Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR ILMU HUKUM

Sumber & Bahan Hukum


Dr. Putu Samawati, S.H.,M.H.
Pohon Ilmu Hukum sebagai suatu sistem memiliki arti
bahwa disiplin dasar adalah ilmu yang menyediakan
bahan/ data, kemudian diolah dan diteruskan oleh
ilmu pengertian dan ilmu kaedah ke disiplin cabang, Disiplin Ranting, terdiri dari :
lalu diolah kembali ke disiplin ranting 1. Ilmu Hukum Substantif/ Hukum Materiil
2. Ilmu Hukum Ajektif/ Hukum Beracara/ Hukum Formil

Disiplin Cabang, terdiri dari :


1. Ilmu Hukum Tata Negara 5. Ilmu Hukum Keluarga
2. Ilmu Hukum Administrasi Negara 6. Ilmu Hukum Waris
3. Ilmu Hukum Pribadi 7. Ilmu Hukum Pidana
4. Ilmu Hukum Harta Kekayaan

Disiplin Pokok, terdiri dari : (Batang Pohon)


1. Ilmu tentang Kaedah (Normwissenschaft)
2. Ilmu Pengertian-pengertian Dasar daripada Hukum
(Begriffenwissenschaft)

Disiplin Dasar/ Disiplin Akar, terdiri dari :


1. Sosiologi Hukum, 4. Filsafat Hukum
2. Antropologi Hukum, 5. Sejarah Hukum
3. Psikologi Hukum, 6. Perbandingan Hukum
Definisi Sumber Hukum
Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan
memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.

Segala sesuatu dimaknai sebagai:


1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lahirnya hukum;
2) faktor-faktor yang merupakan sumber kekuatan berlakunya hukum
secara formal;
Sumber Hukum

Dari mana Dari mana Hukum


Dari mana asal
Hukum itu dapat dapat dicari /
mulanya Hukum
ditemukan ditemukan

Menghasilkan Produk Hukum yang mempunyai kekuatan


mengikat dan dapat diterima masyarakat
Kegunaan Sumber Hukum (Sudikno)
1. Sebagai asas hukum;
2. menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan hukum
yang sekarang berlaku;
3. sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan, berlaku
secara formal kepada peraturan hukum;
4. sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum;
5. sebagai sumber terjadinya hukum / yang menimbulkan hukum.
Macam-macam Sumber Hukum (Algra)
Sumber Hukum Tertulis:
berkaitan dengan
§ Undang-undang
bentuk atau cara yang
Sumber Hukum § traktar/ perjanjian
menyebabkan peraturan
Formil hukum itu berlaku
§ yurisprudensi
Sumber Hukum Tidak Tertulis
secara formal
§ kebiasaan

Faktor idiel
Tempat dari mana § Cita-cita terbentuknya negara
Faktor Budaya/Sosial Kemasyarakatan
materi hukum itu § hubungan sosial
Sumber Hukum diambil. § hubungan politik
Materiil berkaitan dengan § hubungan ekonomi
faktor-faktor yang § perkembangan internasional
§ keadaan geografis
membentuk hukum § Adat kebiasaan
§ Hukum Agama
Macam-macam Sumber Hukum (Van Apeldoorn)

Sumber Hukum Sumber Hukum Sumber Hukum


Sumber Hukum
dalam arti dalam arti dalam arti
dalam arti historis
sosiologis Filosofis Formil

merupakan 1. Sumber isi hukum cara terjadinya


tempat dimana hukum positif
faktor-faktor yang berasal dari
hukum
mana. merupakan fakta
diketemukan yang
dalam sejarah atau
2. sumber kekuatan yang menimbulkan
menentukan isi mengikat dari hukum yang
dari segi historis.
hukum positif. hukum. berlaku mengikat.
Macam-macam Sumber Hukum (Achmad Sanusi)
Sumber Hukum normal yang langsung atas pengakuan
Undang-undang
§ Peraturan perundang-undangan
§ Perjanjian / Traktat antar negara
Sumber Hukum § Kebiasaan
Normal Sumber Hukum yang tidak langsung atas pengakuan
Undang-undang
§ Perjanjian
§ Doktrin
§ Yurisprudensi

Sumber Hukum 1. Proklamasi


Abnormal 2. Revolusi Coup d'etat
Macam-macam Sumber Hukum
(TAP MPRS No.XX/MPRS/1966)

Sumber Tertib Hukum:


1) Pancasila
2) Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
3) Dekrit Presiden 5 Juli 1959
4) Undang-Undang Dasar
5) Surat Perintah 11 Maret 1966
Hierarki Perundang-undangan

Grundnormen Undang-Undang Dasar

Grundgesetzes TAP MPR

Formelle Gezetses Undang-Undang

Verordnungen/
Peraturan Pelaksanaan
Autonome Satzungen
Tata Urutan Perundang-undangan
(Berdasarkan UU No.12 Tahun 2011)
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR)
3. Undang-Undang atau Peraturan Pengganti Undang-Undang
(Perppu)
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda)
7. Peraturan Kabupaten atau Kota
MENURUT PURNADI PURBACARAKA & SOERJONO SOEKANTO,
HUKUM DAPAT DIBEDAKAN KE DALAM KLASIFIKASI SBB:

1. Yang Dikodifikasikan : KUHP,


Hukum Tertulis KUHPdt, KUHD, Omnibus Law
2. Yang Tidak Dikodifikasikan;
UU BUMN, UU Hak Cipta, dll
Segi
Bentuk
Hukum Kebiasaan
Hukum Tidak Tertulis
Ø Hukum Adat
MENURUT PURNADI PURBACARAKA & SOERJONO SOEKANTO,
HUKUM DAPAT DIBEDAKAN KE DALAM KLASIFIKASI SBB:
1. Hukum Tata Negara
2. Hukum Administrasi Negara
Hukum
3. Hukum Antar Negara
Publik 4. Hukum Pidana
Segi Isi / Hubungan 5. Hukum Acara
Hukum /
Kepentingan yang
Diatur
1. Hukum Perdata
Hukum
2. Hukum Dagang
Privat 3. Hukum Privat Internasional
MENURUT PURNADI PURBACARAKA & SOERJONO SOEKANTO,
HUKUM DAPAT DIBEDAKAN KE DALAM KLASIFIKASI SBB:

Hukum Positif
Ius Constitutum
Segi Perbedaan
Eksistensi

Hukum yang dicita-citakan


Ius Constituendum
MENURUT PURNADI PURBACARAKA & SOERJONO SOEKANTO,
HUKUM DAPAT DIBEDAKAN KE DALAM KLASIFIKASI SBB:

Hukum Alam
Ø Hukum yang berlaku dimana saja, kapan
saja, Siapa saja, dan bersifat universal.
Segi Perbedaan Wilayah
Berlakunya

Hukum Positif
Ø Hukum yang berlaku pada tempat
tertentu dan waktu tertentu.
MENURUT PURNADI PURBACARAKA & SOERJONO SOEKANTO,
HUKUM DAPAT DIBEDAKAN KE DALAM KLASIFIKASI SBB:

Kaku (Rigid)

Luwes (Fleksible)
Segi
Sifat
Hukum yang Bersifat Imperatif

Hukum yang Bersifat Fakultatif


MENURUT PURNADI PURBACARAKA & SOERJONO SOEKANTO,
HUKUM DAPAT DIBEDAKAN KE DALAM KLASIFIKASI SBB:

Hukum Substantif
Ø Hukum yang dilihat dari isinya yang bersifat
mengatur hak dan kewajiban (Hukum Material)

Segi
Wujudnya
Hukum Ajektif
Ø Hukum yang mengatur bagaimana cara
melaksanakan dan mmpertahankan Hukum
Substantif (Hukum Formal/ Hukum Acara)
Bahan-bahan Hukum
bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari norma
dasar pancasila, kaidah dasar, peraturan dasar, batang tubuh
Bahan Hukum Primer UUD 1945, peraturan perundang-undangan, bahan hukum
yang tidak dikodifikasi, misalnya yurisprudensi, traktat,
Putusan Mahkamah Konstitusi, Putusan Komisi

bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai


bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang,
Bahan Hukum Sekunder
hasil penelitian, jurnal ilmiah, hasil seminar dan
pertemuan ilmiah

bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan


terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti:
Bahan Hukum Tersier
kamus, ensiklopedia, bibliografi, indeks kumulatif,
website dan sebagainya
SEKIAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai