Anda di halaman 1dari 9

ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG –UNDANGAN YANG BAIK

MAKALAH

Diajukan Guna Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Teknik Perancangan Perundang undangan

Disusun Oleh Kelompok 1:

Amru Ginting (202113038)


Irvan Ramadhan Salwan (202113031)
Zahratun Nisa (202113027)
Annisa Rahma Ananda (202113030)

Dosen :
Nur Sari Dewi M., M.H.

FAKULTAS SYARI’AH
JURUSAN HUKUM TATA NEGARA
INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Penerjemah segalatanya, penerang dalam
segala sudut kegelapan, pemilik kebenaran yang hakiki, penebar berbagai nikmat, terutama
nikmat Iman dan Islam. Pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Asas
– asas Pembentukan Peraturan Perundangan – undangan yang baik Shalawat serta salam semoga
selain terlimpah kepada nabi kita Muhammad Saw. Insan terpilih pembawa amanah bermuatan
syari’ah untuk dipahami dan dilaksanakan oleh segenap muslimin. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Perancangan Perundangan –
undangan. Penulis sadar masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan penilaian, masukan, maupun koreksi demi
penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap supaya tulisan ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan untuk para pembaca pada umumnya. Semoga menjadi sumbangsi untuk
keperluan ilmu pengetahuan. Aamiin.

Lhokseumawe, 2 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................................
A. Asas Pembentukan Peraturan Perundang Undangan Menurut Pasal 5 UU
No 12/2011...................................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia sebagai negara yang menganut sistem civil law, materi hukum
(peraturan perundang-undangan) menjadi salah satu unsur penting dalam
pembangunan hukum di Indonesia. Secara linear, civil law juga berpengaruh terhadap
kinerja para hakim dalam mengambil keputusan. Putusan hakim selalu mendasarkan
pada peraturan perundang-undangan, walaupun terdapat klausula bahwa hakim harus
melakukan penggalian hukum untuk menemukan hukum yang hidup dalam
masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia terutama praktisi hukum selalu
menganggap penting dan sangat memperhatikan Peraturan Perundang-undangan,
khususnya mengenai materi hukum. Oleh karena keberadaan materi hukum sangat
penting, maka pembenahan materi hukum dalam pembangunan hukum nasional
masih terus diupayakan. Pembenahan materi hukum tersebut perlu dilakukan untuk
mewujudkan tertib Peraturan Perundang-undangan, yang memperhatikan hierarki,
kearifan lokal, revitalisasi hukum adat, serta reposisi yurisprudensi terkait dengan
pembaruan materi hukum nasional. Keberadaan kelembagaan atau kewenangan untuk
melakukan uji materi (judicial review) baik oleh Mahkamah Konstitusi maupun oleh
Mahkamah Agung sesuai dengan hierarki Peraturan Perundang-undangan masing-
masing , juga menunjukkan dukungan politik hukum bagi pembenahan materi hukum
nasional. Oleh karena itu, dalam pembentukan Peraturan Perundang-undangan, asas
pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik sangat diperlukan, agar
peraturan yang dibuat sesuai dengan arah dan tujuan negara dengan berpedoman pada
kebijakan pembangunan hukum dan tidak menjadi objek bagi terjadinya uji materi.
Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.
Dalam mewujudkan kebijakan pembangunan hukum nasional, khususnya
Peraturan Perundang-undangan dan mewujudkan tertib pembentukan Peraturan
Perundang-undangan dengan memperhatikan asas umum dan hierarki peraturan
perundang-undangan telah diundangkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Dan Undang – undang Nomor
13 tahun 2022 tentang perubahan kedua atas Undang – undang Nomor 12 Tahun
2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Dalam upaya menjamin
kepastian pembentukan peraturan perundang-undangan maka dalam setiap
pembentukan peraturan perundang-undangan harus senantiasa beradasarkan pada
ketentuan yang telah diatur dalam UU No 15 tahun 2019 , yakni sejak dari
perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan,
pengundangan, dan penyebarluasan. Dengan terbitnya UU tersebut terasa bahwa
pembentukan peraturan semakin seragam baik dari sisi substansi maupun sistematika
penuangannya. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan tersebut mutatis
mutandis berlaku juga pada pembentukan Peraturan Daerah, sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Asas Pembentukan Peraturan Perundang Undangan Yang Baik Menurut
Pasal 5 No 2/2011?
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asas Kejelasan
Adapun ketentuan tentang Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan diatur dalam Pasal 5 UU No. 12/2011. Pasal 5 menentukan bahwa Dalam
membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang meliputi:1
a) .kejelasan tujuan;
b) kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c) kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d) dapat dilaksanakan
e) kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f) kejelasan rumusan; dan
g) keterbukaan.

Adapun Penjelasan asas-asas dalam Pasal 5 tersebut, yaitu sebagai berikut:


a. “asas kejelasan tujuan” adalah bahwa setiap Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan harus mempunyai tujuan yang jelas
yang hendak dicapai.

b. “asas kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat” adalah


bahwa setiap jenis Peraturan Perundang-undangan harus dibuat
oleh lembaga negara atau pejabat Pembentuk Peraturan
Perundang-undangan yang berwenang. Peraturan Perundang-
undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila
dibuat oleh lembaga negara atau pejabat yang tidakberwenang.2

c. asas kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan” adalah


bahwa dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus
benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai
dengan jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan.

d. “asas dapat dilaksanakan” adalah bahwa setiap Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan harus memperhitungkan efektivitas
1
Andi Irawan and others, ‘Jurnal Restorative Justice’, Asas Asas Pembentukan Peraturan Perundang Undangan
Dalam Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah, 2.13 (2018), 123–43.
2
Gunung Djati and Conference Series, ‘Gunung Djati Conference Series, Volume 16 (2022) CATAH: Conference
Article of Takhrij Al-Hadith ISSN: 2774-6585 Website: Https://Conferences.Uinsgd.Ac.Id/Gdcs’, 16 (2022), 126–35.
Peraturan Perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat, baik
secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis.
e. “asas kedayagunaan dan kehasilgunaan” adalah bahwa setiap
PeraturanPerundang-undangan dibuat karena memang benar-benar
dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

f. “asas kejelasan rumusan” adalah bahwa setiap Peraturan


Perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis
penyusunan Peraturan Perundang-undangan, sistematika, pilihan
kata atau istilah, serta bahasa hukum yang jelas dan mudah
dimengerti sehingga tidak menimbulkan berbagai macam
interpretasi dalam pelaksanaannya.

g. “asas keterbukaan” adalah bahwa dalam Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan mulai dari perencanaan, penyusunan,
pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan
bersifat transparan dan terbuka. Dengan demikian, seluruh lapisan
masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk
memberikan masukan dalam PembentukanPeraturan Perundang-
ufdrtr6ui
h.

BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Djati, Gunung, and Conference Series, ‘Gunung Djati Conference Series, Volume 16 (2022)
CATAH: Conference Article of Takhrij Al-Hadith ISSN: 2774-6585 Website:
Https://Conferences.Uinsgd.Ac.Id/Gdcs’, 16 (2022), 126–35
Irawan, Andi, Fakultas Hukum, Universitas Musamus, Yuldiana Zesa Asiz, Fakultas Hukum,
Universitas Musamus, and others, ‘Jurnal Restorative Justice’, Asas Asas Pembentukan
Peraturan Perundang Undangan Dalam Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah, 2.13
(2018), 123–43
Rokilah, Rokilah, and Sulasno Sulasno, ‘Penerapan Asas Hukum Dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan’, Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum, 5.2 (2021), 179–90
<https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v5i2.3942>

Anda mungkin juga menyukai