Anda di halaman 1dari 22

SISTEM SIRKULASI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
BIOLOGI UMUM
Yang di bimbing oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah

Disusun Oleh:
Futri Yuliana
140322600179
Bangun Sulistio
140322602092
Mohammad Muflih M
140322605519
Istiqomah
110322420039

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
OKTOBER 2014
KATA PENGANTAR
1

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah SISTEM SIRKULASI. Makalah
ini terdiri dari tiga bab, dimana secara garis besar masing-masing bab membahas:
pada bab I pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan,
bab 11 pembahasan berisikan definisi dari sistem sirkulasi, sistem sirkulasi pada
manusia, kaitan hokum-hukum fisika dengan sistem sirkulasi serta gangguan atau
kelainan yang terjadi pada sistem sirkulasi sedangkan pada bab III berisikan
kesimpulan dan saran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis membuka diri menerima berbagai saran dan kritik
demi perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
Latar Belakang......................................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................1
Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
Definisi Sistem Sirkulasi.......................................................................3
Sistem sirkulasi padamanusia...............................................................3
Hubungan hmkum-hukum fisika...12
Gangguan pada sistem sirkulasi13
BAB III PENUTUP .........................................................................................16
Kesimpulan16
Saran..16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat
yang berguna juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan, oksigen, hasil metabolisme
dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh. Hasil pencernaan makanan
dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh,
sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh
menuju organ-organ pembuangan. Di dalam tubuh makhluk hidup ,darah mengalir
keseluruh bagian-bagian (organ-organ) tubuh secara terus menerus untuk
menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ dapat

berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya
pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir
atau distribusi (Warianto, 2011). Selain jatung dan pembuluh darah sebagai organ
sistem perdaran darah terdapat juga sistem peredaran limfe. Sistem ini disebut
sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi terdiri dari aliran oksigen darah dari jantung ke
tubuh dan kemudian aliran darah terdeoksigenasi dari semua bagian tubuh ke
jantung. Untuk mengetahui lebih spesifik mengenai sistem sirkulasi maka
dibuatlah makalah yang berjudul Sistem Sirkulasi.
1.2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sistem sirkulasi?
2. Bagaimana sistem sirkulasi pada manusia?
3. Bagaimana hubungan sistem sirkulasi dengan hukum-hukum fisika?
4. Bagaimana gangguan pada sistem sirkulasi?

1.3

Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dri sistem sirkulasi.
2. Untuk mengetahui sistem sirkulasi pada manusia.
3. Untuk mengetahui hubungan sistem sirkulasi dengan hokum-hukum
fisika.
4. Untuk mengetahui gangguan-gangguan pada sistem sirkulasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi menyediakan darah untuk
melayani kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua
sel, mentranspor produk-produk yang tidak berguna serta mentranspor hormon
dari bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya (Warianto, 2011). Dengan kata lain
sistem sirkulasi darah merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem sirkulasi mempunyai fungsi yang sangat
penting. Fungsi sistem sirkulasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan Jaringan tubuh
b. Mentransport zat makanan ke jaringan tubuh
c. Mentransport zat- zat sisa yang sudah tidak berguna lagi

d. Menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh kebagian tubuh lain


e. Mejaga agar sel tetap bias bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.
Sistem sirkulasi terdiri dari sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan
sistem limfatik. Sistem peredaran darah sendiri terdiri dari jatung yang berfungsi
memompa dan mempertahankan aliran darah dan pembuluh yang berfungsi
sebagai media pengangkut serta pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran
untuk mendistribusikan darah dari jantug keseluruh tubuh dan sebaliknya.
2.2 Sistem Sirkulasi Pada Manusia
Sistem Sirkulasi terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik.
A. Sistem Peredaran Darah (sistem Kardiovaskular)
Sistem peredaran darah dikatakan komplek karena melibatkan multi organ,
yang pada dasarnya bekerja secara sistemik untuk memindahkan zat dari satu sel
ke sel lain. Peredaran darah pada manusia ini, dilaksanakan oleh sel darah dan
mengalir melalui pembulu.

Gambar 1. Sistem Peredaran Darah (Sumber: Anggrainy, 2012)


Secara umum aliran peredaran darah dapat dijelaskan sebagai berikut:
Vena kava

Atrium Kanan

Arterial Pulmonalis

Paru-Paru

Katub Trikuspidalis
Vena Pulmonalis

Ventrikel Kanan
Atrium Kiri

Katub

Bikuspidalis

Ventrikel Kiri

Aorta

Aorta

Arteria

Pembuluh

Kapiler

Pada manusia, sistem peredarah darah ini disebut juga kardiovaskular dan juga
bertanggung jawab terhadap kestabilan pH dan suhu dalam tubuh. Peredaran
darah manusia ada 2, yaitu :
1. Sistem peredaran darah besar (sistemik)
Merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak
mengandung oksigen.
Peredaran besar atau sistemik di mulai dari bagian anatomi jantung yang
tepatnya pada bagian aorta, menuju pada bagian tubuh lainnya, pada bagian tubuh
atas maupun tubuh manusia bagian bawah. Peredaran darah terjadi melewati
pembuluh darah arteri, mengalirkan darah yang kaya akan unsur oksigen dan
kemudian menyebar menuju semua organ tubuh manusia. Maka dari itu,
peredaran darah yang satu ini disebut peredaran darah besar.
2. Sistem Peredaran darah kecil (Pulmunol)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paruparu kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru,
yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2
setelah keluar dari paru-paru. Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah
pada manusia yang berisikan muatan darah kotor, lalu diangkut oleh arteri
Pulmonalis mulai dari serambi bagian kanan ke organ paru-paru. Pada fungsi
paru-paru inilah akan terjadi kegiatan seperti pembersihan, yang pada akhirnya
darah bersih ini akan di bawa keluar dari paru-paru melewati vena pulmonalis dan
menuju ke jantung tepatnya pada bagian bilik kiri.

Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas


penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang
terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Sistem peredaran manusia disebut system peredaran ganda dan
tertutup
a. Peredaran ganda, artinya selama beredar darah melewati jantung
sebanyak dua kali, yaitu pada
1

Peredaran Darah Kecil

Peredaran darak kecil/pendek yaitu peredaran darah yang


dimulai dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung.
Jantung(bilik kiri)
2

paru-paru

jantung (serambi kiri)

Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar/ panjang yaitu peredaran darah yang


dimulai dari jantung ke seluruh tubuh kembali ke jantung
Jantung (bilik kiri)

seluruh tubuh

jantung (serambi

kanan)

B.

Komponen Sistem Peredaran Darah

JANTUNG
Jantung merupakan organ utama yang memompa darah keseluruh tubuh.

Jantung tersusun oleh tiga lapisan yaitu perikardium, miokardium, dan


endokardium. Jantung terdiri dari empat ruang yaitu :
1
2
3

serambi kanan, berfungsi menerima darah dari seluruh tubuh mengandung


CO2 .
serambi kiri, berfungsi menerima darah dari paru-paru yang banyak
mengandung oksigen.
Bilik kanan,berfungsi menerima darah dari serambi kanan kemudian
dipompa ke paru-paru.

Bilik kiri ,berfungsi menerima darah dari serambi kiri kemudian dipompa
ke seluruh tubuh

Gambar 2 Bagian-bagaian jantung (sumber: Anggreiny, 2012)


Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan
oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah
akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian
mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke
jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari
seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh
yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru,

menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya


dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju
ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini
disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

PEMBULUH DARAH
Pembuluh darh ada tiga macam menurut struktur dan fungsinya, yaitu

Pembuluh Darah Nadi, Pembuluh Darah Balik, Pembuluh Darah Kapiler.


a. Pembuluh Darah Nadi (arteri).
Pembuluh Darah nadi adalah pembuluh darah yang membawa darah
meninggalkan atau keluar jantung. Pembuluh Darah nadi letaknya tersembunyi
agak ke dalam dan dinding pembuluhnya kuat, tebal, dan elastis.

Gambar 3 struktur arteri (sumber: Anggreiny, 2012)


b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
Pembuluh Darah balik adalah Pembuluh Darah yang mengangkut darah
menuju ke jantung. Pembuluh Darah balik letaknya dekat dengan permukaan
tubuh dan dinnding pembuluh tipis dan tidak elastis.

10

Gambar 4 struktur vena (sumber: Anggreiny, 2012)


Vena-vena yang ukurannya besar diantara nya vena kava dan vena
pulmonaris,vena ini juga mempunyai cbang yang lebih kecil yang disebut
venolus yng selanjut nya menjadi kapiler
a. Vena cava superior yaitu vena yg bertugas mmbawa darah dari bagian ats
tubuh menuju serambi kanan jantung
b. Ven cava inferior yaitu vena yg bertugs membawa darah dri bagian bwah
tubuh ke sermbi kanan jantung
c. Vena cava pulmonaris yaitu vena yg bertugas mmbawa darah dari paruparu keserambi kiri jantung
c. Pembuluh Darah kapiler.
Pembuluh darah kapiler adalah Pembuluh Darah yang menghubungkan
ujung pembuluh nadi terkecil dengan ujung pembuluh balik. Pembuluh Darah
kailer memiliki dinding pembuluh yang tipis dengan diameternya yang kecil
serta berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.
Fungsi kapiler:
o alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena
o

tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan

mengambil hasil-hasil dari kelenjar

menyerap zat makanan yang terdapat diusus

o menyaring darah yang terdapat diginjal

11

DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri,
membawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh,
membawa oksigen dari alat pernapasan ke seluruh sel tubuh, membawa sisa-sisa
metabolisme dari sel atau organ tubuh ke organ pengeluaran (Ekskresi), membawa
hormon dari kelenjar endokrin ke jaringan target, membawa panas yang terbentuk
oleh jaringan yang aktif ke seluruh bagian tubuh (mengatur suhu tubuh),
membantu memelihara keseimbangan tubuh, pertahanan tubuh dari infeksi
mikroba, mempertahankan keseimbangan asam basa.
Darah dibedakan menjadi dua, yaitu plasma darah dan sel darah:
1. Plasma darah
Plasma darah Adalah larutan yang berwarna jernih kekuningan dan
mengandungi bahan larut dalam air. Lebih kurang 90% daripada plasma terdiri
daripada air.
Bahan larut yang terkandung dalam plasma:

Garam-garam

Bahan-bahan makanan glukosa, asid amino

Protin darah fibrinogen, globulin dan albumin

Bahan-bahan kumuh terutama urea

Hormon

Zat-zat dalam plasma darah

fibrinogen

garam-garam mineral

protein darah

12

zat makanan

hormon

antibodi/antioksida

2. Sel darah
Sel darah terdiri dari :
a. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah, satu milimeter kubik darah mengandung 4 6 juta sel,
bentuknya bikonkaf, warna merah disebabkan oleh adanya pigmen yang disebut
haemoglobin. Fungsi eritrosit adalah untuk mengangkut O2 dan CO2 serta menjaga
keseimbangan pH darah. Dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih, sedang
pada bayi sel darah merah dibentuk di dalam hati. Sel darah manusia dan mamalia
tidak berinti. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya
dihancurkan.

Gambar 5 Struktur eritosit (seumber: Anggreiny, 2012)


b. Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih mempunyai inti setiap 1 mm kubik darah mengandung
5.000 9.000 sel sel darah putih dapat bergerak bebas secara ameboid, dan dapat
menembus dinding kapiler (kemampuan diapedesis) . Fungsi sel darah putih untuk
imunitas atau melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

13

Gambar 6 sel darah putih (leukosit) (sumber: Anggreiny, 2012)


c. Trombosit (Keping Darah)
Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil. Pada umumnya
setiap mm kubiknya darah terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit. Trombosit
dibentuk dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari.
Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau
tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah.

Gambar 7. trombosit (sumber: Anggreiny, 2012)


C.

Sistem Limfatik
Rizal (2013) sistem limfatik atau sistem getah bening membawa cairan dan

protein yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini dengan cara
berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistem
kardiovaskuler. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di
dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti
vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler.
Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan
cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluhlimfa juga sangat
bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan kearah jantung.
Adapun fungsi sistem limmfa sebagai berikut

14

Mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisiil, termasuk protein


plasma ke darah, sehingga membantu mempertahankan keseimbanngan cairan
(fluid balance).

Mempertahankan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi limfosit

Menyerap lemak dari intestinum dan membawanya ke darah.

Mengeluarkan zat-zat toksik dari jaringan setelah infeksi atau kerusakan


jaringan

Pembuluh getah bening terdiri dari komponen-komponen :


a. Kapiler getah bening,
Merupakan pembuluh Limfe yang terkecil, membentuk anyaman yang luas
dan berakhir buntu. Fungsinya adalah untuk menampung cairan limfe yang
berasal dari masing kapiler
Kapiler getah bening terdiri dari :

Saluran yang berdinding tipis

Dilapisi Endotel

Lumen nya tidak teratur

b. Pembuluh getah bening yg lebih besar


Kapiler-kapiler getah bening bergabung dengan pembuluh getah bening
yang lebih besar. Terdiri dari saluran yang dindingnya lebih tebal memiliki katub.
c. Pembuluh getah bening besar
Merupakan gabungan dari pembuluh limfe, membentuk dua pembuluh limfe
utama:

Ductus Lymphaticus Dexter

Menerima cairan limfe dari bagian kanan atas tubuh

Ductus Thoracicus

Menerima cairan limfe dari bagian tubuh kiri dan kanan saluran pencernaan
makanan.
Adapun zat yang terdapat pada cairan limfe adalah sebagai berikut

Air
15

Glukosa

Garam (Anonim, 2008)

Protein 0,85 %

Proses Jalannya Limfe


Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan
interstisiil yang mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar dari kapiler
darah. Setelah keluar dari kapiler darah kemudian masuk ke dalam jaringanjaringa disekelilingnya. Kemudian akan memberikan zat-zat makanan dari
jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak
jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui jalanjalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah, pertama limfe itu
masuk kedalam kapiler. Antara kapiler yang satu dengan yang lain bertemu dan
akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe.
2.3 Hubungan Hukum-hukum Fisika dengan Sistem Sirkulasi
A. Prinsip-prinsip Aliran Darah
Soewolo (1999) hukum fisika atau prinsip fisika mempengaruhi semua
aliraran cairan. cairan Prinsip dasar aliran darah adalah suatu cairan hanya dapat
mengalir bila tekanannya berbeda. Cairan selamanya mengalir ke daerah yang
lebih rendah. Suatu cairan tidak akan mengalir bila tekananya lebih tinggi
daripada daerah lain, dan aliran itu selamanya bergerak dari daerah bertekanan
tinggi kedaerah bertakanan rendah. Misalnya, mengalirnya darah karena jantung
memompa darah keluar ventrikulusnya di bawah tekanan tinggi, dan dengan
demikin menyebabkan tekanaan arteri lebih tinggi daripada di arteriola. Tekanan
arteri yang lebih tinggi mendorong darah kearah arteriola, kapiler dan seterusnya.
Prinsip kecepatan aliran darah adalah cairan yang dialirkan pada jarak
tertentu dalam setiap menit berbanding langsung dengan gradien tekanan cairan
dan berbanding terbalik dengan aliran yang arahnya berlawanan. Prinsip ini
dikenal sebagai Hukum Poiseuille (Soewolo, 1999).
B.

Kecepatan Aliran Darah

16

Kecepatan aliran darah (jarak tempuh setiap menitnya) melalui pembuluh


darah berdasarkan prinsip fisika, bila suatu cairan mengalir dari suatu daerah
berdiameter kecil ke daerah berdiameter besar, kecepatannya akan turun. Dalam
sistem pembuluh dara, keseluruhan bagian yang mewakili seluruh arteriola
mempunyai diameter lebih besar daripada yang mewakili seluruh arteri.
Karenanya aliran darah di dalam arteriola lebih lamban daripada aliran darah di
dalam arteri. Demikian pula daerah yang mewakili seluruh arteriol mempunyai
diameter lebih kecil daripada diameter yang mewakili seluruh kapiler, karenanya
aliran darah di dalam arteriola lebih lamban daripada aliran daerah yang mewakili
kapiler (Soewolo, 1999).
2.4

Gangguan pada Sistem Sirkulasi


Gangguan atau kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah sering

kita jumpai pada seseorang. Kelainan dan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh
faktor keturunan (genetik), adanya kerusakan pada sistem peredaran darah, dan
faktor-faktor lain yang belum diketahui. Kelainan dan penyakit tersebut antara
lain:

Kelainan atau gamgguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia


a. Anemia
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Kurang darah terjadi
karena kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau
berkurangnya sel darah merah. Berkurangnya kandungan Hb dapat disebabkan
makanan yang kurang mengandung zat besi. Berkurangnya sel darah merah

17

sering terjadi pada penderita penyakit malaria. Hal ini karena plasmodium
sebagai penyebab penyakit malaria memakan sel darah merah. Demikian pula
penderita penyakit cacing tambang sering mengalami anemia.

18

b. Talasemia
Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia sering ter-dapat
pada bayi dan anak-anak. Pada penderita talasemia, daya ikat sel darah merahnya
terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemoglo-bin. Penderita
talasemia berat membutuhkan transfusi darah setiap bulan.
c. Hemo li
Hemo li merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila
terjadi luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan ( genetik). Ke-lainan
tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus menghindari terjadinya
pendarahan agar darah tidak mengalir terus.
d.

Leukemia
Leukemia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih

yang tidak terkendali. Beberapa gejala leukemia yaitu:


1) Demam, dan kedinginan
2) Badan lemah dan sakit kepala.
3) Sering mengalami infeksi.
4) Kehilangan berat badan.
5) Berkeringat, terutama malam hari.
6) Nyeri tulang atau sendi.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab leukemia. Namun,
para peneliti menduga penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi,
misalnya bom nuklir, bahan kimia benzena yang mengenai seseorang dalam
jangka waktu lama, dan keadaan genetik seseorang, misalnya penderita sindrom
Down lebih banyak menderita leukemia dibanding orang normal.
e.

Hipertensi
Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi bila nilai ambang tekanan sistolik
antara 140 200 mmHg atau lebih dan nilai ambang tekanan ambang diastolik
antara 90 110 mmHg atau lebih. Beberapa penderita tidak menunjukkan gejalagejala akibat tekanan darah tinggi. Namun, beberapa orang ada yang mengalami
gejala-gejala, yaitu sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyebab
hipertensi berkaitan dengan umur, kegemukan, dan keturunan.

19

f.

Koronariasis
Koronariasis merupakan penyempitan atau pe- nyumbatan nadi tajuk (arteri

koronari) pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat makan
dan oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil sehingga bila tersumbat, denyut jantung
dapat terganggu atau terhenti. Penderita yang terkena koronariasis akan
merasakan sakit di bagian dada jantung. Koronariasis disebabkan oleh
terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri ko-ronaria. Gumpalan ini
disebabkan oleh menum-puknya kolesterol di dalam dinding arteri.
g. Varises
Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena). Varises biasanya
terjadi di kaki terutama di bagian betis. Varises yang terdapat di bagian anus
disebut ambeien. Varises merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak ber-bahaya.
Penyebab varises tidak diketahui secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus,
varises dapat disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak perlu
diobati. Namun jika terjadi varises atau ambeien yang parah, dapat dilakukan
operasi.
h. Hemoroid/Wasir/Ambien
Hemoroid merupakan pelebaran pembuluh darah balik pada daerah anus.
Wasir dapat disebabkan terlalu banyak duduk, kurang gerak, dan terlalu kuat
mengejan, akibatnya aliran darah tidak lancar.

20

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi menyediakan darah untuk
melayani kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke
semua sel, mentranspor produk-produk yang tidak berguna serta
mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya.
2) Sistem sirkulasi terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfantik.
Sistem peredaran darah sendiri terdiri dari sistem peredaran darah besar dan
sistem peredaran kecil.
3) Komponen peredaran darah terdiri dari jantung yang berfungsi sebagai
pemompa, pembuluh darah sebagai pengangkut dan darah sebagai
medianya.
4) Sistem sirkulasai tidk lepas dengan hokum-hukum fisika diantaranya
kecepatan aliran darah menggunakan hokum Hukum Poiseuille.
5) Gangguan pada sistem sirkulasi terdiri dari anemia, talesemia, hemili,
leukemia, hipertensi, koronariasis, varises dan hemoroid.
2.2 Saran
1. Harus lebih banyak membaca referensi mengenai sistem sirkulasi

2. Dalam pengerjaan makalah jangan terlalu mendadak.

21

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeny, evy. 2012. Sistem Sirkulasi, (Online):
(http://www.freewebs.com/evyanggraeny/sirkulasimanusiasma2012.pdf),
diakses pada 17 September 2014.
Rizal, Khairul. 2013. Sistem Limfatik, (Online):
http://khairulrizal058.blogspot.com/2013/06/makalah-fisiologi-sistemlimfe_9620.html , diakes pada 16 September 2014.
Soewolo,. Soedjono,S. Titi,Y. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA-Universitas
Negeri Malang.
Warianto, Chaidar. 2011. Sistem Sirkulasi Darah dalam Tubuh Manusia, (Online):
http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/sistemsirkulasidar_ChaidarWarianto_43.pdf, diakses pada 15
September 2014.

22

Anda mungkin juga menyukai