Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

“ STERILISASI ALAT KESEHATAN “

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Suhartinah, M.Sc., Apt.

KELOMPOK J / 3 :

Heriberta Marya Millenia 23175349A

Monika Retno Wulandari 23175350A

Maria Anilda Dewi Bastian 23175351A

Afdal Muhammad M 23175352A

Wahyuni Ester Loe 23175353A

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

2020 – 2021
DASAR TEORI

Sterilisasi adalah suatu proses di mana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat
ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila
bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatif
maupun bentuk nonvegetatif (spora). Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua
jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat
berkembang baik. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora
bakteri. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih
berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna,
maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan
diluluhkan.

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi. Pemilihan mekanisme sterilisasi yang dilakukan hendaknya disesuaikan dengan sifat
bahan yang akan disterilkan. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan menggunakan pemanasan,
penggunaan sinar UV, sinar X, dan sinar-sinar yang memiliki panjang gelombang pendek. Ada
tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan
kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka
disebut sterilisasi panas lembab atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut
sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Di lain pihak, sterilisasi kimiawi dapat dilakukan
dengan mengunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada sifat bahan yang
disterilkan.

Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoklaf atau sterilisator uap yang mudah
diangkat (portable) dengan menggunakan air jenuh bertekanan pada suhu 121oC selama 15
menit. Maka sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat
ditembus uap air (misalnya minyak) dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar
antara 110oC dan 121oC. Bahan-bahan yang biasanya disterilkan dengan cara ini antara lain
medium biakan yang umum, air suling, peralatan laboratorium, biakan yang dibuang, medium
yang tercemar, dan bahan-bahan dari karet.

Anda mungkin juga menyukai