Anda di halaman 1dari 16

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

(Pembelajaran Aqidah Akhlaq di (Rizky Fauzan Hasni, M.Pd.I)


Madrasah)

HAMBA-HAMBA ALLAH YANG BER AKHLAQ


OLEH
KELOMPOK 3

HIDAYAH : 20211100059
NADIA NURSYIFA : 20211100066

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ASSUNNIYYAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAMBARANGAN
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala limpahan taufiq, hidayah,
inayah serta karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur
ini tepat waktu guna memenuhi tugas terstruktur untuk mata kuliah Pembelajaran
aqidah Akhlak di Madraasah
Dan tidak lupa pula sholawat serta salam kita haturkan kepada penghulu
kita yakni baginda Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, kerabat, tabi’in tabi’at
dan pengikut hingga akhir zaman.
Kami menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
terbatasnya bahan, pengetahuan, dan pengalaman yang kami punya dalam
membuat makalah. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak sehingga dikemudian hari kami dapat
memperbaiki penulisan selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kami sendiri maupun perkembangan dunia
pendidikan.
Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bisa mendatangkan manfaat
untuk kita semua, terlebih untuk penulis sendiri. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Tambarangan, 3 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................2
D. Manfaat...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak..................................................................3
B. Macam-Macam Akhlak..........................................................4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................10
B. Saran.......................................................................................10-11
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhlak merupakan tingkahlaku yang sudah menjadi kebiasaan setiap individu
dan kebiasaan itu selalu terlihat dalam perbuatan sehari-hari. Pada umumnya sifat
atau perbuatan yang lahir tersebut akan mempengaruhi batin seseorang. Akhlak
bisa juga dimaknai sebagai landasan dan prinsip atau metode yang ditetapkan
untuk mengatur seluruh perilaku yang berkaitan antara seorang individu dengan
orang lain untuk mencapai tujuan dengan sempurna.1Pengembangan potensi pada
diri anak sangat tergantung pada pendidikan anak itu sendiri. Dalam UU
SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 yang mengatakan bahwa “Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan makalah
sebagai berikut.
1. Apa pengertian akhlak?
2. Apa saja macam-macam akhlak ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka tujuan kami membuat makalah
ini sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian akhlak.
2. Mengetahui macam-macam aklak.

D. Manfaat
Makalah ini diharapkan memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah:
1. Pembaca makalah terutama para mahasiswa/i dapat mempelajari,
mengembangkan dan mendalami materi hamba-hamba Allah yang ber
akhlak dengan meedia yang relevan.
2. Pembaca makalah terutama mahasiswa/i dapat mengemplementasikan
atau mempraktekkan materi hamba-hamba Allah yang berakhlak dengan
media hamba-hamba Allah yang berakhlak dengan media yang relevan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Secara etimologi, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab yang merupakan jamak
dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru'ah.¹
Dengan demikian, secara etimologi, akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti,
watak, tabiat. Dalam bahasa Inggris, istilah ini sering diterjemahkan sebagai
character.
Dalam Alquran, kata khulq yang merujuk pada pengertian perangai, disebut
sebanyak dua kali, yaitu:
1. (Agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang
terdahulu. (QS. Asy-Asyu'arâ' (26): 137)
2. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (QS.
Al- Qalam (68): 4)
Dalam bahasa sehari-hari, ditemukan pula istilah etika atau moral, yang
artinya sama dengan akhlak. Walaupun sebenarnya, kesamaan antara istilah-
istilah tersebut terletak pada pembahasannya, yaitu persoalan mengenai baik dan
buruk.
Menurut Ibnu Al-Jauzi (w. 597 H), al-khuluq adalah etika yang dipilih
seseorang. Disebut khuluq, karena etika bagaikan khalqah, atau biasa dikenal
dengan istilah karakter pada diri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
khuluq, adalah etika yang menjadi pilihan dan diusahakan oleh seseorang. Adapun
etika yang sudah menjadi tabiat bawaan, disebut al-khaym.1
Meskipun seringkali akhlak dengan etika atau moral dianggap sama,
sesungguhnya kata akhlak lebih luas cakupannya dibanding etika atau moral, yang
sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Akhlak meliputi segi-segi kejiwaan
dari tingkah laku seseorang, secara lahiriah dan batiniah.
B. Macam-macam Akhlak2
1
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta:Amzah,Jl.Sawo raya,). Cet. 1, h. 1-2

2
M.Idris Abd,Kamus Marbawi, (Beirut: Darul Fikri,t.th,). Cet. 1,h. 186
3
1. Akhlakul karimah
Yaitu akhlak yang terpuji atau baik. Yakni perilaku seseorang yang
darinya akan melahirkan keterbukaan diri dalam menerima semua yang datang
kepadanya. Maksudnya adalah akhlak terpuji menjadi sumber kekuatan yang
menjadikan setiap orang berperilaku sesuai norma di masyarakat dan tidak
melanggar hukum tuhan.
Contoh akhlak karimah/ mahmudah seperti: jujur, disiplin, bertanggung
jawab, sopan, santun, adil, dsb.
2. Akhlak madzmumah
Yaitu akhlak yang buruk. Yakni perilaku seseorang yang melahirkan sikap
pertentangan terhadap setiap keadaan yang datang kepada dirinya. Akhlak tercela
menjadikan seseorang menuntut orang lain untuk mengikuti kemauan dirinya,
sementara ia tidak mau dan mengingkari harapan disekitarnya. Dengan orang-
orang demikian, sikap seseorang menjadi tertutup hatinya, dan menjadikan
hidupnya gersang.
Contoh akhlak madzmumah seperti, sombong, marah, dengki, iri, kikir
fitnah, adu domba, mencuri, merampas hak orang lain, korupsi, malas, congkak,
terpedaya, ingin dipuji, cinta pangkat dan jabatan, banyak bicara, senda gurau,
berhias karena makhluk, dsb.
Dalam kitab taisirul khollaq, akhlak (etika) diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu;
1. Akhlak kepada Allah
Allah adalah Tuhan semesta alam. Dia lah yang menguasai dan memberi
semua yang dibutuhkan oleh makhluknya di muka bumi. Oleh karena itu, manusia
harus memiliki akhlak yang baik kepada Allah. Akhlak yang baik kepada Allah
akan mendorong seseorang semakin dekat denganNya dan mendatangkan
kebahagiaan yang hakiki.
Akhlak seorang muslim kepada Allah diantaranya;

a. Berhusnudzan kepada Allah SWT

4
Berhusnudzan artinya berperasangka baik. Berperasangka baik berarti
meneguhkan hati untuk selalu menjadikan setiap pemberian Allah adalah yang
terbaik baginya. Tiada hal buruk, apa-apa yang Allah berikan pada kita, sekalipun
itu pahit terasa bagi kehidupan ini.
Dengan berhusnudzan, hidup ini terasa indah dan tidak meyisakan rasa
khawatir dan sedih. Husnudzan akan meneguhkan hati orang yang melakukannya
untuk semakin yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik baginya3.
Semakin yakin untuk bersandar dan memegang teguh kalimahNya.
b. Menerima dan ridha terhadap hukum-Nya.
Menerima dan ridha terhadap hukumNya, merupakan sikap lebih lanjut
seseorang setelah ia menetapkan dalam hatinya sikap husnudzan pada Allah.
Husnudzan akan menghantarkan seorang muslim untuk menerima setiap aturan
dan hukum Allah yang diberikan kepadanya, dengan melaksanakan segala
perintah serta menjauhi larangan-Nya.
Ia juga harus menerima setiap takdir yang diberikan Allah kepadanya, baik
itu yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Menerima takdir
sebagai pemberian Allah kepadanya, bahwa Allah akan memuliakannya dengan
jalan apapun yang ia terima. baik itu jalan yang menyenangkan maupun yang
menyenangkan baginya. tidak
c. Bersyukur dan tawakal
Bersyukur dan tawakal adalah jalan yang harus dilalui seorang muslim,
agar ia selamat dari apapun rintangan yang dialaminya, termasuk ketika ia
mendapatkan kenikmatan dari Allah swt.
Allah SWT, melalui rosulNya Muhammad SAW sebagaimana diterangkan
di dalam Al- Qur'an memperingatkan orang yang tidak mau bersyukur dengan
adzab yang pedih, dan memberikan kabar gembira berupa nikmat yang terus akan
ditambah bagi siapa saja yang pandai bersyukur padaNya.
d. Berdo'a kepadaNya.
Berdo'a merupakan salah satu bentuk ketundukan manusia dan bentuk
penghambaan kepadaNya. Dengan berdo'a padaNya, seorang muslim menunjukan
3
t.d. ilmu dan aplikasi pendidikan(Grasindo:PT.Imtima,2007,). Cet. 2, h. 20
5
bahwa ia butuh kepadaNya. Yakni tetap berdo'a baik di dalam keadaan sempit
maupun lapang.
Do'a sebagai sebuah bentuk pengharapan yang besar terhadap Allah, sang
pencipta, menandati bahwa manusia butuh padaNya. Hanya Dia lah yang mampu
memberikan apa yang kita minta, dan mencukupi apa yang kit butuhkan. Di dalam
satu hadits, Nabi SAW bersabda, yang maksudnya do'a adalah senjata bagi orang
mukmin.
2. Akhlak kepada diri sendiri
Di antara perkara penting yang perlu diperhatikan seorang muslim adalah
dengan menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Berakhlak terhadap diri sendiri
berarti melakukan sesuatu yang membuat dirinya selamat. Dengan
menyelamatkan diri, berarti ia mampu menjaga amanat yang Allah berikan
padanya.
Di antara akhlak teradap diri sendiri antara lain;
a. Menjaga diri dari api neraka
Seseorang yang taat menjalankan perintah Allah dan rosulnya hendaknya
ia menjaga dirinya sendiri dan keluarga dari api neraka. Demikianlah perintah
agama melalui Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi SAW.
Menjaga diri berarti mengupayakan keselamatan dirinya dari segala sifat
buruk dan menjaga ghiroh untuk senantiasa berbuat baik. Dengan sekuat tenanga
seseorang berusaha untuk menjauhkan diri dari kerusakan dengan meninggalkan
maksiat dan mendekatkan diri pada yang maha pencipta dengan menjalankan
perintahNya.
b. Percaya diri
Seseorang hendaknya tidak bersuudzan terhadap dirinya sendiri.
Sebaliknya, seseorang hendaknya memiliki prasangka baik terhadap
kemampuannya. Ia harus percaya diri di dalam melakukan sesuatu yang
semestinya ia lakukan.
Allah swt. Lah yang menganugerahkan kekuatan pada manusia untuk
melakukan sesuatu yang ia butuhkan. Allah tidak menguji dan membebani

6
manusia melebihi kemampuannya4. Dengan demikian, manusia harus berusaha
untuk menjalankan proses kehidupan dan jalan takdirnya dengan kemampuan
yang diberikan kepadanya.
Tidak ada jalan dan alasan bahwa manusia tidak mampu mengatasi peroalan.
c. Menjaga kehormatan dan bijaksana
Termasuk akhlak terhadap diri sendiri adalah menjaga kehormatan diri dan
bersikap bijaksana. Termasuk tidak memakan makanan yang haram dan
menenggelamkan diri pada perbuatan yang nista.
3. Akhlak kepada orang lain
Manusia hidup tidaklah sendiri. Apapun pekerjaannya, seseorang
membutuhkan kehadiran orang lain sekalipun hanya untuk menghilangkan rasa
takut dalam kesendirian. Oleh karenanya, menjaga akhlak pada orang lain menjadi
penting. Di antara akhlak kepada orang lain, yaitu;
a. Memberikan hak orang lain.
Sebagaimana dirinya sendiri, orang lain juga memiliki hak atas diri kita.
Seorang muslim hendaknya memberikan hak orang lain yang semestinya diterima,
seperti hak diberikan upah setelah bekerja, hak menerima perlakukan baik dari
kita, dll.
b. Menghormati pendapat orang lain.
Berpendapat merupakan hak dari setiap orang. Islam sangat menghormati dan
mengakui kebebasan berbicara dan berpendapat untuk mendapatkan ide dan
gagasan yang baik di dalam memecahkan suatu masalah.
Dengan demikian, menghormati seseorang yang memberikan pendapat
merupakan satu keharusan bagai setiap orang. Tidak dibenarkan mementahkan
pendapat orang lain hanya karena berbeda dengan pendapat kita.
c. Mencurahkan kasih sayang dan rasa hormat serta menutupi aib dan tidak
mempermalukannya di depan orang banyak.
Islam sangat menganjurkan seorang muslim untuk memperlakukan orang
lain disekitar kita dengan perlakuan yang baik. Tidaklah seseorang dikatakan

4
Chotibul Umam. Pendidikaan Akhlak, (t.t: guepedia,2021,). Cet. 1, h. 25
7
mencintai sesamanya hingga ia memberikan sesuatu yang ia cintai kepada
saudaranya itu.
C. Metode Pembelajaran
Adapun menurut penulis metode pembelajaran yang cocok
diimplementasikan dalam pembelajaran sesuai dengan judul makalah adalah :
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Metode mencontohkan
5. Role palying
D. Media Pembelajaran
Ada banyak media pembelajaran yang dapat digunakan ketika guru
mengajar, tetapi dalam memilih media pembelajaran haruslah sesuai dengan
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Adapun media yang
cocok sesuai dengan pembelajaran akidah akhlak sesuai dengan judul makalah
kami yaitu dengan memakai media cetak, seperti buku paket, LKS, LCD, dll.
Namun, kita sebagai guru harus berinovasi membuat sebuah media pembelajaran
yang kreatif agar murid semakin semangat saat mengikuti mata pelajaran kita.
Media pembelajaran yang kita buat pun harus sesuai dengan jenjang Pendidikan
yang kita ajari. Disini kami mengambil contoh media pembelajaran yang kami
rasa tepat digunakan untuk tingkat Madrasah Ibtidaiah, yang mana media
pembelajaran ini hamper mirip seperti sitem vote tertulis saat pemilihan sesuatu.
1. Alat dan bahan
a. Styrofoam
b. Gambar gambar kartun yang mendiskripsikan aklak karimah dan
madzmumah
c. Gunting
d. Double tip
e. Kertas origami warna merah dan hijau.

2. Langkah langkah pembuatan


8
a. Langkah paling awal untuk membuat media pembelajaran ini
adalah dengan mencari gambar gambar kartun yang
mendiskripsikan akhlak karimah dan madzmumah, gambar bisa
dicari melalui google, pinterest, opera mini, dll.
b. Setelah mendapatkan gambar-gambar yang sesuai, print gambar
gambar tersebut lalu gunting sesuai dengan ukurannya masing
masing.
c. Tempelkan gambar yang sudah diprint tadi ke sterofoam.
d. Gunting kertas origami menjadi bulat-bulat kecil.
3. Cara penggunaan media pembelajaran
a. Bagikan kertas origami yang sudah dipotong bulat kecil kepada
murid. Satu orang mendapat masing-masing mendapat potongan
origami hijau dan merah.
b. Sebelumnya, origami hijau untuk mendiskripsikan akhlak karimah
dan origami merah utnuk mendiskripsikan akhlak madzmumah.
Namun, ini tidak kita beritahukan kepada murid agar ia bisa
menebak yang mana menurutnya akhlak karimah dan yang mana
akhlak madzmumah.
c. Panggil satu-satu murid ke depan, perintahkan ia menempelkan
origami tersebut masing-masing satu pada gambar yang
mendiskripsikan akhlak baik dan akhlak madzmumah.
d. Setelah selesai semua murid, baru beritahukan origami yang warna
apa yang mendiskripsikan gambar-gambat akhlak tersebut.
e. Murid yang salah menjawab, diberi hukuman ringan seperti
menyebutkan rukun iman, atau membaca surah-surah pendek.

BAB III
PENUTUP
9
A. Simpulan
Meskipun seringkali akhlak dengan etika atau moral dianggap sama,
sesungguhnya kata akhlak lebih luas cakupannya dibanding etika atau moral, yang
sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Akhlak meliputi segi-segi kejiwaan
dari tingkah laku seseorang, secara lahiriah dan batiniah.
Macam-macam Akhlak Pada dasarnya terbagi dua yaitu
1. Akhlakul karimah,
Akhlakul karimah yaitu akhlak yang terpuji atau baik. Yakni perilaku
seseorang yang darinya akan melahirkan keterbukaan diri dalam menerima semua
yang datang kepadanya. Maksudnya adalah akhlak terpuji menjadi sumber
kekuatan yang menjadikan setiap orang berperilaku sesuai norma di masyarakat
dan tidak melanggar hukum tuhan.
2. Akhlak madzmumah
Yaitu akhlak yang buruk. Yakni perilaku seseorang yang melahirkan sikap
pertentangan terhadap setiap keadaan yang datang kepada dirinya. Akhlak tercela
menjadikan seseorang menuntut orang lain untuk mengikuti kemauan dirinya,
sementara ia tidak mau dan mengingkari harapan disekitarnya. Dengan orang-
orang demikian, sikap seseorang menjadi tertutup hatinya, dan menjadikan
hidupnya gersang.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, semoga bermanfaat bagi pembaca
maupun pemakalah sendiri. Semoga materi yang terdapat di dalam makalah ini
bisa menambah wawasan tentang pemikiran hasyim asy’ari Sebenarnya masih
banyak materi yang harus dibahas dalam makakah ini, berhubung keterbatasan
kami dalam mencari berbagai materi, maka hanya ini yang dapat kami sajikan.
Dan kami menyadari masih banyak kekeliruan dalam hal penyajian, baik itu
materi, penulisan, atau yang lainnya. Kami juga memohon saran yang konstruktif

10
agar dalam penyajian makalah kedepannya bisa lebih baik lagi. Atas kritik dan
sarannya kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

11
Munir, Amin, Samsul. Ilmu Akhlak,Jakarta: Amzah,Jl.Sawo raya 2021

M.Idris Abd. Kamus Marbawi. Beirut : Darul Fikri, t.th.

t.d,ilmu dan aplikasi pendidikan. Grasindo:PT.Imtima 2007

Umam, Chotibul. Pendidikan Akhlak. Guepedia, 2021

12
5

Anda mungkin juga menyukai