Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, maka pada hari ini makalah yang berjudul “Sumber Ilmu Hukum”
dapat diselesaikan. Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang
berhubungan dengan sumber hukum yang berlaku. Penulis sangat bersyukur
sekali karena dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
banyak terimakasih dan mohon maaf jika ada penulisan yang tidak benar.

Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini dapat menjadi
manfaat bagi para pembacanya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca terhadap makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki. Karena penulis
sadar makalah ini masih terdapat banyak kekurangannya.

Banjarmasin, 16 September 2019

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 3

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 5

2.1 Pengertian Sumber Hukum…............................................................... 5


2.2 Jenis-Jenis Sumber Hukum................................................................... 5
BAB III ANALISIS......................................................................................... 11

3. 1 Analisis Sumber Hukum....................................................................... 11


BAB IV PENUTUP......................................................................................... 12

4. 1 Kesimpulan........................................................................................... 12

4. 2 Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya setiap manusia merasa mengerti tentang apa itu hukum,
dan mengenai berbagai persoalan lain tentang hukum itu. Mengenai hukum itu
sendiri dapat kita temukan berbagai definisi, tergantung dari sudut pandang mana
kita mengkajinya.

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan


yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Yang dimaksud
“segala sesuatu tersebut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
timbulnya hukum, dari mana hukum ditemukan atau dari mana berasalnya isi
aturan atau norma hukum tersebut.

Namun keberadaan hukum di tengah-tengah masyarakat makin lama


makin tak menunjukan ketegasan serta mulai di abaikan oleh masyarakat. Dengan
bermaksud ingin menentukan mengenai hukum tentu harus mengetahui maksud
aspek yang dikaji didalam ilmu hukum, salah satunya adalah sumber hukum.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa secara umum yang
melatar belakangi penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman mengenai sumber hukum yang selama ini menjadi tolak ukur kita
dalam bertindak dan bertingkah laku sehingga dapat mengetahui arti tentang
hukum dan penerapan hukum itu sendiriuntuk saat ini dimasa yang akan datang.
Harapan kami semoga makalah tentang sumber hukum ini dapat menjadi
pedoman untuk mempelajari ilmu hukum lebih lanjut.

3
B. Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan sumber hukum ?


B. Bagaimana bagian-bagian sumber hukum ?

C. Tujuan

A. Mengetahui penjelasan sumber hukum.


B. Mengetahui bagaimana bagian-bagian sumber hukum.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Hukum


Membahas sumber hukum agak berbeda dengan sumber hukum dari segala
sumber hukum atau bahasan dari groundnorm. Kalau sumber dari sumber yang
kita membahas ketentuan, satu peraturan, atau satu norma hukum. Di Jerman
sumber hukum dari segala sumbernya adalah Undang-Undang Jerman tetapi kalau
di Indonesia adalah filsafat negara Pancasila.
Tetapi dengan membahas dengan sumber hukum lebih dari satu ketentuan atau
peraturan hukum sebagai sumber hukum teori sumber hukum dapat diambil dari
Groundnorm Kelsen. Memang salah satunya yang memiliki sumber ilmu
tradisional adalah teori tersebut.
Sumber hukum terbagi menajdi dua bagian:
1. Sumber hukum materiil
2. Sumber hukum formil

B. Jenis-Jenis Sumber Hukum

1. Sumber Hukum Materiil

Materiil berarti isi atau kandungan dalam arti bahwa sumber itu sebagai
sumber bahan (mentah) untuk mengenal hukum atau sumber bahan untuk
membentuk aturan hukum. Bahan-bahan mentah dalam arti bahwa bahan itu
bukan suatu peraturan suatu hukum itu sendiri. Ia masih bahan mentah perlu
diolah lebih lanjut. Bahan-bahan mentah yang merupakan sumber hukum material
tersebut terdapat dalam kehidupan masyarakat baik manusia pada masa kilam atau
masa kini.
Bahan mentah sumber hukum materiel tersebut, yaitu:
a. Sumber hukum materiil kesejarahan (historis)

5
b. Sumber hukum materiil kemasyarakatan (sosiologis)
c. Sumber hukum materiil kefilsafatan (filosofis)

A. Sumber Hukum Materiil Kesejarahan (Historis)


Dapat berupa sumber hukum di mana kita melacak hukum apa yang terjadi
pada sejarah masa lampau, Ini bias dnegan cara meneliti piagam-piagam kuno
dan tulisan-tulisan kuno. Misalkan pada piaga atau tulisan di zaman Majapahit,
Mataram, dan kerajaan lain. Biasanya pada bahan lontar, pada tulisan pada batu
dengan huruf Sanskerta, huruf Jawa kuno dan sebagainya.
Juga pelacakan tentang suatu peraturan hukum kini yang nyata berasal dari
sumber hukum masa lampau. Contoh isi kitab Undang-Undang Hukum Perdata
( BW Indonesia ) kalau dilacak secara sejarah bersal dari hukum perdata dari
Negara Belanda, hukum perdata Belanda berasal dari code cril (hukum
perdata) Perancis. Hukum perdata Perancis berasal dari hukum perdata
Romawi.
B. Sumber Hukum Kemasyarakatan (Sosiologis)
Dalam masyarakat sering terjadi peristiwa atau gerakan ataupun gejola baik
beruoa politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Misalkan tuntutan guru yang
minta diakui dan dilindungi oleh aturan hukum yang pada saat itu belum
diciptakan. Kalau pemerintah mengabulkan tuntutan dengan membuat aturan
hukum dengan tuntutan tersebut maka gejolak atau tuntutan itu merupakan
sumber hukum materiel kemasyarakat (sosiologis).
C. Sumber Hukum Materiel Kefilsafatan (Fiosofis)
Sumber hukum materiel filosofis sumber isinya suatu aturan hukum yang
dibagikan sebagai berikut:
1) Aliran teokratis, keagamaan adalah sabda Tuhan di sini digambarkan
sabda Tuhan merupakan sumber aturan hukum yang baik. Aturan hukum
yang bersumber dari sabda Tuhan akan merupakan aturan hukum yang
baik seperti pada negara-negara agama.

6
2) Aliran hukum kodrat yang rasionalistis (memuja akal atau logika),
menyatakan bahwa akal atau pikiran manusia adalah sumber isi aturan
hukum yang baik. Pada hakikatnya, aliran ini karena memuja akal mereka
cenderung menghasilkan wujud aturan hukum yang tertulis.
3) Aliran historis yang dipelopori oleh Von Savigny berpendapat lain lagi.
Sumber isi aturan hukum itu adalah pandangan hidup suatu bangsa. Kalau
sumber itu diwujudkan menjadi aturan hukum cenderung tidak tertulis
(dibandingkan dnegan hukum yang ada sebagai wujud padnagan hidup
rakyat Indoensia).
4) Sumber kekuatan mengikat sumber hukum

Segala sesuatu yang dapat menimbulkan hukum disebut sumber hukum.


Sumber hukum ada dua macam:

a. Sumber hukum materiil, merupakan bahan-bahan yang dapat digunakan


untuk membuat hukum.
b. Sumber hukum formil, yaitu dilihat dari bentuknya dan prosedur
pembuatan.

Sumber hukum materiil bisa dari segi ekonomi, sejarah, sosiologi, dan filsafat.
Segi ekonomi menunjukkan bahwa kebutuhan-kebutuhan ekonomi akan
menimbulkan hukum. Misalkan jual-beli termask hukum perdata.

Dari segi sejarah bias menimbulkan hukum. Disini ada dua macam pengertian :

a. Sejarah sebagai sumber pengenalan hukum, maksudnya adalah orang bias


mengenal hukum tentang system hukum yang berlaku pada masa lalu.
b. Sejarah sebagai sumber acuan bagi pembuatan hukum lebih lanjut atau
positif.

Dari segi sosiologi yaitu peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam masyarakt


dapat digunakan sebagai sumber hukum. Misalkan, peristiwa kelahiran dapat
menimbulkan hukum kewajiban orangtua terhadap anak, peristiwa kematian

7
menimbulkan hukum waris, peristiwa pernikahan menimbulkan hukum benda,
dan lain sebagainya.

Segi filsafat yiutu nilai yang ada dalam masyarakt yang bersifat universal dapat
digunakan untuk membuat hukum, misalkan “teaptilah janjimu”. Nilai ini
berkembang dan tumbuh hidup dalam masyarakat yang akhirnya dapat digunakan
untuk membuat hukum asa penepatan janji dalam hukum perdata, khususnya
dalam hukum perjanjian, nilai filosofis ini menjadi hukum kalau orang melalukan
perjanjian maka harus menepati janji.

2. Sumber Hukum Formil

Sumber hukum materiel, seperti pembahasan di atas, merupakan bahan-bahan


mentah dari hukum. Adapun kalau sumber hukum formil, sumber itu sudah
berupa hasil olahan bahan mentah (sumber hukum materiel) tersebut. Dengan kata
lain hukum formil adalah aturan hukum itu sendiri. Apeldpprn menyebut sumber
hukum formil itu sebagai causaeffucuens dengan pengertian sumber hukum itu
adalah sebab langsung berlangsungnya berlakunya hukum.

Sumber hukum formil meliputi:

a. Undang-undang dan perundang-undangan


b. Hukum kebiasaan dan hukum adat
c. Traktat dari perjanjian hukum
d. Yurisprudensi dan preseden

Konsistensi batasan bahwa sumber hukum formil itu adalah causa effeciens
mengandung pengertian bahwa pad atubu sumber hukum itu sendiri sudah berlaku
norma hukum, maka beberapa ahli hukum atau dosen berpandangan bahwa
sumber hukum formil itu yaitu Undang-undang, Kebiasaan,

Namun kalau ajaran hukum juga dianggap sebagai sumber hukum formil
kiranyan hal itu tidak tepat. Ajaran hukum tetap satu sumber hukum materiil. Juga

8
ajaran (doktrin) itu dipakai sebagai putusan hakim, putusan itulah yang menjadi
sumber hukum formil. Sebagai contoh kebiasaan yang dianggap sebagai sumber
hukum formil, secara causa effeoctens, maka tentunya yang merupakan sumber
hukum formil adalah hukum kebiasaannya bukan kebiasaan itu sendiri.

Dalam hukum adat bangsa Indonesia pun kebiasaan bukanlah hukum. Adat pun
bukan hukum dalam hukum kebiasaan atau hukum adat. Ada dua syarat yang
harus dipenuhi yaitu:

a. Bersifat materiil yaitu pemakaian tetap atau hal sesuatu yang berulang-ulang
dilakukan.
b. Syarat bersifat psikologis yaitu bahwa anggota masyarakat yakin bahwa
sesuatu yang berulang-ulang tersebut merupakan kewajiban hukum yang
mengikat (opinioiuris necessitates).

Jadi, selama kebiasaan atau adata itu tidak memenuhidua syarat tersebut itu
bukan termasuk hukum kebiasaan atau hukkum adat. Tetap termasuk sebagai
kebiasaan atau adat yang bukan hukum.

A. Masalah Undang-Undang dan Perundang-Undangan


Undang-undang dapat diartikan:
a. Undang-undang luas, merupakan pada semua peraturan atau
ketentuan negara yang mengikat rakat. Baik perturan tingkat atas
maupun tingkat rendah.
b. Undang-undang sempit, merupakan jika peraturan itu memang
dimaksud dibuat untuk berkedudukan sebagai undnag-undang tidak
lebih dan tidak kurang.

Pembuatan undang-undang yang disebut dalam UUD 1945 jika peraturan


hukum itu dibentuk oleh presiden dan DPR (Pasal 5 ayat 1) juga sering dibahas
dalam sejarah hukum sebagai Undang-undang bersifat terbuka dan Undang-
undang bersifat tertutup.

9
Dalam hal perundang-undangan yang juga disebut sebagai sumber hukum
formil dimaksudkan di sini adalah segala peraturan hukum tertulis formil
dimaksudkan di sini adlah segala peraturan hukum tertulis kecuali undang-undang
yang sudah disebutkan yang dibuat oleh pembentuk hukum baik di tingkat pusat
atau di tingkat pemerintah daerah.

B. Masalah Hukum Kebiasaan dan Hukum Adat

Kebiasaan atau adat bukanlah sumber hukum dalam pengadilan.


Pelanggaran kebiasaan atau adat tidak bias diberikan sanksi hukum. Tetapi
pelanggaran hukum kebiasaan atau hukum yang ada diberikan sanksi hukum.
Jadi, titik tekannya adalah pada adat atau kebiasaan tersebut telah menjadi
hukum atau belum.

C. Masalah Traktat dan Perjanjian Hukum


Traktat adalah pernjanjian antarnegara. Dasar mengikatnya adalah adagium
yang menyatakan “pacta sunt servanda” artinya setiap perjanjian meningkat
sebagai hukum bagi pihak-pihak yang membuatnya. Misalkan, perjanjian hukum
jual beli, sewa-sewa, soal pemburuhan dan lainnya. Jika ingkar janji dapat dituntut
di muka pengadilan.
D. Yurisprudensi dan Presiden

Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang sepatutnya ditiru oleh hakim


setelahnya dalam perkara sama. Yurisprudensi dengan demikian menjadi sumber
hukum formil.

10
BAB III

ANALISIS

A. Analisis Sumber Hukum


Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang
mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggaran.

Yang dimaksud dengan segala sesuatu adalah faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap timbulnya hukum, fakto-faktor yang merupakan sumber kekuatan yang
berlakunya hukum secara formil artinya dari mana hukum itu dapat ditemukan,
dari mana asal mulanya, di mana hukum dapat dicari atau hakim menemukan
hukum, sehingga dasar putusannya dapat diketahui bahwa suatu peraturan tertentu
mempunyai kekuatan mengikat atau berlaku dan lain sebagainya.

Membahas dengan sumber hukum lebih dari satu ketentuan atau peraturan
hukum sebagai sumber hukum Teori sumber hukum dapat diambil dari
Groundnorm Kelsen. Memang salah satunya yang memiliki sumber ilmu
tradisional adalah teori tersebut.
Sumber hukum terbagi menjadi di dua bagian:
1. Sumber hukum materiil
2. Sumber hukum formil

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan


yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Yang dimaksud
“segala sesuatu tersebut adalah factor-faktor yang mempengaruhi terhadap
timbulnya hukum, darimana hukum ditemukan atau darimana berasalnya isi
aturan atau norma hukum tersebut. Sumber hukum pada hakikatnya dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum
formil.

B. Saran

Setelah mengetahui tentang sumber hukum yang berlaku, maka diperlukan


perubahan sikap terhadap hukum. Masyarakat juga perlu mengubah pandangan
tentang hukum. Demi terselenggaranya ketertiban dan keteraturan hukum
disebuah Negara, hukum harus ditaati oleh semua lapisan masyarakat. Dimulai
dari diri sendiri dengan membiasakan dengan norma-norma yang diberlakukan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Warjiati, Sri. 2018. Memahami ilmu hukum dasar. Jakarta: Predanagroup Media

Iskandar, Mudzakir. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum.

Soeroso. 2018. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Sinar Grapika

Prasetyo, Teguh. 2018. Pengantar Ilmu Hukum. Depok : Rajawali Pers

13

Anda mungkin juga menyukai