Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SYUKUR DALAM PANDANGAN ISLAM

PENGAMPU MK :
Yatarullah,S.Ag, SH, M.Hum

KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH :

NOVIA RIZKY RAMADHANI ( 12270520418 )


NUR KHAIRANI ( 12270524139 )
NURFAIZAH ( 12270520437 )
RADHI MISFARIDIN ( 12270511520 )
RAHMA DANI SAFITRI ( 12270523147 )
RAHMIYATUL AKMAL ( 12270524446 )

AQIDAH AKHLAK
KELAS : I / G / ANA / 2022

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA (S.1)


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022 M / 1444
KATA PENGANTAR

Assalamuaalaikum warrahmatullahi wabarakatu.

Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat- nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Syukur
Dalam Pandangan Islam “ sebagai salah satu tugas untuk menyelesaikan pendidikan
Prodi Administrasi Negara.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan,oleh karena itu kami mengharapkan saran-saran dan kritikan-kritikan
kepada Bapak Yatarullah selaku pengampu mata pelajaran pengantar Aqidah Akhlak
demi kesempurnaan pada makalah ini.

Akhir kata kami mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Sekian dan terima kasih.

Kampar, 28 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................

A. Definisi Syukur.........................................................................................
B. Macam – Macam Syukur..........................................................................
C. Keutamaan Bersyukur..............................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................11

A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Indonesia adalah Negara yanga mempunyai populasi umat muslim paling
besar di dunia. Dengan banyaknya populasi muslim di Indonesia, agama Islam
menjadi agama yang lekat dengan berbagai kegiatan yang dilakukan masyarakat
sehari-hari. Dalam ajaran agama Islam, manusia diajarkan untuk berbuat baik
kepada sesama makhluk dan diri sendiri. Salah satu pembelajaran yang sering
diajarkan oleh orang tua maupun guru adalah sikap syukur. Syukur merupakan
bentuk rasa terimakasih kepada Allah SWT. Syukur juga dapat berarti
menyatakan suatu perasaan lega, dan senang. Syukur merupakan sikap dan
perbuatan positif yang harus dimiliki dan dilakukan oleh tiap manusia karena
memiliki banyak manfaat positif yang dapat memperbaiki dan meningkatkan
kualitas hidup seseorang. Manusia di anjurkan untuk bersyukur
karenaaadaadalamapedoman umataIslamayaituaAl-Qur’an. Jika manusia dapat
bersyukur, maka kenikmatan yang telah didapatkan akan menjadi berlipat ganda,
diberikan kenikmatan yang lebih lagi.
Allah SWT. sangat mencintai orang-orang yang bersyukur. Syukur
merupakan hal sederhana yang dapat membawa kebahagiaan. Selain bahagia,
syukur juga dapat membuat manusia lebih tangguh dalam menghadapi masalah,
dan terhindar dari berpuas diri saat merasakan kebahagiaan dari suatu pencapaian.
Oleh karena itu, syukur sangat penting dipupuk dalam diri manusia agar manusia
dapat lebih baik dalam menjalani hidup, merasa dekat dengan penciptanya, dan
orang yang bersyukur dicintai Allah SWT. Perumpamaan orang yang tidak
bersyukur disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 112-113 tentang negeri yang
dahulunya aman dan tentram berubah menjadi negeri yang penuh bencana karena
tidak bersyukur.

4
Pada zaman ini terjadi fenomena anak tidak mau berusaha, cepat menyerah,
dan tidak mampu berfikir dengan baik. Fenomena tersebut dapat terjadi karena
anak belum mampu untuk bersyukur. Ketika anak dihadapkan pada permasalahan
kecil, anak akan langsung menyerah, dan enggan untuk mencoba. Contohnya
ketika anak ditantang untuk menggambar sesuatu yang berbentuk rumit seperti
binatang berkaki 4, anak yang belum bisa bersyukur tidak akan mengetahui
potensi dirinya, enggan untuk mencoba, dan beralasan tidak bisa melakukannnya.
Sebaliknya jika anak sudah bisa bersyukur, anak akan dapat menggali potensi
dirinya dan mensyukuri kemampuannya, karena syukur mendorong berbagai sifat
positif seperti sikap optimisme.
Anak yang belum mampu bersyukur biasanya jika diberikan kenikmatan
berupa hal kecil, dia akan langsung mengeluh. Namun, diberikan hal yang lebih
besar atau banyak pula tidak menjamin dia akan merasa puas. Karena orang
belum mampu bersyukur biasanya tidak akan merasa puas dengan apa yang
didapatkannya, apalagi diberikan kenikmatan yang tidak terlihat seperti
kesehatan. Dalam AlQur’an ada sebuah kisah tentang orang yang tidak bersyukur,
dia tidak merasa puas dengan harta yang dimilikinya. Padahal hartanya begitu
berlimpah, bahkan kunci tempat hartanya harus diangkat oleh
beberapaaorangayangamemilikiakekuatan fisikayangaluarabiasa. Akibat
ketamakannya itu Allah SWT. membenamkannya ke dalam perut bumi, orang
tersebut adalah Qarun.
Dampak negatif dari kurangnya pemahaman syukur pada anak adalah anak
tidak mampu bersyukur dengan baik. Anak akan lebih mudah mengeluh, enggan
berbagi dengan sesamanya, dan akan lebih mudah putus asa karena kebaikan
kebaikan akan datang kepada orang yang bersyukur, bukan kepada orang yang
tidak bersyukur.

5
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, sikap syukur sangat penting
ditanamkan pada anak sejak dini. Penanaman sikap positif pada anak usia dini
akan berdampak baik pada kehidupan masa depannya. Nilai positif yang
ditanamkan pada usia dini akan tertanam lebih kuat dibandingkan pada orang
dewasa. Mengajarkan syukur pada anak usia dini sangatlah efektif karena otak
anak masih sangat mudah dan kuat dalam mengingat sesuatu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, sebagai upaya agar anak dapat dengan
mudah memahami syukur perlu adanya media. Media tersebut adalah media yang
dapat menunjang pembelajaran syukur pada anak Islam usia dini sehingga anak

dapat lebih mudah paham dan pada oleh anak.

B. Rumusan Masalah.
1. Membahas tentang definisi syukur
2. Membahas tentang macam – macam syukur
3. Membahas tentang keutamaan bersyukur

C. Tujuan Penulisan.
1. Untuk mengetahui apa itu definisi syukur
2. Untuk mengetahui apa itu macam – macam syukur
3. Untuk mengetahui apa itu keutamaan syukur

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Syukur.
Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran,danwa
syukuran yang berarti berterima kasih keapda- Nya. Bila disebut kata asy-syukru,
maka artinya ucapan terimakasih, syukranlaka artinya berterimakasih bagimu,
asy- syukru artinya berterimakasih, asy-syakir artinya yang banyak berterima
kasih. Menurut Kamus Arab - Indonesia, kata syukur diambil dari kata syakara,
yaskuru, syukran dan tasyakkara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya.
Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-
Nya. Menurut bahasa syukur adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa
menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan
dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa syukur menurut
istilah adalah bersyukur dan berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan
menyebut nikmat yang diberikan kepadanya dimana rasa senang, lega itu
terwujud pada lisan, hati maupun perbuatan. Untuk itu seorang mukmin, di tuntut
ia menyikapi nikmat-nikmat Allah Swt tersebut dengan bersyukur. Ia sadar
bahwa nikmat tersebut adalah pemberian dari yang Maha Kuasa, dipergunakan
dalam rangka ketaatan kapada Allah Swt dan tidak menyebabkan mereka
sombong dan lupa kepada yang memberikan nikmat tersebut. Dan barang siapa
yang mensyukuri nikmat-Nya, maka Allah pun akan membalasnya. Sebagaimana
firman Allah Swt:
“Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-
Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (QS. Ibrahim: 7.

7
B. Macam – Macam Syukur.
Al-Raghib (tt, 265), membagi syukur kepada tiga macam; 1. Syukr al-Qalb
(Syukur hati) 2. Syukr al-Lisân (Syukur lidah) 3. Syukr sâiri al-Jawârih (Syukur
semua anggota badan). Syukur hati, yaitu syukur dengan cara mengingat-ingat
ni’mat. Syukur Lidah, yaitu memuji kepada yang memberi ni’mat. Syukur
anggota badan, yaitu membalas ni’mat sesuai dengan kepatutan (kepantasannya).
1. Syukur Hati (Syukr al-Qalb).
Syukur hati, yaitu syukur dengan cara mengingat-ingat nikmat.
Dilakukan dengan mengingat-ingat nikmat atau meng-gambarkan ni’mat
yang telah diberikan Allah dengan perasaan hati. Misalnya dulu tidak punya
apa-apa sekarang punya kekayaan, dulu tidak bekerja sekarang dapat
pekerjaan, dulu sakit-sakitan sekarang ada dalam kesehatan, kita cukup
sandang dan pangan sementara orang lain hidup dalam kesulitan. Dengan
demikian akan muncul perasaan hati untuk lebih bersyukur kepada pemberi
nikmat. Al-Maraghi (I:29) menyebutkan, syukur dengan hati itu dengan
melahirkan ketulusan, kemurnian hati dan rasa cinta kita pada Allah (al-
Nashu wa al-Mahabbah).
2. Syukur Lidah.
Yaitu bentuk syukur yang diucapkan dengan lisan, baik kepada Allah,
juga kepada sesama manusia. Syukur lisan kepada Allah antara lain kita
mengucapkan kalimat al-Hamdulillah. Ibnu Abbas menyebutkan al-
Hamdulillah ad alah kalimat syukur, jika hamba menyebut alhamdulillah,
Allah Swt berfirman, Syakarani Abdi. Pada kesempatan lain Ia mengatakan
al-Hamdu adalah al-Syukru dan al-Iqraru bini’amihi wa hidâyatihi. Dan
Jalaludin al-Suyuthi (I:30) mengutif riwayat Ibnu Jarir dan al-Hâkim,
menyebutkan hadits Nabi Saw, “Rasulullah Saw bersabda, apabila kalian
mengucapkan “al-Hamdulillahi Rabbil ‘Alamin” dengan demikian engkau
telah bersyukur kepada Allâh dan Dia akan menambah ni’mat-Nya” Dan
syukur lisan kepada sesama manusia dilakukan dengan mengucapkan kata-

8
kata pujian, kata yang baik (al-Madhu-Al-Tsana`u) terhadap orang yang
berbuat ihsan (baik), sebagai ungkapan rasa syukur (Al-Maraghi, I:29)
3. Syukur anggota badan.
Dilakukan dengan membalas ni’mat atau kebaikan dengan kepatutan
atau kepantasan yang layak. Syukur Jawarih kepada Allâh, dilakukan dengan
membalas ni’mat Allâh dengan ibadah kepada Allâh. Untuk itu Ibnu al-
Mundzir dalam al-Suyuthi (I:31) menyebutkan, “Shalat itu adalah syukur,
shaum juga syukur, seluruh kebaikan yang dilakukan atas dasar karena Allâh
itu adalah syukur.”
Syukur bisa dikatakan sempurna bila telah memenuhi 3 kriteria , yaitu:
1) Mengetahui semua nikmat yang Allah berikan, seperti nikmat Iman,
Islam dan ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya sehingga benar-
benar menjadikan Allah sebagai pelindung dan senantiasa hadir dalam
hatinya, dengan meyakini bahwa kesuksesan dan segala bentuk
kemewahan semua berasal dari Allah, kita hanya di beri pinjaman
sementara di dunia.
2) Mengungkapkan rasa syukurnya dalam bentuk puji seperti
alhamdulillah, asy-Syukrulillah atau ucapan lainnya yang memiliki arti
yang sama.
3) Nikmat Allah yang ada, bukan untuk dirasakan sendiri melainkan
untuk berbagi dengan orang lain, seperti sedekah, infaq dan menolong
fakir miskin, itu semua kita lakukan agar kita selamat dari ujian dan
amanah yang kita hadapi di dunia sehingga kelak harta, tahta dan
kekayaan kita menjadi penolong besok pada hari penghitungan amal
di yaum mahsyar nanti.

C. Keutamaan Bersyukur.
Tidak perlu diragukan lagi akan keutamaan syukur dan ketinggian derajatnya,
yakni syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang datang terus beruntung
dan tiada habis-habisnya. Di dalam Al-Quran Allah menyuruh bersyukur dan

9
melarang kebalikannya. Allah memuji orang-orang yang mau bersyukur dan
menyebut mereka sebagai makhluk-makhluk-Nya yang istimewa. Allah
menjadikan syukur sebagai tujuan penciptaan-Nya, dan menjanjikan orang-orang
yang mau melakukannya dengan balasan yang sangat baik. Allah menjadikan
syukur sebagai sebab untuk menambahkan karunia dan pemberian-Nya, dan
sebagai sesuatu yang memelihara nikmat-Nya. Allah memberitahukan bahwa
orang-orang yang mau bersyukur adalah orang-orang yang dapat memanfaatkan
tanda-tanda kebesaran-Nya.
Allah memerintahkan untuk bersyukur pada beberapa ayat Al-Qur’an. Allah
berfirman:

“dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja


menyembah.” (An-NahI: 114)


Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-
Ku.”(Al-Baqarah: 152)

“Dan (ingatlah juga) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu


bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat
pedih.” (Ibrahim: 7).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala
nikmat-Nya. Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa
menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan
dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa syukur menurut
istilah adalah bersyukur dan berterima kasih kepada Allah dimana rasa syukur itu
terwujud pada lisan, hati, maupun perbuatan.

B. Saran
Dari makalah ini, penulis berharap kepada pembaca agar senantiasa bersyukur
terhadap Allah SWT apa yang telah diberikan, walaupun hanya sedikit rezeki
yang diberikan tetap bersyukur dan jika berlebih rezekinya jangan lupa untuk
membantu orang yang lebih susah dari kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bacaanmadani.com/2016/07/makna-syukur-dalam-pandangan-

agama-islam.html?m=1

https://an-nur.ac.id/pengertian-syukur-dalil-contoh-dan-dampak-positifnya/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bersyukur/

https://rumaysho.com/25874-pengertian-syukur-hakikat-syukur-dan-rukun-

syukur.html

https://hot.liputan6.com/read/4829894/pengertian-syukur-dalam-islam-dan-cara-

melakukannya-yang-dianjurkan

12

Anda mungkin juga menyukai