DOSEN PENGAMPU :
Drs. AQUAMI, M. Pd.I
DISUSUN OLEH :
I
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah,s egala puji atas kehadirat Allah SWT,atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA yang dianugerahkan kepada kita semua,terutama kepada kami sehingga dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akidah
Akhlak dengan judul "Akhlak dalam Kehidupan Sosial Kemasyarakatan dan Bernegara"
Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan
metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga dapat menambah
wawasan pemikiran para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................................................III
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A.LATAR BELAKANG........................................................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................1
C.TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................2
A.Peran dan Fungsi Aqidah dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara..2
a) Bertamu......................................................................................................................................5
4.Ukhuwah Islamiyah........................................................................................................................6
C. AKHLAH BERNEGARA................................................................................................................7
1. Urgensi akidah...............................................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
III
PENUTUP.............................................................................................................................................11
1.KESIMPULAN.................................................................................................................................11
2.SARAN...............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................12
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain dalam menjalani
aktifitasnya. Dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial, manusia melakukan interaksi
dengan sesamanya. Selain itu, manusia juga melakukan interaksi dengan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam interaksi tersebut, terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan salah satunya adalah akhlak.
Akhlak yang baik merupakan pondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik antara
sesama manusia maupun hubungan manusia dengan lingkungan. Sehingga orang-orang yang
mampu mewujudkan hubungan baik tersebut adalah orang-orang yang ruhnya bersih, yang
konsisten menunaikan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang mendukung sikap negatif, netral maupun positif
terhadap non-Muslim. Islam tidak hanya menyuruh untuk membina hubungan baik antara
sesama Muslim saja tetapi juga dengan non-Muslim. Namun demikian dalam hal tertentu ada
pembatasan hubungan dengan non-Muslim, terutama yang menyangkut aspek ritual
keagamaan.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana akhlak dalam kehidupan sosial kemasyarakatan terhadap sesama Muslim?
C.TUJUAN PENULISAN
Untuk menumbuhkan karakter (Aqidah dan Akhlak ) anak isalam genesari penerus
bangsa, agar tidak terjadinya keributan antara masyarakat, Bangsa, dan Negara. Supaya anak
isalam penerus negeri ini bisa membuat Indonesia menjadi suatu Negara yang tentram dan
damai.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ajaran Aqidah dan Akhlak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
ini adalah suatu bentuk kesempurnaan islam dengan titik pangkalnya pada tuhan dan akal
manusia. Agama islam dianjurkan belajar Aqidah, dan Akhlak tujuannya untuk memberikan
kemampuan dasar pada umat manusia tentang aqidah islam untuk mengembangkan
kehidupan beragama sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT. 1
Artinya :”Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.” (H.R. Al-
Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu’Anhu)
Dalam hadis ini beliau bersabda: ”Akhlak yang mulia adalah setengah dari agama”.
Salah seorang sahabat bertanya kepada beliau; “Anungrah apakah yang paling utama yang
diberikan kepada seorang muslim?” Beliau menjawab: “Akhlak yang mulai”.
Islam menggabungkan antara hak dan akhlak. Menurut teori ini, Agama menganjurkan
setiap individu untuk berakhlak mulia dan menjadikan sebagai kewajiban (taklif) di atas
pundaknya yang dapat mendatangkan pahala atau siksa baginya. Atas dasar ini, agama tidak
mengutarakan wewenang akhlaknya semata tanpa dibebani oleh rasa tanggung jawab.
1
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, h. 221. (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI),
2012),Cet.IV , h.205.
2
Bahkan agama menganggap akhlak sebagai penyempurna ajaran-ajarannya yang bermanfaat
sekali bagi lingkungan masyarakat, antar bangsa, dan antar Negara. Karena jika Agama
tersusun dari keyakinan (aqidah) dan perilaku (akhlak) maka kokoh lah alam ini.
Mengapa anak-anak perlu mempelajari Aqidah?. Aqidah memiliki fungsi dan peran
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Bukan hanya sekedar ilmu, aqidah juga
menentukan kualitas agama dan masa depan seseorang. Mereka yang enggan memahami ilmu
aqidah tidak jarang memilih jalan yang sesat. Jalan sesat tersebut yang dapat membawa pada
masalah-masalah dalam hidup.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menanamkan aqidah dan akhlak pada sejak dini
kepada anak-anak calon generasi muslim bangsa. Sebagai orang tua, harus bisa membimbing
anak pada jalan yang diridhoi Allah SWT.
1. Sebagai petunjuk hidup yang tepat sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk.
2. Melindungi diri sendiri agar tidak terjerumus pada jalan yang sesat.
Itulah beberapa peran aqidah dan fungsi nya dalam kehidupan yang perlu kita ketahui.
Jika aqidah telah dipelajari dengan benar, maka seseorang akan tahu bagaimana cara memilih
teman dalam islam yang dapat membawa kebaikan pada diri sendiri dan orang lain di sekitar
kita. Karena sesungguhnya siapa yang menjadi teman kita, turut juga mempengaruhi karakter
pada diri kita. Maka pilihlah teman yang tepat.
2
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, h. 221.
3
Berpegang pada aqidah yang benar merupakan kewajiban manusia seumur hidup. Allah
berfirman dalam Al-Qur’an (Qs. Fushilat: 30)
yang artinya; “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhan kami ialah Allah
kemudian mereka beristiqomah (teguh dalam pendirian mereka) maka para malaikat akan
turun kepada merka (seraya berkata): “Janganlah kmau terasa takut dan janganlah kamu
merasa sedih dan bergembiralah kamu denga (memperoleh) surga yang dijanjikan Allah
kepadamu.”
Dan Nabi Shollallohu ‘alaihiwasallam bersabda yang artinya; “Katakanlah: Aku beriman
kepaada Alla kemudian beristiqomahlah (berlaku luruslah) kamu.” (HR. Muslim dan lain-
lain).
: َخ اِدُم َر ُسْو ِل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل،َع ْن َأِبي َحْم َزَة َأَنْس ْبِن َم اِلٍك َر ِض َي ُهللا َع ْنُه
َالُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َألِخ ْيِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِس ه
Terjemah hadits:
Mencintai saudara kita sebagaimana mencintai diri kita sendiri adalah tanda bukti iman
yang sempurna. Yakni saudara seiman, tanpa mengkhususkan antara yang satu dengan yang
lain. Hal ini didasarkan pada firman Allah:3
3
www.journal.uniga.ac.idJurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 01: No. 01:
4
ا َم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُح ْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَعَّلُك ْم ُتْر َح ُم ْو َن ِࣖ َّن
Dan yang dimaksud apa-apa yang disukai seseorang buat dirinya adalah hal-hal yang baik
dan berguna, karena orang tidak suka buat dirinya selain dari yang baik-baik. Ketahuilah
bahwa kebaikan adalah isim jamik, yang mencakup semua perbuatan taat dan yang mubah,
baik yang berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat.
Kehidupan masyarakat pasti akan menjumpai kegiatan silaturahmi. Orang berakhlak baik
biasanya senang dengan pertemuan atau silaturahmi, karena ini dapat menguatkan hubungan
sesama muslim. Beberapa kegiatan dalam masyarakat, yaitu;
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak akan pernah terlepas dari kegiatan bertamu
dan menerima tamu. Adakalanya kita yang datang mengunjungi sanak saudara, teman-teman,
atau para kenalan, dan lain waktu kita yang dikunjungi. Supaya kegiatan kunjung-
mengunjungi tersebut tetap berdampak positif bagi kedua belah pihak. Islam memberikan
tuntunan bagaiman sebaiknya kegiatan bertamu dan menerima tamu tersebut dilakukan.
a) Bertamu
Sebelum memasuki rumah seseorang, hendaklah yang bertamu terlebih dahulu meminta izin
dan mengucapkan salam kepada penghuni rumah. Allah SWT berfirman;
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتْدُخ ُلْو ا ُبُيْو ًتا َغْيَر ُبُيْو ِتُك ْم َح ّٰت ى َتْسَتْأِنُسْو ا َو ُتَس ِّلُم ْو ا َع ٰٓلى َاْهِلَهۗا ٰذ ِلُك ْم َخْيٌر َّلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن
Artinya; “Hai orang-orang beriman janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam kepa penghuninya. Yang demikian itu lebih baik
bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. Al-Nur 24: 27)
4
Dr. Abdul Aziz bin Fauzan bin Shalih al-fauzan 2018 “aturan islam tentang
5
Beliau bersabda;
(َم ْن َك اَن ُيؤِم ُن ِباِهلل َو ْالَيْو ِم اآلِخ ِر َفْلَيُقْل َخْيرًا َأو: َقاَل َر ُسوَل ِهللا صلى هللا عليه وسلم: َعن َأِبي ُهَر ْيَر َة رضي هللا عنه َقاَل
وَم ْن َك اَن ُيؤِم ُن ِباِهلل والَيوِم اآلِخ ِر َفْلُيْك ِر ْم َض ْيَفُه) َر َو اُه ْالُبَخ اِر ي، َو َم ْن َك اَن ُيؤِم ُن ِباِهلل َو ْالَيوِم اآلِخ ِر َفَال ُيْؤ ِذ َج اَر ُه، ِلَيْص ُم ْت
َوُم ْس ِلٌم
Artinya; “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia
berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Alah dan Hari Akhir ia
memuliakan tetangganya, Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
maka hendakhal ia memuliakan tamunya.” (H.R Bukhari dan Muslim).
۞ َو اْع ُبُدوا َهّٰللا َو اَل ُتْش ِرُك ْو ا ِبٖه َش ْئًـا َّو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِاْح َس اًنا َّو ِبِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو اْلَيٰت ٰم ى َو اْلَم ٰس ِكْيِن َو اْلَج اِر ِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو اْلَج اِر اْلُج ُنِب
َو الَّصاِحِب ِباْلَج ْۢن ِب َو اْبِن الَّسِبْيِۙل َو َم ا َم َلَك ْت َاْيَم اُنُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب َم ْن َك اَن ُم ْخ َتااًل َفُخ ْو ًرا
Artinya; “Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukannya dengan sesuatu. Dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang
dekat dan yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sehaya yang kamu miliki.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang orang sombong dan membangga-
banggakan diri.”
Sebagai seorang muslim yang baik, maka hendaklah kita senantiasa memperlakukan
tetangga dengan senantiasa memperhatikan dan memuliakan hak nya. Saling menghormati
satu sama lain.
6
lainnya. Baik dengan orang-orang yang seagama, maupun dengan pemeluk agama lainnya.
Untuk menciptakan hubungan baik sesama muslim dalam masyarakat, setiap orang harus
mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing sebagai anggota masyarakat. Dalam
sebuah hadis, Rasullullah saw., menyebutkan ada lima kewajiban seorang muslim atas
muslim lainnya.
Artinya: “Kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: Menjawab salam,
mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah, memenuhi undanagn, dan menjawab orang
bersin.” (HR.Khamzah).
4.Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukkan persaudaraan antara
sesama muslim di seluruh dunia tanpa melihat perbedaan warna kulit, bahasa, suku, bangsa
dan kewarganegaraan. Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau
iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka sama-sama bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah
swt dan Muhammad itu adalah nabi dan utusan-Nya. Ikatan keimanan ini jauh lebih kokoh
dan abadi dibandingkan dengan ikatan-ikatan primordial lainnya, bahkan jauh lebih kuat
dibandingkan dengan ikatan darah sekalipun.Persaudaraan seiman itu ditegaskan oleh Allah
swt dalam Surat Al-Hujurat ayat 10 :
ࣖ ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن
Agar ukhuwah islamiyah dapat tegak dengan kokoh diperlukan empat tiang penyangga,
di antaranya:
a. Ta‟aruf Upaya untuk saling mengenal dan mengetahui keadaan secara jelas, baik
yang menyangkut kepribadian maupun keadaan keluarga.
7
b. Tafaahum Upaya untuk saling memahami dan mengetahui secara mendalam keadaan
secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keadaan keluarga.
d. Taka’ful Saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman. Tidak ada
rasa kekhawairan dan kecemasan menghadapi hidup ini karena ada jaminan dari sesama
saudara untuk memberikan pertolong.
Mengenai hubungan sesama muslim, maka tidak terlepas dengan tetangga, keluarga atau
kerabat, teman, rekan kerja maupun masyarakat muslim. Dalam hadist yang di riwayatkan
oleh imam bukhari dari Abu Khurairah disebutkan bahwa hak muslim terhadap muslim
lainnya terdapat 6 hal, yaitu:
C. AKHLAH BERNEGARA
Akhlak bernegara dapat dicapai dengan cara bermusyawarah, Musyawarah dapat berarti
mengatakan atau mengajukan sesuatu. Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat
penting guna menciptakan peraturan di dalam masyarakat manapun. Setiap negara maju yang
menginginkan keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan bagi rakyatnya, tetap
memegang prinsip musyawarah.
Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan dasar musyawarah ini. Islam menamakan
salah satu surat al-Qur'an dengan Asy-Syura, di dalamnya dibicarakan tentang sifatsifat kaum
mukminin, antara lain bahwa kehidupan mereka itu berdasarkan atas musyawarah, bahkan
segala urusan mereka diputuskan berdasarkan musyawarah di antara mereka. Sesuatu hal
8
yang menunjukkan betapa pentingnya musyawarah bahwa ayat tentang musyawarah itu
dihubungkan dengan kewajiban shalat dan menjauhi perbuatan keji.
Yang artinya adalah: “Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan
perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Dan (bagi)
orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (QS. Asy-Syura (42: 38).
1. Kadang kala seseorang memberikan pertimbangan kepada beliau, lalu beliau melihat
pendapat itu benar, maka beliau mengamalkannya.
3. Kadang kala beliau juga bermusyawarah dengan seluruh massa melalui cara perwaklian.
Supaya musyawarah dapat berjalan dengan lancar dan penuh persahabatan.
Dalam al-Qur'an surat Ali Imran ayat 159, Allah swt., mengisyaratkan ada beberapa sikap
yang harus dilakukan dalam bermusywarah, yaitu ;
1. Lemah Lembut
2. Pemaaf
1. Urgensi akidah
Ada beberapa dalil yang menunjukkan betapa penting kedudukan akidah adalah seabagai
berikut Allaah SWT berfirman:
9
ُقْل ِإَّنَم ٓا َأَن۠ا َبَش ٌر ِّم ْثُلُك ْم ُيوَح ٰٓى ِإَلَّى َأَّنَم ٓا ِإَٰل ُهُك ْم ِإَٰل ٌه َٰو ِح ٌد ۖ َفَم ن َك اَن َيْر ُجو۟ا ِلَقٓاَء َر ِّبِهۦ َفْلَيْع َم ْل َع َم اًل َٰص ِلًحا َو اَل ُيْش ِرْك ِبِع َباَد ِة َر ِّبِهٓۦ
َأَح ًۢد ا
Ayat ini menunjukkan bahwa aqidah yang benar merupakan asas tegaknya agama dan
syarat diterimanya amalan (lihat at-Tauhid li ash-Shaff al-Awwal al- 'Aali, hal. 9). Hal ini
semakin jelas dengan ayat berikut ini. Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Sungguh telah
Kami wahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu, seandainya kamu berbuat
syirik niscaya akan lenyap seluruh amalmu dan kamu pasti akan termasuk golongan orang-
orang yang merugi." (QS. az-Zumar: 65)
Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat
seorang rasul yang menyerukan sembahlah Allah dan jauhilah thaghut." (QS. an-Nahl: 36).
Ayat ini menunjukkan bahwa fokus dakwah para rasul yang paling utama adalah untuk
memperbaiki aqidah; agar umat menyembah Allah semata dan meninggalkan peribadahan
kepada selain Allah (lihat at-Tauhid li ash-Shaff al-Awwal al-Aali, hal. 10).
Akidah dan tauhid adalah pondasi bangunan agama, inti dakwah para rasul, ilmu yang
paling mulia, tameng serta senjata. Maka -jika ingin selamat dunia dan akhirat- mempelajari
akidah dan tauhid adalah suatu keharusan sekaligus kebutuhan bagi setiap umat Islam.
5
hhtp://digilib.uinsby.ac.id
10
E. AKHLAK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
TERHADAP NON-MUSLIM
Hubungan masyarakat Islam dengan komunitas bangsa dan umat lain (nonMuslim)
semasa damai seyogianya menjunjung tinggi prinsip saling kerja sama, saling empati dan
bergotong royong dalam hal-hal yang mengandung kebaikan bagi umat manusia sebab
seluruh manusia diciptakan Allah swt dari satu sumber (yakni Nabi Adam) sehingga tidak
seyogianya saling tikam atau saling bermusuhan dan tidak seyogianya yang kuat menindas
yang lemah. Allah berfirman:
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”(QS.
Al-Hujurat: 13)
ا َيْنٰه ىُك ُم ُهّٰللا َع ِن اَّلِذ ْيَن َلْم ُيَقاِتُلْو ُك ْم ِفى الِّدْيِن َو َلْم ُيْخ ِر ُجْو ُك ْم ِّم ْن ِدَياِرُك ْم َاْن َتَبُّر ْو ُهْم َو ُتْقِس ُطْٓو ا ِاَلْيِهْۗم ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم ْقِس ِط ْيَن
Artinya: “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung
halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil” (QS Al-
Mumtahanah:8).
11
ٰۤل ٰٓل
َّنَم ا َيْنٰه ىُك ُم ُهّٰللا َع ِن اَّلِذ ْيَن َقاَتُلْو ُك ْم ِفى الِّدْيِن َو َاْخ َر ُجْو ُك ْم ِّم ْن ِدَياِرُك ْم َو َظاَهُرْو ا َع ى ِاْخ َر اِج ُك ْم َاْن َتَو َّلْو ُهْۚم َو َم ْن َّيَتَو َّلُهْم َفُاو ِٕى َك ُهُم
ّٰظ
ْو َن ال ِلُم
“ seorang anak yahudi yang menjadi pembantu nabi sakit, lalu nabi menjenguknya, kemudian
beliau bersabda : masuk islamlah! Anak muda itupun mask islam”. ( shahih bukhari 6757).
3) Bermuamalah baik dengan non muslim yang terikat perjanjian dengan muslim
“ perintah untuk memperhatikan keadaan tetangga dan berbuat baik kepada mereka
adalah perintah secara umum, baik mereka muslim, yahudi maupun nasarani.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata : Ditanyakan kepada Nabi : Wahai
Rasulullah! Doakanlah kebinasaan atas orang-orang musyrik. Beliau menjawab “Aku tidak di
12
utus untuk melaknat, sesungguhnya aku di utus sebagai rahmat.” Bahkan terkadang Nabi
membalas orang yang mendzaliminya tanpa mengucapkan ucapan keji maupun laknat.
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Akhlak seorang Muslim dalam kehidupan sosial kemasyarakatan harus dilandasi dengan
cinta karena Allah dan pesaudaraan seagama, kerja sama dan saling tolong menolong dalam
kebaikan dan takwa
13
3. Tanggung jawab seorang Muslim dalam kehidupan sosial kemasyarakatan adalah
menjaga kerukunan dan hubungan baik dalam pergaulan di masyarakat.
2.SARAN
1. Untuk pembaca, agar dapat menggunakan makalah ini dengan sebaik-baikny.
DAFTAR PUSTAKA
2007; 52-61.
hhtp://digilib.uinsby.ac.id
Dr. Abdul Aziz bin Fauzan bin Shalih al-fauzan 2018 “aturan islam tentang
14
15