(Materi 5 dan 6)
Oleh
Arif Purnomo Aji
2006505291
• Sebagai ASAS Hukum (hukum merupakan latar belakang dari terbentuknya suatu
hukum konkrit).
• Menunjukkan hukum terdahulu (asal usul hukum), misalnya hokum yang berasal dari
hukum Prancis, hukum Romawi.
• Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku secara formal kepada
peraturan hukum (pengusaha, masyarakat).
• Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum, misal dokumen, undang-undang,
lontar, batu bertulis.
Tempat dari mana materi hukum itu diambil. Merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum, misal hub sosial, politik, ekonomi, sosial, tradisi, internasional,
geografi.
1. Undang-undang Dasar
2. TAP MPR RI
3. Undang-undang/Perpu
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
a. Peraturan Gubernur
b. Peraturan Bupati/Walikota
• UUD 1945
• Perjanjian Internasional/Traktat
• Putusan Pengadilan/Yurisprudensi
• Perjanjian
• Doktrin
• Kebiasaan/hukum kebiasaan
• Hukum adat
• Faktor idiil adalah pedoman tetap tentang keadilan yang harus ditaati oleh pembentuk
UU/lemba-lembaga pembentuk hukum lain di dalam menjalankan tugas
• Faktor kemasyarakatan yang membentuk hukum yang berasal dari keadaan aktual di
dalam lingkungan masyarakat (struktur ekonomi, kebiasaan yang berlaku, hukum yang
berlaku tata hukum negara lain keyakinan agama dan kesusilaan
a. Das Sollen
b. Das Sein
a. Teori Kekuasaan/Kekuatan
b. Teori Pengakuan
1. SISTEM HUKUM
Ilmu hukum melihat hukum sebagai suatu kesatuan, suatu sistem atau structured whole. Hukum
merupakan sistem yang berarti bahwa hukum itu merupakan tatanan, kesatuan yang utuh yang
terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Jadi dapat di
simpulkan Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai
interaksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut. Kesatuan
tersebut diterapkan terhadap kompleks unsur-unsur yuridis seperti peraturan hukum, asas hukum
dan pengertian hukum.
Di dalam sistem hukum terdapat sub sistem hukum. Sub sistem hukum tersebut dibagi
berdasarkan suatu kriteria yang jelas. Contoh pembagian sub sistem hukum adalah: materiil-formil;
hukum publik-hukum perdata.
Keseluruhan tata hukum nasional disebut dengan Sistem Hukum Nasional atau Sistem Hukum
Indonesia. Di dalamnya terdapat sistem-sistem hukum lain seperti, sistem hukum pidana, sistem
hukum perdata dan sistem hukum adminsitrasi.
Sistem hukum merupakan sistem terbuka, artinya sistem hukum merupakan kesatuan unsur-
unsur (misal penerapan, peraturan) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial,
ekonomi, sejarah dan sebagainya. Sistem hukum mempengaruhi faktor faktor di luar sistem. Paul
Scholten berpendapat bahwa “hukum merupakan sistem terbuka karena berisi peraturan-peraturan
hukum yang sifatnya tidak lengkap dan tidak mungkin lengkap”.
Menurut Lawrence M. Friedman, sistem hukum dapat dibagi ke dalam tiga komponen atau
fungsi, yaitu komponen struktural, komponen substansi dan komponen budaya hukum. Ketiga
komponen tersebut dalam suatu sistem hukum saling berhubungan dan saling tergantung.
1. Komponen struktural bagian-bagian sistem hukum yang berfungsi dalam suatu mekanisme
kelembagaan, yaitu lembaga-lembaga pembuat undang-undang, pengadilan dan lembaga-
lembaga lain yang memiliki wewenang sebagai penegak dan penerap hukum. Hubungan
antara lembaga tersebut terdapat pada UUD 1945 dan amandemennya
2. Komponen substansi hasil nyata yang diterbitkan oleh sistem hukum. Hasil nyata ini dapat
berwujud in concerto (kaidah hukum individual) dan in abstraco (kaidah hukum umum).
3. komponen budaya hukum, Sikap-sikap publik atau para warga masyarakat beserta nilai–
nilai yang dipegangnya sangat berpengaruh terhadap pendayagunaan pengadilan sebagai
tempat menyelesaikan sengketa.
2. KLASIFIKASI HUKUM.
A. Menurut Sumbernya
b. Lex specialis, hukum yang berlaku khusus, ”menyimpang” dari lex generalis.
a. ius constitutum, yaitu hukum yang telah ditetapkan, berlaku sekarang, hukum positif
b. ius constituendum, yaitu hukum yang masih harus ditetapkan, hukum yang akan
datang atau hukum yang dicita-citakan
D. Menurut Fungsinya
Didasarkan pada wilayah berlakunya hukum maka dibedakan menjadi: Hukum Nasional
dan Hukum Internasional
F. Menurut bentuknya
Didasarkan pada kriteria isi hukum, yaitu hukum substatif; bagaimana hukum tersebut
dirumuskan dan hukum ajektif; yaitu hukum yang memberikan pedoman bagaimana
menegakkannya atau mempertahankannya
Didasarkan pada kriteria tempat dan waktu berlakunya hukum, misalnya hukum nasional,
hukum adat.