KELAS 5A
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan semua Rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami semua. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad Saw. karena dengan syafaatnya dan risalahnya
merupakan bentuk petunjuk bagi manusia agar berada dijalan yang benar yaitu
sukses dunia dan akhirat. Semoga kita semua termasuk dalam golongan umat
Beliau yang mendapat syafaat kelak di hari akhir. Alhamdulillah, atas pertolongan
Allah SWT kami dari kelompok 5 yang mendapat tugas mata kuliah Legal Drafting
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Landasan dan Asas Peraturan
Perundang-undangan”. Makalah ini dibuat sebagai bahan materi belajar dan
presentasi kelompok dan sekaligus untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan
bagi pemateri dan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana landasan peraturan perundang-undangan?
2. Bagaimana asas-asas peraturan perundang-undangan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui landasan peraturan perundang-undangan.
2. Untuk mengetahui asas-asas peraturan perundang-undangan.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Landasan Peraturan Perundang-undangan
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu
peraturan perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan filosofis apabila
rumusannya ataupun normanya mendapatkan pembenaran setelah dikaji secara
filosofis. Berdasarkan Lampiran Angka 2 UU No. 12/2011, landasan filosofis
merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang
dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan pengejawantahan
dari cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia
yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Indonesia
pada hakikatnya merupakan sumber dari segala sumber hukum dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang meliputi suatu pandangan hidup,
kesadaran, cita-cita hukum, cita-cita moral yang luhur yang meliputi suasana
kejiwaan dan watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18 Agustus 1945 telah
dipadatkan dan diabstraksikan oleh pendiri negara menjadi lima sila dan ditetapkan
secara yuridis formal menjadi dasar filsafat NKRI. Nilai-nilai Pancasila yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan
sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
2. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu
suatu peraturan perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan sosiologis
bila sesuai dengan keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai dan
hukum yang hidup di masyarakat. Landasan sosiologis merupakan pertimbangan
atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek. Landasan sosiologis sesungguhnya
menyangkut fakta empiris mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan
masyarakat dan negara. Dengan kata lain bahwa landasan sosiologis merupakan
landasan yang terdiri atas fakta-fakta yang merupakan tuntutan kebutuhan
masyarakat yang mendorong perlunya pembuatan peraturan perundang-undangan
yaitu bahwa ada sesuatu yang pada dasarnya dibutuhkan oleh masyarakat sehingga
perlu pengaturan.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan
bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi
kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan
diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan
masyarakat. Landasan yuridis menyangkut persoalan hukum yang berkaitan dengan
substansi atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk peraturan perundang-
undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum tersebut yaitu peraturan yang
sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih, jenis
peraturan yang lebih rendah dari undang-undang sehingga daya berlakunya lemah,
peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau peraturannya memang sama
sekali belum ada.
a. Landasan yuridis dan sudut formal yaitu landasan yuridis yang memberikan
kewenangan bagi instansi/pejabat tertentu untuk membuat peraturan tertentu;
b. Landasan yuridis dan sudut materil yaitu landasan yang memberikan dasar
hukum untuk mengatur hal-hal tertentu.
4. Landasan Politik
Landasan politik merupakan garis kebijakan politik yang menjadi dasar
selanjutnya bagi kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintah
Negara. Landasan Politis, setiap kebijaksanaan yang dianut Pemerintah di bidang
Perundang-undangan.
1
Widayati, Implementasi Asas Hukum Dalam Pembentukan Peraturan Perundang
Undangan Yang Partisipatif Dan Berkeadilan, Jurnal Hukum Unissula, Vol 36 No.2, h.64
bahasa hukum yang jelas dan mudah di mengerti sehingga tidak menimbulkan
berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya;
g. Asas keterbukaan, asas ini mengartikan bahwa dalam Pembentukan Peratu
ofran Perundang-undangan mulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan,
pengesahan atau penetapan, dan pengundangan bersifat transparan dan terbuka.
Oleh sebab itu, seluruh lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang
seluas-luasnya untuk memberikan masukan dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Asas ketertiban dan kepastian hukum mengartikan bahwa setiap setiap materi
muatan Peraturan Perundang-undangan harus dapat mewujudkan ketertiban dalam
masyarakat melalui jaminan kepastian.
Khair, O. I. (2022). Analisis Landasan Filosofis, Sosiologis Dan Yuridis Pada Pembentukan
Undang-Undang Ibukota Negara. ACADEMIA : Jurnal Inovasi Riset Akademik, Vol.
2 No. 1, 5.
Laia, Sri Wahyuni dan Sodialman Daliwa. (2022). Urgensi Landasan Filosofis, Sosiologis
Dan Yuridis Dalam Pembentukan Undang-Undang Yang Bersifat Demokratis Di
Indonesia. Jurnal Education and development, Vol. 10 No. 1, 548-550.
Putri, Nanda Oktavia, Rahmat Hidayat dan Winda Oktavia. (2018). Landasan Dan Asas-
Asas Pembentukan Pembuatan Undang-Undang Yang Baik. 3.