Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AKHLAK TASAWUF

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

1. Surya Dermawan Asmi (2523268)


2. Agung Pratama Muslim (2523273)

Dosen Pengampu :

Yasmansyah

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

T.A 2024/2025
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah meberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam selalu tercurah pada Nabi Muhammad SAW yang telah
berjuang menyebarluaskan ajaran Islam yang merupakan awal terbentuknya kehidupan ini.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam. Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membimbing
dan membantu dalam menulis makalah ini.Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.

Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Keemudian apabila terdapat
kesalahan dalam makalah ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Bukittinggi, 07 Maret 2024

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Defenisi Akhlak...................................................................................................................2
B. Akhlak Menurut Para Ahli................................................................................................3
C. Perbedaan antara Etika, Moral dan Akhlak...................................................................5
1. Etika.................................................................................................................................5
2. Moral................................................................................................................................5
3. Akhlak..............................................................................................................................6
BAB III...........................................................................................................................................7
PENUTUP......................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................................................7
B. Saran....................................................................................................................................7
C. Penutup................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemahaman dan implementasi akhlak memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, tidak hanya dalam konteks agama, tetapi juga dalam aspek sosial,
budaya, dan moralitas. Akhlak merujuk pada perilaku yang baik, adil, dan moral yang
mengatur interaksi manusia dengan sesama, alam, dan Tuhan. Konsep ini tersebar di
berbagai tradisi agama dan filsafat, termasuk Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan banyak lagi.

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan kompleks, sering kali nilai-nilai akhlak
dapat terabaikan atau dilemahkan oleh berbagai faktor seperti individualisme, tekanan sosial,
dan perubahan budaya. Oleh karena itu, penting untuk memahami pentingnya akhlak dalam
konteks kehidupan modern dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas maka dapat disimpulkan rumusan
masalahnya sebagai berikut :

1. Apa itu akhlak ?


2. Apa saja pengertian akhlak menurut para ahli ?
3. Apa perbedaan antara etika, moral, dan akhlak?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang terurai diatas maka dapat disimpulkan tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian defenisi akhlak


2. Untuk mengetahui pengertian akhlak menurut para ahli
3. Untuk mengetahui perbedaan etika, moral dan akhlak

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Akhlak
Kata Akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan jamak dari kata khuluq, yang
berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru'ah. Dengan demikian, secara etimologi,
akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti, watak, tabiat. Dalam bahasa Inggris, istilah ini
sering diterjemahkan sebagai character.1

Dalam Alquran, kata khulq yang merujuk pada pengertian perangai, disebut sebanyak
dua kali, yaitu :

‫"ِاْن ٰه َذ ٓا ِااَّل ُخ ُلُق اَاْلَّو ِلْيَۙن‬

“(Agama kami) ini tidak lain adalah agama orang-orang terdahulu."( QS.Asy-Asyu’ara’(26)

Dalam bahasa sehari-hari, ditemukan pula istilah etika atau moral, yang artinya sama
dengan akhlak. Walaupun sebenarnya, kesamaan antara istilah- istilah tersebut terletak pada
pembahasannya, yaitu persoalan mengenai baik dan buruk.

Menurut Ibnu Al-Jauzi (w. 597 H), al-khuluq adalah etika yang dipilih seseorang.
Disebut khuluq, karena etika bagaikan khalqah, atau biasa dikenal dengan istilah karakter
pada diri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa khuluq, adalah etika yang menjadi
pilihan dan diusahakan oleh seseorang. Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaan,
disebut al-khaym.

Meskipun seringkali akhlak dengan etika atau moral dianggap sama, sesungguhnya kata
akhlak lebih luas cakupannya dibanding etika atau moral, yang sering digunakan dalam
bahasa Indonesia. Akhlak meliputi segi-segi kejiwaan dari tingkah laku seseorang, secara
lahiriah dan batiniah.
1
Amin, S. M. ILMU AKHLAK. (Jakarta: AMZAH.2016) hlm 1

2
Perumusan pengertian akhlaq menjadi media yang memungkinkan adanya hubungan baik
antara Khaliq dengan makhluq, dan antara makhluq dengan makhluq. Istilah ini dipetik dari
kalimat yang tercantum dalam Alquran dan hadis Nabi :

‫َو ِاَّنَك َلَع ٰل ى ُخ ُلٍق َع ِظ ْيٍم‬

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.(QS. Al-Qalam


(68):4)

‫ِإَّنَم ا ُبِع ْثُت ِ ُألَتِّم َم َص اِلَح ْاَألْخ َالِق‬

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad).2

B. Akhlak Menurut Para Ahli


Adapun pengertian akhlak secara terminologi, menurut para ulama (ahli) sebagai berikut :

1. Imam Al-Ghazali (1055-1111 M)


"Akhlak adalah hay'at atau sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya lahir
perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Maka
jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan
norma agama, ia dinamakan akhlak yang baik, tetapi jika ia menimbulkan tindakan yang
jahat, maka ia dinamakan akhlak yang buruk."

2. Ibnu Maskawaih (941-1030 M)


"Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan- perbuatan
tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi dua, ada yang
berasal dari tabiat aslinya ... ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang berulang-ulang.
Boleh jadi, pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan, kemudian
dilakukan terus-menerus, maka jadilah suatu bakat dan akhlak."3

3. Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M)


2
Amin, S. M. ILMU AKHLAK. (Jakarta: AMZAH.2016) hlm 2
3
Amin, S. M. ILMU AKHLAK. (Jakarta: AMZAH.2016) hlm 3

3
"Keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui
pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi
merupakan tabiat atau bawaan, dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan
dan perjuangan."

4. Syekh Makarim Asy-Syirazi


"Akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat hatin manusia."

5. Al-Faidh Al-Kasyani (w. 1091 H)


"Akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yang mandiri dalam jiwa, darinya
muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa didahului perenungan dan pemikiran."4

6. Dr. Ahmad Muhammad Al-Hufi


"Akhlak adalah adat yang dengan sengaja dikehendaki keberadaannya. Dengan kata lain,
akhlak adalah azimah (kemauan yang kuat) tentang sesuatu yang dilakukan berulang-
ulang, sehingga menjadi adat (kebiasaan) yang mengarah kepada kebaikan atau
keburukan."

7. Dr. Ahmad Amin


"Akhlak adalah kebiasaan kehendak. Artinya, apabila kehendak itu mem- biasakan
sesuatu, kebiasaannya itu disebut sebagai akhlak. "

8. Al-Qurthubi
"Suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanannya disebut
akhlak, karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya."

9. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi


"Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia, yang menimbulkan
perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela dengan cara yang disengaja."

4
Amin, S. M. ILMU AKHLAK. (Jakarta: AMZAH.2016) hlm 4-9

4
C. Perbedaan antara Etika, Moral dan Akhlak

1. Etika
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi
ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan keburukan,
yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama
manusia, dan alam.

Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat
bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.

Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan
yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika adalah
ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.5

2. Moral
Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari
jamak dari kata mos kata mos yang berarti yang berarti adat kebiasaan. adat kebiasaan.
Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik
buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang
secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buru salah, baik atau buruk.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang
digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan)
baik atau buruk, benar atau salah.

Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita dapat
mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu sama-sama
membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau
buruk posisinya apakah baik atau buruk.6

5
Fakhry, M. Etika Dalam Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.1996) hlm 3-5

6
Achmad, M. Etika Dalam Islam. (Surabaya: Al-Ikhlas.1993) hlm 38

5
3. Akhlak
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk
infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi
majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan, tabiat,
watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-din
(agama).

Namun akar kata akhlak dari akhlaqa akhlaqa sebagai sebagai mana tersebut tersebut
diatas tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak, tetapi
ikhlak. Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara
linguistic, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak
memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya.

Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada
berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030 M) yang
selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya
secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. 7

Berikut ini adalah uraian mengenai perbedaan, etika, moral dan akhlak :

1. Etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan, tentang nilai-nilai, dan kesulitan


tentang baik dan buruk. Jadi etika bersumber dari akal sehat dan hati nurani.
Etika sangat tergantung kepada aliran filosofi yang menjadi pilihan orang-orang
yang menganutnya. Etika lebih bersifat teoritis dan memandang tingkah laku
manusia secara umum.
2. Moral lebih bersifat praktis, yang ukurannya adalah bentuk perbuatan. Serta
sumber yang dijadikan patikan untuk menentukan baik dan buruk pun berbeda.
Moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat.
3. Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al Quran dan Al Sunnah. Nilai-
nilai yang menentukan baik dan buruk atau layak tidaknya suatu perbuatan,
kelakuan, sifat, dan perangai seseorang. Akhlak bersumber dari ajaran Allah.

7
Bakry, O. Akhlak Muslim. (Bandung: Angkasa.1981) hlm

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak adalah perilaku atau tingkah laku seseorang yang mencerminkan kebaikan
batiniah dan kesopanan dalam hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.
Menurut para ahli, akhlak adalah suatu konsep yang melibatkan moralitas, karakter, dan
tindakan yang diarahkan pada kebaikan dan kesopanan. Perbedaan antara etika moral dan
akhlak terletak pada cakupan dan sumbernya. Etika moral lebih berkaitan dengan prinsip-
prinsip atau teori-teori yang menjadi dasar penilaian terhadap tindakan baik atau buruk secara
universal, sedangkan akhlak lebih menekankan pada perilaku individu yang dipengaruhi oleh
nilai-nilai keagamaan, budaya, dan pribadi.

B. Saran
Untuk lebih mendalami pemahaman tentang akhlak dan etika moral dengan membaca
karya-karya dari para ahli dalam bidang tersebut. Anda dapat memperluas wawasan dengan
mengikuti diskusi-diskusi atau seminar-seminar yang membahas topik-topik terkait. Selain
itu, refleksikan nilai-nilai yang Anda anut dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana nilai-
nilai tersebut memengaruhi perilaku dan interaksi Anda dengan orang lain. Dengan
demikian, Anda dapat mengembangkan kesadaran diri yang lebih mendalam tentang akhlak
dan etika moral dalam kehidupan Anda.

C. Penutup
Dalam pemahaman tentang akhlak dan etika moral merupakan pondasi yang penting
dalam membentuk karakter dan perilaku kita sebagai individu. Dengan menjalankan prinsip-
prinsip akhlak dan mempertimbangkan nilai-nilai etika moral dalam tindakan kita sehari-hari,
kita dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesama
manusia. Semoga pemahaman ini membawa kita menuju kebaikan dan kesopanan dalam
setiap langkah kita.

7
8
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, M. (1993). Etika Dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Amin, S. M. (2016). ILMU AKHLAK. Jakarta: AMZAH.

Bakry, O. (1981). Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa.

Fakhry, M. (1996). Etika Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai