Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERANGKA NASKAH AKADEMIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR


12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Perundang-Undangan

Dosen pengampu:
Muhummad Amiril A’la, M.H.

Disusun Oleh :

1. Daffa Aldessa Aqilyatito (126103211028)


2. Adam Naufal Wahid (126103211001)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA 5A


FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa terucap ke hadirat Allah SWT, karena atas karunianya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW. yang ssenantiasa dinantikan syafaatnya di hari
kiamat kelak. Tersusunnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perancangan
Perundang Undangan.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung

2. Bapak Dr. H. Nur Efendi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

3. Bapak Dr. Ahmad Musonnif, M.H.I selaku Kepala Jurusan Syari’ah

4. Bapak Ahmad Gelora Mahardika S.IP., M.H. selaku Kepala Progam Studi Hukum Tata
Negara

5. Bapak Muhammad Amiril A’la, M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah Perancangan
Perundang-undangan

6. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Aamiin.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 4
C. TUJUAN....................................................................................................................... 4
BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
BAB III: PENUTUP ................................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebuah negara dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi, dimana di dalamnya terdapat
alat-alat kelengkapan negara atau bagian-bagian yang memiliki tugas pokok dan fungsi
masing-masing dalam menjalankan suatu negara. Indonesia sebagai negara hukum dengan
menganut system hukum civil law dimana menjadikan peraturan perundang-undangan yang
tertulis dan terkosifikasi sebagai landasan pelaksanaan pemerintahan. Perancangan peraturan
perundang-undangan ini melalui berbagai tahap salah satunya tahapan perencanaan. Terkhusus
dalam perancangan Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi, dan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota melalui proses perencanaan dengan pembuatan Rancangan Peraturan yang
tertuang dalam Naskah Akademik. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana sistematika
dan kerangka Naskah Akademik sesuai dengan yang tertera Dalam Undang Undang Nomor 12
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang disebut dengan Naskah Akademik?
2. Bagaimana Kerangka dan Sistematika pembentukan Naskah Akademik berdasarkan UU
Nomor 12 Tahun 2011?

C. TUJUAN
1. Memahami yang disebut dengan Naskah Akademik.
2. Memahami Kerangka dan Sistematika pembentukan Naskah Akademik berdasarkan UU
Nomor 12 Tahun 2011.

4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian mengenai Naskah Akademik terdapat dalam Lampiran I angka 1 Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang
bunyinya Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil
penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan Undang-Undang,
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, sebagai
solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat.

Adapun sistematika Naskah Akademik sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yakni sebagai berikut:

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


TERKAIT

BAB IV JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI


MUATAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN DAERAH PROVINSI, ATAU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN: RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berikut Uraian Singkat tentang isi Naskah Akademik:

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara substantif menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. uraian secara umum mengenai permasalahan yang dihadapi saat ini terkait substansi NA
2. uraian secara umum urgensi pembentukan atau perubahan UU; dan
3. pernyataan perlunya solusi secara hukum untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
melalui pembentukan atau perubahan UU.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam pedoman penyusunan naskah akademis berisi pertanyaan-
pertanyaan yang akan dijawab pada bab-bab NA yang tersusun secara sistematis, yaitu pertama
mengenai teori dan praktik empiris; kedua, analisis dan evaluasi peraturan perundang-
undangan terkait; ketiga, landasan filosofis, sosilogis, dan yuridis; serta keempat, sasaran yang
akan diwujudkan, jangkauan, arah pengaturan, dan ruang lingkup pengaturan.
C. Tujuan dan Kegunaan Penyusunan Naskah Akademik
Rumusan standar untuk penulisan Naskah akademik ialah:
1. mengetahui perkembangan teori dan praktik empiris dari materi undang-undang;
2. melakukan evaluasi dan analisis terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan
substansi UU;
3. merumuskan landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis UU;
4. merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, arah dan jangkauan pengaturan, dan ruang
lingkup materi muatan UU.
D. Metode Penyusunan Naskah Akademik
Metode terdiri dari metode pengumpulan dan analisis data. Data yang digunakan ialah data
primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan secara kualitatif yaitu melalui studi

6
kepustakaan/literatur, workshop, focus group discussion (FGD)1, diskusi panel2, seminar, dan
wawancara.

BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

Bab ini memuat kajian mengenai teori, asas/prinsip, praktik empiris, permasalahan yang
dihadapi, implikasi penerapan sistem baru yang akan diatur dalam UU terhadap aspek kehidupan
masyarakat dan dampaknya terhadap aspek beban keuangan negara.

A. Kajian Teoritis
Kajian ini memuat berbagai teori dan kerangka konsepsional terkait dengan substansi atau
materi muatan yang akan diatur dalam suatu UU, berbagai teori dan kerangka konseptual
tersebutlah yang nantinya akan menjadi sumber hukum baru yang akan dituangkan dalam UU
B. Kajian terhadap Asas/Prinsip yang Berkaitan dengan Penyusunan
Norma
Kajian ini menganalisis terhadap penentuan asas dengan memperhatikan berbagai aspek
bidang kehidupan yang berkaitan dengan UU yang akan dibentuk.
C. Kajian terhadap Praktik Penyelenggaraan, Kondisi yang Ada,
Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat, dan Perbandingan dengan
Negara Lain
Kajian terhadap praktik penyelenggaraan, kondisi yang ada, permasalahan yang dihadapi
masyarakat merupakan gambaran fakta empiris mengenai perkembangan masalah dan
kebutuhan yang terjadi di masyarakat. Fakta empiris dapat diperoleh antara lain dari data
primer
10 melalui pengumpulan data lapangan. Kajian ini menjadi penting terkait dengan landasan

1
Focus Group Discussion (FGD) adalah bentuk diskusi yang didesain untuk memunculkan informasi mengenai
keinginan, kebutuhan, sudut pandang, kepercayaan dan pengalaman yang dikehendaki peserta terhadap materi NA.
2
Diskusi panel adalah pertemuan untuk melakukan pertukaran pemikiran dengan mendengarkan percakapan antara
3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) orang panelis yang mengemukaan topik tertentu atau spesifik yang terkait dengan
substansi NA

7
sosiologis pembentukan UU. Selain itu dalam subbab ini, dapat diuraikan perbandingan
dengan praktik empiris di negara lain yang didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di negara tersebut untuk menjadi sumber referensi yang dapat diadopsi
sesuai dengan aspek sosial dan budaya masyarakat.
D. Kajian terhadap Implikasi Penerapan Sistem Baru yang akan Diatur
dalam Undang-Undang terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat dan
Dampaknya terhadap Aspek Beban Keuangan Negara
Kajian terhadap implikasi penerapan sistem baru dapat dilakukan dengan menggunakan
instrumen Regulatory Impact Assessment untuk menganalisis dampak dari suatu regulasi dan
membantu pembuat kebijakan untuk menentukan alternatif mana yang paling baik dengan
memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh (Cost and Benefits
Analysis) jika suatu regulasi dilaksanakan. Pada bagian ini dipetakan aspek positif dan aspek
negatif yang mungkin timbul serta mempertimbangkan aspek keuangan negara dan simulasi
terhadap keuangan negara apabila peraturanditerapkan.

BAB III
EVALUASI DAN ANALISIS
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT

Bab ini memuat hasil kajian terhadap Peraturan Perundangundangan terkait yang memuat kondisi
hukum yang ada, keterkaitan Undang-Undang dan Peraturan Daerah baru dengan Peraturan
Perundang-undangan lain, harmonisasi secara vertikal dan horizontal, serta status dari Peraturan
Perundang-undangan yang ada, termasuk Peraturan Perundang-undangan yang dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku serta Peraturan Perundang-undangan yang masih tetap berlaku karena
tidak bertentangan dengan UndangUndang atau Peraturan Daerah yang baru. Kajian terhadap
Peraturan Perundang-undangan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi hukum atau peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai substansi atau materi yang akan diatur. Dalam
kajian ini akan diketahui posisi dari Undang-Undang atau Peraturan Daerah yang baru. Analisis
ini dapat menggambarkan tingkat sinkronisasi, harmonisasi Peraturan Perundang-undangan yang
ada serta posisi dari Undang-Undang dan Peraturan Daerah untuk menghindari terjadinya tumpang
tindih pengaturan. Hasil dari penjelasan atau uraian ini menjadi bahan bagi penyusunan landasan

8
filosofis dan yuridis dari pembentukan Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi, atau
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang akan dibentuk.

BAB IV
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS
A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa
peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum
yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
B. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa
peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.
Landasan sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta empiris mengenai perkembangan
masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara.
C. Landasan Yuridis
Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna
menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat. Landasan yuridis menyangkut
persoalan hukum yang berkaitan dengan substansi atau materi yang diatur sehingga perlu
dibentuk Peraturan Perundang-Undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum itu, antara
lain, peraturan yang sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih,
jenis peraturan yang lebih rendah dari Undang-Undang sehingga daya berlakunya lemah,
peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau peraturannya memang sama sekali belum
ada.

9
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN
DAN RUANG LINGKUP MATERI MUATAN

Naskah Akademik pada akhirnya berfungsi mengarahkan ruang lingkup materi muatan
Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang akan dibentuk. Dalam Bab ini, sebelum menguraikan
ruang lingkup materi muatan, dirumuskan sasaran yang akan diwujudkan, arah dan jangkauan
pengaturan. Materi didasarkan pada ulasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya.
Selanjutnya mengenai ruang lingkup materi pada dasarnya mencakup:
1. ketentuan umum memuat rumusan akademik mengenai pengertian istilah, dan frasa;
2. materi yang akan diatur;
3. ketentuan sanksi; dan
4. ketentuan peralihan.

BAB VI
PENUTUP

Bab penutup terdiri atas subbab simpulan dan saran.


A. Simpulan
Simpulan memuat rangkuman pokok pikiran yang berkaitan dengan praktik penyelenggaraan,
pokok elaborasi teori, dan asas yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya.
B. Saran
Saran memuat antara lain:
1. Perlunya pemilahan substansi Naskah Akademik dalam suatu Peraturan Perundang-
undangan atau Peraturan Perundangundangan di bawahnya
2. Rekomendasi tentang skala prioritas penyusunan Rancangan Undang-Undang/Rancangan
Peraturan Daerah dalam Program Legislasi Nasional/Program Legislasi Daerah
3. Kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung penyempurnaan penyusunan Naskah
Akademik lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

10
Daftar pustaka memuat buku, Peraturan Perundangundangan, dan jurnal yang menjadi sumber
bahan penyusunan Naskah Akademik.

LAMPIRAN

Berisi rancangan peraturan perundang-undangan

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian mengenai Naskah Akademik terdapat dalam Lampiran I angka 1 Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
yang bunyinya Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum
dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu
Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota, sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum
masyarakat.
2. Adapun sistematika Naskah Akademik sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yakni Judul, Kata Pengantar,Daftar Isi, Bab
I Pendahuluan, Bab Ii Kajian Teoritis Dan Praktik Empiris, Bab Iii Evaluasi Dan Analisis
Peraturan Perundang-Undangan Terkait, Bab Iv Jangkauan, Arah Pengaturan, Dan Ruang
Lingkup Materi Muatan Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi, Atau Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota, Bab V Penutup, Daftar Pustaka, Lampiran Yang Berisi
Rancangan Peraturan Perundang-Undangan

12
DAFTAR PUSTAKA

Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 2017. Pedoman Penyusunan Naskah
Akademik Rancangan Undang-Undang. Jakarta: Pusat Perancangan Undang-
UndangBadan.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang Undangan dalam https://peraturan.bpk.go.id

13

Anda mungkin juga menyukai