Anda di halaman 1dari 27

KARYA TULIS ILMIAH

“PENERAPAN TAFAQQUH FII AL-DIIN DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI”

(Menerapkan Akhlak Terpuji dalam kehidupan sehari-hari)

10 Februari 2022M / 8 Rajab 1443H

PEMBIMBING:

Ustadzah.Siti Fathonah. S.Ag, M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

Nama : Ghifari Almahmudsyah

Kelas : 12 MIPA 4

No. Induk : 20160611

No. Absen : 12

MA MA’HAD AL-ZAYTUN
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah dengan tema ”Penerapan Tafaqquh Fii Al-Diin Dalam Kehidupan Sehari-hari” ini
dengan baik.

Karya tulis ilmiah ini disusun guna memenuhi tugas Tafaquh fii al diin. Dalam
penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu,baik
secara langsung maupun tidak langsung, yang telah memberikan bantuan yang sangat berarti
bagi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimaksih
kepada semua civitas yang ikut turut berpartisipasi baik pembimbing, teman – teman
seasrama dan semua instansi yang terkait.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga
Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan bantuan
dan bantuan mereka dinilai sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Al-zaytun, Februari 2022

Penulis,

Ghifari Almahmudsyah

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

INTISARI...................................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................5


B. Rumusan Masalah..........................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................6
E. Manfaat Keilmuan..........................................................................................................6
F. Manfaat Bagi Peneliti.....................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7

A. Telaah Pustaka................................................................................................................7
B. Hipotesis.........................................................................................................................7
C. Definisi Akhlak Terpuji dan Tercela..............................................................................8

BAB III TINJAUAN UMUM..................................................................................................15

A. Jenis dan Rancangan Penelitian...................................................................................15


B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................................15
C. Subjek dan Pengamatan Penelitian..............................................................................15
D. Alur Penelitian.............................................................................................................15
E. Analisis Data................................................................................................................15
F. Etika Penelitian............................................................................................................17

BAB IV HASIL PENELITIAN...............................................................................................18

A. Hasil Penelitian............................................................................................................18
B. Pembahasan Penelitian.................................................................................................20

BAB V PENUTUP...................................................................................................................23

A. Kesimpulan...................................................................................................................23
B. Saran.............................................................................................................................23

MOTTO HIDUP......................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24

3
INTISARI

Akhlak berasal dari kata khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Sedangkan secara istilah akhlak adalah tabiat atau
sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa
tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan
mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan angan-angan lagi.

Pengertian dari sumber akhlak adalah sesuatu yang menjadi ukuran


baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran
Islam, sumber akhlaq adalah Al-Qur'an dan Sunnah, bukan akal pikiran
atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral.

Dalam konsep akhlaq, segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk,
cerpuji atau tercela, semata-mata karena Syara (Al-Qur'an dan Sunnah)
menilainya demikian. Kenapa Sifat Sabar, syukur, pemaaf, pemurah dan
jujur misalnya dinilai baik? Tidak lain karena Syara menilai semua sifatsifat itu baik. Begitu
juga sebaliknya, kenapa pemarah, tidak bersyukur,
dendam, kikin dan dusta misalnya dinilai buruk? Tidak lain karena syara‟
menilainya demikian

Hati nurani atau fitrah dalam bahasa Al-Qur‟an memang dapat


menjidi, ukuran baik dan buruk karena manusia diciptakan oleh Allah
SWT memiliki fitrah bertauhid, mengakui ke-Esaan-Nya (QS. Ar-Rum
30:30). Karena fitrah itulah manusia cinta kepada kesucian dan selalu
cenderung kepada kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Tuhan, karena
kebenaran itu tidak akan didapat kecuali dengan Allah sebagai sumber
kebenaran mutlak. Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat
berfungsi dengan baik karena pengaruh dari selalu terjamin dapat
berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar, misalnya pengaruh
pendidikan dan lingkungan. Fitrah hanyalah merupakan potensi dasar yang
perlu dipelihara dan dikembangkan. Betapa banyak manusia yang
fitrahnya tertutup sehingga hati nuraninya tidak dapat diserahkan
sepenuhnya hanya kepada hati nurani atau fitrah manusia semata.

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan khususnya pondok pesantren sangatlah penting dalam


mengembangkan nilai-nilai akhlak terpuji bagi kehidupan peserta didiknya. Seperti halnya
seorang siswa yang belum paham mengenai pentingnya akhlak terpuji maka akan
memberikan dampak bagi dirinya dan orang lain yakni sebuah kerugian. Umumnya pada
siswa yang memasuki masa remaja biasanya memiliki sikap emosi yang tinggi sehingga
mudah amarah dan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Masa remaja ialah masa
gemilang karena masa remaja adalah fase dimana seseorang manusia akan mempersiapkan
dirinya yang berperan sebagai khalifah dimuka bumi ini dengan kesadaran akan tanggung
jawab terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan-Nya.

Kenakalan remaja pada masa millenial seperti saat ini pasti masih banyak bahkan sering
terjadi contohnya dilingkungan pendidikan yaitu: saja sikap meremehkan guru, tidak
mendengarkan ketika guru menjelaskan, berkelahi sesama teman, mencemooh teman, sering
menggunjing orang lain, dsb. Inilah yang harus dunia pendidikan lihat supaya generasi
semakin maju dan memiliki akhlak yang terpuji.

Maka dari itu alangkah baiknya dunia pendidikan khususnya pondok pesantren lebih
menekankan lagi yang namanya “Pendidikan Akhlak bagi Peserta didik”. Penekanan akhlak
terpuji tidak mesti hanya lewat pembelajaran yang lebih baik adalah pembiasaan diri untuk
melakukan akhlak terpuji sehingga akan menjadi kesadaran bagi dirinya sendiri. Inilah yang
akan membuat pengembangan karakter remaja menjadi akhlak yang sangat terpuji dan patut
utuk diteladani. Seorang siswa hendaknya melaksanakan aktivitas dengan amar ma’ruf nahi
munkar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka pertanyaan penelitian yang dapat disimpulkan
adalah:

1. Bagaimana kemampuan membaca/qiroah Al-Qur’an siswi kelas 12 MIPA D?


2. Apakah kemampuan membaca/qiroah Al-Qur’an siswi kelas 12 MIPA D sudah
sesuai dengan tajwid dan fashohah yang baik dan benar?
3. Berapa jumlah pencapaian hafalan Al-Qur’an siswi kelas 12 MIPA D?

5
4. Akhlak terpuji apa saja yang telah diterapakan oleh siswi kelas 12 MIPA D?
5. Akhlak tercela apa saja yang terkadang masih dilakukan oleh siswi kelas 12 MIPA D?
6. Kisah teladan apa saja yang pernah dibaca atau dilihat oleh siswi kelas 12 MIPA D?
7. Apa hikmah yang bisa diambil dari kisah teladan yang telah dibaca oleh siswi kelas
12 MIPA D?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswi kelas 12 MIPA D.


2. Mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswi kelas 12 MIPA D sudah sesuai
dengan tajwid dan fashohah yang baik dan benar.
3. Mengetahui pencapaian hafalan Al-Qur’an siswi kelas 12 MIPA D.
4. Mengetahui akhlak terpuji yang telah diterapkan siswi kelas 12 MIPA D.
5. Mengetahui akhlak tercela yang telah terkadang dilakukan oleh siswi kelas
12 MIPA D.
6. Mengetahui kisah teladan yang telah dibaca oleh siswi kelas 12 MIPA D.
7. Mengetahui hikmah dari kisah teladan yang telah dibaca oleh siswi kelas 12 MIPA
D.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik guru maupun santri untuk
memahami perkembangan penerapan akhlak terpuji dalam unsyitoh yaumiah di Ma’had Al-
Zaytun dilngkungan sekolah dan lingkungan asrama sehingga dapat menjadi rujukan
pengembangan kualitas santri.

E. Manfaat Keilmuan
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan untuk sumber
pengetahuan tentang bagaimana pengimplementasian akhlak-akhlak terpuji dan bagaimana
cara menghindari akhlak-akhlak tercela yang terkadang masih di lakukan. Ilmu yang
disampaikan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi studi banding untuk melakukan suatu
kajian penelitian tentang penerapan akhlak tercela.

F. Manfaat Bagi Peneliti


Penelitian ini merupakan suatu bentuk proses dalam pembuatan hasil karya tulis
ilmiah yang diambil dari pengembangan pemahaman oleh penelitian sehingga menghasilkan

6
sebuah karya tulis ilmiah yang cukup baik. Hal ini dapat berguna bagi peneliti sebagai
kegiatan pengembangan pemahaman yang dimiliki dan peningkatan life skill.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka merupakan kajian terhadap penelitian-penelitian terdahulu
yang berkaitan dengan penelitian seorang peneliti. Model pembelajaran akhlak
karya Miftachul jannah (2012) pada program Strata I (SI) di Universitas Islam
Indonesia yogyakarta. Menurut peneliti, tujuan penelitian ini adalah menerangkan
bahwa orang tua menyadari bahwa remaja banyak kekurangannya, namun
walaupun dengan adanya sekolah dan dukungan adanya konsultan pendidikan
yang sudah berpengalaman banyak. Orang tua hendaknya mengajak berinteraksi
kepada remaja dengan komunikasi perlahan-lahan yang berupa perhatian,
pengawasan, peringatan, dan perintah pada kegiatan atau rutinitas sehari-hari,
akan membantu perkembangan remaja kearah yang lebih baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Desi Iriyani, (2008) dalam penelitiannya


yang berjudul “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada remaja”.
Hasil penelitian yang didapat, bahwa guru di SMA 2 Langenharjo
dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan beberapa metode
pembelajaran diantaranya meliputi metode ceramah dan hafalan, demonstrasi,
apersepsi, menyanyi, dan metode latihan. Selain itu, guru dalam menyampaikan
materi kepada siswa dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan dilakukan
secaraberulang-ulang sampai siswa benar-benar paham terhadap materi yang
disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil kesimpulan dri penelitian ini, bahwa
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran pendidikan agama Islam
mengalami kendala dalam proses belajar mengajar, meskipun menggunakan
metode-metode sebagaimana yang tertera di atas. Namun semua itu tidak
menjadikan guru yang ada di sekolah tersebut menjadi putus asa, melainkan terus
berjuang membina anak tunagrahita untuk mewujudkan visi dan misi dari SMA 2
Langenharjo Sukoharjo.

Dari penelitian terdahulu yang telah dipaparkan, pada umumnya meneliti


metode-metode yang biasa di gunakan dalam proses belajar-mengajar bagi anak
tunagrahita, belum ada yang meneliti secara khusus tentang metode uswah pada
pembelajaran, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian pada penerapan
metode uswah yang di gunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

B.Hipotesis
Santri Al-Zaytun memiliki akhlak terpuji dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari namun terkadang masih melakukan akhlak tercela. Dalam meneladani sikap-
sikap tokoh santri dapat menerapkan sikap terpuji dari tokoh tersebut. Tahfidz dan qiro’ah

7
baik atau tidaknya pencapaian hafalan, fashohah, dan tajwid tergantung pada metode dan
niat dari diri masing-masing.

C. Definisi Akhlak Terpuji dan Tercela


1. Penjelasan Akhlak Terpuji
Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul
Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama
manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang
bersumber dari Al Quran dan hadis. Sifat terpuji sangat memberikan jaminan keselamatan
kehidupan manusia, dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi, bermasyarakat dan
negara.
Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia, yaitu:

a. Kerja Keras
Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa
mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu
mengutamakan kepuasan hasil pada setiap pekerjaan yang dilakukan.Ayat yang
menyatakan perlunya bekerja keras dalam bekegiatan sehari-hari yang sesuai
dengan Al-Quran ilah dalam surah At Taubah 105:

‫صالِحًا ِّم ْن َذ َك ٍر اَوْ اُ ْن ٰثى َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهٗ َح ٰيوةً طَيِّبَ ۚةً َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم اَجْ َرهُ ْم بِاَحْ َس ِن َوقُ ِل ا ْع َملُوْ ا‬ َ ‫َم ْن َع ِم َل‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫فَ َسيَ َرى ُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُوْ لُهٗ َو ْال ُمْؤ ِمنُوْ ۗنَ َو َستُ َر ُّدوْ نَ اِ ٰلى ٰعلِ ِم ْال َغ ْي‬
/‫ب َوال َّشهَا َد ِة فَيُنَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُوْ ۚنَ ( التوبة‬
)9:105

Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu,


begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah/9:105)

Dari ayat di atas dapat disimpulkan orang yang bekerja keras adalah orang
yang sedang berjuang di jalan atau keridhoan Allah ta’ala serta termasuk orang
yang mulia.

b. Kolaboratif

Dalam kamus besar bahasa indonesia, istilah kolaboratif diartikan sebagai


kerjasama untuk membuat sesuatu jadi hubung kait kolaboratif itu mengacu

8
dengan toleransi, dan tolong-menolong. Rasul bersabda dalam Al-Quran Al
Hujurat 13 :
ۤ ‫هّٰللا‬
َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تُ ِحلُّوْ ا َش َع ۤا ِٕى َر ِ َواَل ال َّش ْه َر ْال َح َرا َم َواَل ْالهَ ْد‬
‫ي َواَل ْالقَاَل ۤ ِٕى َد َوٓاَل ٰا ِّم ْينَ ْالبَيْتَ ْال َح َرا َم يَ ْبتَ ُغوْ َ‘ن‬
‫ص ُّدوْ ُك ْم َع ِن ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام اَ ْن‬ َ ‫فَضْ اًل ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َو ِرضْ َوانًا ۗ َواِ َذا َحلَ ْلتُ ْم فَاصْ طَا ُدوْ ا َۗواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم اَ ْن‬
ۤ (‫ب‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
/‫المائدة‬ ِ ‫تَ ْعتَ ُد ۘوْ ا َوتَ َعا َونُوْ ا َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َعا َونُوْ ا َعلَى ااْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬
ِ ‫ان ۖ َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
)5:2

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar


kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban
yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya.
Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu.
Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-
halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada
mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (Al-
Ma'idah/5:2)

c. Fastabiqul Khairat
fastabiqul khairat berarti berlomba-lomba dalam kebaikan. Manusia
diperintahkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia maupun kepada
lingkungan disekitarnya karena itu wujud habluminannas habluminallah.
Melakukan kebaikan tidaklah boleh ditunda melainkan harus segera
dikerjakan, dan faktor lingkungan harus selalu disesuaikan dengan
pertimbangan aspek yang ada, perbuatan kebaikan diawali dengan kemauan
dan teguh dalam melakukan sesuatu. Sehingga dapat terlaksana sebelum
adanya ujian yang membuat kita enggan atau lalai alam melakukannya.
d. Optimis
Optimis dapat diartikan sebagai orang yang berpandangan baik dalam
menghadapi segala sesuatu masalah atau segala hal untuk mencapai keinginan
dari optimis ini dijadikan langkah awal dalam melakukan kebaikan untuk
mencapai tujuan yang dicanangkan.

9
Optimis dapat memberi ketenangan dalam jiwa, membuka cakrawala hati
menjadi luas, dan membuka pintu-pintu kebaikan. Rasul bersabda dalam Al-
Quran,

)94:5/‫ْر يُ ْسر ًۙا ( الشرح‬


ِ ‫فَا ِ َّن َم َع ْال ُعس‬

Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,


Dalam ayat tersebut Allah menjanjikan kemudahan disetiap kesulitan,
dengan syarat harus optimis dan bertawakal hanya kepada-Nya.
dan teguh dalam melakukan sesuatu. Sehingga dapat terlaksana sebelum
adanya ujian yang membuat kita enggan atau lalai alam melakukannya.
e. Dinamis
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dinamis berarti penuh semangat dan
tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan
keadaan dan sebagainya Kata dinamis yang berarti giat bekerja, selalu
bergerak, dan terus tumbuh. Dinamis juga berarti bergerak mengikuti zaman
atau selalu adaptasi dengan perkembangan yang ada dengan tetap mengikuti
norma-norma yang ada sehingga aturan yang telah dibuat bisa berjalan sesuai
dengan kebutuhan yang ada.
f. Kreatif
Kreatif merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Kreatif dilakukan
dengan cara menemukan, menggabungkan, membangun, mengarang,
mendesain, merancang, mengubah ataupun menambah sesuatu untuk bernilai
manfaat. Dalam pandangan Islam, kreatif merupakan cerminan dari nama
Allah, al-Khāliq dan al- Mushawwir. Kreatif ialah kemampuan menggunakan
apa yang dimilikinya dalam menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfat
bagi kehidupan sebagai wujud pengabdian yang tulus kehadirat -Nya dan rasa
syukur atas nikmat-Nya. Allah Swt. berfirman:

Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap  dan  terang,  Namun  orang-orang  yang  kafir 
mempersekutukan  (sesuatu) dengan Tuhan mereka”. (QS. Al-An’am : 1)

g. Inovatif

10
 Kata inovatif dalam bahasa Arab sering dihubungkan dengan kata bada’a
berarti menciptakan dari sesuatu yang ada menjadi sesuatu yang lebih baru.
Inovatif adalah kegiatan penelitian, pengembangan, atau perekayasaan yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada dan dapat berarti temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya
produk atau jasa ke arah yang lebih produktif dan mempunyai nilai manfaat bagi
masyarakat.
Bank syariah dikembangkan dengan lebih mengembangkan ajaran muamalah
dalam tradisi syariat Islam. Salah satu ajaran yang dikembangkan adalah akad bagi
hasil dalam pengelolaan uang di bank. Sedangkan bank konvensional lebih
berorientasi profit sehingga rentan dengan masalah suku bunga atau riba. Bank
Syariah tersebut merupakan contoh hasil dari sikap inovatif yaitu melalui Bank
Syariah yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan ajaran
Islam.

2. Penjelasan Akhlak Tercela

Akhlak tercela disebut juga akhlaqul mazmumah yaitu sikap buruk terhadap Allah,
sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan. Agar setiap muslim menhindari sifat
tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia., baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara, begitu juga hubungan dengan Allah.
Oleh karena itu, cara menghindari perilaku tercela harus dilakukan, seperti beberapa hal
berikut ini yaitu: Perbanyak beribadah, Biasakan berbagi, Selalu bersyukur atas nikmat
Allah, Pahami keterbatasan manusia, Jaga tali silaturahmi, Introspeksi, dan Pelihara
perkataan baik.

a. Fitnah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fitnah memiliki arti perkataan bohong
atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebutkan dengan maksud menjelekkaan
seseorang. Kemudian para ahli mengartikan kata fitnah sebagai berikut :

Fitnah bermakna syirik atau menyekutukan Allah dengan sesuatu hal dalam urusan
ibadah.

11
ٰ ‫و ٰقتلُوْ هُم ح ٰتّى اَل تَ ُكوْ نَ ف ْتنَةٌ َّوي ُكوْ نَ ال ِّديْنُ هّٰلِل ۗ فَان ا ْنتَهوْ ا فَاَل ُع ْدوانَ ااَّل َعلَى‬
)2:193/‫الظّلِ ِم ْينَ ( البقرة‬ ِ َ َ ِِ ِ َ ِ َ ْ ِ َ

Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi
Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali
terhadap orang-orang zalim. (Al-Baqarah/2:193).

b. Berita Bohong

Secara bahasa hoaks berarti berita bohong atau berita yang belum jelas sumbernya.
Sementara itu, menurut istilah, hoaks adalah berita atau informasi yang tidak valid
kebenarannya atau berita palsu yang sengaja disebarluaskan untuk membuat keadaan
menjadi heboh dan membuat ketakutan. Atau sengaja disebarkan agar cara berpikir
seseorang menjadi sesat karena tertipu oleh berita palsu.

c. Namimah

Namimah mengandung arti mengadu domba antara pihak satu dan pihak yang lain.
Sifat namimah ini dapat merusak tali persaudaraan, dan rasa kasih sayang. Namimah
terkadang disebabkan oleh rasa hasad, kebencian , ataupun ambisi untuk meraih
sesuatu. Sabda Rasul didalam Al-Quran

)104:1/‫َو ْي ٌل لِّ ُكلِّ هُ َمزَ ٍة لُّ َمزَ ۙ ٍة ( الهمزة‬

1. Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, (Al-Humazah/104:1)

d. Tajassus

Menurut Kamus Literasi Arab, Lisan Al-Arab karangan Imam Ibnu Manzhur, kata tajasus
berarti mencari berita atau menyelidiki. Sementara itu menurut Kamus Al- Bishri, kata ini
berarti menyelidiki atau memata-matai.

Menurut istilah, tajassus ialah mencari kesalahan orang lain dengan cara menyelidiki dan
memata-matai. Rasul bersabda dalam Al-Quran,

‫ض ُك ْم بَ ْعض ًۗا اَيُ ِحبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن‬ َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اجْ تَنِبُوْ ا َكثِ ْيرًا ِّمنَ الظَّ ۖنِّ اِ َّن بَع‬
ُ ‫ْض الظَّنِّ اِ ْث ٌم َّواَل تَ َج َّسسُوْ ا َواَل يَ ْغتَبْ بَّ ْع‬
)49:12/‫الحجرت‬ ٰ ( ‫يَّْأ ُك َل لَحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموْ ۗهُ َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ تَوَّابٌ َّر ِح ْي ٌم‬

12. Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara

12
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha
Penyayang. (Al-Hujurat/49:12)

e. Ghibah

Ghibah adalah mengumpat atau menggunjing. Secara istilah ghibah diartikan sebagai suatu
perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib seseorang dihadapan orang lain. Entah hal
ini karena kebiasaan ataupun karena ras benci. Rasul bersabda dalam Al-Quran,

/‫َواِ َذا َس ِمعُوا اللَّ ْغ َو اَ ْع َرضُوْ ا َع ْنهُ َوقَالُوْ ا لَنَٓا اَ ْع َمالُنَا َولَ ُك ْم اَ ْع َمالُ ُك ْم ۖ َس ٰل ٌم َعلَ ْي ُك ْم ۖ اَل نَ ْبت َِغى ْال ٰج ِهلِ ْينَ ( القصص‬
)28:55

55. Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan
berkata, “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah
kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.” (Al-Qasas/28:55).

3. Sikap Teladan

Sikap Teladan merupakan sikap dan perilaku seseorang yang dijadikan panutan serta
pantas untuk ditiru. Banyak sekali sikap teladan dari nabi Muhammad SAW yaitu Siddik
(Jujur), Amanah (Dapat Dipercaya), Tabliq (Menyiarkan) dan Fathonah (Cerdas). Sikap
teladan dari berbagai macam tokoh seperti K.H Kolil Al Bangkalani, K.H hasyim Asy’ari, K.h
Ahmad Dahlan.

4. Ilmu yang mendasari Qiroah dan Tahfidz


a) Fasohah

Fashohah menurut bahasa adalah kalimat yang menunjukan arti jelas, sedangkan menurut
istilah, adalah menjadi sifat pada kalimah, kalam, kalam, dan mutakallim.

b) Tajwid

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf
yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

c) Qiroah

Qiroah adalah keterampilan dan pengetahuan dalam melafalkan kalimat kalimat Al-
Qur’an dan perbedaanya dengan membangsakaanya kepada penukilnya. Selain itu ada
yang menyebutkan bahwa qiroah adalah suatu ilmu untuk mengetahui cara pengucapan

13
lafal-lafal Al-Qur’an , baik yang disepakati maupun yang diikhtilapkan oleh para ahli
qiroah.

d) Tahsin

Tahsin menurut bahasa adalah meperbagus, sementara itu, menurut istilah, tahsin adalah
cara atau metode dalam memperbagus bacaan Al-quran, Rasul bersabda,

)73:4/‫اَوْ ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرتِّ ِل ْالقُرْ ٰانَ تَرْ تِ ْياًل ۗ ( الم ّز ّمل‬

Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (Al-
Muzzammil/73:4)

e) Tahfidz

Tahfidz menerut bahasa adalah menjaga. Sedang menurut istilah, tahfidz adalah bentuk
atau metode dalam menjaga al-quran dengan cara menghafalkannya.Rasul bersabda dalam
Al-quran,

)50:4/‫قَ ْد َعلِ ْمنَا َما تَ ْنقُصُ ااْل َرْ ضُ ِم ْنهُ ْم ۚ َو ِع ْن َدنَا ِك ٰتبٌ َحفِيْظٌ ( ق‬

Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari (tubuh) mereka, sebab
pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik.

14
BAB III
TINJAUAN UMUM
A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang saya gunakan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah
metode pengumpulan data yakni dengan cara pembuatan google form berupa angket yang
berisi pertanyaan kemudian diisi oleh objek penelitian. Data tersebut kemudian menjadi
referensi dasar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang saya gunakan penelitian adalah gedung pembelajaran Usman bin Affan
saya menyebarkan link google form pada tanggal 10 Februari lalu beberapa siswi kelas 12
MIPA D mengisinya sampai tanggal 13 Februari.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang saya gunakan penelitian adalah gedung pembelajaran Usman bin Affan
saya menyebarkan link google form pada tanggal 10 Februari lalu beberapa siswi kelas 12
MIPA D mengisinya sampai tanggal 13 Februari.

D. Subjek dan pengamatan penelitian

Sasaran penelitian saya adalah santri nisa seangkatan yaitu kelas 12 MIPA D belajar
di ruang kelas yang sama.

E. Alur Penelitian

Pertama saya membuat google form, lalu membuat beberapa pertanyaan untuk
dijawab oleh objek penelitian, kemudian saya kaji dalam karya tulis ilmiah ini.

F. Analisis Data

Berdasarkan pengisian google form data yang saya peroleh adalah sebagai berikut:

No Nama Akhlak Akhlak Kisah Hikmah kisah Qir Tahfid


. tercela terpuji teladan teladan o’ah z
1 Dzakiyyah Bohong Sopan, Sopan, suka Berlaku baik A Al-
Aulia suka menyapa, walaupun Baqara
Yasmin Al menyapa tidak sudah di sakiti h ayat
Aziz , tidak menyontek,

15
menyont dan berkali-kali 107
ek, dan mengajarka
mengajar n teman jika
kan kurang
teman mengerti
jika pelajaran
kurang
mengerti
pelajaran
2 Dzulfianti Malas Selalu Selalu jujur Saling A Al-
Agnia dan jujur mendoakan Baqara
ghibah h ayat
90
3 Elvika Malas Berusaha Berusaha Hidup A Al-
Khoiri jadi jadi lebih bermanfaat Baqara
ansyah lebih baik h ayat
baik 80
4 Erika Ghibah Baik hati Baik hati Sifat pekerja A Al-
Nurhanifah dan dan tidak dan tidak keras, pantang Baqara
pesimis sombong sombong menyerah, h ayat
menyukai hal 132
yg kurang
disukai banyak
orang,
humoris, tidak
sombong,
keluarga
sangat
diutamakan,
inovatif dan
kreatif
5 Fadilah Nur Ghibah Sabar Sabar dan Bersabar A Al-
Zikriyah dan bersyukur dalam Baqara

16
bersyuku menuntut ilmu h ayat
r 70
6 Faridha Malas Tidak Tidak Sabar dengan A Ali
Ramadina berboho berbohong apa yg di Imran
Malik ng hadapi dan ayat 40
tidak lari dari
tanggung
jawab
7 Fauziah Marah Optimis, Optimis, Kerja keras, A Al-
Syania Asri dan ramah, ramah, dan cerdas, dan Baqara
ghibah dan baik baik hati rendah hati h ayat
hati 169
8 Fina Malas Optimis, Optimis, Penyabar A Al-
Fadhilah dan percaya percaya diri, Baqara
Maulana ghibah diri, dan dan h ayat
semangat semangat 108
9 Firda Malas Optimis Optimis Cinta A Al-
Khoirunnisa dan Indonesia Baqara
ghibah h ayat
126

G. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tidak secara memaksa karena hanya orang yang mau
mengisi google form saja

17
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan yakni dengan metode pengisian angket google form
maka dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Segi Akhlak
Inilah hasil penelitian akhlak terpuji dan akhlak tercela yang dilakukan oleh beberapa
siswi kelas 12 MIPA D:

No. Nama Akhlak terpuji yang Akhlak tercela yang


diterapkan terkadang dilakukan
1 Dzakiyyah Aulia Sopan, suka menyapa, Bohong
Yasmin Al Aziz tidak menyontek, dan
mengajarkan teman jika
kurang mengerti pelajaran
2 Dzulfianti Agnia Selalu jujur Malas dan ghibah
3 Elvika Khoiri ansyah Berusaha jadi lebih baik Malas
4 Erika Nurhanifah Baik hati dan tidak Ghibah dan pesimis
sombong
5 Fadilah Nur Zikriyah Sabar dan bersyukur Ghibah
6 Faridha Ramadina Tidak berbohong Malas
Malik
7 Fauziah Syania Asri Optimis, ramah, dan baik Marah dan ghibah
hati
8 Fina Fadhilah Optimis, percaya diri, dan Malas dan ghibah
Maulana semangat
9 Firda Khoirunnisa Optimis Malas dan ghibah

2. Segi Sikap Teladan


Berdasarkan pengisian angket google form maka kisah teladan yang pernah dibaca
dan hikmahnya oleh beberapa siswi kelas 12 MIPA D, yaitu:

18
No Nama Kisah teladan Hikmah
1 Dzakiyyah Aulia Kisah nabi Musa A.S, nabi Berlaku baik walaupun
Yasmin Al Aziz Muhammad SAW, nabi sudah di sakiti berkali-
kali
Isa A.S
2 Dzulfianti Agnia Ali dan Fatimah Saling mendoakan
3 Elvika Khoiri ansyah 25 kisah teladan nabi Hidup bermanfaat
4 Erika Nurhanifah Jerome sang teladan Sifat pekerja keras,
pantang menyerah,
menyukai hal yg kurang
disukai banyak orang,
humoris, tidak
sombong, keluarga
sangat diutamakan,
inovatif dan kreatif
5 Fadilah Nur Zikriyah Kisah teladan nabi Musa Bersabar dalam
A.S menuntut ilmu

6 Faridha Ramadina Kisah nabi Muhammad Sabar dengan apa yg di


Malik SAW hadapi dan tidak lari
dari tanggung jawab
7 Fauziah Syania Asri Bj. Habibie Kerja keras, cerdas, dan
rendah hati
8 Fina Fadhilah Kisah nabi Ayyub A.S Penyabar
Maulana
9 Firda Khoirunnisa Bj. Habibie Cinta Indonesia

3. Segi Qiro’ah dan Tahfidz


Berdasarkan pengisian angket google form maka hasil qiro’ah dan tahfidz oleh
beberapa siswi kelas 12 MIPA D, yaitu:

No Nama Qiro’ah Tahfidz


Tajwid Fashohah
1 Dzakiyyah Aulia A A Al-Baqarah ayat 107

19
Yasmin Al Aziz
2 Dzulfianti Agnia A A Al-Baqarah ayat 90
3 Elvika Khoiri ansyah A A Al-Baqarah ayat 80
4 Erika Nurhanifah A A Al-Baqarah ayat 132
5 Fadilah Nur Zikriyah A A Al-Baqarah ayat 70
6 Faridha Ramadina A B Ali Imran ayat 40
Malik
7 Fauziah Syania Asri A A Al-Baqarah ayat 169
8 Fina Fadhilah A A Al-Baqarah ayat 108
Maulana
9 Firda Khoirunnisa A A Al-Baqarah ayat 126

Keterangan hasil penelitian:


a. Aspek Qiroah
Hasil yang diambil dari penelitian adalah dalam kemampuan membaca
ketepatan fashohah dan tajwid dalam aspek perbaikannya.

A : Sangat mampu dan lancar

B : Baik dan lancar

C : Kurang lancar

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah ditelaah maka pembahasan yang dapat diambil
di bagi menjadi beberapa segi, yaitu:

1. Segi Akhlak
a. Akhlak Terpuji
Berdasarkan tabel yang tertera maka akhlak terpuji yang dilakukan oleh siswi
kelas 12 MIPA D yaitu sopan, jujur, baik hati, suka menyapa, tidak menyontek,
tidak sombong, sabar, bersyukur, optimis, ramah, percaya diri, semangat, dan
mengajarkan teman jika kurang mengerti pelajaran. Dapat dipahami bahwa sikap

20
optimis merupakan akhlak terpuji yang paling sering dilakukan oleh siswi kelas 12
MIPA D sedangkan yang akhlak terpuji yang jarang dilakukan adalah sikap
bersyukur. Dalam menerapkan akhlak terpuji kebanyakan dari mereka selalu
berpikir positif ketika menghadapi suatu permasalahan dan kurang pandai cara
bersyukur yang baik ketika mendapatkan rezeki dari Allah SWT.

b. Akhlak Tercela
Berdasarkan tabel yang tertera maka akhlak tercela yang terkadang dilakukan
oleh siswi kelas 12 MIPA D yaitu ghibah, malas, bohong, pemarah, dan pesimis.
Maka, dapat dipahami bahwa ghibah dan malas merupakan akhlak tercela yang
sering dilakukan oleh siswi kelas 12 MIPA D kedua sikap tersebut memang
terkadang muncul secara spontan karena kurangnya pengontrolan diri dan disiplin
dari diri sendiri. Faktor lingkungan pergaulan juga menjadi aspek penting karena
ghibah umumnya disebabkan oleh pergaulan remaja yang kurang baik sehingga
kebiasaan mengghibah sering terjadi. Dalam mengatasi sikap malas dapat diatasi
dengan adanya manajemen waktu kegiatan sehingga ketika melakukan sesuatu akan
menjadi hal yang biasa dikerjakan.

2. Segi Sikap Teladan


Dari data tabel pengisian angket google form kisah teladan yang dibaca oleh
siswi kelas 12 MIPA D yaitu kisah nabi Musa A.S, nabi Muhammad SAW, nabi Isa
A.S, Ali dan Fatimah R.A, 25 kisah teladan nabi, Jerome sang teladan, Bj. Habibie,
dan kisah nabi Ayyub A.S. Hikmah yang dapat diambil oleh siswi kelas 12 MIPA D
ialah berlaku baik walau sudah disakiti berkali-kali, saling mendoakan, hidup
bermanfaat, sikap pekerja keras, pantang menyerah, menyukai hal yg kurang
disukai banyak orang, humoris, tidak sombong, keluarga sangat diutamakan,
inovatif dan kreatif, bersabar dalam menuntut ilmu, sabar dengan apa yg di hadapi
dan tidak lari dari tanggung jawab, kerja keras, cerdas, rendah hati, penyabar, dan
cinta Indonesia.

3. Segi Qiroah dan Tahfidz


Berdasarkan data tabel pengisian angket google form penilaian qiro’ah telah
disesuaikan dan dibagi lagi menjadi fashohah dan tajwid. Maka, jumlah sampel A

21
100% berdasarkan tajwid yaitu berjumlah 9 orang siswi dan jumlah sampel A 88,9%
dan jumlah sampel B 11,1% berdasarkan fashohah yaitu jumlah sampel A 8 orang
dan jumlah sampel B 1 orang. Jadi, rata-rata siswi kelas 12 MIPA D yang qiro’ahnya
sangat mampu dan lancar adalah 96% hampir keseluruhan siswi dapat membaca
AlQur’an dengan sangat mampu dan lancar sedangkan 4% berdasarkan fashohah
yang terkadang hanya baik dan lancar.
Siswi kelas 12 MIPA D yang mengisi angket berjumlah 9 orang dan berdasarkan
urutan dalam tabel jumlah ayat atau tahfidz mereka yaitu Al-Baqarah ayat 107, Al-
Baqarah ayat 90, Al-Baqarah ayat 80, Al-Baqarah ayat 132, Al-Baqarah ayat 70,
Ali Imran ayat 40, Al-Baqarah ayat 169, Al-Baqarah ayat 108, Al-Baqarah ayat
126. Diantara banyak siswi 4 orang < 100 ayat, 4 orang >100 ayat atau hampir juz
2, dan 1 orang yang hafalannya > 286 ayat Al-Baqarah karena sudah masuk juz 3.
Maka, dari hasil tersebut kemampuan mengingat dan menghafal ayat Al-Qur’an
tergantung pada keseringan membaca Al-Qur’an dan daya ingat masing-masing
diri serta muraja’ah atau pengulangan lantunan ayat Al-Qur’an.

22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka hal yang dapat disimpulkan adalah
siswi kelas 12 MIPA D telah menerapkan beberapa akhlak terpuji dan dapat mengambil
hikmah dari kisah teladan yang telah mereka baca atau lihat. Namun, siswi kelas 12 MIPA
D terkadang masih sering melakukan akhlak tercela seperti ghibah dan malas mereka harus
mengerti bagaimana cara menghindari akhlak-akhlak tercela tersebut agar mereka
mengurangi kebiasaan melakukannya. Pendidikan akhlak memang sangat penting bagi para
siswi apalagi mereka sedang dalam masa remaja yang kestabilan emosinya sedang tidak
teratur khususnya untuk bagian BK (Bimbingan Konseling) Madrasah Aliyah Al-Zaytun
mengadakan sosialisasi tentang penerapan akhlak terpuji yang baik dan cara pembiasaan
melakukan akhlak terpuji.
Kemampuan mengingat dan menghafal sangat bergantung pada sangat lancar dan
mampunya qiro’ah Al-Qur’an karena jika kemampuan membaca Al-Qur’an sudah sesuai
dengan fashohah dan tajwid yang benar maka, pasti akan sangat mudah dalam menghafal
ayat Al-Qur’an. Untuk meningkatkan kemampuan qiro’ah Al-Qur’an dapat dilakukan
dengan cara keseringan membaca Al-Qur’an. Muraja’ah ayat-ayat Al-Qur’an yang telah
dihafal adalah cara yang tepat agar tidak lupa.

B. Saran

Penulis mengharapkan agar kalangan remaja khususnya siswi kelas 12 MIPA D


melakukan pembiasaan diri untuk melakukan akhlak terpuji sekecil apapun dan mencari
solusi menghadapi kebiasaan buruk melakukan akhlak tercela. Alangkah baiknya, setiap
personal lebih sering membaca Al-Qur’an dan melakukan Muraja’ah ayat-ayat Al-Qur’an
yang telah dihafal. Ketika membaca suatu buku maka ambil hikmahnya dan dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

BIODATA
Biodata dan Motto Hidup Penulis:
Nama : Ghifari Almahmudsyah

Tempat lahir : Jakarta

23
Tanggal lahir : 29 Agustus 2003

Cita-cita : Menteri Pertanian Indonesia

Hobi : Memancing

Status : Pelajar

Angkatan : 18 ADMIRAL

Motto : “Selalu renovasi diri demi membangun revolusi di bumi”

DAFTAR PUSTAKA

http://syafrisalmi.wordpress.com/2012/10/25/makalah-aqidah-akhlak-tentang-
pembahasan-akhlak-terpuji/

http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/04/perilaku-terpuji.html
http://ahmadfauzani.wordpress.com/materi-akhlak-tercela/

http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/04/perilaku-tercela-riya.html

http://boxuchul.blogspot.com/2012/03/akhlak-terpuji-dan-akhlak-tercela.html Buku
modul Al-Hikmah akidah akhlak kelas x semester I & II

Syeikh Ibrahim Jalhum. 2003. Pelita As-Sunnah Petunjuk Jalan Bagi Kaum


Muslimin.  Bandung.

Pustaka Setia

Mustofa H. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia

24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai