Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAKIKAT DAN PENGERTIAN AKHLAK


(Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Aswaja III)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I
SUGIHYANTO 21011014038
SYAMSUL ARSY 21011014054
MUHAMMAD RASUL 22011014030

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah akhir zaman yang
membawa rahmat bagi seluruh alam.
Pengertian dan hakikat akhlak adalah landasan utama dalam membentuk
kepribadian manusia yang mulia. Dalam mata kuliah Asjawa III ini, kami berusaha
merangkum pemahaman mendalam tentang akhlak dalam perspektif ajaran Islam,
yang tidak hanya mengandung makna etika dan moralitas, tetapi juga mencakup
dimensi spiritual dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
Dalam perjalanan pembelajaran ini, kami menjelajahi berbagai konsep dan
teori yang menjadi dasar dalam memahami akhlak. Kami menggali hikmah-hikmah
yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis, yang menjadi pedoman utama dalam
membimbing manusia menuju kesempurnaan akhlak. Kami juga membahas nilai-
nilai moral yang mendasari interaksi manusia, serta mendalaminya melalui kajian
ilmiah dan spiritual.
Kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh
peserta mata kuliah Asjawa III, yang telah dengan penuh semangat mengikuti setiap
proses pembelajaran. Terima kasih juga kepada para dosen dan pengajar yang
memberikan ilmu dan bimbingan dengan penuh dedikasi.
Semoga mata kuliah ini memberikan manfaat yang nyata dalam membentuk
karakter dan akhlak yang luhur, sehingga setiap peserta menjadi manusia yang
bermanfaat bagi agama, bangsa, dan alam semesta ini. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Makassar, 9 Oktober 2023


Penyusun,

Kelompok I
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Hakikat Aklak .................................................................. 3
B. Akhlak dalam Islam .................................................................................. 3
C. Dalil Naqli Landasan Akhlak Berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits ...... 5
D. Tujuan dan Manfaat Aswaja dalam Kehidupan ........................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhlak merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang
mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang dipegang oleh individu atau
masyarakat. Akhlak bukan hanya sekedar tata krama atau norma-norma sosial,
tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Dalam konteks Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), akhlak memiliki kedudukan
yang sangat penting. Aswaja merujuk pada ajaran-ajaran Islam yang dipegang
teguh oleh mayoritas umat Muslim, yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW
dan para sahabatnya.
Pengertian akhlak melibatkan perilaku dan tindakan manusia yang
mencerminkan nilai-nilai moral dan budi pekerti. Akhlak mencakup sikap, perilaku,
dan adab yang baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia,
dan lingkungan sekitar. Hakikat akhlak mencakup kejujuran, kesabaran,
keikhlasan, kasih sayang, dan banyak lagi, yang menjadi pedoman bagi manusia
dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits, terdapat banyak ayat dan hadits yang
membahas mengenai akhlak. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam memberikan
pedoman moral yang kuat, sementara Al-Hadits berisi ajaran dan contoh teladan
dari Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan dalam hal akhlak. Ayat-ayat dan
hadits-hadits tersebut menjadi landasan utama bagi umat Islam dalam membentuk
karakter dan perilaku yang baik.
Tujuan akhlak dalam kehidupan adalah menciptakan masyarakat yang
beradab, saling menghargai, dan damai. Akhlak yang baik juga memperkuat iman
dan taqwa seseorang kepada Tuhan, serta mempererat hubungan sosial
antarindividu dan kelompok. Akhlak yang baik juga menciptakan lingkungan yang
harmonis dan penuh kasih sayang, di mana setiap individu merasa dihargai dan
mendapat perlakuan yang adil.
2

Dengan memahami pengertian dan hakikat akhlak, serta merujuk pada dalil
naqli dari Al-Qur'an dan Al-Hadits, manusia dapat memahami pentingnya
mengembangkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang baik
bukan hanya menciptakan keberhasilan di dunia, tetapi juga membawa keberkahan
di akhirat, karena akhlak yang baik adalah salah satu kunci menuju surga. Oleh
karena itu, makalah ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian,
hakikat, dalil naqli, serta tujuan dan kegunaan akhlak dalam kehidupan, dengan
fokus pada perspektif Aswaja.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dan pentingnya akhlak dalam perspektif Ahlussunnah Wal
Jamaah (Aswaja)?
2. Bagaimana akhlak mencerminkan nilai-nilai moral dan budi pekerti dalam
interaksi manusia menurut ajaran Islam?
3. Bagaimana Al-Qur'an dan Al-Hadits membahas tentang akhlak, dan
bagaimana hal ini membentuk karakter umat Islam?
4. Apa tujuan dan manfaat akhlak dalam kehidupan manusia menurut
perspektif Aswaja?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menggali pengertian dan kepentingan akhlak dalam aswaja.
2. Menganalisis nilai-nilai moral dalam interaksi manusia.
3. Menelusuri peran al-Qur'an dan hadits dalam pembentukan akhlak.
4. Memahami tujuan dan manfaat akhlak dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hakikat Aklak


Dalam kerangka Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), pengertian dan
hakikat akhlak memperoleh dimensi yang mendalam dan bersumber dari ajaran
Islam. Secara etimologis, kata "akhlak" dalam bahasa Arab dengan bentuk jamak
"khuluq", mengandung makna budi pekerti, perangai, tingkah laku, dan tabiat.
Dalam istilah, akhlak adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan
buruk, benar dan salah, serta mengatur interaksi sosial manusia. Namun, dalam
konteks Aswaja, akhlak menjadi lebih dari sekadar aturan perilaku manusia.
Akhlak dalam Islam, khususnya dalam perspektif Aswaja, melibatkan
pembentukan karakter moral yang mencakup keimanan, ketakwaan, dan
pengabdian kepada Tuhan. Akhlak yang baik mencerminkan kepatuhan kepada
ajaran agama, serta sikap yang penuh kasih sayang, keadilan, dan kesabaran dalam
menghadapi ujian kehidupan. Dalam Aswaja, akhlak bukan hanya norma sosial,
tetapi juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah, karena perilaku manusia
mencerminkan ketaatan dan rasa takut kepada-Nya.
Pentingnya akhlak dalam Aswaja tidak hanya terbatas pada kehidupan
dunia, melainkan juga membawa konsekuensi kehidupan akhirat. Akhlak yang baik
merupakan kunci untuk meraih keberkahan dan keselamatan di dunia dan
kebahagiaan abadi di akhirat. Dalam pandangan Aswaja, akhlak bukan hanya ujian
iman, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral umat Islam untuk menciptakan
masyarakat yang beradab dan penuh dengan kasih sayang.

B. Akhlak dalam Islam


Dalam ajaran Islam, akhlak mencerminkan nilai-nilai moral dan budi
pekerti yang sangat penting dalam interaksi manusia. Sebagai panduan moral,
akhlak mencakup perilaku dan tindakan manusia yang mencerminkan kebaikan,
kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama. Melalui akhlak yang baik, manusia
diharapkan untuk mempraktikkan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh agama
4

Islam. Berikut adalah bagaimana akhlak mencerminkan nilai-nilai moral dan budi
pekerti dalam interaksi manusia menurut ajaran Islam :
1. Kasih Sayang dan Kepedulian
Akhlak yang baik mengajarkan kasih sayang dan kepedulian terhadap
sesama manusia. Manusia diajarkan untuk mengasihi, membantu, dan peduli
terhadap kebutuhan orang lain, terutama yang kurang beruntung.
2. Keadilan dan Kebenaran
Akhlak Islam menekankan pentingnya keadilan dalam interaksi
manusia. Seorang Muslim diharapkan untuk bersikap adil dalam segala hal,
memperlakukan semua orang dengan keadilan dan kebenaran, tanpa
memandang suku, agama, atau status sosial.
3. Kesabaran dan Ketabahan
Akhlak yang baik mencerminkan kesabaran dan ketabahan dalam
menghadapi cobaan dan ujian hidup. Kesabaran adalah nilai moral yang
ditekankan dalam Islam, mengajarkan manusia untuk bersabar dalam
menghadapi kesulitan dan menjaga ketabahan dalam menjalani kehidupan.
4. Kesopanan dan Hormat
Akhlak yang baik mencakup kesopanan dan hormat dalam berinteraksi
dengan orang lain. Seorang Muslim diharapkan untuk bersikap sopan santun,
menghormati orang lain, dan menjaga etika dalam pergaulan sehari-hari.
5. Ketulusan dan Kejujuran
Akhlak Islam menekankan pentingnya ketulusan dan kejujuran dalam
semua aspek kehidupan. Seorang Muslim diharapkan untuk menjadi orang yang
tulus dan jujur dalam perkataan dan perbuatan, serta menjauhi kebohongan dan
tipu daya.
6. Kemurahan Hati dan Kegenerosan
Akhlak yang baik mencerminkan kemurahan hati dan kegenerosan
terhadap orang lain. Seorang Muslim diharapkan untuk berbagi rezeki dan
keberkahan dengan orang yang membutuhkan, serta menjadi orang yang murah
hati dalam memberikan bantuan kepada sesama.
5

Dalam rangka mencerminkan nilai-nilai moral dan budi pekerti ini, Islam
memberikan petunjuk melalui ajarannya, termasuk ajaran akhlak yang terkandung
dalam Al-Qur'an dan Hadis. Melalui akhlak yang baik, manusia diharapkan dapat
menciptakan hubungan sosial yang harmonis, membentuk masyarakat yang adil
dan berkeadilan, serta memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Akhlak yang baik
juga merupakan cerminan dari keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah
dalam kehidupan sehari-hari.

C. Dalil Naqli Landasan Akhlak Berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits


Islam sebagai agama yang komprehensif memberikan petunjuk yang sangat
jelas mengenai akhlak manusia melalui Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dalil Naqli, atau
bukti teologis yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits, menjadi landasan
utama bagi pembentukan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah
uraian lengkap mengenai dalil Naqli tentang akhlak berdasarkan Al-Qur'an dan Al-
Hadits:
1. Dalil Naqli dari Al-Qur'an
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, memberikan petunjuk yang sangat
mendalam tentang akhlak manusia. Banyak ayat Al-Qur'an yang menjelaskan
prinsip-prinsip akhlak yang harus diikuti oleh umat Muslim. Misalnya, dalam
Surah Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman:

"Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki


dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal."
6

Dalam QS. Al-Baqarah (2:83) Allah SWT berfirman :

“(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah


kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah
yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan
tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan
kamu (masih menjadi) pembangkang.”
Kedua ayat ini menekankan pentingnya takwa (ketaatan kepada Allah) sebagai
landasan utama akhlak yang baik.
2. Dalil Naqli dari Al-Hadits
Al-Hadits, koleksi perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW,
memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana seharusnya manusia berakhlak.
Banyak hadits yang membahas tentang akhlak mulia. Contohnya, Nabi
Muhammad SAW bersabda:

‫إن َّ َما بُ ِعث ُْت ِ ُِلتَ ِِّم َم َم ََك ِر َم ْإ أِلخ ََْل ِق‬
"Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(HR Bukhari)
3. Pentingnya Meneladani Akhlak Nabi:
Dalil Naqli juga menekankan pentingnya umat Islam meneladani akhlak
Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad dianggap sebagai contoh teladan
yang sempurna dalam segala aspek kehidupan, termasuk akhlak. Dalam Surah
Al-Ahzab (33:21), Allah menyebut Nabi sebagai contoh yang baik:
7

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
Ayat ini menegaskan bahwa mengikuti akhlak Nabi Muhammad adalah kunci
untuk membentuk akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalil Naqli dari Al-Qur'an dan Al-Hadits memberikan landasan yang kuat
untuk membentuk akhlak yang mulia dalam Islam. Dengan mengikuti ajaran-ajaran
yang terdapat dalam kedua sumber ini, umat Islam diharapkan dapat
mengembangkan akhlak yang mencerminkan keberiman, kejujuran, kasih sayang,
dan ketulusan dalam setiap aspek kehidupan mereka. Dengan menghayati dan
mengamalkan ajaran-ajaran ini, umat Islam dapat mencapai keberkahan dunia dan
akhirat serta mendapatkan ridha Allah SWT.

D. Tujuan dan Manfaat Aswaja dalam Kehidupan


Akhlak yang baik adalah inti ajaran dalam Ahlussunnah Wal Jamaah
(Aswaja), yang mengacu pada perilaku dan budi pekerti yang sesuai dengan ajaran
Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits. Tujuan dan manfaat akhlak dalam
kehidupan berdasarkan Aswaja sangat penting dan mendalam. Berikut adalah
uraian lengkap tentang tujuan dan manfaat akhlak dalam kehidupan berdasarkan
Aswaja :
1. Kesempurnaan Iman
Akhlak yang baik merupakan bukti dari kesempurnaan iman. Dalam
Aswaja, iman yang benar tercermin melalui perilaku yang baik dan moralitas
yang tinggi. Dengan memiliki akhlak yang baik, seorang individu menunjukkan
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah.
2. Menyelamatkan Diri dari Dosa
Akhlak yang buruk dapat membawa seseorang kepada dosa-dosa besar.
Dengan mengembangkan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Aswaja,
seseorang dapat menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan melindungi diri dari
siksaan Allah di akhirat.
8

3. Membangun Hubungan yang Baik dengan Allah


Akhlak yang baik mencakup ketaatan kepada Allah dan menjalani
kehidupan sesuai dengan ajaran-Nya. Dengan memiliki akhlak yang mulia,
seseorang dapat membangun hubungan yang baik dengan Allah, meraih ridha-
Nya, dan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.
4. Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Sesama Manusia
Akhlak yang baik juga mencakup perlakuan yang baik terhadap sesama
manusia. Dengan memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran Aswaja,
seseorang dapat membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman,
tetangga, dan masyarakat sekitarnya. Ini menciptakan suasana yang damai dan
penuh kasih sayang dalam masyarakat.
5. Membentuk Karakter yang Kuat
Akhlak yang baik membantu membentuk karakter individu. Dengan
memiliki karakter yang kuat, seseorang dapat menghadapi tantangan dan ujian
hidup dengan sabar, ketabahan, dan keikhlasan. Akhlak yang baik juga
mengajarkan untuk memaafkan dan bersikap rendah hati, menguatkan
kepribadian yang positif.
6. Membangun Masyarakat yang Bermoral
Dalam skala yang lebih luas, akhlak yang baik memiliki dampak positif
pada masyarakat. Ketika banyak individu dalam masyarakat memiliki akhlak
yang mulia sesuai dengan ajaran Aswaja, itu menciptakan masyarakat yang
bermoral, adil, dan sejahtera. Masyarakat yang didasari oleh nilai-nilai akhlak
Islam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh keadilan.
7. Mendekatkan Diri kepada Allah
Dengan menjalankan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Aswaja,
seseorang mendekatkan diri kepada Allah. Akhlak yang mulia merupakan salah
satu bentuk ibadah kepada-Nya. Dengan merawat akhlak yang baik, seseorang
mendapatkan keberkahan dan berada dalam lindungan-Nya.
9

8. Pemenuhan Tujuan Hidup


Dalam ajaran Aswaja, manusia diciptakan untuk beribadah kepada
Allah. Tujuan hidup yang sejati adalah mencapai keridhaan Allah dan
mendapatkan surga-Nya di akhirat. Akhlak yang baik adalah kunci untuk
mencapai tujuan ini. Dengan memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran
Aswaja, seseorang mempersiapkan diri untuk meraih kebahagiaan abadi di
akhirat.
Akhlak yang baik memiliki tujuan yang sangat mulia dalam ajaran Aswaja.
Selain memberikan manfaat bagi individu, akhlak yang baik juga memiliki dampak
positif pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan menjalankan akhlak
yang Islami sesuai dengan ajaran Aswaja, seseorang tidak hanya meraih keberkahan
dalam kehidupan dunia, tetapi juga mempersiapkan diri untuk mendapatkan
kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk
senantiasa mengembangkan akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran agama Islam
dalam konteks Aswaja, sehingga dapat mencapai tujuan hidup yang sejati menurut
keyakinan dan ajaran tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Akhlak dalam Aswaja bukan sekadar norma sosial, melainkan juga bagian
integral dari keyakinan dan ibadah seorang Muslim. Pemahaman akhlak
dalam konteks Aswaja mengajarkan pentingnya kesalehan, ketabahan,
kerendahan hati, dan kasih sayang dalam interaksi manusia.
2. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam ajaran Aswaja, seperti kejujuran,
kesetiaan, dan keadilan, memberikan panduan yang kuat dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Interaksi manusia yang didasarkan pada nilai-nilai
ini membangun masyarakat yang adil, aman, dan sejahtera.
3. Al-Qur'an dan Hadits memiliki peran sentral dalam membentuk akhlak.
Mereka menyediakan pedoman dan contoh nyata dari perilaku Rasulullah
dan para sahabatnya, mengilhami umat Muslim untuk mengikuti jejak yang
benar dan menghormati norma-norma moral yang ditetapkan dalam Islam.
4. Tujuan akhlak dalam Aswaja adalah mencapai kesempurnaan iman dan
mendekatkan diri kepada Allah. Manfaatnya terlihat dalam keberkahan
hidup, harmoni dalam hubungan sosial, dan ketenangan batin. Akhlak yang
baik membawa dampak positif tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi
masyarakat secara keseluruhan.

B. Saran
Selain sekadar memahami teori, penting untuk menerapkan nilai-nilai
akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makalah, penulis dapat memberikan
contoh konkret bagaimana nilai-nilai moral dalam Aswaja dapat diimplementasikan
dalam situasi kehidupan nyata, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, atau
tempat kerja.
11

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Somad, H. 2017. Mengais Hikmah Akhlak dari Al-Qur'an. Jakarta: Pustaka
Azzam.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akhlak. https://pji.uma.ac.id/index.php/2021/


11/27/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-akhlak/

Humaira, Natsyah. 2023. Akhlak: Definisi, Jenis, Manfaat, dan Tujuannya.


https://www.detik.com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/hikmah/kha
zanah/d-6782216/akhlak-definisi-jenis-manfaat-dan-tujuannya/amp?amp_

Ishom ad-Din, Dalilal-Falihin Li at-thuruqi Riyad as-Sholihin, Kairo: Dar al-


Hadist, 1998, vol. 1, hlm. 183-184.

Pengertian Akhlak Mahmudah dan Mazmumah Lengkap dengan Contohnya.


https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-akhlak-mahmudah-dan-
mazmumah-lengkap-dengan-contohnya-1vxc3YtQ8if

Anda mungkin juga menyukai