MIKROBIOLOGI
STERILISASI
OLEH:
ZULFI PRIO ANGGORO
NIM.2206124386
AGROTEKNOLOGI-B
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
STERILISASI
OLEH :
ZULFI PRIO ANGGORO
NIM. 2206124386
MENGETAHUI,
25 Maret 2023
ASISTEN I ASISTEN II
CO ASISTEN CO ASISTEN
II. TUJUAN
alat-alat laboratorium harus steril dan tujuan dari sterilisasi. Dan tujuan
dilaksanakan nya sterilisasi adalah untuk memastikan bahwa semua alat, bahan,
dan media yang akan digunakan bebas dari kontaminan mikroba ataupun bakteri
yang tidak diinginkan. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga kebersihan
pinset, jarum ose, cawan petri dan tabung reaksi, bunsen dan korek api.
mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa
Fernsebner, 2006).
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua
pengemasan hermetis adalah pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapat
Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu
bakteri patogen dan spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode
sterilisasi yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan
tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak
banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantung pada keadaan serta
kualitas hasil sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan medis perlu dijaga terus
bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehinggadalam
sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Olehkarena itu,
media.
dapat memberikan hasil akhir yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat
sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantuk pada
hidup. Obyek yeng terbebas dari kehidupan mikroba disebut steril. Sterilisasi
merupakan salah satu cara untuk mengontrol mikroba, sedang cara yang lain
nutrien serta tempat untuk pertumbuhan harus steril, demikian pula segala
kontaminan akan tumbuh dan hasil yang seharusnya diperoleh dari percobaan
Isilah lain yang umum dikenal adalah disinfeksi, yang merupakan proses
kimiawi dan digunakan untuk objek-objek tak hidup. Disinfeksi tidak menjamin
objek menjadi steril karena spora viabel dan beberapa mikroorganisme tetap dapat
1. Sterilisasi kering
Sterilisasi kering dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan api
dan oven. Peralatan kaca, serbuk, minyak dan sebagainya yang tahan terhadap
170°C selama 1 jam, hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya muatan yang
dimasukkan ke dalam oven. Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa
sterilisasi secara fisik (pemanasan dan penggunaan sinar gelombang pendek yang
dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah
atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas,
dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sitem kerja filter, seperti pada
2. Sterilisasi Basah
diangkat dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121°C selama 15 menit.
Adapun alasan digunakannya suhu 121°C itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada
ketinggian permukaan laut. Autoclave merupakan alat yang essensial dalam setiap
laboratorium mikrobiologi, ruang sterilisasi di rumah-rumah sakit serta tempat-
tempat lain yang memproduksi produk steril. Pada umumnya (tidak selalu)
autoclave dijalankan padaa tekanan kira-kira 15-16 per (5 kg/cm³) pada suhu
121°C. Biasanya autoklaf sudah diatur sedemikian rupa, sehingga pada suhu
tersebut tekanan ada sebesar sebesar 2 atm atau 15 lb/in² pada suhu 121°C
sifat bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. (Pruss,et al., 2002).
Autoklat merupakan salah satu alat dalam teknik sterilisasi panas. Autoklat
adalah alat pemanas tertutup yang fungsinya untuk mensterilkan suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi biasanya suhu yang digunakan
121°C dan bertekanan 15 kg/cm² yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit.
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini
tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel
vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100°C, yang
merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121°C,
endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri
dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65°C’.
tekanan uap optimum untuk sterilisasi pada suhu 121°C dan tekanan 15 kg/cm².
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklat.
Setelah semua udara dalam autoklat diganti dengan uap air, katup uap/udara
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan
dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di
Rahmayanti, 2013).
Sterilisasi media dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara mekanik,
fisikdan kimiawi. Pada penelitian ini teknik sterilisasi media tumbuh dalam
produksiFMA dilakukan secara fisik dan mekanik yaitu melalui teknik sterilisasi
NaOCl10%, dan pencucian media dengan air kran. Sinar Gamma termasuk
pressurecooker yang sangat efektif me-matikan mikroba karena pada suhu 121° C
dengancara memanfaatkan uap air panas. Mekanisme kerusakan oleh panas ini
V. CARA KERJA
3. Bakar ujung jarum ose atau pinset yang berbahan logam hingga pijar.
4.2 Cara kerja Oven
3. Bungkus cawan petri dengan kertas HVS yang sudah di beri alkohol.
pada peralatan baik itu yang bersifat patogen maupun apatogen. Dalam melakukan
menggunakan peralatan yang steril agar hasil pengamatan yang kita lakukan
sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini kontaminasi bakteri lain pada
plastik dan besi. Dalam melakukan sterilisasi perlu diketahui mana alat yang
terbuat dari bahan yang tahan dan tidak tahan panas maupun bahan yang memiliki
batas panas maksimal yang mampu diterimannya. Hal ini bertujuan agar peralatan
yang disterilkan tidak rusak, misalnya saja untuk mensterilkan peralatan plastik
dengan menggunakan sterilisasi panas kering, sudah tentu yang terjadi adalah hal-
hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya peralatan tersebut (irianto, 2006)
Dalam praktikum ini digunakan dua metode sterilisasi yaitu sterilisasi fisik
dan sterilisasi kimia. Metode sterilisasi fisik dilakukan dengan pemanasan pada
peralatan yang akan disterilkan, seperti dengan menggunakan nyala api, cara ini
umumnya peralatan yang menghasilkan nyala api yang berbahan bakar spiritus.
contoh dari peralatan ini yaitu lampu bunsen, Cara ini digunakan untuk
mensterilkan jarum ose sebelum digunakan. Cara lainnya pada metode fisik
yang disebut dengan oven. Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan yang
Untuk metode selanjutnya yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sterilisasi
peralatan yang ada, misalnya dengan alkohol, larutan ini mampu membersihkan
bakteri yang ada pada peralatan yang telah terkontaminasi. Cara ini dilakukan
pada peralatan yang akan dibersihkan, untuk peralatan gelas yang sulit untuk
Dengan menggunakan cara ini kita juga harus memperhatikan beberapa hal
mikroba yang menempel pada peralatan yang sedang disterilkan akibat dari
pengamat yang sering berbicara tanpa menggunakan masker, dan juga pengamat
harus memiliki anggota tubuh yang steril terutama tangan yang digunakan untuk
alkohol.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwasannya
ujung sendok, ujung pinset, dan ujung spatula yang berbahan logam
pada nyala api bunsen. Pemijaran ini dilakukan sampai alat-alat tersebut berwarna
merah pijar. Contoh yang diambil dari teknik ini ialah membakar jarum ose yang
dapat mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada jarum ose tersebut.
Pada jarum ose tersebut terasa panas pada bagian yang terkena api, dan berubah
warnanya berubah hitam.
oven dalam mensterilisasi dapat dilakukan dengan dua jenis cara yaitu sterilisasi
fisik dan kimia. Sterilisasi fisik terdiri dari pemanasan, filtrasi atau penyaringan,
dan radiasi. Tujuan dari sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat dari
kontaminasi mikroba. Pada percobaan ini alat yang digunakan untuk mensterilkan
alat yaitu oven, oven merupakan alat sterilisasi dengan cara fisik yaitu panas
kering.
Oven (Hot Air Sterilizer), digunakan untuk mensterilisasi alat yang terbuat
dari kaca dan kertas yang tahan terhadap suhu tinggi. Oven terbuat dari kotak
logam, udara yang didalamnya mandapat udara yang panas melalui panas daya
tabung reaksi atau alat-alat yang terbuat dari kaca dibungkus dengan kertas
terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya keretakan dan kontaminasi pada saat
alat dikeluarkan dari dalam oven. Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci dan
bakteri luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari karca.
170°C-180°C selama 1-2 jam. Setelah pemanasan selesai oven dimatikan sampai
mencapai suhu kamar. Hal ini bertujuan untuk menghindari keretakan alat atau
masuknya udara yang mengandung partikel debu. Setelah dilakukan sterilisasi alat
dengan uap air waktu panas yang maka metode ini memerlukan temperature yang
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulsn
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
dan media dengan memanaskan tabung media potato dextrose agar (PDA.
seperticawan petri, gelas kimia, tabung reaksi, dan labu Erlenmeyer dalam
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brawijaya press.
Malang.
Brawijaya press.
Malang.
Brawijaya press.
Malang.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya.
Ella, Saparianti.,
Ningtyas, Felli.,
Bening, Indrawati.
2014. Mikrobiologi
umum.
Ella, Saparianti.,
Ningtyas, Felli.,
Bening, Indrawati.
2014. Mikrobiologi
umum.
Ella, Saparianti.,
Ningtyas, Felli.,
Bening, Indrawati.
2014. Mikrobiologi
umum.
Ella, Saparianti., Ningtyas, Felli., Bening, Indrawati. 2014. Mikrobiologi
umum.Brawijaya press. Malang.
minuman. AgromediaPustaka, Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar 1.
Ose.