Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR PRAKTI KEBIDANAN (KDPK)


TENTANG
TEHNIK ASEPTIK DAN STERILISASI
Dosen Pembimbing : Suryati M.Keb

DISUSUNOLEH: Kelompok 3
Nama kelompok :
1. Nurlita Julianti
2. Eka Kurniati
3. Monaningsi
PROGRAM STUDY DIPLOMA III
KEBIDANANAKADEMI KEBIDANAN HARAPAN BUNDA BIMATAHUN AKADEMIK2022/2023
A. Definisi Sterilisasi

Sterilisasi adalah proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan


atau benda dari semua bentuk kehidupan (termasuk virus). Semua
material sebagai subjek proses ini disebut sebagai bahan yang steril.
Istilah steril tidak menggambarkan suatu bahan mutlak steril namun
lebih tepatnya hampir tidak terdapat kehidupan karena steril tidak
dapat dipastikan. Ketika sejumlah mikroorganisme terpapar terhadap
suatu perlakuan sterilisasi seperti panas atau sinar UV, mereka tidak
akan mati secara langsung spontan melainkan akan mati secara
bertahap. Menurut Hogg (2005), secara teoretis dampak sterilisasi
terhadap jumlah mikroorganisme yang homogen yaitu akan
mematikannya secara eksponensial dengan kecepatan yang seragam.
B. Definisi Aseptik
Aseptis adalah sesuatu dimana dibuat bebas
kontaminasi, sesuatu tersebut (bisa benda/ruangan) tidak
akan menghasilkan mikroba yang berbahaya (virus, bakteri
atau jamur).
Dalam aseptis permukaan benda, lingkungan atau
produk dijaga agar bebas dari kontaminasi. Bakteri, virus
dan jamur mikroorganisme dijaga agar tidak dapat hidup
atau berkembang biak. Proses aseptis tidak membuat
kondisi steril, hanya saja menjaga peralatan/ruangan tetap
dalam kondisi steril.
C. Teknik Sterilisasi dan Aseptik

Tehnik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja


(praktek) yang menjaga sterilitas ketika menangani
pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah
kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang
diinginkan. Dasar penggunaan tehnik aseptik adalah
adanya banyak partikel yang mengandung
mikroorganisme yang mungkin dapat masuk ke dalam alat
laborat atau mengendap di area kerja. Pertumbuhan
mikroba ini tidak diinginkan dan dapat mempengaruhi
atau mengganggu hasil dari suatu percobaan. Penggunaan
tehnik aseptik meminimalisir partikel yang digunakan
terhadap agen pengontaminasi (Schlegel 1994).
D. Tujuan Tehnik Aseptis
Tujuan dari pemanasan dengan api/bunsen pada teknik aseptis adalah untuk
membunuh atau mematikan mikroba pada alat dan meminimalisir terjadi resiko
kantaminasi. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan. Macam macam
pemanasan, ialah:
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air
lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf (Winaya, 2015).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai