BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara Hukum, hal tersebut tertuang dalam Pasal 1 ayat
(3) UUD 1945 amandemen ketiga, yang mana sebelumnya asas Negara
Hukum hanya tersirat dalam penjelasan UUD 19451. Hal ini berarti bahwa
Oleh karena itu, perlu dibuatnya sebuah pengaturan yang dikenal sebagai
Salah satu aspek dalam kehidupan hukum adalah kepastian, artinya hukum
masyarakat. Salah satu hal yang berhubungan erat dengan masalah kepastian
1
Zaeni Asyhadie, 2015, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta, Raja Grafindo Persada,
hal.8.
2
Ikhsan Rosyada Daulay, 2006, Mahkamah Konstitusi Memahami Keberadaannya dalam
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, hal. 1.
3
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Pasal 7 ayat (1) poin a.
2
mengenai asal atau sumber hukum menjadi penting sejak hukum menjadi
itu pertanyaan mengenai “sumber yang manakah yang dianggap sah?” menjadi
penting.
artinya keputusan itu harusalah dari penguasa yang berwenang untuk itu.
Sumber hukum dalam arti sebagai asalnya hukum, membawa kepada suatu
berasal dari penguasa yang berwenang atau tidak. Keputusan penguasa yang
keyakinan atau hukumnya, rasa keadilan, perasaan akan hukumnya entah dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber hukum adalah segala apa saja (sesuatu) yang menimbulkan aturan-
aturan-aturan yang jika dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sumber hukum adalah segala
Sehinggan sumber hukum dapat diartikan sebagai bahan atau materi yang
berisi hukum itu dibuat, dibentuk, proses terbentuknya hukum, dan bentuk
1) Prof. Soedikno
c. Dasar berlakunya.
2) Zevenbergen
menimbulkan hukum.
menemukan hukum.
Dalam ilmu hukum, sumber hukum dibedakan menjadi dua pengertian yaitu
lahirnya aturan hukum (welborn van het recht) adalah sumber hukum yang
dilihat dari aspek sejarah. Sumber hukum dalam arti sejarah memiliki
hukum.
4
Usep Ranawidjaya, Hukum Tata Negara, Bandung, Eresca, hal. 51.
6
a. Dalam arti sumber untuk isi hukum yaitu sebagai ukuran untuk
yang baik”.
Pada pasal 1 Tap MPR Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan
peraturan perundang-undangan.
2. Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan sumber hukum tidak
tertulis.
Sumber hukum yang menentukan isi suatu peraturan atau kaidah hukum
yang mengikat setiap orang. Sumber hukum materil berasal dari perasaan
dari aturan-aturan hukum atau tempat dari mana materi hukum itu diambil
a. Faktor idil
b. faktor kemasyarakatan
f) Kesadaran hukum.
1. Nilai agama
Nilai agama adalah peraturan hidup yang harus diterima oleh manusia
2. Nilai kesusilaan
Nilai kesusilaan adalah nilai yang berasal dari hati nurani manusia.
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dikenal dan digali
a. Undang-Undang (Statute)
1) Pengertian Undang-Undang
pada ketentuan UUD 1945 yaitu bentuk peraturan yang dibuat oleh
ciri-ciri:
sendiri.
UUD ini berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis yang merupakan
sebagainya.
Undang-Undang Dasar5.
5
K. Wantjik Saleh, 2006, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, hal. 118.
6
Dasril Radjab, 2006, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, hal. 118.
12
tersebut.
undangan adalah:
perambatan (generatizations).
kedudukannya.
yang sama.
tersebut.
1945.
7
R. Soeroso, 2006, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, hal. 132.
16
b. Kebiasaan (Custom)
tetap atau ajek dan dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama,
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh banyak orang dan
norma, hukum dan aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan
sebagainya).
laku menurut suatu cara tertentu sehingga lahir suatu peraturan yang
mempunyai akibat hukum (das sein das sollen), sehingga tidak semua
1. Syarat materil, yaitu adanya kebiasaan atau tingkah laku yang tetap
sama.
adalah:8
bangsa.
undang adalah:
8
R. Soeroso, 2006, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, hal. 156.
19
elementer sifatnya. Sifat elementer ini terlihat baik pada sisi maupun
20
tingkah laku dalam bentuk yang formal, defentif yaitu suatu negara
lagi mulainya.
Jurisprudentie)
jurisprudence yang artinya ilmu hukum atau ajaran hukum umum atau
hukum lain. Sedangkan sistem statute law atau civil law mengartikan
berkekuatan hukum tetap dan diikuti oleh para hakim atau badan
Sehingga tidak semua putusan hakim pada tingkat pertama atau pada
hakim terdahulu:
1. Pertimbangan psikologis.
2. Pertimbangan praktis.
hakim yang terjadi karena rangkaian putusan yang serupa atau sama
yang lebih dahulu dari hakim yang sama derajatnya atau dari
hakim yang lebih tinggi. Asas ini dianut oleh negara Inggris dan
kemudian hari.
tenaga.
Preseden ini merupakan satu lembaga yang lebih dikenal dalam sistem
hukum Anglo-Saxon atau common law system. Sejumlah besar jus non
sejak akhir abad ke-13. Asas stare decisis artinya “berhenti pada atau
tinggi.
peraturan.
tinggi.
sepenuhnya dipertahankan.
6. Keputusan yang keliru, suatu keputusan bisa juga salah atas dasar
a) Asas bebas, asas bebas ini adalah kebalikan dari asas presedent.
hakim yang lebih tinggi. Asas ini dianut oleh bangsa Belanda
alasan pribadi.
d. Traktat (Treaty)
Apabila ada dua orang yang melakukan konsensus atau kata sepakat
menjadi terikat pada isi perjanjian yang telah disepakati tersebut. Hal
ini disebut asas pacta sunt servanda yang berarti setiap perjanjian
Pada ruang lingkup yang lebih tinggi yaitu negara, asas tersebut juga
dilakukan oleh dua negara atau lebih disebut traktat. Ada beberapa
yaitu:
atau badan swasta dengan orang lainnya secara individual atau badan
uang.
kehakiman.
negara yaitu:
2. Persetujuan DPR.
4. Pelantikan/pengumuman (afkondiging)
juga beragam-beragam.
pribadi atau badan hukum maka yang menjadi wasit adalah orang
1. Teori kehendak
4. Mahsab prancis
kemasyarakatan.
pengadilan.
sarjana hukum.
perkembangan zaman. Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol
hukum anglo saxon berkembang dari kasus-kasus konkret dan dari kasus
konkret tersebut lahir sebagai kaidah dan asas hukum. Karena itu sistem ini
sering disebut sebagai sistem hukum yang berdasarkan kasus (case law
system).
hukum
Sistem hukum Anglo Saxon, mulai berkembang di Inggris pada abad XI yang
sering disebut sebagai Sistem “ Common Law” dan sistem “Unwritten Law”
sepenuhnya
benar, karena di dalam sistem hukum ini dikenal pula adanya sumber-sumber
hukum yang tertulis (statutes). Sumber hukum dalam sistem hukum Anglo
Selain itu dalam sistem Anglo Saxon ada “peranan” yang diberikan kepada
hakim yaitu hakim mempunyai wewenang yang sangat luas untuk menafsirkan
yang akan menjadi pegangan bagi hakim-hakim lain untuk memutuskan perkara
yang sejenis. Sistem Anglo Saxon menganut suatu doktrin yaitu “the doctrine of
kepada prinsip hukum yang sudah di dalam putusan hakim lain dari perkara
sejenis sebelumnya (preseden). Dalam hal tidak ada putusan hakim yang terdahulu
Oleh karena prinsip-prinsip hukum sering terjadi karena perkara, maka sistem
Anglo Saxon sering disebut Case law. Sistem hukum Anglo Saxon pengertian
hukum privat ditujukan kepada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of
contract), dan hukum tentang perbuatan melawan hukum (law of torts) yang
Pidana).
kumpulan peraturan yang disusun dalam kitab-kitab hukum. Kitab hukum ini
(Dewan Perwakilan Rakyat). Sistem hukum ini dianut oleh negara-negara Eropa
jajahan negara Eropa daratan, termasuk Indonesia yang merupakan bekas jajahan
Belanda. Persebaran sistem hukum ini terutama disebabkan oleh penerapan “Kode
Napoleon”.
Napoléon) adalah serangkaian hukum yang berasal dari Perancis. Hukum ini
35
pada 21 Maret 1804. Karena masa Perang Napoleon di Eropa (tahun 1803-1815),
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
UNDANG-UNDANG
BUKU
Persada