Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia
rahmat dan hidayahnya Makalah Ilmu Perundang-undangan yang berjudul
Pembuatan Naskah Akademik ini dapat Penulis selesaikan. Makalah ini dapat
Penulis selesaikan pada waktu yang telah ditetapkan untuk memenuhi salah satu
syarat pendaftaran untuk Rekruitmen Asisten Laboratorium Hukum FH-UMM
semester genap 2015/2016.
Penulis menyadari bahwa Makalah Ilmu Perundang-undangan ini jauh dari
sempurna, mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan yang ada
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga Makalah Ilmu Perundang-undangan ini memberikan manfaat bagi
pembaca, terutama Penulis sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam
proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Penulis
sangat mengharapkan makalah yang telah Penulis susun ini bisa menjadi sebuah
ilmu yang berguna baik untuk saat ini ataupun pada masa mendatang.

Malang, Maret 2016


Penyusun

Titin Baidah Komalasari

Daftar Isi
Kata Pengantar

Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 3


1.2 Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Naskah Akademik


5
2.2 Fungsi Naskah Akademik 6
2.3 Tahapan Pembuatan Naskah Akademik 7
2.4 Bentuk Naskah Akademik9
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan

11

Daftar Pustaka

12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pembentukan suatu peraturan perundang-undangan, apakah
prakarsa dari peraturan perundang-undangan itu berasal dari eksekutif
atau legislatif, yang jelas dalam penyusunan peraturan perundangundangan dibuatnya harus melalui proses perumusan terlebih dahulu
dalam membuat suatu produk kebijakan atau polotik hukum yang
disebut dengan naskah akademik. Dan Keberadaan Naskah Akademik
awalnya belum menjadi suatu keharusan dalam penyusunan Rancangan
Peraturan Perundang undangan. Menjadi harus sejak tahun 2011, sesuai
ketentuan Pasal 43 ayat (3) UU No. 12 Tahun 2011.
Naskah akademik dimaksudkan untuk memberikan gambaran
terlebih dahulu terhadap rancangan suatu kebijakan atau politik hukum
berupa peraturan perundang-undangan yang akan dibuat dan disusun
oleh masing-masing lembaga negara yang berwenang membuatnya.
Oleh sebab itu, suatu rancangan peraturan perundang-undangan
sebelum menjadi draf rancangan perundang-undangan terlebih dahulu
sebelumnya sudah terumuskan dalam bentu naskah akademik yang
akan menjadi suatu draf rancangan perundang-undangan.
Dalam konteks ilmu perundang-undangan, maka naskah akademik
memegang peranan yang sangat penting untuk memberikan kajian yang
dalam terhadap substansi yang akan diatur. Maka dari itu untuk
menyusun naskah akdemik dibutuhkan penelitian kepustakaan dan
penelitian empiris sebagai data dasarnya. Artinya proses penyusunan
peraturan perundang-undangan tidak boleh dilakukan secara pragmatif
dengan langsung menuju pada subtansi masalah yang akan diatur di
dalam peraturan perundang-undangan. Sehingga disini partisipasi
masyarakat terutama dalam pembuatan undang-undang dan peraturan
daerah keterlibatannya sangat diperlukan baik secara langsung yang
diminta oleh lembaga pembuat perundangan pusat maupun daerah atau
tidak langsung diminta atas keterlibatnnya yaitu dengan aktif

mengontrol jalannya penyusunan draf materi muatan peraturan


peraturan perundang-undangan utamanya undang-undang maupun
peraturan daerah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Naskah Akademik?
2. Apa fungsi dari Pembuatan Naskah Akademik?
3. Bagaimana tahapan untuk membuat Naskah Akademik?
4. Bagaimana bentuk atau isi dari Naskah Akademik?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Naskah Akademik
1) Pengertian Para Pakar
a. Menurut Multiwati Darus dalam makalah dengan judul Fungsi dan
Peran Naskah Akademik dalam penyusunan Prolegda Serta Metodologi
Analisis dan Evaluasi Peraturan Perundang undangan , Naskah
Akademik dapat diartikan sebagai sesuatu rancangan yang bersifat
akademis atau pengetahuan.

b. Naskah Akademik terkait dengan rancangan perda yang akan dibuat


dan dapat juga dibantu oleh pakar hukum dan pemerintahan, dan dana
yang digunakan berasal dari instansi terkait masing-masing
c. Jimly Asshiddiqqie membedakan antara Naskah Akademik, Naskah
Politis dan Naskah Hukum.
Naskah Akademik, beda dengan bentuk atau format rancangan
Undang undang yang sudah resmi. Naskah rancangan akademis
disusun sebagai hasil kegiatan yang bersifat akademis sesuai dengan
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang rasional, kritis, obyektif dan

impersonal.
Naskah Politis, Setelah naskah akademik rancangan Undang undang
(academic draft) diputuskan oleh pemegang otoritas politik menjadi
rancangan Undang undang yang resmi, maka sejak itu berubahlah
status rancangan Undang undang itu menjadi naskah politik

(political draft).
Naskah Hukum, Setelah rancangan Undang undang disetujui
bersama oleh DPR dan Pemerintah maka selambat lambatnya 30
(tiga puluh) hari harus di tanda tangani Presiden dan bila tidak di
tanda tangani dinyatakan sah berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (5)
UUD RI Tahun 1945. Sejak saat itu Naskah Politis berubah menjadi

Naskah Hukum.1
Bedanya dengan PERDA :
Pada dasrnya perancangan perda sama dengan proses perancangan
undang-udang di tingkat pusat yakni Perencanaan, Penyusunan,
Pembahasan, Pengundangan, Sosialisasi. namun bedanya adalah dalam
rancangan

perda

melewati proses

sebelum
evaluasi

diundangkan
dan

terlebih

kalrifikasi yang

dahulu

perda

dilakukan

oleh

kementrian dalam negeri


2) Pengertian Secara Yuridis

Deden Sunaryo, Tahapan Proses Penyusunan Naskah Akademik Dalam


Rancangan Peraturan, diakses dari http://jdih.den.go.id, pada tanggal 02 Maret
2016.
1

a. Keputusan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) No.


G.159. PR. 09. 10 Tahun 1994 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Naskah Akademik Peraturan Perundang undangan, Naskah Akademik
adalah naskah awal yang memuat pengaturan materi materi Perundang
undangan bidang tertentu yang telah di tinjau secara sistemik, holistik
dan futuristik.
b. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Mempersiapkan Rancangan Undang undang, Rancangan Peraturan
Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden, Naskah Akademik
adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
mengenai konsepsi yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan,
sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan, obyek atau arah
pengaturan substansi rancangan Peraturan Perundang undangan.
c. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor. M.
HH-01. PP. 01. 01. Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Naskah
Akademik

Rancangan

Peraturan

Perundang

undangan,

naskah

akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara


ilmiah mengenai konsepsi yang berisi latar belakang , tujuan
penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan,
obyek atau arah pengaturan substansi rancangan Peraturan Perundang
undangan.
d. UU Nomor 12 Tahun 2011, naskah akademik adalah naskah hasil
penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap
suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan
Undang undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi atau Rancangan
Peraturan

Daerah

Kabupaten/

Kota

sebagai

solusi

terhadap

permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat.2


2.2 Fungsi Naskah Akademik
2Vj

Keybot, Pembuatan Naskah Akademik, di akses dari


https://vjkeybot.wordpress. com, pada tanggal 02 Maret 2016.

Naskah Akademik harus dibuat sebelum pembentukan perundangundangan. Hal ini dikarenakan naskah akademik memiliki beberapa fungsi
yang penting, yaitu:
a. Bahan awal yang memuat gagasan tentang urgensi pendekatan, ruang
lingkup dan materi muatan suatu Peraturan Perundang undangan ;
b. Bahan pertimbangan yang digunakan dalam permohonan izin
prakarsa penyusunan RUU/ RPP kepada Presiden ; dan
c. Bahan dasar bagi penyusunan rancangan Peraturan Perundang
undangan
2.3 Tahapan Pembuatan Naskah Akademik
Tahapan proses Penyusunan Naskah Akademik (NA)
Tahap awal
a. persiapan penyusunan NA
b. pembahasan diskusi publik draft awal NA
c. penyusunan draft awal NA
d. Evaluasi draft NA
e. penyempurnaan NA kepada Pemda dan DPD sebagai masukan dalam

proses pembentukan perda


Tahap kelanjutan
a. Penyusunan draft NA sesuai dengan pola dan sistematika standar yang
biasa dipakai dalam penyusunan NA
b. Kebutuhan akan waktu penyusunan dan menuangkan data serta
informasi ke dalam bentuk NA
c. memasukan alternatirf kaedah-kaedah dan norma dalam narasi yang
disusun;
d. pemilihan kaedah/norma yang tepat yang menjadikan NA suatu produk

hukum dengan hasil penelitian dan kajian hukum;


Tahap pembahasan konsep penyusunan
a. menyelenggarakan diskusi publik (public hearing) adalah menarik
informasi dan pendapat masyarakat dan pihak-pihak terkait,
b. menghimpun masukan dari berbagai pihak dalam rangka memperkaya
dan menyempurnakan NA diskusi publik ini dapat berbentuk diskusi
terfokus, lokakarya, seminar, jaring aspirasi publik, pertemuan
konsultasi atau juga mempublikasikan di media masa.
Evaluasi terhadap draft NA perlu dilakukan setelah memperoleh
masukan atau tanggapan dari masyarakat, pada proses ini tim penyusun

NA menginventarisir masukan-masukan yang diperoleh dari diskusi publik


dan sedapat mungkin mengakomodir masukan-masukan yang bermanfaat
ke dalam NA.

Format Naskah Akademik


dibagi dalam :
a. Bagian yang memuat hasil kajian materi RUU yang akan diusulkan
b. bagian yang memuat Naskah Awal RUU yang akan diusulkan
1. Format bagian pertama
a. sampul depan/cover dengan diberi judul dan tertera siapa
penyusun NA
b. kata pengantar bercerita proses penyusunan
c. daftar isi
BAB I Pendahuluan
a. Latar belakang yang memuat pemikiran tentang konstatering
fakta dan alasan pentingnya materi hukum tersebut harus segera
diatur
b. Dasar pemikiran perlunya RUU memuat pemikiran tentang
dasar perlunya RUU dibentuk, antara lain meliputi dasar
filosofis, sosiologis, yuridis, psikopoliti dan ekonomi
c. Maksud dan tujuan yang menjelaskan tentang apa yang hendak
dicapai

melalui

pembentukan

RUU

tersebut

(misalnya

memberikan jaminan kepastian hukum).


d. Metode Pendekatan
e. Analisis Hukum Positif yang terkait materi hukum RUU.3
2.4 Bentuk Naskah Akademik
Bentuk Naskah Akademik berdasarkan Lampiran I Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 :
a. Judul
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. BAB I Pendahuluan
e. BAB II Kajian Teoritis Dan Praktek Empiris
f. BAB III Evaluasi Dan Analisis Peraturan Perundang-undangan Terkait
g. BAB IV Landasan Filosofis, Sosiologis Dan Yuridis
Robby Aneuknangroe, Pembuatan Naskah Akademik, diakses
dari https://masalah ukum.wordpress.com, pada tanggal 02
Maret 2016.
3

Landasan Filosofis, Menggambarkan bahwa Peraturan Perundang


undangan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup,
kesadaran dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta
falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan
Pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.
Landasan Sosiologis, Menggambarkan bahwa Peraturan Perundang
undangan yang di bentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam

berbagai

aspek.

Menggambarkan

fakta

empiris

perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara.


Landasan Yuridis, Menggambarkan bahwa Peraturan Perundang
undangan yang di bentuk untuk mengatasi permasalahan.
Sebenarnya landasan dalam undang-undang itu ada 4, selain 3
landasan diatas yakni landasan politis. Landasan politis tidak
dimasukan ke dalam naskah akademik karena landasan politis lebih

cenderung kepada arah kebijakan.


h. BAB V Jangkauan, Aarah Pengaturan Dan Ruang Lingkup Materi
Muatan Undang-undang, Peraturan Daerah Provinsi Atau Peraturan
Daerah Kabupaten/ Kota
i. BAB VI Penutup
j. Daftar Pustaka
k. Lampiran: Rancangan Peraturan Perundang-undangan.4

4 Fawaiq Sayyaf, Pembuatan Naskah Akademik, diakses dari https://hackerboy22.

wordpress.com, pada tanggal 02 Maret 2016.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pebentukan Peraturan
Perundang-undangan, naskah akademik merupakan naskah hasil penelitian
atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai
pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan Undang undang,
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi atau Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/ Kota sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum
masyarakat.
Dan pentingnya pembuatan naskah akademik sebelum RUU dikarenakan
naskah akademik memuat tentang gagasan pendekatan terhadap ruang
lingkup dan materi muatan suatu Peraturan Perundang undangan dan
merupakan bahan pertimbangan yang digunakan dalam permohonan izin
prakarsa penyusunan RUU/ RPP kepada Presiden.

10

Daftar Pustaka
Deden Sunaryo, Tahapan Proses Penyusunan Naskah Akademik Dalam
Rancangan Peraturan, diakses dari http://jdih.den.go.id.
Fawaiq

Sayyaf,

Pembuatan

Naskah

Akademik,

diakses

dari

https://hackerboy22.word press.com.
Robby Aneuknangroe, Pembuatan Naskah Akademik, diakses dari https://masalah
ukum.wordpress.com.
Vj

Keybot,

Pembuatan

Naskah

Akademik,

di

akses

dari

https://vjkeybot.wordpress. com.

11

Anda mungkin juga menyukai