DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
SUGIHYANTO 21011014038
SYAMSUL ARSY 21011014054
MUHAMMAD RASUL 22011014030
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah akhir zaman yang
membawa rahmat bagi seluruh alam.
Pengertian dan hakikat akhlak adalah landasan utama dalam membentuk
kepribadian manusia yang mulia. Dalam mata kuliah Asjawa III ini, kami berusaha
merangkum pemahaman mendalam tentang akhlak dalam perspektif ajaran Islam,
yang tidak hanya mengandung makna etika dan moralitas, tetapi juga mencakup
dimensi spiritual dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
Dalam perjalanan pembelajaran ini, kami menjelajahi berbagai konsep dan
teori yang menjadi dasar dalam memahami akhlak. Kami menggali hikmah-hikmah
yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis, yang menjadi pedoman utama dalam
membimbing manusia menuju kesempurnaan akhlak. Kami juga membahas nilai-
nilai moral yang mendasari interaksi manusia, serta mendalaminya melalui kajian
ilmiah dan spiritual.
Kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh
peserta mata kuliah Asjawa III, yang telah dengan penuh semangat mengikuti setiap
proses pembelajaran. Terima kasih juga kepada para dosen dan pengajar yang
memberikan ilmu dan bimbingan dengan penuh dedikasi.
Semoga mata kuliah ini memberikan manfaat yang nyata dalam membentuk
karakter dan akhlak yang luhur, sehingga setiap peserta menjadi manusia yang
bermanfaat bagi agama, bangsa, dan alam semesta ini. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Kelompok I
iii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang
mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang dipegang oleh individu atau
masyarakat. Akhlak bukan hanya sekedar tata krama atau norma-norma sosial,
tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Dalam konteks Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), akhlak memiliki kedudukan
yang sangat penting. Aswaja merujuk pada ajaran-ajaran Islam yang dipegang
teguh oleh mayoritas umat Muslim, yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW
dan para sahabatnya.
Pengertian akhlak melibatkan perilaku dan tindakan manusia yang
mencerminkan nilai-nilai moral dan budi pekerti. Akhlak mencakup sikap, perilaku,
dan adab yang baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia,
dan lingkungan sekitar. Hakikat akhlak mencakup kejujuran, kesabaran,
keikhlasan, kasih sayang, dan banyak lagi, yang menjadi pedoman bagi manusia
dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits, terdapat banyak ayat dan hadits yang
membahas mengenai akhlak. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam memberikan
pedoman moral yang kuat, sementara Al-Hadits berisi ajaran dan contoh teladan
dari Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan dalam hal akhlak. Ayat-ayat dan
hadits-hadits tersebut menjadi landasan utama bagi umat Islam dalam membentuk
karakter dan perilaku yang baik.
Tujuan akhlak dalam kehidupan adalah menciptakan masyarakat yang
beradab, saling menghargai, dan damai. Akhlak yang baik juga memperkuat iman
dan taqwa seseorang kepada Tuhan, serta mempererat hubungan sosial
antarindividu dan kelompok. Akhlak yang baik juga menciptakan lingkungan yang
harmonis dan penuh kasih sayang, di mana setiap individu merasa dihargai dan
mendapat perlakuan yang adil.
2
Dengan memahami pengertian dan hakikat akhlak, serta merujuk pada dalil
naqli dari Al-Qur'an dan Al-Hadits, manusia dapat memahami pentingnya
mengembangkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang baik
bukan hanya menciptakan keberhasilan di dunia, tetapi juga membawa keberkahan
di akhirat, karena akhlak yang baik adalah salah satu kunci menuju surga. Oleh
karena itu, makalah ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian,
hakikat, dalil naqli, serta tujuan dan kegunaan akhlak dalam kehidupan, dengan
fokus pada perspektif Aswaja.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dan pentingnya akhlak dalam perspektif Ahlussunnah Wal
Jamaah (Aswaja)?
2. Bagaimana akhlak mencerminkan nilai-nilai moral dan budi pekerti dalam
interaksi manusia menurut ajaran Islam?
3. Bagaimana Al-Qur'an dan Al-Hadits membahas tentang akhlak, dan
bagaimana hal ini membentuk karakter umat Islam?
4. Apa tujuan dan manfaat akhlak dalam kehidupan manusia menurut
perspektif Aswaja?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menggali pengertian dan kepentingan akhlak dalam aswaja.
2. Menganalisis nilai-nilai moral dalam interaksi manusia.
3. Menelusuri peran al-Qur'an dan hadits dalam pembentukan akhlak.
4. Memahami tujuan dan manfaat akhlak dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
Islam. Berikut adalah bagaimana akhlak mencerminkan nilai-nilai moral dan budi
pekerti dalam interaksi manusia menurut ajaran Islam :
1. Kasih Sayang dan Kepedulian
Akhlak yang baik mengajarkan kasih sayang dan kepedulian terhadap
sesama manusia. Manusia diajarkan untuk mengasihi, membantu, dan peduli
terhadap kebutuhan orang lain, terutama yang kurang beruntung.
2. Keadilan dan Kebenaran
Akhlak Islam menekankan pentingnya keadilan dalam interaksi
manusia. Seorang Muslim diharapkan untuk bersikap adil dalam segala hal,
memperlakukan semua orang dengan keadilan dan kebenaran, tanpa
memandang suku, agama, atau status sosial.
3. Kesabaran dan Ketabahan
Akhlak yang baik mencerminkan kesabaran dan ketabahan dalam
menghadapi cobaan dan ujian hidup. Kesabaran adalah nilai moral yang
ditekankan dalam Islam, mengajarkan manusia untuk bersabar dalam
menghadapi kesulitan dan menjaga ketabahan dalam menjalani kehidupan.
4. Kesopanan dan Hormat
Akhlak yang baik mencakup kesopanan dan hormat dalam berinteraksi
dengan orang lain. Seorang Muslim diharapkan untuk bersikap sopan santun,
menghormati orang lain, dan menjaga etika dalam pergaulan sehari-hari.
5. Ketulusan dan Kejujuran
Akhlak Islam menekankan pentingnya ketulusan dan kejujuran dalam
semua aspek kehidupan. Seorang Muslim diharapkan untuk menjadi orang yang
tulus dan jujur dalam perkataan dan perbuatan, serta menjauhi kebohongan dan
tipu daya.
6. Kemurahan Hati dan Kegenerosan
Akhlak yang baik mencerminkan kemurahan hati dan kegenerosan
terhadap orang lain. Seorang Muslim diharapkan untuk berbagi rezeki dan
keberkahan dengan orang yang membutuhkan, serta menjadi orang yang murah
hati dalam memberikan bantuan kepada sesama.
5
Dalam rangka mencerminkan nilai-nilai moral dan budi pekerti ini, Islam
memberikan petunjuk melalui ajarannya, termasuk ajaran akhlak yang terkandung
dalam Al-Qur'an dan Hadis. Melalui akhlak yang baik, manusia diharapkan dapat
menciptakan hubungan sosial yang harmonis, membentuk masyarakat yang adil
dan berkeadilan, serta memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Akhlak yang baik
juga merupakan cerminan dari keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah
dalam kehidupan sehari-hari.
إن َّ َما بُ ِعث ُْت ِ ُِلتَ ِِّم َم َم ََك ِر َم ْإ أِلخ ََْل ِق
"Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(HR Bukhari)
3. Pentingnya Meneladani Akhlak Nabi:
Dalil Naqli juga menekankan pentingnya umat Islam meneladani akhlak
Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad dianggap sebagai contoh teladan
yang sempurna dalam segala aspek kehidupan, termasuk akhlak. Dalam Surah
Al-Ahzab (33:21), Allah menyebut Nabi sebagai contoh yang baik:
7
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
Ayat ini menegaskan bahwa mengikuti akhlak Nabi Muhammad adalah kunci
untuk membentuk akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalil Naqli dari Al-Qur'an dan Al-Hadits memberikan landasan yang kuat
untuk membentuk akhlak yang mulia dalam Islam. Dengan mengikuti ajaran-ajaran
yang terdapat dalam kedua sumber ini, umat Islam diharapkan dapat
mengembangkan akhlak yang mencerminkan keberiman, kejujuran, kasih sayang,
dan ketulusan dalam setiap aspek kehidupan mereka. Dengan menghayati dan
mengamalkan ajaran-ajaran ini, umat Islam dapat mencapai keberkahan dunia dan
akhirat serta mendapatkan ridha Allah SWT.
A. Kesimpulan
1. Akhlak dalam Aswaja bukan sekadar norma sosial, melainkan juga bagian
integral dari keyakinan dan ibadah seorang Muslim. Pemahaman akhlak
dalam konteks Aswaja mengajarkan pentingnya kesalehan, ketabahan,
kerendahan hati, dan kasih sayang dalam interaksi manusia.
2. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam ajaran Aswaja, seperti kejujuran,
kesetiaan, dan keadilan, memberikan panduan yang kuat dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Interaksi manusia yang didasarkan pada nilai-nilai
ini membangun masyarakat yang adil, aman, dan sejahtera.
3. Al-Qur'an dan Hadits memiliki peran sentral dalam membentuk akhlak.
Mereka menyediakan pedoman dan contoh nyata dari perilaku Rasulullah
dan para sahabatnya, mengilhami umat Muslim untuk mengikuti jejak yang
benar dan menghormati norma-norma moral yang ditetapkan dalam Islam.
4. Tujuan akhlak dalam Aswaja adalah mencapai kesempurnaan iman dan
mendekatkan diri kepada Allah. Manfaatnya terlihat dalam keberkahan
hidup, harmoni dalam hubungan sosial, dan ketenangan batin. Akhlak yang
baik membawa dampak positif tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi
masyarakat secara keseluruhan.
B. Saran
Selain sekadar memahami teori, penting untuk menerapkan nilai-nilai
akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makalah, penulis dapat memberikan
contoh konkret bagaimana nilai-nilai moral dalam Aswaja dapat diimplementasikan
dalam situasi kehidupan nyata, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, atau
tempat kerja.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Somad, H. 2017. Mengais Hikmah Akhlak dari Al-Qur'an. Jakarta: Pustaka
Azzam.