Tentang
Disusun oleh :
1. Andres Kurniawan
2. M.Satria Ramadan
3. Sahrul
4. Rinda Haryani
5. Sri Kurniawati
6. Suci Ramahdan
7. Kartika
8. Novi Datianingsih
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Agama
Islam Semester ke-1 tahun 2023
Berkat rahmat dan karunia-Nya, serta didorong kemauan yang keras disertai kemampuan
yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang ”AKHLAK
DALAM AJARAN ISLAM” dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Makalah berisi tentang “akhlak”. Manusia yang hidup dalam bimbingan akhlak akan
melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah
dan Rasulnya, serta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, maka
kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan
semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman dan khususnya pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan .................................................................................... 10
1. Daftar Pustaka ...................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak”
berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat
diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-
segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq”
yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan. Pengertian akhlak adalah
kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Jadi
pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang
diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh
karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari
hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu,
membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun
sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat
menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan
menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan
kecenderungan hati.Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati
nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan
tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan
itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai
fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang
bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.
B Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep etika, moral dan akhlaq dalam Islam?
b. Apa saja faktor-faktor pembentuk akhlak dalam Islam?
c. Bagaiman aktualisasi akhlaq dalam kehidupan modern?
d. Bagaimana hubungan akhlaq dengan tasawuf?
C. Tujuan Penulis
a. Mengetahui konsep etika, moral dan akhlak
b. Mengetahui faktor-faktor pembentuk akhlak
c. Mengetahui aktualisaai akhlak dalam kehidupan modern
d. Mengetahui hubungan akhlak dengan tasawuf
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral, etika dan akhlak memiliki substansi
yang sangat dekat bahkan bisa dikatakan sama. Sebab tujuan ketiganya adalah mencari nilai-nilai
positif dalam bertingkah laku untuk menjadi makhluk yang bermoral etis sebagai ciptaan, baik di
mata Tuhan maupun makhluknya. Namun moral lebih cenderung digunakan kepada sosial.
Apabila etika dan moral dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa antara etika dan moral
memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk
selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Tolak ukur yang di gunakan dalam moral
untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku
dimasyarakat.
Secara sub-stabsial etika, moral dan akhlak adalah sama, yakni ajaran tentang baik dan
buruk perilaku manusia dalam hubungannya dengan Allah, hubungannya dengan sesama
manusia dan hubungannya dengan alam. Yang membedakan satu dengan yang lain adalah dasar
atau ukuran baik dan buruk sendiri.
b. Keturunan
1. Memiliki keturunan pokok
Beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan. Misal badan, perasaan, akal
pikiran dan perasaan.
2
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An nisa )
Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang
rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada
pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa, yakni tanah yang
dari padanya Adam a.s. diciptakan.
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al Hujurat )
3
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari
rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi
mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa)
seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu
pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
4
b. Bersholawat Kepada Rosul
Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W . Sesungguhnya Tuhan
beserta para malaikatnya semua memberikan Sholawat kepada Nabi (dari Allah
berarti memberi rakhmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan). Hai
orang-orang beriman, ucapkanlah Sholawat kepadanya (AQ Al Ahzab : 56)
5
b. Ta’awun atau saling tolong menolong
Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah
semestinya konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup yang
sempit. Tolong-menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun yang kita
kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada manusia seorang pun
di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan dari yang lain.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa akhlah adalah ilmu yang
menentukan batas antara mana yang baik dan mana yang buruk, terpuji ataupun tercela yang
menyangkut perilaku manusia menyangkut perkataan, perbuatan manusia. Moral adalah nilai
dan norma seseorang dalam mengatur tingkah lakunya. Moral dalam islam memeiliki Lima Nilai
Moral Islam dikenal pula sebagai Sepuluh Perintah Tuhan versi Islam. Perintah-perintah ini
tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-An'aam ayat 150 sampai 153 yaitu Nilai Pembebasan, Nilai
Keluarga ,Nilai Kemanusiaan,Nilai Keadilan, dan Nilai Kejujuran.
Moral, etika dan akhlak memiliki sebab dan tujuan yang mencari nilai positif dalam
bertingkah laku. Namun moral lebih cenderung digunakan kepada sosial. Apabila etika dan
moral dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang
sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan. Keterkaitan Etika Moral dan Akhlak
sangatlah penting bagi kehidupan sehari hari dan Kesemuanya itu juga dapat menjadi pedoman
bagi kita untuk mengevaluasi keadaan di sekitar kita serta kita dapat dengan mudah
memfilterisasi segala sesuatu yang kita dapatkan, agar kita menjadi pribadi yang ber-etika,
moral, dan akhlak yang baik.
7
DAFTAR PUSTAKA