Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKHLAK DAN TASAWUF

DOSEN PEMBIMBING :
DR. Mustafa P,. M.Ag

DI SUSUN OLEH :
1. Galib (A120007)
2. Wd. Nurmei Fatmawati (A120003)
3. Nidya Azzahra (A120024)
4. Irma

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA


PRODI TEKNIK ARSITEKTUR & BIOLOGI
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya maka saya dapat menyelesaikan tugas mkalah ini. Berikut ini penulis
mempersembahkan makalah ini dengan judul “AKHLAK DAN TASAWUF” dan diharapkan para
pembaca dapat memahami dengan mudah dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya .
Dalam makalah ini,membahas tentang pengertian, hubungan, manfat, dan segala
pembahasan mengenai Akhlak dan Tasawuf yang dimana pembasannya yang mudah untuk
dimengerti bagi siapa saja yang membacanya.
Dengan ini, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima kasih dan
semoga Allah SWT. memberkati makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Kendari, 27 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
A. Pengertian Akhlak.........................................................................................................3
B. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak................................................................................3

ii
C. Metode Pembinaan Akhlak...........................................................................................4
D. Model Larangan............................................................................................................4
E. Model Targhib (Motivasi)..............................................................................................5
F. Pengertian Tasawuf.......................................................................................................5
G. Hubungan Akhlak dan Tasawuf.....................................................................................6
H. Peran dan Fungsi Tasawuf dalam Kehidupan.................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................................7
B. SARAN..........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat
di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW.
adalah untuk menyempurnakan akhlak  manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang
prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.Kepada umat manusia,
khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar  akhlak dan keluhuran  budi Nabi
Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang
mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.

Akhlak tasawuf adalah merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang
kehadirannya hingga saat semakin dirasakan. Secara historis dan teologi akhlak tasawuf
tampil mengawal dan memadu perjalanan hidup umat agar selamat dunia dan akhirat.
Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Nabi Muhammad SAW adalah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung
keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karna dengan akhlaknya yang prima, hingga hal
ini dinyatakan oleh Allah dalam al-quran. Kepada umat manusia, khususnya yang beriman
kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhammad SAW itu dijadikan
contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin
keselamatan hidupnya di dunia dan di akhirat. Khazanah pemikiran dan pandangan di
bidang akhlak dan tasawuf itu kemudian menemukan momentum pengembangannya
dalam sejarah, yang antara lain ditandai oleh munculnya sejumlah besar ulama tasawuf dan
ulama di bidang akhlak. Mereka tampil pada mulanya untuk memberi koreksi pada
perjalanan umat saat itu yang sudah mulai miring kearah yang salah. Mereka mencoba
meluruskan, dan ternyata supaya mereka disambut positif karena dirasakan manfaatnya.
Untuk melestarikan pemikiran dan pendapatnya itu mereka menulis sejumlah buku yang
secara khusus membahas masalah akhlak tasawuf.

Sebelum itu hasil penelitian para ulama islam terhadap Al-Quran dan Al-Hadist
menunjukkan. Bahwa hakikat agama islam itu adalah akhlak. Pernyataaan antara lain
sikemukakan al-Mawardi dalam kitabnya Adab al-Dunya wa al-Din ini dibuktikan dengan
mengatakan bahwa agama tanpa tasawuf akhlak tidak akan hidup, bahkan akan kering dan

1
layu. Ia juga mengatakan bahwa seluruh ajaran  al-Quran dan al-Hadist pada ujungnya
menghendaki perbaikan akhlak dan mental spiritual.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan akhlak?

2. Apa manfaat yang diperoleh dalam mempelajari ilmu akhlak?

3. Apa saja model akhlaq islami?

4. Apa yang dimaksud dengan tasawuf

5. Apa peran dan fungsi tasawuf dalam kehidupan sehari sehari?

C. TUJUAN
1.Yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan akhlak
2.Yaitu untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dalam mempelajari ilmu aklak
3.Yaitu untuk mengetahui apa saja model akhlak islami
4.Yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tasawuf
5.Yaitu untuk mengetahui peran dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Kata “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut
etimologi berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan secara
terminologi ulama sepakat mengatakan bahwa akhlak adalah hal yang berhubungan dengan
perilaku manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian akhlak islami adalah perilaku manusia
yang sesuai dengan ketentuan syari’ah dan aturan islam.

3
Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia,
kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau
perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan
dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum
kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.
Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan di atas, Dr. M Abdullah Dirroz,
mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
“Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan
kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar
(dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat).”

 Pengertian akhlak menurut para ahli

 Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk
melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan.

 Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

 Selanjutnya menurut Abdullah Dirroz, perbuatan-perbuatan manusia dapat dianggap


sebagai manifestasi dari akhlaknya

B. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak

Berkenaan dengan manfaat mempelajari Ilmu Akhlak ini, Ahmad Amin


mengatakan sebagai berikut:
“Tujuan mempelajari Ilmu Akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita
dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan
lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk
perbuatan buruk, membayar hutang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik,
sedangkan mengingkari hutang termasuk perbuatan buruk”.
Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah
untuk membersihkan kalbu dari kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi
bersih.

4
C. Metode Pembinaan Akhlak

Perintah dalam Islam dikenal dengan sebutan al-amr. Pada kajian ushul fiqih, al-
amrdiartikan sebagai permintaan untuk menggerakkan suatu pekerjaan, dan subjek yang
memberi perintah pada kajian syariah adalah Dzat Yang Maha Agung, sedangkan objeknya
adalah manusia sebagai hamba-Nya. Dalam ajaran Islam, kajian dasar perintah itu
datangnya dari Allah SWT sebagai sumber syariah. Muatan perintah tersebut ditujukan
kepada umat manusia sebagai penerima syariah.
Dalam kaidah fiqih, pada mulanya semua perintah hukumnya wajib. Ini yang
sering disebut oleh kaidah fikih, ‘al-ashl fi al-amr lil wujub’ (pada asalnya arti perintah itu
adalah wajib). Beberapa contoh model perintah yang terdapat padaAl-Quran antara lain:

 Perintah untuk menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong (QS.Al-Baqarah:153)

 Perintah untuk memakan rezeki yang baik serta bersyukur (QS. Al-baqarah:172)

 Perintah untuk melaksanakan puasa (QS.Al-Baqarah:183)

 Perintah untuk bertaqwa dan menjauhi riba (QS.Al-Baqarah:278)

Mengacu kepada kajian di atas, maka model perintah ini sangat baik untuk
digunakan pada pembinaan atau pendidikan akhlak untuk membentuk karakter muslim
yang taat. Dalam pendidikan akhlak manusia, model ini bisa diterapkan sehingga kebaikan
yang diinginkan terbentuk pada diri seseorang tidak melalui pengalaman, tapi juga
perintah.

D. Model Larangan

Dalam kaidah fiqih, semua larangan pada awalnya berdimensi hukum kepada
pengharaman suatu perkara. Sebagaimana kaidah ushul fiqih mengatakan “al-ashl fi an-
nahyi lit tahrim” (pada asalnya arti larangan itu adalah untuk pengharaman).
Larangan dalam kajian Islam memiliki cakupan pengertian yang luas bila ditinjau
dari aspek waktu, yaitu ada yang mutlaq (tak terbatas) dan muqayad(tertentu/terbatas).
Maka ketika seseorang dilarang melakukan kecurangan, larangan tersebut berlaku untuk
selamanya. Adapun larangan yang berlaku dalam batas waktu tertentu, seperti melarang
seseorang melaksanakan shalat dalam kondisi mabuk. Apabila mabuk tersebut telah hilang,
maka larangan itu sudah tidak berlaku lagi.
Dalam Al-Quran, model larangan banyak dijumpai di beberapa surat, khususnya
pada ayat-ayat yang diawali kalimat “ya ayyuha al-ladzina amanu”,yaitu ayat-ayat yang
dikhususkan untuk orang-orang beriman. Ayat-ayat tersebut di antaranya:

5
 Larangan mengikuti langkah-langkah setan (QS Al-Baqarah:153)

 Larangan melakukan riba (QS Ali-Imran:130)

 Larangan mengharamkan makanan yang halal (QS Al-Maidah:82)

 Larangan berkhianat (QS Al-Anfal:27)

 Larangan mencari-cari kesalahan orang lain dan bergunjing (QS Al-Hujurat:11)

E. Model Targhib (Motivasi)

Targhib kerap diartikan dengan kalimat yang melahirkan keinginan kuat (bahkan
sampai pada tingkat rindu), membawa seorang tergerak untuk menggerakkan amalan.
Targhibbukan saja memiliki reaksi yang menimbulkan keinginan untuk menggerakkan
sesuatu, tapi juga memunculkan tingkat kepercayaan pada sesuatu. Bisa juga dimakna
dengan rasa rindu yang membawa seorang melakukan suatu amalan.
Targhib menjadi model pendidikan yang memberi efek motivasi untuk beramal
dan memercayai sesuatu yang dijanjikan. Contoh-contoh kalimat targhib dalam ayat-ayat
Al-Quran antara lain:

 Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar (QS Al-Baqarah:104)

 Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (QS An-Nisaa’:19)

 Allah nanti akan memberi kekayaan kepadamu dari karunia-Nya (QS At-Taubah:28)

 Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang bertaqwa (QS At-Taubah:123)

F. Pengertian Tasawuf

Ada beberapa pendapat tentang asal-usul kata tasawuf. Ada yang mengatakan
bahwa tasawuf berasal dari kata safa’, artinya suci, bersih atau murni. Karena memang, jika
6
dilihat dari segi niat maupun tujuan dari setiap tindakan dan ibadah kaum sufi, maka jelas
bahwa semua itu dilakukan dengan niat suci untuk membersihkan jiwa dalam mengabdi
kepada Allah SWT.
Ada lagi yang mengatakan tasawuf berasal dari kata saff, artinya saff atau baris.
Mereka dinamakan sebagai para sufi, menurut pendapat ini, karena berada pada baris (saff)
pertama di depan Allah, karena besarnya keinginan mereka akan Dia, kecenderungan hati
mereka terhadap-Nya.
Ada pula yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata suffah atau suffah al
Masjid, artinya serambi mesjid. Istilah ini dihubungkan dengan suatu tempat di Mesjid
Nabawi yang didiami oleh sekelompok para sahabat Nabi yang sangat fakir dan tidak
mempunyai tempat tinggal. Mereka dikenal sebagai ahli suffah. Mereka adalah orang yang
menyediakan waktunya untuk berjihad dan berdakwah serta meninggalkan usaha-usaha
duniawi. Jelasnya, mereka dinamakan sufi karena sifat-sifat mereka menyamai sifat orang-
orang yang tinggal di serambi mesjid (suffah) yang hidup pada masa nabi SAW.
Sementara pendapat lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata suf, yaitu
bulu domba atau wol. Hal ini karena mereka (para sufi) tidak memakai pakaian yang halus
disentuh atau indah dipandang, untuk menyenangkan dan menenteramkan jiwa. Mereka
memakai pakaian yang hanya untuk menutupi aurat dengan bahan yang terbuat dari kain
wol kasar (suf).

G. Hubungan Akhlak dan Tasawuf

Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur


hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan
komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari
pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak. Hubungan
akhlak dan tasawuf  tidak bisa terpisashkan karena kesucian hati akan membentuk
akhlakjyang baik pula .Pada intinya seseorang yang masuk kedalamn dunia tasawuf hgarus
munundukan jasmani dan rohani dengan cara mendekatkan diri kepada Allah dan menjaga
akhlak yang baik.

H. Peran dan Fungsi Tasawuf dalam Kehidupan

Inti sari ajaran tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan Allah
SWT, sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya. Upaya ini, antara lain
dilakukan dengan kontemplasi atau melepaskan diri dari jeratan dunia yang senantiasa

7
berubah dan bersifat sementara. Sikap dan pandangan kaum sufi ini sangat diperlukan oleh
masyarakat modern yang mengalami jiwa yang terpecah.
Kehadiran tasawuf dapat melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan
kehalusan budi pekerti. Sikap batin dan kehalusan budi yang tajam yang tajam ini
menyebabkan seseorang akan selalu mengutamakan pertimbangan pada setiap masalah
yang dihadapi. Dengan cara demikian, ia akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang
tercela menurut agama. Tasawuf akan membawa manusia memiliki jiwa istiqamah, yaitu
jiwa yang selalu diisi dengan nilai-nilai ilahiah. Ia selalu mempunyai pegangan dalam
hidupnya. Keadaan demikian meyebabkan ia tetap tabah dan tidak mudah terhempas oleh
cobaan yang akan membelokkannya ke jurang kehancuran. Dengan demikian, stres dan
putus asa akan dapat dihindari

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa Akhlak Tasawuf berasal dari dua kata pembagian yakni Akhlak dan Tasawuf. Adapun
pengertian akhlak secara umum yakni suatu hal yang telah tertanam di hati entah itu bernilai
baik maupun buruk sekalipun karena akhlak timbul tanpa perlu dipikirkan dan dipaksa terlebih

8
dahulu. Sedangkan yang disebut Tasawuf ialah suatu cara dalam proses untuk mendekatkan diri
kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya. Jadi, dapat ditarik benang merah
yakni pengertian Akhlak Tasawuf ialah salah satu disiplin ilmu yang terdapat dalam ajaran
agama Islam yang mempelajari tata cara berprilaku yang baik dan mulia serta tentunya sesuai
aturan Islam sehingga kita bisa mendekatkan diri kita kepada Allah dengan sepenuhnya dan
memiliki rasa tenang saat berada di dekat-Nya. Akhlak Tasawuf memiliki kaitan yang sangat
erat dalam kehidupan sehari-hari yakni untuk mencapai akhlak yang mulia diperlukan proses-
proses yang biasanya dilakukan oleh pengamal tasawuf. Begitupun sebaliknya, belum dikatakan
bertasawuf dengan benar apabila pencapaian akhlak yang mulia belum terpenuhi. Didalamnya
juga terdapat ruang lingkup akhlak, sumber kajian tasawuf, dan manfaat mempelajari Akhlak
Tasawuf.

B. SARAN

Dengan adanya makalh ini,penulis berharap agar dapat memenuhi tugas mata kuliah
Akhlak dan Tasawuf dengan baik. Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui
perkembangan Pendidikan tentang Akhlak dan Tasawuf.

DAFTAR PUSTAKA

https://arova.blog.institutpendidikan.ac.id/2018/06/24/akhlak-dan-tasawuf/
https://makalah-jadi.blogspot.com/2015/12/makalah-akhlak-tasawuf.html

Anda mungkin juga menyukai