HUKUM DI INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING
Mukharom, SHI.,MH.
Disusun oleh :
1. Himawan Adi Prayoga (A.111.21.0071)
2. Syahrizal Wahyu Hidayat (A.111.21.0072)
3. Sari Zahrotun Nabila (A.111.21.0073)
4. Rinda Marsheila (A.111.21.0074)
5. Ilham Abdullah (A.111.21.0075)
6. Resky Jaya Witama (A.111.21.0076)
UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS HUKUM
JURUSAN ILMU HUKUM
KELAS B PAGI TAHUN AJAR 2021/2022
KATA PENGANTAR
Halaman
Judul...........................................................................................................1
Kata
Pengantar.........................................................................................................
..2
Daftar
Isi....................................................................................................................
3
BAB
I........................................................................................................................
.4
Pendahuluan....................................................................................................
...........4
1.1 Latar
Belakang....................................................................................................
.4
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................
..........5
BAB
II......................................................................................................................
.6
Pembahasan.....................................................................................................
..........6
A. Pengertian sumber-sumber
hukum..................................................................6
B. Sumber hukum formil di
Indonesia.................................................................6
C. Sumber hukum materiil di
Indonesia............................................................15
BAB
III....................................................................................................................
17
Penutup............................................................................................................
........17
A. Kesimpulan...........................................................................................
.........17
B. Saran......................................................................................................
........18
Daftar
Pustaka..........................................................................................................1
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian sumber – sumber hukum
2. Untuk mengetahui sumber hukum formal di Indonesia
3. Untuk mengetahui sumber hukum materiil di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
a. Undang-undang
b. Yurisprudensi
c. Traktat
d. Kebiasaan
e. Doktrin
a. Undang – Undang
Undang-undang mempunyai dua pengertian menurut Buys, yaitu :
Undang-undang dalam arti formal adalah suatu bentuk keputusan atau ketentuan yang
dikeluarkan oleh pembentuk Undang-undang dengan prosedur tertentu.
Undang-undang dalam arti materiil adalah setiap bentuk keputusan pemerintah yang
mempunyai kekuatan mengikat tanpa memperhatikan prosedur pembuatannya dan tata
cara serta Lembaga yang membuatnya.
Suatu undang-undang tidak berlaku lagi jika :
1). Jangka waktu berlakunya yang telah ditentukan oleh undang-undang itu, sudah
lampau.
2). Keadaan atau hal untuk mana undang-undang itu diadakan, sudah tidak ada lagi.
3). Undang-undang itu dengan tegas dicabut oleh instansi yang membuatnya.
4). Telah diadakan undang-undang baru, yang isinya bertentangan dengan undang-
undang yang berlaku.
Bagi setiap undang-undang yang telah diundangkan dalam ancasi negara, berlaku atas
“fictie anca’’ yang artinya setiap orang dianggap telah mengetahui adanya suatu
undang-undang yang telah diundangkan.
4. Berita Daerah.
1.UU/Peraturan Pengganti UU
“Pengesahan perjanjian antara negara RI dan negara lain atau badan internasional’’
3.Peraturan perundangan lain yang menurut peraturan perundangan yang berlaku harus
diundangkan dalam Lembaran Negara.
Tata urutan peraturan perundang-undangan RI adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang.
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah
Menurut UU No.10 Tahun 2004 pasal 7 ayat (1): Jenis dan hirarki Peraturan
Perundangan adalah sebagai berikut:
a. UUD RI 1945
b. UU/Peraturan Pemerintah Pengganti UU
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah
Bentuk dan tata urutan peraturan perundangan menurut Undang-Undang 1945 sebagai
berikut (menurut TAP/MPRS/XX/1966);
Tap MPR
Peraturan Pemerintah.
Kepitusan Presiden.
- Peraturan Menteri.
- Instruksi Menteri.
Sumber Hukum Tata Urutan Perundangan pada Sidang MPR tahun 2000 ada peninjauan
yang tertuang dalam Tap III/MPR/2000 yang isinya antara lain:
Ayat(1) Sumber anca adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan
peraturan perundang-undangan.
Ayat (2) Sumber anca terdiri atas sumber anca tertulis dan tidak tertulis.
Ayat (3) Sumber anca dasar nasional adalah Pancasila sebgaimana yang tertulis
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin ileh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan serta Keadilan
Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia.
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang
b. Yurisprudensi
4. Yurisprudensi Administratif
Yurisprudensi administrasif adalah surat edaran Mahkamah Agung yang berlaku
hanya secara ancasila tive danm mengikat intern dalam lingkup pengadilan
c. Traktat
Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan antara dua atau lebih negara.
Bila traktat diadakan antara hanya dua negara, maka perjanjian itu disebut bilateral,
sedang anca diadakan oleh banyak negara, maka disebut perjanjian multirateral.
Kita mengenal dua macam perjanjian: traktat dan agreement. Traktat dibuat oleh
Presiden dengan persetujuan DPR, sedang agreement dibuat hanya dengan Keputusan
Presiden, biasanya menyangkut bidang politik. Dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 11 disebutkan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR yang menyatakan perang,
membuat perjanjian dengan negara lain.
Tiga macam anca traktat, berikut merupakan penjelasannya :
• Traktak bilateral. Perjanjian internasional jenis ini disusun serta disepakati oleh
dua buah Negara. Perjanjian Bilateral ini memiliki sifat khusus alias treaty
contract, hal ini dikarenakan kesepakatan hanya memegang hal-hal yang
menyangkut kepentingan dua negara saja. Maka itu, perjanjian bilateral sifatnya
‘’tertutup’’. Artinya tertutup kemungkinan untuk negara lain dapat ikut serta
dalam perjanjian itu.
• Traktak Multilateral. Perjanjian internasional ini dibuat dan disusun oleh lebih
dari dua negara. Traktak multilateral ini sering juga disebut dengan sebutan
‘’law making treaties’’ karena hanya mengakomodir hal-hal yang sifatnya
kepentingan biasa dan bersifat ‘’terbuka’’. Berbeda dengan traktak bilateral,
perjanjian multilateral ini tak hanya memegang kepentingan negara-negara yang
mengadakan kesepakatan, akan tetapi turut memegang kepentingan negara lain
yang tidak ikut serta dalam perjanjian tersebut.
• Traktat Kolektif. Perjanjian internasional ini merupakan traktat yang
memperbolehkan Negara lain untuk bergabung.
Contoh hukum traktak di Indonesia, diantarnya :
>Renville Perjanjian internasional Indonesia ini menjadi salah satu contoh anca traktat
yang sangat fenomenal. Dikatakan fenomenal karena, salah satu bentuk kerjasama ini
dilakukan diatas geladak kapal perang di Amerika Serikat. Perjanjian dilakukan antara
Indonesia dan juga Belanda, salah satu isi perjanjian tersebut ialah persetujuan Belanda
yang hanya mengakui Yogyakarta, Sumatera, dan Jawa Tengah sebagai wilayah resmi
Indonesia.
>Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati merupakan perjanjian internasional yang juga pernah dilakukan
Indonesia dengan Belanda, dan menjadikan perjanjian internasional tersebut sebagai
salah satu perjanjian terpopuler hingga sekarang ini.
Di samping itu dalam buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Indonesia yang ditulis oleh Drs.C.S.T.Kansit, S.H. Menjelaskan bahwa sumber
hukum materil dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya dari sudut ekonomi,
sejarah, sosiologi, filsafat dan sebagainya. Contoh: seorang ahli ekonomi akan
mengatakan, bahwa kebutuhan-kebutuhan ekonomi dalam masyarakat itulah
yang menyebabkan timbulnya anca.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat
dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi
yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
Sumber hukum dibagi menjadi dua yaitu sumber hukum formil dan sumber hukum
materil.
1. Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dari mana suatu
peraturanmemperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara
yangmenyebabkan peraturan hukum itu berlaku secara formal.
2. Sumber hukum materil merupakan faktor yang membantu pembentukan
hukummisalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan politik,situasi sosial
ekonomi, tradisi (kriminologi, lalu-lintas), perkembangan internasional, keadaan
geografis.
1. Undang – undang
2. Perjanjian antar Negara
3. Kebiasaan
4. Sumber hukum formil yang tidak langsung atas pengakuan undang-undang
yaitu :
a. Doktrin
b. Yurisprudensi
Sumber hukum materil antara lain :
1. Sumber hukum menurut ahli sejarah
2. Sumber hukum menurut ahli filsafat
3. Sumber hukum menurut ahli ekonomi
4. Sumber hukum menurut ahli sosiologi
5. Sumber hukum menurut ahli agama
B. Saran
“ Agar mahasiswa mampu mengetahui sumber-sumber hukum yang ada di Indonesia
dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga Negara.
Dan untuk
mempertahankan Hukum yang ada di Indonesia ”
Demikian sedikit ulasan tentang sumber hukum di Indonesia semoga bermanfaat, dan
berguna untuk ikut mencerdaskan anak bangsa. Taatilah hukum yang berlaku, dan
lihatlah sebuah kejadian dari berbagai sudut pandang, jangan sekali-kali
mudahmemberikan statement bahwa seseorang salah atau benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.99.co/blog/indonesia/wp-content/uploads/2021/06/contoh-kata-pengantar-
makalah-kelompok.jpg
https://www.academia.edu/18905347/MAKALAH_SUMBER_SUMBER_HUKUM
https://www.academia.edu/43268366/MAKALAH_KEDUDUKAN_YURISPRUDENS
I_DALAM_SISTEM_HUKUM_INDONESIA
http://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-sumber-sumber-hukum.html
Achmad Sanusi, Pengantar Hukum Indonesia dan Pengantar Tata Hukum
Indonesia, Tarsito, Bandung,1977.
Bachsan Mustafa, Sistem Hukum Indonesia, Rejama Karya, 1984.