Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“EPILOG: IBADAH, AKHLAK DAN MUAMALAH UNTUK MENCIPTAKAN


PRIBADI BERKUALITAS, KELUARGA SAKINAH DAN MASYARAKAT UTAMA”

DISUSUN OLEH:

Abdul said 221360006


Muhammad zulkifli 221360011

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE PARE
2021-2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini dibuat
dalam rangka memperdalam pemahaman materi tentang Epilog: ibadah, akhlak dan Muamalah
untuk Menciptakan Pribadi Berkualitas, Keluarga Sakinah dan Masyarakat Utama , dan
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Kuliah
Pakar”. Dalam proses pedalaman materi tentang Epilog: ibadah, akhlak dan Muamalah untuk
Menciptakan Pribadi Berkualitas, Keluarga Sakinah dan Masyarakat Utama ini tentunya saya
mendapat bimbingan, arahan, koreksi, dan saran,. saya menyadari bahwa penyusunan makalah
ini jauh dari kata sempurna, maka dari pada itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian
makalah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita

sidrap,juni 2022

kelompok 13
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................

Kata Pengantar....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................

B. Rumusan Masalah...................................................................................

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................

D. Metode Penulisan....................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Ibadah....................................................................................

B. Pengertian Akhlak...................................................................................

C. Pengertian Muamalah..............................................................................

D. Peran dan Hikmah Ibadah dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan Masyarakat
utama...................................................................................

E. Peran dan Hikmah Ibadah dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan Masyarakat
utama...................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................

B. Saran........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa
Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang saya maupun teman saya. Ibadah inilah yang
menjadi tujuan penciptaan manusia. akhlak adalah seseorang yang mengerti benar akan
kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk
kepadaNya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah
laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan
kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam
kenyataan hidup keseharian. muamalah adalah peraturan-peraturan mengenai tiap yang
berhubungan dengan urusan dunia, seperti perdagangan dan semua mengenai kebendaan,
perkawinan, thalak, sanksi-sanksi, peradilan dan yang berhubungan dengan manajemen
perkantoran, baik umum ataupun khusus, yang telah ditetapkan dasar-dasarnya secara umum
atau global dan terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di
antara mereka. Peran dan Hikmah Ibadah dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan
Masyarakat yang berkualitas. Peran Ibadah disini yaitu Sholat untuk mencegah kejahatan dan
kemungkaran, puasa itu menciptakan sifat takwa, zakat dapat menempa jiwa yang suci bersih,
Haji dapat menghindari kejahatan dan pemunsuhan adapun hikmah dari ibadah adalah tidak
syirik, memiliki ketakwaan, terhindar dari kemaksiatan, berjiwa sosial, tidak kikir, merasakan
keberadaan Allah SWT, meraih martabat liqa Illah, terkabul doa-doanya, banyak saudara ,
memliki kejujuran, berhati ikhas, memiliki kedisiplinan dan sehat jasmani rohani. Peran dan
Hikmah Akhlak dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan Masyarakat yang berkualitas.
Adapun peran akhlak yaitu Akhlak bertujuan,
membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia, menghindari diri dari pengaruh akal pikiran
yang menyesatkan, seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan, Ilmuan
akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai
aktivitas kehidupan manusia disegala bidang, terhindar dari perbuatan buruk, dapat membedakan
mana yang baik dan buruk, akhlak kehidupan masyarakat menjadi makmur, akhlak menjadikan
tindaka kejahatan tidak akan terjadi didalam masyarakat, akhlak akan menjadikan manusia
menjadi manusia yang luhur dan terhormat, baik didunia maupun diakhirat. Hikmah Akhlak
yaitu memajukan rohani, menuntut kepada kebaikan, memberi kesempurnaan iman, memperoleh
keutamaan di akhirat, merupakan kebutuhan primer dalam keluarga, menajadi asas kerukunan
antar tetangga, mempunyai perasaan dalam pembinaan remaja, berperan dalam pergaulan umum,
merupakan faktor mutlak dalam pembangunan suatu negara dan berperan dalam hubungan antar
bangsa. Peran dan Hikmah Muamalah dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan Masyarakat
yang berkualitas, Peran Muamalah yaitu jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi
masyarakat yang menghargai hak milik orang lain, penjual dan pembeli dapat memenuh
kebutuhannya atas dasar kerelaan atau suka sama suka, masing-masing pihak merasa puas,
penjual melepas barang dagangannya dengan ikhlas dan menerima uang, sedangkan pembeli
memberikan uanng dan menerima barang dagangan dengan puas pula. Dengan demikian jual beli
juuga mampu mendorong untuk saling bantu antara kedunya dalam kebutuhan sehari-hari, dapat
menjauhkan diri dari mmemakan atau memiliki barang yang (batil), penjual dan pembeli
mendapat rahmad dari Allah SWT dan menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan. Adapun
hikmah muamalah mencari dan mendapatkan karunia Allah, menjauhi Riba, menegakkan
keadilan dan keseimbangan dalam ekonomi, menjaga kehalalan rezki, produktifitas dan
perputaran ekonomi dan silaturahmi dan memperbanyak jejaringan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah “Bagaimana Epilog: ibadah,
akhlak dan Muamalah untuk Menciptakan Pribadi Berkualitas, Keluarga Sakinah dan
Masyarakat Utama”?

C. Tujuan Penulisan

1.Tujuan Umum : Untuk mengetahui apa saja yang berkaitan dengan Epilog: ibadah, akhlak dan
Muamalah untuk Menciptakan Pribadi Berkualitas, Keluarga Sakinah dan Masyarakat Utama.
Tujuan Khusus :

a Untuk mengetahui pengertian ibadah


b.Untuk mengetahui pengertian akhlak
c.Untuk mengetahui pengertian muamalah
d.Untuk mengetahui peran dan hikmah ibadah dalam pembentukan pribadi, keluarga, dan
masyarakat utama
e.Untuk mengetahui peran dan hikmah ibadah dalam pembentukan pribadi, keluarga, dan
masyarakat utama
f.Untuk mengetahui peran dan hikmah ibadah dalam pembentukan pribadi, keluarga, dan
masyarakat utama

D. Metode Penulisan

Penyusun menggunakan metode kepustakaan dengan dengan mempelajari bukubuku referensi


yang terkait Epilog: ibadah, akhlak dan Muamalah untuk Menciptakan Pribadi Berkualitas,
Keluarga Sakinah dan Masyarakat Utama.
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Ibadah

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut
syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.
Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-
Nya. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang
paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. Ibadah adalah
sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa
ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Ibadah inilah yang menjadi tujuan
penciptaan manusia. Allah berfirman: Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari
mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya
Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-
Dzaariyaat : 56-58]. Pengertian ibadah dalam ungkapan yang berbeda-beda sebagaimana yang
telah dikutip, pada dasarnya memiliki kesamaan esensial, yakni masing-masing bermuara pada
pengabdian seorang hamba kepada Allah swt, dengan cara mengagungkan-Nya, taat kepada-
Nya, tunduk kepada-Nya, dan cinta yang sempurna Allah..

B. Pengertian Akhla

Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal
dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain
dengan perkataan
“khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan
“Makhluk” yang berarti yang diciptakan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila
membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah
seseorang yang mengerti benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata
– mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah
memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati
nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan
tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dengan demikian memahami
akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas
keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang
itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup
dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati
sadar .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak
yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan
melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah,
sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat
dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.

C. Pengertian Muamalah

Dari segi bahasa,muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan
atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata
kerja aktif yang harus mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling
melakukan pekerjaan secara aktif, sehingga kedua pelaku tersebut saling menderita dari satu
terhadap yang lainnya.
Pengertian Muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang luas dan dapat pula
dengan arti yang sempit. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian muamlah; Menurut
Louis Ma’luf, pengertian muamalah adalah hukum-hukum syara yang berkaitan dengan urusan
dunia, dan kehidupan manusia, seperti jual beli, perdagangan, dan lain sebagainya. Sedangkan
menurut Ahmad Ibrahim Bek, menyatakan muamalah adalah peraturan-peraturan mengenai tiap
yang berhubungan dengan urusan dunia, seperti perdagangan dan semua mengenai kebendaan,
perkawinan, thalak, sanksi-sanksi, peradilan dan yang berhubungan dengan manajemen
perkantoran, baik umum ataupun khusus, yang telah ditetapkan dasar-dasarnya secara umum
atau global dan terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di
antara mereka. Sedangkan dalam arti yang sempit adalah pengertian muamalah yaitu muamalah
adalah semua transaksi atau perjanjian yang dilakukan oleh manusia dalam hal tukar menukar
maupun dalam hal utang piutang.

D. Peran dan Hikmah Ibadah dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan


Masyarakat yang berkualitas
1. Peran Ibadah
a) Sholat untuk mencegah kejahatan dan kemungkaran Surat Al-Ankabut ayat 45
menerangkan bahwa “sesungguhnya sholat itu menghalangi dari perbuatan dan
kemungkaran. Senantiasa mengingat Allah besar manfaatnya dan Allah SWT mengetahui
apa yang kamu kerjakan”. Sudah menjadi naluri dan tabiat manusia bahwa seseorang
tidak akan melakukan kejahatan dan kemmungkaran bila ia menyadari dengan sungguh-
sungguh perbuatan itu dilarang Allah SWT, merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Pasti ia menjauhi perbuatan perbuatan tersebut karena takut melanggar peraturan Allah
SWT dan khawatir akan akibbat buruk yang ditimbulkan. Jika seseorang tekun dan
teratur mengerjakansolat, menghayati hikmat, nilai-nilai dan bacaan-bacaan yang
diucapkan dalam sholat tentu ia melakukan sholat dengan khusu’ dan akan
membawapengaruh kepada psikologis kedalam jiwanya, meresap kedalam hati
nuraninya, dan pasti mempengaruhi sikap hidupnya. Adapun orang-orang yang
mengerjakan sholat dala tingkah lakunya (setelah selesai solat) melakukan kejahatan dan
kemungkaran, dia tidak diberi hidayah (petunjuk) dari Allah SWT dimana ikrar yang
terkandung dalam bacaan sholat hanya dipermainkan saja, tidak diiringi dengan jeritan
hati nurani dan permohonan ampunan semua kesalahan, dipelihara dari kesesatan dan
lain-lain.
b) Puasa itu menciptakan sifat takwa Takwa merupakan salah satu budi pekerti yang baik,
sebagimana dalam surah Al-Baqarah ayat 183, “diwajikan kepada kamu mengerjakan
puasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat umatt yang terdahulu, supaya kamu
menjadi orang yang takwa”. Membentuk mannusia yang takwa merupakan pusat dari
segala nilai-nilai kebaikan dan derajat budi pekerti yang paling tinggi. Takwa itu
terkandung semua sifat-sifat dan nilai-nilai yang baik (termasuk dalam kategori budi
pekerti yang mulia) seperti jujur,setia, adil, amanah, ihsanm sopanm rendah hati,
pemurah, sabar, ikhlas, dan sebagainya. Dengan mengerjakan ibadah puas, seseorang
muslimatau muslimat melatih diri untuk mengendalikan dan menguasai hawa nafsunya,
tidak makan minum, tidak melakukan kehidupan seksual, dalam jangka waktu tertentu.
Dia sabar dan disiplin menangkis coban-cobaan yang menggodanya dan merasakan
penderitaan kaum yang miskin dan melarat yang senantiasa merintih karena lapar,
sehingga timbulllah perasaan welas asihnya dan kemudian meningkatkan menjadkannya
seorang yang pemurah.
c) .Zakat dapat menempa jiwa yang suci bersih. Allah SWT berfirman dalam surah At-
Taubah ayat 103, menegaskan bahwa “ambilaj sedekah (zakat) sari sebagian harta
mereka, untuk membersihkan dan mensucikan (jiwa) mereka”. Seperti yang diketahui
bahwa sifat dan tabiat manusia yang buruk adalah rakus dan kikir. Sifat dan tabiat
manusia terhadap harta benda tidak pernah puas karena nafsu yang diinginkannya. Dalam
ajaran Islam, sifat dan tabiat yang demikian itu dikendalikan dan dibatasi dengan ibadah
zakat dimana seseorang muslim dan muslimah diwajibkan mengeluarkan 2,5% dari harta
bendanya (apabila mencapai nisbah) setiap tahunnya untuk diberikan kepada fakir miskin
atau membantu usaha-usaha sabilillah dan sosial. Ibadah zakat inilah salah satu latihan
yang tertib dalam rangka mensucikan rohani dan jiwa seseorang muslim/muslimat yang
taat/ patuh melaksanakan ibadahnya. tidak terasa berat mengeluarkan sebagian kecil dari
harta kekayaannya kecuali meningkatkan sikap budi pekerti juga mencintai manusia yang
lemah. Menggairahkan dan menyuburkan usaha-usaha yang bersifat kepentingan bersama
dan kepada dirinya sendiri akan mengurangi sifatsifat rakus dan kikir
d) Haji dapat menghindari kejahatan dan pemunsuhan Allah SWT berfirman dalam surah
Al-Baqarah ayat 197, “Barang siapa yang mengerjakan ibadah haji, dia tidak boleh
berkata kotor, berlaku jahat dan bermunsuhan dalam masa melaksanakan ibadah haji itu.
Ayat ini mengemukakan mengenai larangan berhaji (tidak boleh bercakap kotor, berlaku
jahat dan bermunsuhan) sangat erat sekali hubungannya dengan pembinaan dan
peningkatan budi pekerti. Setiap jamaah haji harus berlaku disiplin mematuhi larangan
tersebut dan pengendalian itu dengan sendirinya merupakan latihan budi pekerti yang
harus direalisasikan dalam kehidupan selanjutnya. Demikian yang dapat dilihat hubungan
sebab akibat dan kaitan antara ibadah dengan budi pekerti yang selama ini hanya
sebagian isapan jempol saja (tidak perhatikan dan diaplkasiakan)
2. .Hikmah Ibadah
a) Tidak Syirik Seseorang hamba yang sudah berketeapan hati untuk senatiasa beribadah
menyembah kepada Ny, maka ia harus meninggalkan segala bentuk syirik. Ia telah
mengetahui segala sifat- sifat yang dimiliki Nya adalah lebih besar dari segala yang ada,
sehingga tidak ada wujud lain yang dapat mengungguli Nya dan dapat dijadikan tempat
bernaung.
b) .Memiliki Ketakwaan Ada dua hal yang melandasi manusia menjadi bertakwa yaitu cinta
atau karena takut. Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang dilakukan
manusia setelah merasaka kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah manusia
melihat kemurahan dan keindahan Nya muncullah dorongan untuk beribadah kepada
Nya. Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia menjalankan
ibadag dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebtuhan. Ketika manusia
menjalakan ibadah sebagai suatu kewajiban adakalanya muncul ketika ikhlasan, terpaksa
dan ketakutan akan balasan pelanggaran karena tidak menjalankan kewajiban.
c) Terhindar dari kemaksiatan Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat
menjadi tameng dari pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai jika
ibadah yang dilakukan brkualitas, ibadah ibarat sebuah baju yang harus slalu dipakai
dimanapun manusia berada
d) Berjiwa Sosial Ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan keadaan
lingkungan disekitarnya, karena dia mendapatkan pengalaman langsung dari ibadah yang
dikerjakannya.Sebagaimanaketikamelakukan ibadah puasa, ia merasakan rasanya lapar
yang biasa dirasakan orang-orang yang kekurangan. Sehingga mendorong hamba tersebut
lebih memperhatikan orang-orang dalam kondisi ini
e) Tidak Kikir Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya tetapi milik
Allah SWT yang seharusnya diperuntukan untuk kemaslahatan umat, tetapi karena
kecintaan manusia ynag begitu besar terhadap keduniawian menjadiakan dia lupa dan
kkir akan hartanya. Berbeda dengan hamba yang mencintai Allah SWT, senantiasa dalam
menafkahkan hartanya dijalan Allah SWT, ia meyadari bahwa miliknya adalah bukan
haknya tetapi ia hanya menafaatkan untuk keperluan semata-mata sebagai bekal diakhirat
yang diwujudkan dalam bentuk pengorbanan harta untuk keperluan umat.
f) Merasakan keberadaan Allah SWT Dia melihatmu sewaktu kamu berdir (shalat) dan
bolak balik dlama sujud ketika seorang hamba beribadah, Allah SWT benar-benar berada
dihadapannya, maka harus dapat merasakan/melihat kehadiran Nya atau setidaknya dia
tahu bahwa Allah sedang memerhatikannya.
g) .Meraih martabat liqa Illah Ibadah seseorang hamba meleburkan diri dalam sifat-sifat
Allah SWT, menghanguskan seluruh hawa nafsunya dan lahir kembali dalam kehidupan
baru yang dipenuhi ilham Ilahi. Dalam martabat ini manusia memiliki pertautan dengan
tuhan yaitu ketika manusia seolah-olah dapat melihat Tuhan dengan mata kepala sendiri.
Sehingga segala inderanya memiliki kemampuan batin yang sangat kuat memancarkan
daya tarikkehidupan suci.dalam martabat ini Allah SWT menjadi mata manusia yang
dengan itu melihat lidahnya yang dengan itu ia bertutur kata, menjadi tangannya yang
dengan itu ia memegang, menjadi telinganya yang dengan itu ia mendengar, menjadi
kakinya yang denga itu ia melangkah.
h) Terkabul Doa-doanya Hamba yang didengar dan dikabulkan doa-doanya hanya mereka
yang dekat dengan Nya melalui ibadah untuk selalu menyeru kepadaNya.
i) Banyak Saudara Ibadah selayaknya dikerjakan secara berjamaah karena setiap individu
pasti memerlukan individu yang lain dan ibadah yang dikerjakan secara berjamaah
memiliki derajat yang lebih tinggi dari berbagai seginya terutama terciptanya jalinan tali
silatrahim. Dampak dari ibadah tidak hanya untuk individu tetapi untuk kemajuan semua
manusia., jangan pernah putus asa untuk mengajak orang lain untuk beribadah, karena ia
sedang memperluas lingkungan ibadan dan memperpanjang masanya.
j) .Memliki kejujuran Ibadah bearti berdzikir (ingat) kepada Allah SWT, hamba ynag
menjalankan ibadah bearti ia selalu ingat Alah SWT dan merasakan bahwa Allah SWT
selalu mengawasinya sehingga tidak ada kesempatan untuk berbohong.
k) .Berhati ikhas Allah SWT menilai amal ibadah hambanya dari apa yang diniatkan,
lakukan dengan ikhlas dan berkwalitas . jangan berlebihan karena Allah SWT tidak
menyukai.
l) Memiliki kedisiplinan Ibadah harus dilakukan dengan dawan (rutin dan teratur), khusyu
(sempurna), terjaga dan semangat
m) Sehat jasmani dan rohani Hamba yang beribadah menjadikan gerakan shalat sebagai
senamnya, puasa menjadi sarana diet yang sehat, membaca Al_Quran sebagai sarana
terapi kesehatan mata dan jiwa. Insya Allah hamba yang tekun dalam ibadah
dikaruniakan kesehatan.
E. Peran dan Hikmah Akhlak dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan
Masyarakat yang berkualitas
1. .Peran Akhlak
a) Akhlak bertujuan membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia Seseorang muslim
yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan
Allh SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan.b
b) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan Manusi diberi kelebihan
oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapatan atau pikiran yang
semata didasarkan atas akal manusia, kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh akhlak agar manusia terbebas atau terhindar
dari kehidupan yang sesat.
c) .Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan Seseorang yang
mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang krieria perbautan baik dan
buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan
yang buruk.
d) Ilmuan akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai
berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang
Seseorang yan memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu
pengetahuan yang ia miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup
manusia.
e) .Terhindar dari perbuatan buruk Demikian juga dengan mengetahui akhlak yan buruk
serta bahayabahaya yang akan ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggann untuk
melakukannya dan berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan
terhindar dari berbagai perbuatan yang dapat membahayakan dirinya.
f) .Dapat membedakan mana yang baik dan buruk Akhlak juga merupakan mutiara hidup
yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak lagi
peduli soal baik maupun buruk, soal halal dan haram. Karena yang berperan dan
berfungsi pada diri masing-masing manusia adalah elemen syahwat (nafsu)nya yang telah
dapat megalahkan elemen akal pikiran mengalahkan nafsunya, maka dia derajatnya diatas
malaikat.
g) Akhlak kehidupan masyarakat menjadi makmur Suatu masyarakat yang penduduknya
berakhlak mereka akan berbat sebaik-baiknya untuk diri dan masyarakatnya. Mereka
akan bekerja dan berusaha untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat secara nyata.
Orang yang berakhlak belum merasa senang dan gembira jika masyarakat belum
mencapai kemakmuran, sebagaimana telah digambarkan dalam QS. Ibrahim ayat 24.
h) .Akhlak menjadikan tindaka kejahatan tidak akan terjadi didalam masyarakat Tidak
pernah kita jumpai dalam sejarah manapun hingga sekarang bahwa orang-orang yang
berbuat jahat itu memiliki akhlak. Karena tiap ada satu pun ajaran akhlak yang mentolerir
perbuatan jahat sekecil apapun. Jika sampai ada ajaran akhlak yang megajarkan kita
berbuat jahat maka ang demikian itu adalah ajaran sesat dan menyesatkan yang harus
diberantas sampai tuntas. Ajaran islam telah secara lengkap dan sempurna mengajarkan
akhlak kepada kaum muslim. Maka setiap muslim yang taat kepada allah pasti ia
memiliki akhlak yang luhur. Maka ironis sekali jika yang mayoritas muslim tetapi
moralnya rusak dan hancur. Itu artinya agama islam belum menjiwai masyarakat kita atau
masyarakat kita belum menjadi muslim yang taat.
i) Akhlak akan menjadikan manusia menjadi manusia yang luhur dan terhormat, baik
didunia maupun diakhirat Orang yang berakhlak akan senantiasa menghoramati orang
lain betapa rendahnya kedudukan orang tersebut, mereka senantiasa menjadi contoh yang
baik dalam setiap menjalankan aktifitas kehidupannya. Maka pantaslah jika mereka
senantiasa dihormati dan diteladani orang lain karena tidak ada dalam diri mereka sifat
tercela
.
2. .Hikmah Akhlak

a) Memajukan rohani Dengan mempelajari ilmu akhlak, rohani manusia menjadi terdidik
dan secara otomatis menjadi kuat dalam menangkis sekian banyak godaan yang dapat
menurunkan kwalitas rohani manusia.
b) .Menuntut kepada kebaikan Ilmu akhlak juga mempelajari dan mendorong manusia
supaa memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang baik, sehingga dapat menjalani hidup
dengan bermanfaat dan memproduksi kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi
sesama manusia.
c) .Memberi kesempurnaan iman Keindahan akhlak merupakan manivestasi dari pada
kesempurnaan iman, seseorang tidak dikatakan sungguh-sungguh beriman apabila
akhlak jelek.
d) Memperoleh keutamaan di akhirat Orang orang yang berakhlak, yang berusaha
mengaplikasikan dalam kehidupannya, maka ia akan hidup dengan penuh keberkahan,
damai, tenang dan di ridhai oleh Alla, dan akan selamat hidup diakhirat.
e) .Merupakan kebutuhan primer dalam keluarga Apabila setiap keluarga sudah dapat
mengaplikasikan akhlak mulia dan selalu berada pada ajaran Allah, maka tidak
diragukan lagi akan berdiri tegak dan jaya.
f) Menajadi asas kerukunan antar tetangga Dalam kehidupan bertetangga, akhlak islam
memang sangat menentukan. Seseorang yang bergaul dengan tetangga yang baik, maka
ia tidak akan menyakiti hati tetangganya. Ia akan selalu berusaha untuk saling
menghormati, menghargai, membantu dan berlaku sopan. Karena tetangga adalah orang
yang paling dekat dengan kita setelah keluarga dan kita juga harus mengetahui batas-
batas apa yang tidak boleh dilanggar dalam bertetangga, dan kita dapat menghormati
hak-hak tetangga.
g) Mempunyai perasaan dalam pembinaan remaja Ilmu akhlak dapat menuntun kaum muda
untuk selalu berbuat baik, berfikir positif, dan mennggunakan waktu sebaik-baiknya.
Ilmu akhlak juga dapat mempengaruhi tingkah laku pemuda agar tidak berjerumus pada
perbuatan jahat dan keji, sehingga keharmonisan hiidup dapat terjaga dan masyarakat
tidak akan terepotkan oleh ulah pemuda pemudanya
h) Berperan dalam pergaulan umum Ilmu akhlak juga berperan dalam menjaga
keharmonisan antar manusia. Ia dapat menciptakan pergaulan hidup yang damai, baik,
dan serasi bila setiap anggota masyarakat dapat menerapkan akhlak terpuji kepada
anggota masyarakat lainnya.
i) Merupakan faktor mutlak dalam pembangunan suatu negara Akhlakdapat berperan bagi
pembangunan suatu bangsa.Masyarakat yang berakhlak terpuji tidak akan mau berbuat
korupsi, merampok, berjudi, memfitnah, mencaci, mengadu domba dan lain-lain
j) .Berperan dalam hubungan antar bangsa Masyarakat yang telah berakhlak dengan baik
akan mebbuat negara menhadi baik, dan bila semua-semua negara telah berakhlak baik,
maka hubungan internasional akan baik.
k) Peran dan Hikmah Muamalah dalam pembentukan Pribadi, Keluarga, dan Masyarakat
yang berkualitas
3. .Peran Muamalah
a) Jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi masyarakat yang menghargai hak
milik orang lain
b) .Penjual dan pembeli dapat memenuh kebutuhannya atas dasar kerelaan atau suka sama
suka
c) Masing-masing pihak merasa puas,penjual melepas barang dagangannya dengan ikhlas
dan menerima uang, sedangkan pembeli memberikan uanng dan menerima barang
dagangan dengan puas pula. Dengan demikian jual beli juuga mampu mendorong untuk
saling bantu antara kedunya dalam kebutuhan sehari-hari
d) Dapat menjauhkan diri dari mmemakan atau memiliki barang yang (batil)
e) .Penjual dan pembeli mendapat rahmad dari Allah SWT
f) Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaanHikmah Muamalah Kita dapat mengambil
hikmah atau manfaat setelah melakukan muamalah, beberapa diantaranya adalah
mendapat pahala dari Allah, dapat menjaga hubungan dimasyarakat.
Antar manusia danmenjaga ketertiban hidup.
a. .Mencari dan mendapatkan karunia Allah Mencari dan mendapatkan karunia Allah QS.
Al Jumuah 9-10 ayat ini menjelaskan bahwa manusia harus mencari karunia Allah
dimuka bumi. Hal ini tentu saja bagian dari kebutuhan hidup manusia dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari. Untuk itu jual beli adalah salah satu atau proses adar manusia
bersyukur.
b. Menjauhi Riba Riba jelas dilarang oleh Allah SWT. Untuk itu, melakukan jual beli dapat
menjauhkan diri dari riba. Tentu saja jika berjualan dan membeli tidak disandingkan
dengan sistem riba juga. Dengan jual beli, tentunya ada akad dan kesepakatan.untuk itu
tidak akan dikenai riba atau hal yang bisa mencekik hutang berlebih bagi pembeli
Sebagimana disampaikan dalam hadis, Rasullulah SAW melaknat orang yang makan riba
yang memberi makannya, penulisannya dan dua saksinya, dan beliau brsabda: “mereka
itu sama”. (HR.Muslim) maka riva harus dijauhi dan jual beli tidak masalah dilakukan
asal dengan syarat dan ketentuan yang berlaku sesuai syariah islam.
c. .Menegakkan keadilan dan keseimbangan dalam ekonomi Perniagaan atau jual beli
tentunya harus dilaksanakan dengan suka sama suka. Jika ada proses jual beli yang
mebuat salah satu terdzalimi atau merasa tidak adil, maka perniagaan itu tidak akan
terjadi, atau jika kalaupun terjadi maka akan rugi jua akan kembali pada pihak tersebut.
Misalnya orang yang menipu pembeli, maka pembeli yang merasakan tidak adil akan
tidak kembali kepada penjual tersebut. Hal ini juga sebagiamana dijelaskan dalam hadist
bahwa proses jual beli akan meningkatkan keadilan dan keseimbangan ekonomi karena
ada aturan bahwa barang dan harga yang dijual harus sama dan menguntungkan satu
sama lain.
d. .Menjaga kehalalan rezki Melakukan jualbeli maka kita bisa menjaga kehalalan rezki.
Tentu saja bagi yang melakukan penipuan atau pelanggaran jual beli akan membuat rugi
diri sendiri. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadist, “seseorang musim
adalah saudara bagi muslim yang lain. Tidak halal bagi seseorang muslim menjual barang
dagangan yang memiliki cacat kepada saudaranya sesama muslim, melainkan ia harus
menjelaskan cacat itu kepadanya”. (HR. Ibnu Majah). Bagipenjual atau pembeli yang
tidak menjaga kehalalan rezkinya maka sebagiamana hadist, “barang siapa yang berlaku
curang terhadapt kami, maka ia bukan dari golonga kami. Perbuatan makar dan tipu daya
tempatnya dineraka”. (HR. Ibnu Hibban)
e. .Produktifitas dan perputaran ekonomi Jual beli akan ada hikmah yang didapat lagi yaitu
akan terjadinya produktifitas dan perputaran roda ekonomi di masyarakat. Ekonomi akan
berjalan secara dinamis dan tidak dikuasai oleh satu orang saha yang mengkonsumsi
barang atau jasa. Untuk itu proses jual beli yang akan dilakukan dengan adil dan
seimbang akan membuat keberkahan rezki bagi masyarakat.
f. Silaturahmi dan memperbanyak jejaringan Selain dari hal yang disebutkan diatas, dapat
diketahui pula bahwa proses jual beli dapat menambah silaturahmi dan memperbanyak
jejaringan kita di masyarakat. berbagai kebutuhan akan kita beli di orang yang berbeda,
untuk itu setiap transaksi jual beli kita akan mendapatkan orang-orang yang berbeda di
setiap harinya. Untuk itu jejaring pun akan semakin banyak. Dengan silaturahmi dan
jejaringan tentunya hal tersebut dapat menambahkan keberkahan harta dan rezki kita.
Ummat islam harus dapat melakukan jual beli yang halal agar hikmah dan keberkahan
jual beli tersebut dapat dirasakan dengan baikoleh kita. Tentu saja dengan menjauhi jual
beli yang juga mengandung riba. Untuk itu penting kiranya ummat islam dapat
mempelajari dan memahami juga tentang ekonomi islam agar bertransaksi ekonomi
sesuai syariah.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa
Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang saya maupu teman saya. Ibadah inilah yang
menjadi tujuan penciptaan manusia. Akhlak adalah seseorang yang mengerti benar akan
kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan
tunduk kepada-Nya. Muamalah adalah peraturan-peraturan mengenai tiap yang berhubungan
dengan urusan dunia, seperti perdagangan dan semua mengenai kebendaan, perkawinan,
thalak, sanksi-sanksi, peradilan dan yang berhubungan dengan manajemen perkantoran, baik
umum ataupun khusus, yang telah ditetapkan dasar-dasarnya secara umum atau global dan
terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di antara mereka.
Didalam ibadah, akhlak, muamalah mempunyai hikmah dan peran masing masing dalam
pembentukan pribadi, keluarga dan masyarakat yang berkualitas. J.

Saran Dalam makalah ini masih banyak yang belum kami bahas tentang Epilog: ibadah,
akhlak dan Muamalah untuk Menciptakan Pribadi Berkualitas, Keluarga Sakinah dan
Masyarakat Utama. Oleh karna itu, diharapkan kepada Penulis lain yang ingin mengangkat
tema yang sama, agar lebih baik dan lebih detail lagi dalam membuat makalah tentang materi
tersebut, karena masih ada bahkan masih banyak pembahasan tentang makalah kami ini
belum kami sampaikan dalam makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai