Anda di halaman 1dari 16

Makalah Ilmu Akhlak

AKHLAK KEPADA LINGKUNGAN ALAM

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ILMU AKHLAK

DOSEN PENGAMPU: Dr. Murni, Spd.I., M.Ag

Disusun Oleh:

Kelompok 10

Anggota:

Raisul Akram(230702014)

Rachmad Rifki Hawali(230702022)

Maulana Al Qausar(230702025)

Rafi Adiyasa Iham(230702078)

M. Reza Setia(230702079)

Jefri(230702080)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

TAHUN AJARAN 2023-2024

1
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّرِحْيم‬

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
nikmat, dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “AKHLAK KEPADA LINGKUNGAN”. Lingkungan merupakan komponen
penting dalam hidup kita bukan hanya sebatas sebagi pelengkapan hidup namun
juga kebutuhan hidup, oleh karena itu kehidupan seorang muslim juga memerlukan
itu karena lingkungan mempengaruhi baik di lingkungan baik maupun di
lingkungan yang tidak baik. Di dalam kehidupan bermasyarakat pasti ada
lingkungan yang baik maupun lingkungan yang tidak baik, baik dari segi kondisi
lingkungan yang beragama, tempat kerja, kesehatan dan pendidikan.

Dalam kondisi saat ini, akhlak kepada lingkungan berperan sebagai salah satu
fondasi moral dan pembentukan karakter yang mengikat individu-individu dalam
suatu masyarakat, dan berakhlak kepada lingkungan salah satu ciri-ciri bagaimana
nilai-nilai tersebut aplikasikan atau di perbuat ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makalah ini, kami akan bermasyarakat mengulas lebih mendalam tentang
akhlak kepada lingkungan serta menggali berbagai aspek krusial yang berkaitan
dengannya.

Akhlak kepada lingkungan sudah tak terbantahkan dalam konteks global saat ini.
Di tengah beragam perubahan sosial, teknologi, dan tantangan global, pemahaman
mendalam tentang konsep ini menjadi semakin penting. Kami akan menjelajahi
peran individu, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat dalam membangun
fondasi moral yang kuat bagi sebuah negara. Kami juga akan membahas dampak
dari akhlak kepada lingkungan yang kuat terhadap kemakmuran, keadilan, dan
stabilitas suatu bangsa.

2
Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan
mendalam tentang konsep akhlak kepada lingkungan serta mendorong kita semua
untuk berpikir lebih kritis tentang bagaimana kita, sebagai individu dan anggota
masyarakat, dapat berperan dalam memperkuat nilai-nilai moral ini untuk kebaikan
bersama. Selanjutnya, makalah ini diharapkan dapat memberikan landasan untuk
diskusi lebih lanjut mengenai bagaimana kita bisa menciptakan masyarakat yang
lebih bermoral dan beretika dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Banda Aceh

6 November 2023

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR Isi………................................................................................................4

BAB I PEMBAHASAN ........................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................5


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7
2.1. Pengertian Akhlak……………….....................................................................7
2.2. Pengertian Lingkungan ……………………….…..........................................10
2.3. Akhlak Seorang Muslim Kepada Lingkungan.................................................11
2.4. Akhlak Kepada Lingkungan Secara Lebih Teknis ..……...............................12
2.5. Akhlak Lingkungan Tempat Tinggal………………………………………..13

BAB III PENUTUP..............................................................................................15


3.1. Kesimpulan.....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

4
BAB I
PEMBAHASAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat rusaknya akhalak kepada


lingkungan baik dari berita maupun di kehidupan nyata tentang kebakaran hutan,
pencemaran alam, bencana alam dan lain-lain di berbagai negara. Selain itu, kita
juga sering disaksikan oleh perdebatan politik yang sering kali memecahbelah
masyarakat. Di tengah kondisi seperti ini, kita mungkin bertanya-tanya, apa yang
bisa membuat sebuah negara menjadi lebih baik..

Latar belakang makalah ini berasal dari keinginan untuk mencari jawaban atas
pertanyaan tersebut. Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut, konsep "akhlak
kepada lingkungan" menjadi semakin relevan. Akhlak di sini berarti nilai-nilai
moral dan etika yang membentuk moral dan karakter individu, sementara akhlak
kepada lingkungan mengacu pada bagaimana negara dan masyarakat mendukung
nilai-nilai ini dalam kebijakan dan tindakan mereka.

selain itu, globalisasi telah membawa pengaruh budaya, teknologi, dan komunikasi
yang berkembang pesat, yang dapat mempengaruhi nilai-nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat. Oleh karena itu, pertanyaan tentang bagaimana suatu negara
dapat mempertahankan identitas kultural dan moralnya sambil tetap terbuka
terhadap perubahan dan keragaman menjadi semakin mendesak.

Makalah ini ingin menjelaskan mengapa akhlak terhadap lingkungan itu sangatlah
penting dalam kehidupan sehari-hari. Kita akan mengupas lebih dalam konsep ini
dan mencari tahu bagaimana nilai-nilai moral dapat membantu memperbaiki pola
pikir dan pola hidup. Dengan begitu, kita bisa lebih memahami bagaimana nilai-
nilai seperti kejujuran, keadilan, dan kesadaran diri yang bisa menjadi alat untuk
menciptakan negara yang lebih baik.Semoga makalah ini bisa membantu kita
semua untuk memahami mengapa akhlak kepada lingkungan penting dan
bagaimana kita bisa berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

5
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah dikemukakan diatas maka dapat di


rumuskan:

1. Apakah pengertian dari akhlak


2. Apakah pengertian dari akhlak kepada lingkungan
3. Bagaimana cara mengamalkan akhlak kepada lingkungan di kehidupan
sehari –hari dan tempat tinggal

1.3 Tujuan
Sebagaimana persoalan yang telah disebutkan atau dibahas di rumusan masalah
maka tujuan diadakannya penilitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian dan pentingnya dari berakhlak kepada lingkungan


2. Menguraikan akhlak kepada lingkungan secara umum
3. Menjelaskan akhlak dalam konteks berakhlak kepada lingkungan
4. Mengidentifikasi akhlak seorang muslim dalam berakhlak kepada
lingkungan

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak

Kalimat akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu al-akhlaq. al-akhlaq bentuk
jamak dari khuluq yang bermakna tabiat, kebiasan atau adab . Sedangkan secara
istilah akhlak adalah sifat yang terdapat di dalam diri seseorang yang membuat
perbuatanyang dilakukan baik atau buruk, bagus atau jelek. Akhlak pada
hakikatnya adalah gambaran kondisi batin seseorang. Ia adalah jiwa dan sifat-sifat
sebenarnya dari seseorang. Oleh karenanya, apabila hati dan pikiran seseorang telah
seleh (baik), maka akan saleh pula diri dan akhlaknya.

Nabi bersabda dalam hadits yang diriwayatkan melalui al-Nu’man bin


Basyir:

“Keatahuilah bahwasanya di dalam tubuh terdapat segumpal ddanging yang


mana jika ia baik, maka baik juga seluruh tubuh. Dan apabila ia buruk maka buruk
pula selurh tubuh. Ia adalah hati”(Muttafaq’alaih)

Meneliti dari sumbernya akhlak seseorang terbentuk karena dua hal:

Pertama, bawaan dalam arti Allah Ta’ala telah menanamkan akhlak baik
(sedikit ataupun banyak) dalam diri seseorang semenjak penciptaannya

Kedua, dengan jalan diusahakan, yaitu seseorang berusaha untuk memiliki


akhlak-akhlak yang baik.

Dalilnya adalah hadits:

Diriwayatkan dari Asyajj Abdul Qais, bahwasanya ia berkata “Nabi berkata


kepadaku, “sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat akhlak yang disukai
oleh allah.”

Aku bertanya: “Apa itu, wahai Rasulullah?”

7
Dia Berkata: “Lemah lembut dan malu

Aku bertanya lagi: “Sifat tersebut sudah lama atau baru

Kata beliau: “Sudah lama”

Aku berkata: “Alhamdulillah” yang telah menanamkan dalam diriku dua sifat
yang dicintai Allah

Tujuan akhlak dibagi menjadi 2 macam, yaitu tujuan umum dan tujuaan
khusus

Tujuan umum dari akhalak adalah membentuk seorang muslim menjadi pribadi
yang berakhalk mulia baik lahir maupun batin

Firman Allah Ta’ala:

“Katakanlah: “Tuhanku yang mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang


nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia
tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan hujjah untuk itu dan
(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”
( Ala’raf: 33)

Adapun tujuan akhlak secara khusus adalah:

Membiasakan diri untuk berakhlak mulia (akhalaq mahmudah), semisal


bertauhid, meneladani rasulullah, pemaaf, sabar, dermawan, kasih sayang dan lain
sebagainya. Terbebas dari akhlak buruk (akhlaq madzmumah), semisal
menyekutukan Allah (syirik atau musyrik) Berbuat Bid’ah, sombong, dengki,
mengadu domba, pelit dan sebagainya.

Pada akhirnya bisa tercipta pribadi seorang muslim yang baik secara internal,
dan mampu menciptakan kemaslahatan dalam kehidupan sesama muslim yang lain
dan manusia pada umumnya.

Allah berfirman :

8
“Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori jiwanya” .
(Asysyams:10)

Pemiliknya mendapat keridhaan dan rahmat Allah Lebih jauh lagi tentu saja
menjadikan akhlak sebagi karekter yang melekat pada seorang muslim, lalu
menjadikan Pemiliknya mendapat keridhaan dan rahmat Allah

Nabi bersabda (hadits dari Abu Hurairah):

“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga adalah taqwa


kepada allah dan akhlak yang baik. Dan yang paling banyak memasukkan mereka
ke dalam neraka yaitu mulut dan kemaluan.1

Menurut Imam Al-Ghazali memberikan kriteria terhadap akhlak, yaitu akhlak


harus menetap dalam jiwa dan perbuatan itu muncul dengan mudah tanpa
memerlukan penelitian terlebih dahulu. Dengan kedua kriteria tersebut, maka suatu
amal itu memiliki korespondensi dengan faktor-faktor yang saling berhubungan
yaitu: perbuatan baik dan keji, mampu menghadapi keduanya, mengetahui tentang
kedua hal itu, keadaan jiwa yang ia cenderung kepada salah satu dari kebaikan dan
bisa cendrung kepada kekejian. Dan di satu sisi, pendapat al-Ghazali ini mirip
dengan apa yang di kemukakan oleh Ibnu Maskawaih (320-421H/932-1030 M)
dalam Tahdzib al Akhlak. Tokoh filsafat etika yang hidup lebih dahulu ini
menyatakan bahwa akhlak adalah "Keadaan jiwa yang menyebabkan seseorang
bertindak tanpa dipikirkan terlebih dahulu." la tidak bersifat rasional, atau dorongan
nafsu.2

Otto Soemarwoto dalam buku Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan


menjelaskan lingkungan adalah ruang yang ditempati suatu makhluk hidup seperti
tumbuhan, hewan, manusia, dan jasad renik bersama dengan benda hidup dan tidak
hidup di dalamnya yang menempati ruang tertentu.3

1
Hawassy A.(2020) Kajian Akhlak Dalam Bingkai Aswaja
2
Rohayati E.(2011) Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan Akhlak. Jurnal TA’DIB, Vol. XVI, No. 01
3
Dharmayani dkk.(2021)) Buku Ekologi Lingkungan Hidup dan pembangunan

9
2.2 Pengertian Lingkungan

Sedangkan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dalam


lingkungan manusia hidup dan berinteraksi kepada sesamanya. Secara harfiah
lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengitari kehidupan, baik
berupa fisik seperti alam semesta dengan segala isinya, maupun berupa non fisik,
seperti suasana kehidupan beragama, nilai-nilai, adat istiadat yang berlaku di
masyarakat, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yang berkembang. Lingkungan-
lingkungan tersebut hadir secara kebetulan, yakni tanpa diminta dan direncanakan
oleh manusia.

Menurut Sartain, sebagaima dikatakan M. Ngalim Purwanto, lingkungan


meliputi semua kondisi-kondisi dunia yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processes manusia. Sedangkan
menurut Mohammad Surya, lingkungan adalah segala hal yang merangsang
individu, sehingga turut terlibat dalam mempengaruhi perkembangannya.

Yusuf Qardhawi mendefinisikan lingkungan sebagai sebuah lingkup di mana


manusia hidup dan tinggal di dalamnya, dalam hal bepergian maupun
mengasingkan diri. Menjadikannya tempat kembali, dalam keadaan rela maupun
terpaksa. Menurutnya, lingkungan terbagi menjadi dua, meliputi yang statis
maupun yang dinamis. Lingkungan statis berupa alam yang diciptakan Allah, yaitu
lingkungan di bumi, luar angkasa, matahari, bulan, bintang, dan sebagainya; serta
industri yang diciptakan manusia berupa sungai-sungai, pohon-pohon yang
ditanam, rumah-rumah yang dibangun. Kemudian, lingkungan dinamis melengkapi
manusia, hewan dan tumbuhan. Maka, dapat disimpulkan bahwa seluruh alam ini
diciptakan kemaslahatan manusia, membantu dan memenuhi kebutuhan manusia.4

Alam sebagai tempat hidup manusia adalah karunia allah. Sebetulnya alam
dikaruniakan kepada manusia mannusia agar di manfaatkan dengan sebaik-baiknya
untuk kemaslahatan dan dalam rangka mendukung peribadahan kepada allah ta’ala.

4
. Syauqii, F. (2022). Penerapan Pembelajaran Akhlak Terhadap Keluarga dan Lingkungan Tempat
Tinggal. Islam & Contemporary Issues, 2(1), 32-36.

10
“dia-lah allah yaanng menajadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. Dan
dia berkehendak (menciptakan) langit,lalu dijadikannya tujuh langit. Dan dia
mengetahui segala sesuatu.”(QS. Albaqaraah: 29).

2.3 Akhlak Seorang Muslim Kepada Lingkungan:

Secara umum,,baik kepada pribadi, masyarakat, ataupun pihak pemerinah,


memperlakukan alam secara berakhlak mencakup hal berrikut ini :

1. Perawatan ,bumi atau tanah merupakan sesuatu yang urgen bagi manusia
karena dari sanalah tumbuhan tumbuh, dan diatasnya manusia bertempat
tinggal.lebih urgen lagi yaitu mengingat bahwa apaa yang dikomsumsi
manusia merupakan hasil dari tanah itu sendiri. Merawat tidak memerlukan
biaya yang mahal. Perawatan sebenarnya hanya memerlukan sebuah
kesadaraan bahwa manusia tidak hanya hidup sendiri,ada makhluk-
makhluk atau ciptakan Allah lainnya yang juga memerlukan perhatian.
Karena apa yang allah sediakan di bumi sesungguhnya untuk menunjang
kehidupan manusia.
2. Perlindungan, bagian dari akhlak lainnya yaitu melindungi lingkungan
hidup. Alam memerlukan keseimbangan. Mulai dari tanah, air, tanaman,
binatang, dan udara patut ada perlindungan untuk menciptakan
keseimbangan. Manusia memang memerlukan manfaat dari alam, tapi tidak
berarti dieksploitasi sedemikian rupa sehingga menghilangkan
keseimbangan, dan hanya meninggalkan kerusakan.
3. Pemanfaatan, dalam pemanfaatan bumi dan sumber alamnya diperlukan
sebuah kesadaran untuk tidak serakah dalam eksploitasinya. Keserakahan
dalam eksploitasi mengiring manusia kepada hanya memikirkan dirinya
sendiri serta kebutuhan sesaatnya saja. Sementara kebutuhan pihak lain
atau orang banyak terhadap kondisi alam yang baik tidak dipikirkannya.
Tak heran apabila timbul krisis seputar alam dari berbagai sisinya.
4. Pelestarian, manusia diberi hak untuk mengelola alam ini, mengkonsumsi
yang dibutuhkan,tetapi di tangan manusia pula diletakkan tanggung jawab

11
pemeliharaan kelestarian alam. Oleh karena itu manusia tidak boleh
sewenang-wenang terhadap alam, karena akan berdampak merusak
ekosistem yang pada gilirannya akan menyulitkan kehidupan manusia itu
sendiri
5. Penguatan kebijakan, ini khusus kepada yang memiliki kewenangan untuk
mengeluarkan kebijikan. Barangkali kebijikan-kebijikan yang berkenaan
dengan masalah lingkungan hidup sudah tercantum dalam UU atau
peraturan-peraturan yang di buat pemerintah. Namun,terkadang para
eksukutor peraturan selalu berdalih bahwa peraturan terbatas. Padahal
seharusnya UU tidak membatasi pemerintahan untuk melakukan tugasnya.
Seharusnya pemerintahan mampu mengeksplorasi peraturan agar
permasalahan-permasalahan seputar lingkungan hidup mampu teratasi.

2.4 Ahlak Kepada Alam Secara Lebih Teknis


Secara lebih teknis, akhlak kepada alam menyangkut binatang dan alam
lingkungan lainnya.
a. Akhlak kepada binatang

Tetap memberi ruang habitat yang memadai terhadap hewan,


misalnya hutan bagi satwa hutan, terumbu karang bagi ikan di laut,
pohon-pohon bagi unggas dan sebagainya. Hewan ciptaan Allah ta’ala,
meski secara mikro ada binatang yang berbahaya (ular misalnya), tetapi
secara mikro dalam ekosistem alam, sebenarnya memiliki peran-peran
tertentu dalam pelestarian alam. Tidak memasukan hewan piaraan
dalam kandang yang menyiksa apalagi jika kurang menyediakan
makanannya, atau bahkan menelantarkannya. Memberi hak istirahat
kepada hewan yang dipergunakan sebagai alat angkut (misalnya kuda,
kerbau, atau sapi) dan tidak membebaninya dengan beban yang
melampaui batas kewajaran.Jika mengonsumsi hewan, hendaknya
memilih yang di halalkan dan melalui proses penyembelihan berdasakan
syariat.

12
b. Akhlak Kepada Alam Lingkungan,

tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang


berpotensi merusak tatanan siklus alamiah. Tidak membuang limbah
secara sembarangan yang dapat merusak lingkungan alam. Secara lebih
detail dan khusus agama mensyariatkan berbuat baik kepada
alam,misalnya : melarang kencing atau buang hajat di bawah pohon
yang rindang (karena membuat tidak nyaman orang yang akan bernaung
di bawahnya),tidak kencing di air yang tidak mengalir dan dipakai untuk
bersuci ,dilaran menebang pohon di wilayah “haram”,dan lain
sebagainya.

2.5 Penerapan Akhlak Lingkungan Dalam Keluarga dan Lingkungan Tempat


Tinggal

Hidup bertetangga ialah hidup bersama dengan orang lain pada suatu
lingkungan tertentu, sebagai tetangga yang baik tentu lah memiliki hak dan
tanggungjawab terhadap tetangga lainnya dalam berkehidupan sosial di masyarakat.
Islam sebagai penuntut hidup yang lengkap juga turut memberikan tuntunan
bagaimana berkehidupan dengan tetangga di masyarakat. Dalam Al-Qur’an
terdapat klasifikasi dalam mengelompokkan jenis tetangga yakni, tetangga dekat
(al-jaar dzi al-qurba) dan tetangga jauh (al-jaar al-junubi).

Berikut beberapa akhlak bertetangga yan dijelaskan didalam Al-Qur’an,


yakni:

1. Tolong-menolong dalam kebaikan


Sebagai makhluk sosial sudah selayaknya manusia hidup memerlukan
kehadiran orang lain, maka dari itu terbiasalah untuk berbuat baik kepada
orang lain terlebih tetangga atau orang yang berada di sekitar kita dengan
bersikap demikian, tentu orang akan berbuat demikian jika suatu saat kita
memerlukan pertolongan. Terlebih dalam hal kebaikan, bersikap lebih peka

13
dan peduli memperhatikan sekitar (tetangga) akan memberikan banyak
pengaruh positif sehingga perbuatan dan akhlak baik tersebut akan menjadi
kebiasaan dalam bertetangga.
2. Senang berbagi dan memberi
Sudah selayaknya kita berbagi dan memberi kebaikan kepada tetangga
terlebih yang terdekat dengan rumah kita. Adalah sebuah kebaikan melihat
orang lain ikut mendapatkan apa yang menjadi kepemilikan kita. Hal sekecil
berbagi masakan rumah, berbagi rezeki, memberi hasil kebun, terlebih
apabila melihat tetangga membutuhkan sesuatu yang sekiranya kita bisa
untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat.
3. Menjenguk ketika sakit
Menjenguk tetangga atau orang terdekat kita saat sedang ditimpa ujian sakit
juga bagian dari yang dianjurkan oleh Rasulullah. Hal tersebut setidaknya
dapat mengurangi sedikit beban, baik yang sakit ataupun keluarga yang
merawatnya
4. Saling memberi nasehat
Dengan saling memberi nasehat kebaikan akan semakin mempererat
silaturahim antar tetangga. Saling bertukar kabar dan cerita perihal keadaan
masing-masing akan membuat hubungan semakin terjalin erat, maka dari itu
dengan mengingatkan akan nasehat kebaikan juga meringankan beban pada
diri setiap manusia.
5. Berbuat baik walaupun kepada non-muslim
Hak-hak tetangga non-muslim berbeda dari yang diperoleh tetangga
muslim, baik yang masih kerabat maupun yang bukan kerabat

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah
terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang
melahirkan perbuatanperbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan
diangan-angan lagi.
Ajaran Islam yang paling mendasar adalah keluhuran Akhlak kepada
lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab dan rasa syukur kita kepada Allah
dengan segala sesuatu yang Ia berikan, selain itu karena Allah telah menjadikan
kita sebagai khalifah di muka bumi ini maka kita harus menjaga, melestarikan dan
memanfaatkan segala yang ada dialam ini tanpa berlebih-lebihan.
bertanggung jawab terhadap lingkungan alam. Ini mencakup kesadaran
untuk menjaga dan melindungi sumber daya alam, mengurangi limbah,
menghormati keanekaragaman hayati, serta bekerja sama dengan orang lain untuk
melestarikan lingkungan. Akhlak lingkungan juga mendorong kita untuk
menghindari tindakan yang merusak bumi dan mencari cara untuk hidup lebih
berkelanjutan. Hal ini relevan dalam upaya menjaga kelestarian planet kita untuk
generasi yang akan datang.
Akhlak kepada lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab dan rasa
syukur kita kepada Allah dengan segala sesuatu yang ia berikan,selain itu karena
Allah telah menjadikan kita sebagai khalifah di muka bumi ini maka kita harus
menjaga,melesetarikan dan memanfaatkan segala yang ada di alam ini tanpa
berlebih-lebihan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dharmayani dkk.(2021)) Buku Ekologi Lingkungan Hidup dan pembangunan

Hawassy A.(2020) Kajian Akhlak Dalam Bingkai Aswaja

Rohayati E.(2011) Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan Akhlak. Jurnal


TA’DIB, Vol. XVI, No. 01

Syauqii, F. (2022). Penerapan Pembelajaran Akhlak Terhadap Keluarga


dan Lingkungan Tempat Tinggal.

16

Anda mungkin juga menyukai