Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN


NEONATUS DARI INTRA KE EKSTRA UTERUS

TENTANG
SISTEM SIRKULASI
Dosen pengampu : dr.Arif Rahmansyah S,ked

DISUSUN OLEH :
Nama : Izar Haerani
NPM : 062402S23047

AKADEMIK KEBIDANAN (AKBID)


SURYA MANDIRI BIMA
TAHUN AKADEMIK 2023-2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah SISTEM SIRKULASI. Makalah
ini terdiri dari tiga bab, dimana secara garis besar masing-masing bab membahas:
pada bab I pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan,
bab 11 pembahasan berisikan definisi dari sistem sirkulasi, sistem sirkulasi pada
manusia, kaitan hokum-hukum fisika dengan sistem sirkulasi serta gangguan atau
kelainan yang terjadi pada sistem sirkulasi sedangkan pada bab III berisikan
kesimpulan dan saran. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan, untuk itu penulis membuka diri menerima berbagai saran dan
kritik demi perbaikan di masa mendatang.

Bima, 17 Oktober 2023


Penyusun

Iza haerani

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
Latar Belakang......................................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................1
Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
Definisi Sistem Sirkulasi.......................................................................3
Sistem sirkulasi padamanusia...............................................................3
Hubungan hmkum-hukum fisika……………………………………...12
Gangguan pada sistem sirkulasi………………………………………13
BAB III PENUTUP .........................................................................................16
Kesimpulan……………………………………………………………16
Saran…………………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan
metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan
tubuh seperti makanan, oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan
didalama tubuh. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh
darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari
seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan. Di dalam tubuh makhluk
hidup ,darah mengalir keseluruh bagian-bagian (organ-organ) tubuh secara terus menerus
untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ dapat
berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya
pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir atau
distribusi (Warianto, 2011). Selain jatung dan pembuluh darah sebagai organ sistem
perdaran darah terdapat juga sistem peredaran limfe. Sistem ini disebut sistem sirkulasi.
Sistem sirkulasi terdiri dari aliran oksigen darah dari jantung ke tubuh dan kemudian
aliran darah terdeoksigenasi dari semua bagian tubuh ke jantung. Untuk mengetahui lebih
spesifik mengenai sistem sirkulasi maka dibuatlah makalah yang berjudul Sistem
Sirkulasi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sistem sirkulasi?
2. Bagaimana sistem sirkulasi pada manusia?
3. Bagaimana hubungan sistem sirkulasi dengan hukum-hukum fisika?
4. Bagaimana gangguan pada sistem sirkulasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Sirkulasi


Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi menyediakan darah untuk melayani
kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel, mentranspor
produk-produk yang tidak berguna serta mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke
bagian tubuh lainnya (Warianto, 2011). Dengan kata lain sistem sirkulasi darah
merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem
sirkulasi mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi sistem sirkulasi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan Jaringan tubuh
b. Mentransport zat makanan ke jaringan tubuh
c. Mentransport zat- zat sisa yang sudah tidak berguna lagi
d. Menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh kebagian tubuh lain
e. Mejaga agar sel tetap bias bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.
Sistem sirkulasi terdiri dari sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan sistem
limfatik. Sistem peredaran darah sendiri terdiri dari jatung yang berfungsi memompa dan
mempertahankan aliran darah dan pembuluh yang berfungsi sebagai media pengangkut
serta pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari
jantug keseluruh tubuh dan sebaliknya.

B. Sistem Sirkulasi Pada Manusia


Sistem Sirkulasi terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik.
1.Sistem Peredaran Darah (sistem Kardiovaskular)

2
Sistem peredaran darah dikatakan komplek karena melibatkan multi organ, yang
pada dasarnya bekerja secara sistemik untuk memindahkan zat dari satu sel ke sel lain.
Peredaran darah pada manusia ini, dilaksanakan oleh sel darah dan mengalir melalui
pembulu.
Secara umum aliran peredaran darah dapat dijelaskan sebagai berikut:
Vena kava Atrium Kanan Katub Trikuspidalis Ventrikel Kanan Arterial
Pulmonalis Paru-Paru Vena Pulmonalis Atrium Kiri Katub Bikuspidalis
Ventrikel Kiri Aorta Aorta Arteria Pembuluh Kapiler
Pada manusia, sistem peredarah darah ini disebut juga kardiovaskular dan juga
bertanggung jawab terhadap kestabilan pH dan suhu dalam tubuh. Peredaran darah
manusia ada 2, yaitu :
1. Sistem peredaran darah besar (sistemik)
Merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah
dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung
oksigen.
Peredaran besar atau sistemik di mulai dari bagian anatomi jantung yang tepatnya
pada bagian aorta, menuju pada bagian tubuh lainnya, pada bagian tubuh atas maupun
tubuh manusia bagian bawah. Peredaran darah terjadi melewati pembuluh darah arteri,
mengalirkan darah yang kaya akan unsur oksigen dan kemudian menyebar menuju semua
organ tubuh manusia. Maka dari itu, peredaran darah yang satu ini disebut peredaran
darah besar.
2. Sistem Peredaran darah kecil (Pulmunol)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru
kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah
darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-
paru. Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah pada manusia yang berisikan
muatan darah kotor, lalu diangkut oleh arteri Pulmonalis mulai dari serambi bagian kanan
ke organ paru-paru. Pada fungsi paru-paru inilah akan terjadi kegiatan seperti
“pembersihan”, yang pada akhirnya darah bersih ini akan di bawa keluar dari paru-paru
melewati vena pulmonalis dan menuju ke jantung tepatnya pada bagian bilik kiri.

Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang
pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh
darah.

Sistem peredaran manusia disebut system peredaran ganda dan tertutup

3
a. Peredaran ganda, artinya selama beredar darah melewati jantung sebanyak dua kali,
yaitu pada

1. Peredaran Darah Kecil


Peredaran darak kecil/pendek yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung ke
paru-paru kembali ke jantung.

Jantung(bilik kiri) paru-paru jantung (serambi kiri)

2. Peredaran Darah Besar


Peredaran darah besar/ panjang yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung
ke seluruh tubuh kembali ke jantung

Jantung (bilik kiri) seluruh tubuh jantung (serambi kanan)

A. Komponen Sistem Peredaran Darah


 JANTUNG
Jantung merupakan organ utama yang memompa darah keseluruh tubuh. Jantung
tersusun oleh tiga lapisan yaitu perikardium, miokardium, dan endokardium. Jantung
terdiri dari empat ruang yaitu :
1. serambi kanan, berfungsi menerima darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 .
2. serambi kiri, berfungsi menerima darah dari paru-paru yang banyak mengandung
oksigen.
3. Bilik kanan,berfungsi menerima darah dari serambi kanan kemudian dipompa
ke paru-paru.
4. Bilik kiri ,berfungsi menerima darah dari serambi kiri kemudian dipompa ke
seluruh tubuh

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan


membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan
fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh
dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan
membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen
dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung

4
disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua
ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari
seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan.
Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya
akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam
aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh
tubuh, kecuali paru-paru.
 PEMBULUH DARAH
Pembuluh darh ada tiga macam menurut struktur dan fungsinya, yaitu Pembuluh
Darah Nadi, Pembuluh Darah Balik, Pembuluh Darah Kapiler.
a. Pembuluh Darah Nadi (arteri).
Pembuluh Darah nadi adalah pembuluh darah yang membawa darah
meninggalkan atau keluar jantung. Pembuluh Darah nadi letaknya tersembunyi agak ke
dalam dan dinding pembuluhnya kuat, tebal, dan elastis.
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
Pembuluh Darah balik adalah Pembuluh Darah yang mengangkut darah menuju ke
jantung. Pembuluh Darah balik letaknya dekat dengan permukaan tubuh dan dinnding
pembuluh tipis dan tidak elastis.
Vena-vena yang ukurannya besar diantara nya vena kava dan vena pulmonaris,vena
ini juga mempunyai cbang yang lebih kecil yang disebut venolus yng selanjut nya
menjadi kapiler
a. Vena cava superior yaitu vena yg bertugas mmbawa darah dari bagian ats tubuh
menuju serambi kanan jantung
b. Ven cava inferior yaitu vena yg bertugs membawa darah dri bagian bwah tubuh
ke sermbi kanan jantung

5
c. Vena cava pulmonaris yaitu vena yg bertugas mmbawa darah dari paru-paru
keserambi kiri jantung
c. Pembuluh Darah kapiler.
Pembuluh darah kapiler adalah Pembuluh Darah yang menghubungkan ujung
pembuluh nadi terkecil dengan ujung pembuluh balik. Pembuluh Darah kailer memiliki
dinding pembuluh yang tipis dengan diameternya yang kecil serta berhubungan
langsung dengan sel-sel tubuh.
Fungsi kapiler:
o alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena
o tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan
o mengambil hasil-hasil dari kelenjar
o menyerap zat makanan yang terdapat diusus
o menyaring darah yang terdapat diginjal

 DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri, membawa zat-zat makanan dari sistem
pencernaan ke seluruh sel tubuh, membawa oksigen dari alat pernapasan ke seluruh sel
tubuh, membawa sisa-sisa metabolisme dari sel atau organ tubuh ke organ pengeluaran
(Ekskresi), membawa hormon dari kelenjar endokrin ke jaringan target, membawa panas
yang terbentuk oleh jaringan yang aktif ke seluruh bagian tubuh (mengatur suhu tubuh),
membantu memelihara keseimbangan tubuh, pertahanan tubuh dari infeksi mikroba,
mempertahankan keseimbangan asam basa.
Darah dibedakan menjadi dua, yaitu plasma darah dan sel darah:
1. Plasma darah
Plasma darah Adalah larutan yang berwarna jernih kekuningan dan mengandungi
bahan larut dalam air. Lebih kurang 90% daripada plasma terdiri daripada air.
Bahan larut yang terkandung dalam plasma:
 Garam-garam
 Bahan-bahan makanan – glukosa, asid amino
 Protin darah – fibrinogen, globulin dan albumin
 Bahan-bahan kumuh terutama urea
 Hormon

6
Zat-zat dalam plasma darah
 fibrinogen
 garam-garam mineral
 protein darah
 zat makanan
 hormon
 antibodi/antioksida

2. Sel darah
Sel darah terdiri dari :
a. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah, satu milimeter kubik darah mengandung 4 – 6 juta sel, bentuknya
bikonkaf, warna merah disebabkan oleh adanya pigmen yang disebut haemoglobin.
Fungsi eritrosit adalah untuk mengangkut O2 dan CO2 serta menjaga keseimbangan pH
darah. Dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih, sedang pada bayi sel darah merah
dibentuk di dalam hati. Sel darah manusia dan mamalia tidak berinti. Sel darah merah
sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.

b. Sel darah putih (leukosit)


Sel darah putih mempunyai inti setiap 1 mm kubik darah mengandung 5.000 –
9.000 sel sel darah putih dapat bergerak bebas secara ameboid, dan dapat menembus
dinding kapiler (kemampuan diapedesis) . Fungsi sel darah putih untuk imunitas atau
melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
c. Trombosit (Keping Darah)
Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil. Pada umumnya setiap mm
kubiknya darah terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit. Trombosit dibentuk dalam
sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Trombosit mudah pecah dan
akan mengeluarkan enzim trombosit atau tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses
pembekuan darah.
B. Sistem Limfatik
Rizal (2013) sistem limfatik atau sistem getah bening membawa cairan dan protein
yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke
dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistem kardiovaskuler.
Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat persambungan vena

7
cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai katup yang
mencegah aliran balik cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding
pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena,
pembuluhlimfa juga sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras
cairan kearah jantung.
Adapun fungsi sistem limmfa sebagai berikut
1. Mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisiil, termasuk protein plasma ke
darah, sehingga membantu mempertahankan keseimbanngan cairan (fluid balance).
2. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi limfosit
3. Menyerap lemak dari intestinum dan membawanya ke darah.
4. Mengeluarkan zat-zat toksik dari jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan

Pembuluh getah bening terdiri dari komponen-komponen :


a. Kapiler getah bening,
Merupakan pembuluh Limfe yang terkecil, membentuk anyaman yang luas dan
berakhir buntu. Fungsinya adalah untuk menampung cairan limfe yang berasal dari
masing kapiler
Kapiler getah bening terdiri dari :
 Saluran yang berdinding tipis
 Dilapisi Endotel
 Lumen nya tidak teratur
b. Pembuluh getah bening yg lebih besar
Kapiler-kapiler getah bening bergabung dengan pembuluh getah bening yang lebih
besar. Terdiri dari saluran yang dindingnya lebih tebal memiliki katub.
c. Pembuluh getah bening besar
Merupakan gabungan dari pembuluh limfe, membentuk dua pembuluh limfe utama:
 Ductus Lymphaticus Dexter
Menerima cairan limfe dari bagian kanan atas tubuh
 Ductus Thoracicus
Menerima cairan limfe dari bagian tubuh kiri dan kanan saluran pencernaan makanan.
Adapun zat yang terdapat pada cairan limfe adalah sebagai berikut
 Air
 Glukosa

8
 Garam (Anonim, 2008)
 Protein 0,85 %
Proses Jalannya Limfe
Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan interstisiil
yang mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar dari kapiler darah. Setelah keluar
dari kapiler darah kemudian masuk ke dalam jaringan-jaringa disekelilingnya. Kemudian
akan memberikan zat-zat makanan dari jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut
akan berkumpul di lekak-lekak jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe
mengalir melalui jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah,
pertama limfe itu masuk kedalam kapiler. Antara kapiler yang satu dengan yang lain
bertemu dan akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe.
C. Hubungan Hukum-hukum Fisika dengan Sistem Sirkulasi
1.Prinsip-prinsip Aliran Darah
Soewolo (1999) hukum fisika atau prinsip fisika mempengaruhi semua aliraran
cairan. cairan Prinsip dasar aliran darah adalah suatu cairan hanya dapat mengalir bila
tekanannya berbeda. Cairan selamanya mengalir ke daerah yang lebih rendah. Suatu
cairan tidak akan mengalir bila tekananya lebih tinggi daripada daerah lain, dan aliran itu
selamanya bergerak dari daerah bertekanan tinggi kedaerah bertakanan rendah. Misalnya,
mengalirnya darah karena jantung memompa darah keluar ventrikulusnya di bawah
tekanan tinggi, dan dengan demikin menyebabkan tekanaan arteri lebih tinggi daripada di
arteriola. Tekanan arteri yang lebih tinggi mendorong darah kearah arteriola, kapiler dan
seterusnya.
Prinsip kecepatan aliran darah adalah cairan yang dialirkan pada jarak tertentu
dalam setiap menit berbanding langsung dengan gradien tekanan cairan dan berbanding
terbalik dengan aliran yang arahnya berlawanan. Prinsip ini dikenal sebagai Hukum
Poiseuille (Soewolo, 1999).
2.Kecepatan Aliran Darah
Kecepatan aliran darah (jarak tempuh setiap menitnya) melalui pembuluh darah
berdasarkan prinsip fisika, bila suatu cairan mengalir dari suatu daerah berdiameter kecil
ke daerah berdiameter besar, kecepatannya akan turun. Dalam sistem pembuluh dara,
keseluruhan bagian yang mewakili seluruh arteriola mempunyai diameter lebih besar
daripada yang mewakili seluruh arteri. Karenanya aliran darah di dalam arteriola lebih
lamban daripada aliran darah di dalam arteri. Demikian pula daerah yang mewakili
seluruh arteriol mempunyai diameter lebih kecil daripada diameter yang mewakili seluruh

9
kapiler, karenanya aliran darah di dalam arteriola lebih lamban daripada aliran daerah
yang mewakili kapiler (Soewolo, 1999).

3.Gangguan pada Sistem Sirkulasi


Gangguan atau kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah sering kita
jumpai pada seseorang. Kelainan dan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh faktor
keturunan (genetik), adanya kerusakan pada sistem peredaran darah, dan faktor-faktor
lain yang belum diketahui. Kelainan dan penyakit tersebut antara lain:
Kelainan atau gamgguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
a. Anemia
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Kurang darah terjadi karena
kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau berkurangnya sel darah
merah. Berkurangnya kandungan Hb dapat disebabkan makanan yang kurang
mengandung zat besi. Berkurangnya sel darah merah sering terjadi pada penderita
penyakit malaria. Hal ini karena plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria
memakan sel darah merah. Demikian pula penderita penyakit cacing tambang sering
mengalami anemia.

10
b. Talasemia
Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia sering ter-dapat pada
bayi dan anak-anak. Pada penderita talasemia, daya ikat sel darah merahnya terhadap
oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemoglo-bin. Penderita talasemia berat
membutuhkan transfusi darah setiap bulan.
c. Hemo li
Hemo li merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi
luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan ( genetik). Ke-lainan tidak dapat
diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus menghindari terjadinya pendarahan agar
darah tidak mengalir terus.
d. Leukemia
Leukemia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang
tidak terkendali. Beberapa gejala leukemia yaitu:
1) Demam, dan kedinginan
2) Badan lemah dan sakit kepala.
3) Sering mengalami infeksi.
4) Kehilangan berat badan.
5) Berkeringat, terutama malam hari.
6) Nyeri tulang atau sendi.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab leukemia. Namun, para
peneliti menduga penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi, misalnya bom
nuklir, bahan kimia benzena yang mengenai seseorang dalam jangka waktu lama, dan
keadaan genetik seseorang, misalnya penderita sindrom Down lebih banyak menderita
leukemia dibanding orang normal.
e. Hipertensi
Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Hipertensi
atau tekanan darah tinggi terjadi bila nilai ambang tekanan sistolik antara 140 – 200
mmHg atau lebih dan nilai ambang tekanan ambang diastolik antara 90 – 110 mmHg
atau lebih. Beberapa penderita tidak menunjukkan gejala-gejala akibat tekanan darah
tinggi. Namun, beberapa orang ada yang mengalami gejala-gejala, yaitu sakit kepala,
napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyebab hipertensi berkaitan dengan umur,
kegemukan, dan keturunan.
f. Koronariasis

11
Koronariasis merupakan penyempitan atau pe- nyumbatan nadi tajuk (arteri
koronari) pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat makan dan
oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat
terganggu atau terhenti. Penderita yang terkena koronariasis akan merasakan sakit di
bagian dada jantung. Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada
dinding dalam arteri ko-ronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menum-puknya
kolesterol di dalam dinding arteri.
g. Varises
Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena). Varises biasanya terjadi di
kaki terutama di bagian betis. Varises yang terdapat di bagian anus disebut ambeien.
Varises merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak ber-bahaya. Penyebab varises tidak
diketahui secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, varises dapat disebabkan oleh
pembengkakan pada vena. Varises tidak perlu diobati. Namun jika terjadi varises atau
ambeien yang parah, dapat dilakukan operasi.
h. Hemoroid/Wasir/Ambien
Hemoroid merupakan pelebaran pembuluh darah balik pada daerah anus. Wasir
dapat disebabkan terlalu banyak duduk, kurang gerak, dan terlalu kuat mengejan,
akibatnya aliran darah tidak lancar.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi menyediakan darah untuk melayani
kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel,
mentranspor produk-produk yang tidak berguna serta mentranspor hormon dari
bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya.
2) Sistem sirkulasi terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfantik. Sistem
peredaran darah sendiri terdiri dari sistem peredaran darah besar dan sistem
peredaran kecil.
3) Komponen peredaran darah terdiri dari jantung yang berfungsi sebagai pemompa,
pembuluh darah sebagai pengangkut dan darah sebagai medianya.
4) Sistem sirkulasai tidk lepas dengan hokum-hukum fisika diantaranya kecepatan
aliran darah menggunakan hokum Hukum Poiseuille.
5) Gangguan pada sistem sirkulasi terdiri dari anemia, talesemia, hemili, leukemia,
hipertensi, koronariasis, varises dan hemoroid.
B.Saran
1. Harus lebih banyak membaca referensi mengenai sistem sirkulasi
2. Dalam pengerjaan makalah jangan terlalu mendadak.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeny, evy. 2012. Sistem Sirkulasi, (Online):


(http://www.freewebs.com/evyanggraeny/sirkulasimanusiasma2012.pdf), diakses
pada 17 September 2014.

Rizal, Khairul. 2013. Sistem Limfatik, (Online):


http://khairulrizal058.blogspot.com/2013/06/makalah-fisiologi-sistem-
limfe_9620.html , diakes pada 16 September 2014.

Soewolo,. Soedjono,S. Titi,Y. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA-Universitas


Negeri Malang.

Warianto, Chaidar. 2011. Sistem Sirkulasi Darah dalam Tubuh Manusia, (Online):
http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/sistemsirkulasidar_ChaidarWariant
o_43.pdf, diakses pada 15 September 2014.

14

Anda mungkin juga menyukai