Dosen Pengajar :
Bapak Afifbidzri
Disusun Oleh
Kelompok 3
Mahfika (2021110849)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT
Tuhan semesta alam,atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami
selaku penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat dan salam
juga mari curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.Terimakasih juga kami sampaikan kepada pihak yang senantiasa
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Legal Drafting dan judul makalah ini adalah Asas-Asas
Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
H. Asas Keterbukaan......................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nuryanti Widyastuti, Jenis, Hirarki, Fungsi, Dan Materi Peraturan Perundang-
Undangan(Jakarta:Kemenkumham, 2021) Hal. 2-4
2
Rokilah , Dalam Jurnal Penerapan Asas Hukum Dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, (Serang : Jurnal Ilmu Hukum, Volume 5 Nomor 2,2021) Hal.187
2
Asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik
menurut I.C. van der Vlies dalam bukunya yang berjudul Handboek
Wetgeving dibagi dalam dua kelompok yaitu:
1. Asas-asas formil :
Aspek formal atau prosedural adalah aspek yang berkaitan
dengan kegiatan pembentukan peraturan perundang-undangan yang
berlangsung di dalam suatu negara
a. Asas tujuan yang jelas (beginsel van duidelijke doelstelling), yakni
setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus
mempunyai tujuan dan manfaat yang jelas untuk apa dibuat;
b. Asas organ/lembaga yang tepat (beginsel van het juiste orgaan),
yakni setiap jenis peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh
lembaga atau organ pembentuk peraturan perundag-undagan yang
berwenang; peraturan perundang-undangan tersebut dapat dibatalkan
(vernietegbaar) atau batal demi hukum (vanrechtswege nieteg), bila
dibuat oleh lembaga atau organ yang tidak berwenang;
c. Asas kedesakan pembuatan pengaturan (het
noodzakelijkheidsbeginsel);
d. Asas dapat dilaksanakan (het beginsel van uitvoerbaarheid), yakni
setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus didasarkan
pada perhitungan bahwa peraturan perundang-undangan yang
dibentuk nantinya dapat berlaku secara efektif di masyarakat karena
telah mendapat dukungan baik secara filosofis, yuridis, maupun
sosiologis sejak tahap penyusunannya;
e. Asas konsensus (het beginsel van de consensus).
2. Asas-asas materiil:
Aspek materiil atau substansial adalah aspek yang berkaitan erat
dengan isi dari suatu peraturan perundang-undangan.
a. Asas terminologi dan sistematika yang benar (het beginsel van
duidelijke terminologie en duidelijke systematiek);
3
b. Asas dapat dikenali (het beginsel van de kenbaarheid);
c. Asas perlakuan yang sama dalam hukum (het
rechtsgelijkheidsbeginsel);
d. Asas kepastian hukum (het rechtszekerheidsbeginsel);
e. Asas pelaksanaan hukum sesuai dengan keadaan individual (het
beginsel van de individuele rechtsbedeling).3
proporsional.
4
e. Kenusantaraan, artinya bahwa setiap materi muatan peraturan
status sosial.
5
j. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, artinya bahwa setiap
a. Kejelasan tujuan;
b. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. Dapat dilaksanakan;
e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. Kejelasan rumusan; dan
g. Keterbukaan.
6
pembentuk yang tepat. Maksud dari asas ini adalah lembaga atau organ
pembentuk peraturan perundang-undangan harus lembaga atau organ yang
berwenang mengenai materi yang hendak diundangkan. Ini termasuk salah
satu tugas lembaga negara. Ketika lembaga negara atau organ pembentuk ini
tidak tepat, maka peraturan perundang-undangan yang hendak dibuat akan
dialihkan kepada lembaga atau organ lain yang lebih berwenang.5
7
perundang-undangan tersebut harus memperhitungkan efektivitas adanya
peraturan perundang-undangan tersebut di tengah masyarakat, baik secara
yuridis, sosiologis, maupun fisiologis.9
8
penyusunan peraturan perundang-undangan, sistematika, pilihan kata atau
istilah, serta bahasa hukum yang jelas dan mudah dimengerti. Ini
dimaksudkan, agar tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam
pelaksanaannya.
H. Asas Keterbukaan
9
terbuka. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat mempunyai
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan dalam
pembentukan. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
Ibid, Hal. 62
10
DAFTAR PUSTAKA
11