaan. Penuntut Umum mengajukan Pertanyaannya

kepada Terdakwa. Adapun pertanyaannya sebagai berikut :

saudara terdakwa

jawab dengan

jujur,berdasarkan

keterangan saksi

korban, bahwa yang

awalnya dia berada

dikamar, tiba tiba

berada digarasi.

Saudara pindahkan

menggunakan apa?

Saya tidak

memindahkan mereka,

mereka jalan sendiri.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan alat bukti CCTV sebagai berikut:-----------------

Setelah menampilkan alat bukti berupa CCTV Penuntut Umum melanjutkan


pertanyaannya sebagai berikut:

Berdasarkan

keterangan saksi

Waode Uni bahwa

saudara terlihat

membawa koper

mondar mandir koper

4 kali, itu isinya

apa?

Yah seperti yang

dikatakan ART saya

itu baju dan buku..

Bagaimana bisa

koper itu berisi

buku, sedangkan

koper tadi anda

keluarkan dari

kamar yang berisi

anak anak,

semestara anak anak

itu hilang lalu

berada di garasi.
Bagaimana bisa

saudara terdakwa?

Tidak Menjawab.

Kemudian Penuntut Umum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang Mulia

untuk menghadirkan Alat bukti CCTV Bungi Coffe sebagai berikut:----

Setelah menampilkan alat bukti berupa CCTV Bangi Coffe Penuntut Umum

melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut:

Benar saudara yang

baju warna hitam?

Benar. Apa yang

saudara bahas pada


saat itu? Biasa,

perbincangan antara

senior dan

junior.pembahasan

masalah reuni.

Namun, berdasarkan

keterangan saksi

Ayu Hardianti,

bahwa saudara

menawarkan

pekerjaan berupa

pengambilan organ,

itu bagaimana

saudara terdakwa?

Tidak.terkait reuni

pak.

Lalu mengenai uang

diterima Ayu itu apa?

Uang reuni pak.

Saudara terdakwa,
apakah anda menjual

organ tersebut

kepada Garda Aulia?

Kemudian Penuntut Hukum memohon izin kepada Majelis Hakim Yang

Mulia untuk menghadirkan menghadirkan alat bukti Screenshot berupa

Chatt dengan Garda Aulia. Alat Bukti tersebut adalah sebagai

berikut :----------------------------------------------------------
Kemudian setelah alat bukti tersebut di tampilkan kemudian

Penuntut Umumkembali mengajukan pertanyaan kepada Terdakwa sebagai

berikut:

Organ ini maksudnya

apa??

Ginjal Hewan.

Ini ginjal apa

sampai harganya

250Jt?

Ginjal hewan babi pak.

Loh ada ginjal kuda

sampai harganya 250Jt?

Ada pak.

Jujur saja saudara

terdakwa, ini ginjal

kuda atau ginjal

manusia?

Terdakwa tidak

menjawab
Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum mengajukan beberapa

pertanyaan kepada Terdakwa, Hakim Ketua Sidang mempersilahkan

kepada Penasihat Hukum untuk memberikan pertanyaan kepada Terdakwa.

Berikut pertanyaan penasehat Hukum:

Saudara terdakwa,

siapa yang

melakukan

pengambilan organ

tersebut?

Ke-empat mahasiswa

kedokteran pak, mereka

yang ambil, saya

berada di kamar pada

saat itu sedang

menelpon.

Saudara terdakwa

berdasarkan

keterangan saksi

Ayu. Saudara pernah

menghubungi Ayu?

Benar Pak
Siapa yang

menghubungi pertama?

Ayu pak. Jadi saat itu

Ayu meminta pekerjaan,

saat itu saya bilang

bahwa pekerjaan itu

tidak baik, tapi dia

memaksa saya pak.

Saudara terdakwa,

terkait koper yang

dibahas PU itu

sebenarnya isinya

apa?

Itu berisi buku dan

baju.

Selanjutnya setelah Majelis Hakim Berdiskusi. Kemudian Hakim Ketua

Sidang Memberikan Kesempatan kepada saudara Terdakwa untuk dapat

membuktikan bahwa terdakwa tidak melakukan perbuatan Eskploitasi

berupa pengambilan organ terhadap korban.

Atas Pernyataan dari Hakim Ketua Sidang. Penasihat Hukum menyatakan


bahwa Terdakwa disini membuktikan mengenai pemidahan korban dari

Kamar Tidur ke Garasi Mobil milik Bukti bahwa aset tersebut

bukanlah dari hasil Tindak Pidana Perdagangan Orang adalah sebagai

berikut:----------------------------------------------------------

Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Terdakwa apakah masih ada

keterangan yang ingin disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang, Terdakwa mengatakan bahwa tidak ada lagi keterangan yang

akan diberikan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat Hukum

dan Penuntut Umum apakah masih akan ada Saksi atau Ahli yang

memberikan keterangan dalam ruang sidang ini. Atas pertanyaan Hakim

ketua, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum mengatakan tidak ada lagi
yang ingin disampaikan.

Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa karena Agenda Pemeriksaan

Alat Bukti dan Barang Bukti pada hari ini telah selesai, maka

agenda sidang selanjutnya adalah pembacaan Tuntutan oleh Penuntut

Umum.

Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah, Setelah Majelis Hakim

bermusyawarah lalu Hakim Ketua Sidang menetapkan hari sidang yang

akan datang, pada hari Senin tanggal 23 September 2020 dengan

agenda pembacaan Surat Tuntutan oleh Penuntut Umum.

Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar Terdakwa tetap

ditahan dandihadirkan dalam keadaan bebas pada sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh HakimKetua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Tujuh)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Andoolo terbuka untuk umum yang

memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung diruang

sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro Andoolo Konawe Selatan,

Pada hari Senin, 23 September 2020 dalam perkara Tindak Pidana

Perdagangan Orang dan Perlindungan Atas nama :

Terdakwa:

MASAIL GUS SALEH,S.Ked. Bin AHMAD Alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang dan

Perlindungan Anak tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwasehat dan siap menjalani sidang pada hari ini. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan sehat dan siap

untuk menjalani sidang pada hariini.


Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa sesuai dengan agenda sidang

yang telah di tetapkan pada sidang yang lalu, maka agenda sidang

hari ini ialah pembacaan Surat Tuntutan oleh Penuntut Umum.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum

apakah telah siap dengan Surat Tuntutannya. Atas pertanyaan Hakim

Ketua Sidang Penuntut Umum menyatakan telah siap dengan Surat

Tuntutannya dan akan membacakannya.

Sebelumnya Hakim Ketua Sidang mengingatkan kepada Terdakwa agar

menyimak dengan baik isi Tuntutan yang akan dibacakan oleh Penuntut

Umum. Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada Penuntut

Umum untuk membacakan Surat Tuntutan.

Namun sebelum membacakan Tuntutannya, Penuntut Umum meminta izin

kepada Majelis Hakim untuk membagikan salinan atau Turunan dari

Surat Tuntutan. Atas Izin Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum

membagikan salinan Surat Tuntutannya. Kemudian Penuntut Umum

melanjutkan membaca Surat Tuntutannya. Adapun Isi Surat Tuntutan

sebagai berikut : --------------------------------------------------


Setelah pembacaan Surat Tuntutan, Hakim Ketua Sidang bertanya

kepada Terdakwa apakah telah mengerti dengan isi Surat Tuntutan

Penuntut Umum. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa telah

mengerti dengan isi Surat Tuntutan dan menyerahkan sepenuhnya

kepada Penasihat Hukum Terdakwa.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat Hukum

apakah akan mengajukan Pembelaan. Atas pertanyaan Hakim ketua

Sidang, Penasihat Hukum akan mengajukan Pembelaan. Tetapi Penasihat

Hukum Terdakwa memohon waktu kepada Majelis Hakim untuk mengajukan

Pembelaan.

Kemudian Hakim Ketua sidang menanyakan kepada Penuntut Umum,

Penasihat Hukum, dan Terdakwa apakah ada yang ingin disampaikan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum, Penasihat Hukum,

dan Terdakwa menjawab bahwa tidak ada lagi yang ingin disampaikan.
Sebelum sidang diakhiri, kemudian Majelis Hakim bermusyawarah.

Setelah bermusyawarah Hakim Ketua Sidang menetapkan hari sidang

yang akan datang, padahari Senin, tanggal 30 September 2020 dengan

agenda pembacaan Pembelaan oleh Penasihat Hukum.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut Umum agar

Terdakwa tetap ditahan dan dihadirkan dalam keadaan bebas pada

sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh HakimKetua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Delapan)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Andoolo untuk umum yang

memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung diruang

sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro Andoolo Konawe Selatan

Pada hari Senin, 30 September 2020 dalam perkara Tindak Pidana

Perdagangan Orang dan Perlindungan Anak Atas nama:

Terdakwa :

MASAIL GUS SALEH,S.Ked Bin AHMAD Alias Mail

Telah ditentukan bahwa perkara perkara Tindak Pidana Perdagangan

Orang dan Perlindungan Anak tersebut diperiksa dengan acara

pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwasehat dan siap menjalani sidang pada hari ini. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan sehat dan siap

untuk menjalani sidang pada hariini.


Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa sesuai dengan agenda sidang

yang telah ditetapkan sebelumnya, bahwa agenda pada persidangan

hari ini adalah pembacaanPembelaan oleh Penasihat Hukum.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat Hukum

apakah Pembelaan Penasihat Hukum telah siap untuk dibacakan.

Penasihat Hukum Terdakwa mengatakan bahwa Pembelaan telah siap

untuk dibacakan.

Namun sebelum membacakan Pembelaan, Penasihat Hukum meminta

izin kepada Majelis Hakim untuk membagikan salinannya. Atas

permintaan tersebut Penasihat Hukum memberikan salinannya kepada

Majelis Hakim dan Penuntut Umum.

Setelah membagikan Salinannya, Penasihat membacakan Pembelaan.

Adapun isi Pembelaan sebagai berikut :------------------------------


Setelah dibacakannya Pembelaan oleh Penasihat Hukum Terdakwa.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum

bagaimana tanggapannya mengenai Pembelaan yang dibacakan oleh

Penasihat Hukum. Dan apakah akan mengajukan Replik.

Selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang maka Penuntut Umum

menyatakan bahwa tidak akan menanggapi pembelaan dari Penasihat

Hukum Terdakwa dan tidak akan mengajukan Replik Serta Penuntut Umum

tetap pada Tuntutannya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa karena Penasihat

Hukum telah memberikan Pembelaan atas Tuntutan dari Penuntut Umum

dan Penuntut Umum tidak menanggapi Pembelaan Penasihat Hukum maka

Penasihat Hukum juga tidak akan mengajukan Duplik dan tetap pada

pembelaannya.

Namun Sebelum memberikan Putusan, Majelis Hakim membutuhkan waktu.

Hakim Ketua Sidang menyatakan Bahwa Majelis Hakim akan terlebih

dahulu akan memusyawarahkannya. Oleh karena itu Pembacaan Putusan

akan di laksanakan pada sidang selanjutnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum dan Penasihat

Hukum, serta Terdakwa apakah masih ada yang akan disampaikan. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum dan Penasihat Hukum,


serta para Terdakwa menyatakan tidakada lagi yang ingin disampaikan.

Sebelum sidang diakhiri, kemudian Majelis Hakim kembali

bermusyawarah. Setelah Majelis Hakim bermusyawarah, kemudian Hakim

Ketua Sidang menyatakan persidangan ditunda hingga 1 minggu

kedepan, pada hari Senin 21 Oktober 2020 dengan agenda pembacaan

Putusan oleh Majelis Hakim.

Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar Terdakwa tetap

ditahan dan dihadirkan diruang persidangan dalam keadaan bebas pada

sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda tangani

oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHA T,


S.H.,M.H.
Registrasi Perkara:371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl

BERITA ACARA SIDANG

(Sidang Ke Sembilan)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Andoolo terbuka untuk umum yang

memeriksa perkara Pidana dalam tingkat pertama berlangsung diruang

sidang Pengadilan Negeri tersebut di Potoro Andoolo Konawe Selatan

Pada hari Senin, 07 Oktober 2020 dalam perkara Tindak Pidana

Perdagangan Orang dan Perlindungan Anak Atas nama :

Terdakwa :

MASAIL GUS SALEH,S.Ked Bin AHMAD Alias MAIL

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Perdagangan Orang dan

Perlindunga tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwasehat dan siap menjalani sidang pada hari ini. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan sehat dan siap

untuk menjalani sidang pada hariini.


Hakim Ketua Sidang mengemukakan sesuai dengan penundaan sidang

yang sebelumnya, bahwa pada persidangan hari ini ialah pembacaan

Putusan oleh Majelis Hakim.

Namun sebelumnya Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada saudara

Terdakwa agarmemperhatikan dan mendengar isi Putusan dengan seksama.

Isi dari Putusan AkhirMajelis Hakim isinya sebagai berikut:--------

---------------------------------------------------
Setelah pembacaan Putusan oleh Majelis Hakim, Hakim Ketua Sidang

menanyakan kepada Terdakwa apakah akan menerima putusan, ataukah

akan mengajukan banding atau akan berpikir terlebih dahulu. Atas

pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menyatakan akan berpikir terlebih

dahulu mengenai Putusan Majelis Hakim tersebut.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengingatkan kepada Terdakwa bahwa

waktu untuk berpikir mengenai Putusan Majelis Hakim adalah selama 7

(tujuh) hari untuk memberitahukan apakah menerima apa tidak, namun

apabila tidak memberitahukan dalam jangka waktu paling lama 7 hari

setelah Putusan ini dibacakan maka Terdakwa dianggap telah menerima

Putusan.

Sebelum sidang diakhiri Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada

Penuntut Umum dan Penasihat Hukum apakah masih ada yang ingin

disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum menyatakan tidak ada dan akan mempelajari Putusan

Majelis Hakim tersebut.

Setelah itu Hakim Ketua menyatakan bahwa seluruh rangkaian acara

persidangan perkara pidana dengan registrasi perkara Nomor

Registrasi Perkara: 371/Pid.Sus-TPPO-PA/2020/PN.Adl dengan Acara

Pemeriksaan biasa telah selesai dan sidang dinyatakan ditutup.


Demikianlah dibuat berita acara sidang ini yang ditanda tangani

oleh HakimKetua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

PUPUT SAPUTRI, S.H. ARYA RAMADHAN


T, S.H.,M.H.

Anda mungkin juga menyukai