Anda di halaman 1dari 6

Assalamualaikum……selamat malam

Mohon izin menanggapi

Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya
terhadap suatu masa- lah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai
pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi, atau Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagai solusi terhadap permasalahan dan
kebutuhan hukum masyarakat.

Penyusunan Naskah Akademik ini yang pada dasarnya merupakan suatu kegiatan penelitian
penyusunan. Naskah Akademik digunakan metode yang berbasiskan metode penelitian hukum. Metode
penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian penyusunan Naskah Akademik ini melalui cara-cara
sebagai berikut:

1. Melakukan studi tekstual, yakni menganalisis teks hukum yaitu pasal-pasal dalam peraturan
perundang-undangan dan kebijakan publik (kebijakan negara) secara kritikal dan dijelaskan
makna dan implikasinya terhadap subjek hukum.
2. Melakukan studi kontekstual, yakni mengaitkan dengan konteks saat peraturan perundang-
undangan itu dibuat ataupun ditafsirkan dalam rangka pembentukan Peraturan Daerah.

Intinya, metode penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian penyusunan Naskah
Akademik ini berada dalam paradigma interpretivisme terkait dengan hermeneutika hukum.
Hermeneutika hukum pada intinya adalah metode interpretasi atas teks hukum, yang
menampilkan segi tersurat yakni bunyi teks hukum dan segi tersirat yang merupakan gagasan
yang ada di belakang teks hukum itu. Oleh karena itu untuk mendapatkan pemahaman yang
utuh tentang makna teks hukum itu perlu memahami gagasan yang melatari pembentukan teks
hukum dan wawasan konteks kekinian saat teks hukum itu diterapkan atau ditafsirkan
Kebenaran dalam ilmu hukum merupakan kebenaran intersubjektivitas, oleh karena itu penting
melakukan konfirmasi dan konfrontasi dengan teori, konsep, serta pemikiran para sarjana yang
mempunyai otoritas di bidang keilmuannya berkenaan dengan tematik penelitian penyusunan
Naskah Akademik ini.

Contoh Identifikasi Naskah Akademik


BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan Naskah Akademik (NA) memuat latar belakang, identifikasi masalah atau
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta metode penyusunan.

A. Latar Belakang
Dalam menuliskan latar belakang perlu dimulai dengan menjelaskan pentingnya penyusunan NA
melalui suatu kajian yang mendalam dan komprehensif dalam pembentukan Undang-Undang
(UU). Disamping itu, secara substantif menjelaskan hal-hal sebagai berikut.
1. uraian secara umum mengenai permasalahan yang dihadapi saat ini terkait substansi NA;
2. uraian secara umum urgensi pembentukan atau perubahan UU; dan
3. pernyataan perlunya solusi secara hukum untuk menyelesaika
permasalahan tersebut melalui pembentukan atau perubahan UU. Permasalahan yang diuraikan
tidak hanya terkait dengan aturan (rule) tetapi juga faktor lain dalam sistem hukum seperti
struktur hukum dan budaya hukum. Mengenai urgensi pembentukan UU diuraikan dalam latar
belakang sebagai konsekuensi dari permasalahan yang dihadapi saat ini. Dalam kasus-kasus
tertentu pembentukan atau perubahan suatu UU dapat disebabkan oleh adanya Putusan
Mahkamah Konstitusi yang mengakibatkan adanya kekosongan hukum. Oleh karena itu, dalam
latar belakang dapat dijelaskan secara singkat mengenai isi Putusan Mahkamah Konstitusi
tersebut

B. Identifikasi M asalah
Dalam Lampiran I Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan), perumusan masalah
ditulis sebagai identifikasi masalah. Identifikasi masalah dalam pedoman NA ini dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan yang akan ditulis jawabannya dalam bab-bab NA yang tersusun secara
sistematis, yaitu pertama mengenai teori dan praktik empiris; kedua, analisis dan evaluasi
peraturan perundang-undangan terkait; ketiga, landasan filosofis, sosilogis, dan yuridis; serta
keempat, sasaran yang akan diwujudkan, jangkauan, arah pengaturan, dan ruang lingkup
pengaturan.

ontoh: RUU tentang Minyak dan Gas Bumi

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat permasalahan yang dapat
diidentifikasi untuk kebutuhan penyusunan Naskah Akademik ini, yaitu:
1. Bagaimana perkembangan teori tentang pengelolaan minyak dan gas bumi serta bagaimana
praktik empiris pengelolaan minyak dan gas bumi?
2. Bagaimana peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan minyak dan
gas bumi saat ini?
3. Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis dari
pembentukan RUU Minyak dan Gas Bumi?
4. Apa yang menjadi sasaran, jangkauan, arah pengaturan, dan materi muatan yang perlu
diatur dalam RUU Minyak dan Gas Bumi?

Identifikasi (NA) berdasarkan Interpretasi Hermeneutikal

Dari salah satu contoh Naskah Akademik (NA) yang saya lampirkan di atas jika kita
identifikasi berdasarkan Interpretasi Hermeneutikal maka dapat dilihat pada latar belakang
dan rumusan masalahnya yakni mencakup 4 (empat) pokok masalah yaitu:
1. Permasalahan apa yang dihadapi dalam penyelenggaraan Jaminan Benda Bergerak serta
bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi?
2. Mengapa perlu rancangan undang-undang baru sebagai dasar pemecahan masalah yang
dihadapi dalam penyelenggaraan Jaminan Benda Bergerak, yang berarti membenarkan
pelibatan negara dalam penyelesaian masalah itu?
3. Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis dan yuridis pembentukan
Rancangan Undang-Undang tentang Jaminan Benda Bergerak?
4. Apa sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan, jangkauan dan arah
pengaturan pembentukan Rancangan Undang-Undang tentang Jaminan Benda Bergerak?

C. Tujuan dan Kegunaan Penyusunan NA

Penulisan tujuan dan kegunaan penyusunan NA disesuaikan dengan ruang lingkup


permasalahan yang akan dijelaskan dalam NA. Oleh karena itu, rumusan standar untuk tujuan
penyusunan NA adalah pertama, mengetahui perkembangan teori dan praktik empiris dari
materi undang-undang; kedua, melakukan evaluasi dan analisis terhadap peraturan perundang-
undangan terkait dengan substansi UU; ketiga, merumuskan landasan filosofis, sosiologis, dan
yuridis UU, serta keempat, merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, arah dan jangkauan
pengaturan, dan ruang lingkup materi muatan UU.

Contoh: RUU tentang Minyak dan Gas Bumi

Tujuan dan Kegunaan

Sesuai dengan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penyusunan Naskah
Akademik adalah sebagai berikut:

1. mengetahui perkembangan teori tentang pengelolaan minyak dan gas bumi dan praktik
empiris serta urgensi pembentukan undang undang minyak dan gas bumi dalam menjawab
kebutuhan;
2. mengetahui kondisi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan
minyak dan gas bumi saat ini
3. merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis, pembentukan RUU
Minyak dan Gas Bumi
4. merumuskan sasaran, ruang lingkup pengaturan, jangkauan, arah pengaturan, dan materi
muatan dalam RUU Minyak dan Gas Bumi.

Naskah Akademik RUU Minyak dan Gas Bumi diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bagi
penyusunan draf RUU Minyak dan Gas Bumi yang akan menggantikan (seluruh atau sebagian
materi muatan) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

D. Metode Penyusunan NA
Penyusunan NA dilakukan dengan metode pengumpulan data dan analisis data. Data yang
diperlukan dapat berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Sedangkan, data sekunder adalah data yang
diperoleh dari hasil penelusuran pustaka, yang terdiri atas bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode pengumpulan data dilakukan secara kualitatif yaitu
melalui studi kepustakaan/literatur, workshop, focus group discussion (FGD), diskusi panel,
seminar, dan wawancara.

1. Studi kepustakaan/literatur adalah penelaahan terhadap peraturan perundang-undangan,


putusan pengadilan/Mahkamah Konstitusi, perjanjian internasional, buku, kamus,
ensiklopedia, atau hasil penelitian/pengkajian yang ada hubungannya dengan permasalahan
dalam NA
2. Focus Group Discussion (FGD) adalah bentuk diskusi yang didesain untuk memunculkan
informasi mengenai keinginan, kebutuhan
3. sudut pandang, kepercayaan dan pengalaman yang dikehendaki peserta terhadap materi NA
4. Diskusi panel adalah pertemuan untuk melakukan pertukaran pemikiran dengan
mendengarkan percakapan antara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) orang panelis yang
mengemukaan topik tertentu atau spesifik yang terkait dengan substansi NA
5. Seminar adalah suatu pertemuan ilmiah yang membahas substansi NA yang diikuti banyak
peserta dan mereka yang ahli di bidangnya untuk memperoleh pandangan mengenai
substansi NA.
6. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan melalui Tanya jawab dengan tatap muka
antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara.

Contoh 1: RUU tentang Jalan

D. Metode

Penyusunan Naskah Akademik RUU tentang perubahan atas UU Jalan dilakukan melalui studi
kepustakaan/literatur dengan menelaah berbagai data sekunder seperti peraturan perundang-
undangan terkait, baik di tingkat undang-undang maupun peraturan pelaksanaannya dan berbagai
dokumen hukum terkait. Guna melengkapi studi kepustakaan dan literatur, dilakukan pula diskusi (focus
group discussion) dan wawancara serta kegiatan uji konsep dengan berbagai pihak berkepentingan atau
stakeholders terkait penyelenggaraan jalan dan para pakar atau aka demisi, antara lain dari Institut
Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Universitas Parahyangan yang membidangi tentang jalan,
baik jalan umum maupun jalan tol, baik yang berada di Jakarta maupun di beberapa daerah.

Data dianalisis dan disusun secara sistematis sesuai dengan sistematika NA dalam Lampiran I UU
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Dalam metode penyusunan NA dapat dijelaskan pula
mengenai instrumen analisis lainnya, seperti ROCCIPI (Rule, Opportunity, Capacity, Communication,
Interest, Process, dan Ideology ), RIA (Regulatory Impact Asessment), dan CBA (Cost and Benefit
Analysis).
BAB II : ASAS-ASAS YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN NORMA

A. Asas-asas Sebagai Landasan Perubah an Undang-Undang Paten

Asas-asas yang digunakan sebagai landasan dalam perubahan undang-undang paten yang digunakan
dalam NA ini ada 3 yaitu landasan filosofis, sosiologis dan yuridis.

1. Landasan Filosofis
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Yuridis

B. Asas-asas Dalam Perlindungan Hak Paten

Selain asas asas landasan perubahan undang-undang paten juga disebutkan asas-asas dalam
perlindungan hak paten yaitu asas manfaat, asas rasional, asas efisien, asas optimal, asas ekonomisasas
peningkatan nilai tambah, asas berkelanjutan, asas berkeadilan, asas kesejahteraan masyarakat, asas
kebaruan, hak eksklusif, firs to file filling date, hak prioritas,

BAB III : MATERI MUATAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DAN KETERKAITANNYA DENGAN HUKUM
POSITIF

isi aturan hukum positif itu ada ratio legis-nya serta dalam konteks hubungannya dengan aturan-aturan
hukum positif yang lainnya (sistematikal), dan secara kontekstual merujuk pada faktor-faktor kenyataan
kemasyarakatan dan kenyataan ekonomi (sosiologikal) dengan mengacu pandangan hidup, keagamaan,
serta nilai-nilai kultural dan kemanusiaan yang fundamental (filosofikal) dalam proyeksi ke masa depan
(futurologikal) dipaparkan dalam bab ini yang meliputi :

A. Materi Muatan RUU Perubahan

1. Ketentuan Umum

2. Materi Pengaturan

B. Hukum Positif Yang Terkait

BAB IV : PENUTUP

Merupakan penutup NA yang berisi :

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KESIMPULAN
Hermeneutik yang dianggap sebagai teori pengoperasian pemahaman dalam hubungan NA yang saya
ulas di atas terhadap interpretasi teks tersebut dapat lebih dipahami karena terdapat kajian teoritis dan
praktik empirisnya baik dalam teknik pengumpulan data empiris atau data lapangan dan pengumpulan
data secara normatif atau berdasarkan keilmuannya dan juga ada beberapa evaluasi dan analisis
peraturan perundang-undangan yang terkait berserta landasan filosofis, sosiologis dan yuridisnya yang
kemudian juga merujuk pada jangkauan arah pengaturan dan ruang lingkup materi muatan undang-
undang tersebuT.

Sumber REFERENSI :

- BMP HKUM4306 Modul2


- JURNAL (Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Jaminan Atas Benda Bergerak.)

Anda mungkin juga menyukai