KELOMPOK I
DI SUSUN OLEH :
HABIBULLAH ( 2174201033 )
M. IKHSAN FAJRI (
GLEN ASA SAHAT (
WIDO ANRIWARI Y. L. GAOL (
MAYA SARI (
2023 / 2024
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat- nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Peraturan Perundang
– Undangan Republik Indonesia ” sebagai salah satu tugas untuk menyelesaikan
Pendidikan Sekolah Tinggi Persada Bunda.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh
karena itu kami mengharapkan saran-saran dan kritikan-kritikan demi kesempurnaan pada
makalah ini.
Akhir kata kami mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Sekian dan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum mempunyai pengertian yang beraneka ragam, dari segi macam, aspek dan
ruang lingkup yang luas sekali cakupannya. Kebanyakan para ahli hukum mengatakan
tidak mungkin menbuat suatu definisi tentang apa sebenarnya hukum itu Hukum
memiliki ruang lingkup dan aspek yang luas. Hukum dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan, disiplin, kaidah, tata hukum, petugas (hukum), keputusan penguasa,
proses pemerintahan, perilaku yang ajeg atau sikap tindak yang teratur dan juga sebagai
suatu jalinan nilai-nilai. Hukum juga merupakan bagian dari norma, yaitu norma
Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi
dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui
lembaga atau institusi hukum.
Untuk mendapatkan sumber-sumber tata hukum di Republik Indonesia, yang
berkaitan dengan sistem pemerintahan, dalam hal ini terutama sistem pemerintahan
pusat. Dan hukum di Indonesia juga di kenal dengan tata perundang-undangan yaitu
suatu susunan peraturan yang di buat oleh pihak yang berwenang. Bahwapembentukan
peraturan perundang-undangan merupakan suatu syarat dalam rangka pembentukan
hukum nasional yang hanya dapat terwujud apabila dengan cara metode yang baku,
pasti dan yang mengikat semua lembaga yang berwenang membuat peraturan
perundang-undangan.
B. Rumusan Masalah
Membahasan tentang pengertian, asas – asas pembentukan, landasan hukum,
Sumber hukum, dan pembentukan peraturan perundang - undangan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
4. Dapat dilaksanakan, adalah bahwa setiap PembentukanPeraturan Perundang-
undangan harus memperhitungkan efektifitas Peraturan Perundang-undangan
tersebut di dalam masyarakat.
5. Kedayagunaan dan kehasilgunaan, adalah bahwa setiapPeraturan Perundang-
undangan dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan danbermanfaat
dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
6. Kejelasan rumusan, adalah bahwa setiap PeraturanPerundang-undangan harus
memenuhi persyaratan teknispenyusunan PeraturanPerundang-undangan,
sistematika dan pilihan kata atau terminologi, serta bahasahukumnya jelas dan
mudah dimengerti, sehingga tidak menimbulkan berbagai macam
interpretasi dalam pelaksanaannya.
7. Keterbukaan, adalah bahwa dalam proses PembentukanPeraturan Perundang-
undangan mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan, danpembahasan
bersifat transparan dan terbuka. Dengan demikian seluruh lapisanmasyarakat
mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan
dalam proses pembuatan Peraturan Perundang-undangan.
b. Secara explicit :
1. Asas berdasarkan tingkatan hirarki
2. UU tidak dapat diganggu gugat
3. UU yang bersifat khusus mengesampingkan UU yang bersifat secara umum
4. UU tidak bersifat surut
5. UU yang baru mengesampingkan UU yang lama
c. Sedangkan materi perundang-undangan harus mengandung asas :
1. Pengayoman, Harus dapat memberikan perlindungan dan ketentraman dalam
masyarakat.
2. Kemanusiaan, Harus mencerminkan perlindungan terhadap HAM
3. Kebangsaan, Mencerminkan kepribadian bangsa dan menjaga prinsip NKRI
4. Kekeluargaan, Mencerminkan musyawarah mufakat mencapaitujuan
5. Kenusantaraan, Memperhatikan kepentingan seluruh rakyat Indonesia
6
6. Bhinneka tunggal ika, adalah bahwa Materi Muatan Peraturan Perundang-
undangan harus memperhatikan keragaman penduduk agama, suku dan
golongan, kondisi khusus daerah, dan budaya khususnya yang menyangkut
masalah-masalah sensitif dalam kehidupan. bermasyarakat,berbangsa, dan
bernegara.
7. Keadilan, adalah bahwa setiap Materi MuatanPeraturan Perundang-undangan
harus mencerminkan keadilan secaraproporsionalbagi setiap warga negara
tanpa kecuali.
8. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, adalah bahwa setiap
Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh berisi hal-hal yang
bersifat membedakan berdasarkan latarbelakang, antara lain, agama, suku, ras,
golongan, gender, atau status sosial.
9. ketertiban dan kepastian hukum, adalah bahwasetiap Materi Muatan Peraturan
Perundang-undangan harus dapat menimbulkanketertiban dalam masyarakat
melalui jaminan adanya kepastian hukum.
10. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, adalahbahwa setiap Materi Muatan
Peraturan Perundang-undangan harusmencerminkankeseimbangan, keserasian,
dan keselarasan, antara kepentingan individu danmasyarakat dengan
kepentingan bangsa dan negara.
7
2. Landasan yuridis
Adalah ketentuan hukum yang menjadi dasar hukum bagi pembuatan suatu
peraturan. Jadi peraturan perundangan-undangan harus mempunyai landasan
hukum yang terdapat dalam ketentuan lain yang lebih tinggi derajatnya.
3. Landasan sosiologis
Yaitu suatu landasan peraturan perundang-undangan yang dibuat harus dipahami
masyarakat dan sesuai dengan kenyataan hidup, jadi ketentuan-ketentuannya harus
sesuai dengan keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai dan
hukum yang hidup dalam masyarakat, tata nilai dan hukum yang hidup dalam
masyarakat sebagai norma hukum yang tertuang dalam Undang-undang itu kelak
dapat dilaksanakan dengan baik di masyarakat.
4. Landasan politis
Adalah garis kebijakan politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi kebijakan-
kebijakan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintah Negara. Jadi merupakan
kebijakan nasional sebagai arah kebijakan pemerintah yang akan ditempuh selam
pemerintahannya kedepan.
8
E. Pembentukan peraturan perundang-undangan
Adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan yang dasarnya dimulai dari:
1. Perencanaan, instrument perencanaan program pembentukan UU yang disusun
secara berencana, terpadu dan sistematis
2. Persiapan, merupakan proses penyusunan dan perancangan sebuah UU. Pengajuan
UU bisa berasal dari presiden, DPR dan DPD
3. Teknik Penyusunan, yang meliputi penamaan, pembukaan, batang tubuh dan
ketentuan penutup.
4. Pembahasan, pembahasan suatu RUU dilakukan melaui 2 tingkat yaitu
Pembicaraan tingkat 1 meliputi: dilakukan rapat komisi, rapat gabungan
komisi
Pembicaraan tingkat 2 meliputi: dilakukan dalam rapat paripurna DPR RI
5. Pengesahan, Rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama oleh Dewan
Perwakilan Rakyat danPresiden,disampaikan oleh pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat kepadaPresiden untuk disahkanmenjadi Undang-Undang.
6. Pengundangan/penyebar luaskan, Agar setiaporang mengetahuinya,Peraturan
Perundang-undangan harus diundangkan dengan menempatkannya dalam:
Lembaran Negara Republik Indonesia
Berita Negara Republik Indonesia;
Lembaran Daerah; atau
Berita Daerah.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.
Asas-asas Pembentukan Perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 10 tahun
2004 meliputi : Kejelasan tujuan, Kelembagaan, Kesesuaian antara jenis dan materi
muatan, Dapat dilaksanakan kedayagunaan dan kehasilgunaan, Kejelasan rumusan,
Keterbukaan.
Landasan Dalam Peraturan Perundang-undangan
o Landasanfilosofis
o Landasan yuridis
o Landasan sosiologis
o Landasan politis
Sumber hukum paraturan perundang-undangan
o Formil
o Materiil
Pembentukan peraturan perundang-undangan
o Perencanaan
o Persiapan
o Teknik penyusunan
o Pembahasan
o Pengesahan
o Pengundangan atau penyebarluasan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39188/uu-no-12-tahun-2011
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-papuamaluku/baca-artikel/15536/SEKILAS-
PENYUSUNAN-PERATURAN-PERUNDANG-UNDANGAN.html
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=3000:peraturan-pemerintah-pengganti-undang-
undang-dari-masa-ke-masa&catid=100&Itemid=180&lang=en
11