Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

HASIL PRAKTIKUM SISTEM KARDIOVASKULAR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. ADE NILAM KUSUMA (202104003)


2. ADELIA NUR INAYAH SALSABILA (202104004)
3. GREIS NATALIA TANGKE PADANG (202104018)
4. NURHAMIZAH RAMADHANI (202104031)
5. SISWANDI (202104038)
6. SRI NURWAHIDAH (202104042)
7. SRI WAHYUNI (202104043)

PENANGGUNG JAWAB : HIJRAWATI AYU WARDANI, S.FARM, M.FARM


SINTA AMD.FARM
ASISTEN : APT. DESI RESKI FAJAR, S.FARM, M.FARM
KELAS : FARMASI 21.A

LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (FAAL)


PROGRAM STUDI DIII FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
KESDAM XIV/HSN MAKASSAR
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
komponen darah dan pembuluh darah.

Sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan


dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-
garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N, dari tempat asal ke seluruh
bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin
aliran darah sampai ke bagian jaringan-jaringan tubuh (Afrianto, 2012).

Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung,


yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang
60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung,
ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri,
arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan
vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan,
dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan
kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor
perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada
sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami
anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu
memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler
tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent( kelalaian).
Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-
obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengetahui tempat pengukuran denyut jantung


2. Mengetahui karakteristik denyut jantung
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung
4. Mengetahui cara mengukur denyut jantung
5. Mengukur denyut jantung
6. Mengetahui anatomi kardiovaskuler pada manusia

C. MANFAAT PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang sistem


Kardiovaskuler.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sistem anatomi kardiovaskuler pada
Manusia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem


organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan
sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon


dioksida dalam arah yang berlawanan.
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing
untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau
disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan
usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan
tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Sistem sirkulasi diperlengkapi dengan suatu sistem rumit untuk mengatur


aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Pada umumnya, ada tiga jenis
pengaturan yang utama, sebagai berikut :

1. Pengaturan aliran darah setepat dalam tiap-tiap jaringan tersendiri, aliran


tersebut terutama diatur sesuai dengan kebutuhan jaringan akan aliran
darah.
2. Pengaturan aliran darah oleh saraf, yang sering mempengaruhi aliran darah
dalam segmen-segmen besar sirkulasi sistemik, seperti perpindahan aliran
darah dari jaringan vaskular non-muskular ke otot-otot selama gerak bada
atau perubahan aliran darah di dalam kulit untuk mengatur suhu tubuh.
3. Pengaturan humoral, tempat berbagai zat yang terlarut di dalam darah,
seperti hormon, ion atau bahan kimia lain dapat menyebabkan kenaikan
atau penurunan dalam aliran jaringan setempat atau perubahan umum yang
menyeluruh dalam aliran darah.

Sirkulasi darah di luar jantung dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu :

1. Sirkulasi sistemik yang mengedarkan darah dari ventrikel kiri melalui


seluruh bagian tubuh dan kembali ke atrium kanan.

2. Sirkulasi pulmonalis yang mengedarkan darah dari ventrikel kanan melalui


paru-paru kembali ke atrium kiri.

Sirkulasi sistemik dan pulmonalis ini membentuk peredaran darah tepi


(sirkulasi perifer). Fungsi peredaran darah tepi ialah untuk mengedarkan
darah, pertukaran zat gizi dan gas, transport (hormon, komponen sistem imun,
enzim, dll), pengaturan tekanan darah dan mengarahkan peredaran darah ke
jaringan pada saat dibutuhkan.

Sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi lima :


Arteri
Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan elastis dan
sebagian otot polos. Jaringan arteria ini terisi sekitar 15% dari volume total
darah. Karena itu sistem arteria dianggap sebagai sirkuit yang rendah
volumenya tetapi tinggi tekanannya. Karena sifat dan tekanan ini maka
cabang-cabang arteri disebut sirkuit resistensi. Fungsi arteri adalah untuk
menyalurkan darah bertekanan tinggi ke jaringan. Oleh karena itu arteri
memiliki dinding vaskular yang tebal dan kuat, sehingga darah dapat mengalir
dengan cepat ke jaringan-jaringan.
Arteriola
Dinding arteriola terdiri dari otot polos dengan sedikit serabut elastis
yang sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi untuk mengatur
aliran darah ke jaringan kapiler. Arteriola menjadi tempat resistensi utama
aliran darah dari seluruh percabangan arteria. Akibatnya tekanan pada kapiler
akan turun mendadak dan aliran berubah dari berdenyut menjadi aliran tenang,
sehingga memudahkan pertukaran nutrient pada tingkat kapiler. Pada
persambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prekapiler yang
berada di bawah pengaturan fisiologis yang cukup rumit.
Kapiler
Dinding pembuluh kapiler sangat tipis, terdiri dari satu lapis sel
endotel. Melalui membran yang tipis dan semipermeabel inilah nutrisi dan
metabolit berdifusi dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasinya
rendah.
Venula
Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang
relatif lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan venula terdapat
sfingter postkapiler.
Vena
Vena berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem
vena, masuk ke atrium kanan. Pembuluh vena dapat menampung darah dalam
jumlah banyak dengan tekanan relatif rendah. Karena sifat aliran vena yang
bertekanan rendah, dinding vena tipis. Meskipun demikian, dinding tersebut
berotot, dan ini memungkinkan mereka untuk mengecil atau membesar
sehingga bekerja sebagai susunan untuk darah tambahan, maka sistem vena
disebut sistem kapasitas, kira-kira 65% dari volume darah terdapat dalam
sistem vena.
Darah yang mengalir ke setiap jaringan hampir seluruhnya diatur oleh
tingkat kontraksi atau dilatasi arteriol, dan di dalam kapilerlah terjadi proses
penting pertukaran di antara darah dan cairan interstisial. Setelah
meninggalkan arteri kecil, darah mengalir melalui arteriol, yang panjangnya
hanya beberapa milimeter dan berdiameter 8 sampai 50 mikron. Tiap arteriol
bercabang berkali-kali untuk kemudian berakhir pada 10 sampai 100 kapiler.

Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut
jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika
didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada
umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik
kebugaran kardiovaskularnya.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung


seseorang, yaitu aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara
disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh
serta obat yang sedang dikonsumsi.

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.


Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan
sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung
beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan
sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar
dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80
(Smeltzer & Bare, 2001).

Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di


dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting
dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai
tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki
dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007)
menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa
(mmHg).
Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator
dalam menilai fungsi kardiovaskuler. tekanan maksimum pada dinding arteria
yang terjadi ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep aortik yang
terbuka kedalam aorta disebut sebagai tekanan sistolik.(alimul aziz, 2009)

Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh dinding arteri.


Tekanan puncak terjadi saat pentrikel berkontraksi yang di sebut tekanan
sistol.

Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung


beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan
sistolik terhadap diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 –
140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg
( smeltzer dan bare, 2001 )

Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah.


Organ jantung dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan
ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah
di ukur dalam satuan milimeter ari raksa (mmHg).

Tekanan darah adalah suatu kekuatan yang dihasilkan darah terhadap


setiap satuan luas dinding pembuluh darah. Tekanan darah maksimal (sistole)
adalah tekanan pada dinding arteri saat ventrikel memompa darah melalui
katub aorta. Pada saat ventrikel rileks, darah yang tetap dalam arteri
menimbulkan tekanan minimum ( Diastolik ). Tekanan diastolik adalah
tekanan minimal yang mendesak dinding arteri setiap waktu.

Untuk mengukur tekanan darah maka perlu dilakukan pengukuran


tekanan darah secara rutin. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara
langsung atau tidak langsung. Pada metode langsung, kateter arteri
dimasukkan ke dalam arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi
metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah
kesehatan lain (Smeltzer & Bare)
Menurut Nursecerdas (2009), bahaya yang dapat ditimbulkan saat
pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan,
bekuan darah karena tertekuknya kateter, perdarahan: ekimosis bila jarum
lepas dan tromboplebitis. Sedangkan pengukuran tidak langsung dapat
dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop.
Sphgmomanometer tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat
pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset. Alat ini
dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer
seseuai dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri
brakialis (Smeltzer & Bare, 2001).

Anatomi dan Cara kerja jantung

Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut
atrium dan dua ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel.

Paru-paru mengalirkan darah yang teroksigenasi ke atrium kiri, dari


atrium kiri darah akan ditampung ke ventrikel kiri, bila darah dalam ventrikel
kiri penuh maka katup aortif akan membuka, dan darah dari ventrikel kiri
pertama kali akan menyentuh dinding katup aortif (sistol) dan darah mengalir
ke aorta dan langsung ke vena dan arteri lebih sempit. Setelah melewati arteri
vena, ada mekanisme pembuluh vena balik akan mengeluarkan darah kembali
ke atrium kanan melalui vena kafa superior dan inferior.

Darah dari atrium kanan akan berbagi dengan ventrikel kanan, dari
atrium kiri dan kanan darah yang penuh akan di alirkan ke ventrikel kiri dan
kanan (rendahnya darah dari atrium ke ventrikel > diastole). (Arif muttakin,
2009)
Nilai normal tekanan darah ( Fundamental of nursing )

1. Bayi : 65 – 115/42 – 80 mmHg

2. 7 tahun : 87 – 117/48 – 64 mmHg

3. 10 – 19 tahun : 124 – 136/77 – 84 mmHg ( laki – laki )

124 – 127 / 63 – 74 mmHg (wanita)

Dewasa : 120/80 mmHg

Lansia : 140 – 160 / 80 – 90 mmHg

Tempat – tempat pengukuran tekanan darah

Arteri brakial : arteri yang terletak di siku bagian dalam.

Arteri popliteal : arteri yang terletak di belakang lutut.

Arteri radial : arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang sejajar
dengan ibu jari.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Mengapa ada katup yang terbuka dan tertutup pada sistem peredaran darah
dan bagaimana apabila mekanisme itu sama-sama tertutup apa yang akan
terjadi ?

Jawaban: Kadang-kadang katup mitral tidak menutup dengan benar ini


dikenal sebagai prolapse katup mitral. Hal ini dapat menyebabkan darah
bocor dengan cara yang salah, yang dikenal sebagai regurgitasi, yang
menyebabkan sesak nafas, jantung berdebar dan nyeri dada.

2. Apa penyebab seseorang tiba-tiba terkena penyakit jantung ,apakah karena


sistem peredaran darah yang menjadi salah satu faktornya ?

Jawaban : Penyebab seseorang tiba-tiba terkena penyakit jantung adalah


tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, diabetes tipe 2, obesitas, kurang
beraktifitas, riwayat kesehatan keluarga, hingga penyakit auto imun.
Sistem peredaram darah juga menjadi factor seseorang terkena penyakit
jantung karena jika peredaran darah atau pembuluh darah mengalami
kerusakan, penyumbatan dan peradangan maka seseorang akan terkena
penyakit serangan jantung, karena kondisi tersebut menghambat aliran
darah kejantung sehingga oksigen atau nutrisi diotot dan jaringan
dijantung berkurang.

3. Apa yang menyebabkan jantung yang kadang kontraksi ?

Jawaban: a. Adanya detak jantung ekstra pada ventrikel ini bisa dipicu
oleh beberapa factor.Obat-obatan tertentu, contohnya
Dekongestan dan antihistamin
b. Konsumsi alcohol atau obat-obatan terlarang
c. peningkatan kadar adrenalin dalam tubuh yang mungkin
disebabkan oleh kavein, tembakau, olahraga, atau kecemasan
d. cedera otot jantung akibat penyakit janrung koroner,penyakit
jantung bawaan,tekanan darah tinggi(Hipertensi) atau gagal
jantung
4. Tunjukkan dan sebutkan dinding jantung !

Jawaban:

a. Perikardium

b. Miokardium

c. Endokardium

5. Bagaimana cara kerja tutup tripuspit serta sebutkan salah satu contoh
kasus trikuspit ?

Jawaban: Katup trikuspit yang menyalurkan darah dari serambi (atrium)


kana menuju kebilik ventrikel kanan. Gangguan yang terjadi pada katup
jantung trikuspit kondisi ini dapat ditandai dengan suara jantung bising
atau tidak normal, nyeri dada pusing dan sesak nafas

6. Jelaskan sistem peredaran darah besar dan kecil serta tunjukkan gambar
sistem peredaran darah besar dan kecil !
Jawaban: Sistem peredaran darah kecil (pulmonary), yaitu darah mengalir
dari bilik kanan menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Dalam paru-
paru terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung karbon dioksida
(CO2) dengan darah yang banyak mengandung oksigen (O2). Darah yang
banyak mengandung (oksigen) O2 kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. (warna biru)

jantung (bilik kanan) >> arteri pulmonalis >> paru-paru >> vena
pulmonalis >> jantung (serambi kiri).

Sedangkan sistem peredaran darah besar ( sistemik), yaitu darah yang


banyak mengandung oksigen (O2) mengalir dari bilik kiri jantung ke
seluruh tubuh (kecuali paruparu) melalui arteri besar (aorta). Selanjutnya,
terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung oksigen dengan darah
yang banyak mengandung karbon dioksida di seluruh tubuh. (warna
merah)
jantung (bilik kiri>> arteri besar (aorta) >> seluruh tubuh.

B . PEMBAHASAN
Pada praktikum anatomi dan fisiologi manusia (FAAL), di dalam tubuh
manusia terdapat jantung dan sistem peredaran darah (sistem kardovaskular)
yang memiliki macam fungsi yaitu:
1. Aorta
Adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri
jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh
dalam peredaran sistemik. Aorta adalah arteri elastis, oleh karenanya maka
dapat mengembang.

2. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis adalah salah satu dari dua pembuluh bercabang dari
batang paru yang merupakan bagian integral dari anatomi jantung utuh dan
merupakan pembuluh yang mengangkut darah de-oksigen ke paru-paru
yang berasal dari ventrikel kanan.Fungsi dasar dari arteri pulmonalis
adalah untuk membawa darah terdeoksigenasi (darah kaya oksigen) dari
ventrikel kanan jantung ke paru-paru. Arteri pulmonalis menghubungkan
paru-paru dan ventrikel kanan jantung dan dibagi menjadi arteri
pulmonalis kiri dan arteri pulmonalis kanan

3. Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari
paru-paru ke jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari
vena cava dan terdiri dari vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri.

4. Atrium
Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi.
Terdapat dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan
(serambi kanan). Atrium dua ruangan teratas dari empat ruang utama pada
jantung. Fungsi atrium kiri adalah adalah menerima darah dari paru-paru
yang kaya oksigen dan membawanya ke ventrikel kiri. Sedangkan fungsi
atrium kanan adalah menerima darah dari seluruh tubuh yang kaya akan
karbon dioksida kemudian membawanya ke ventrikel kanan.

5. Vena Kava Superior


Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam tubuh. Letaknya
juga di bagian atas jantung. Fungsi vena kava superior adalah untuk
membawa kembali darah kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh bagian
atas ke jantung.
6. Ventrikel
Ventrikel adalah dua ruang kosong dari empat ruang di bagian bawah
jantung. Ventrikel juga disebut bilik. Ada dua macam ventrikel, yaitu
ventrikel kiri (bilik kiri) dan ventrikel kanan (bilik kanan). Fungsi
ventrikel adalah untuk menerima darah dari atrium kemudian
membawanya keluar dari jantung. Fungsi ventrikel kiri adalah menerima
darah dari atrium kiri dan membawanya ke seluruh tubuh. Fungsi ventrikel
kanan adalah menerima darah dari atrium kanan dan membawanya ke
paru-paru.

7. Katup Mitral
Katup mitral adalah katup yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri.
Katup ini dapat terbuka saat darah kaya oksigen di atrium kiri hendak
mengalir ke ventrikel kiri. Fungsi katup mitral adalah untuk mencegah
darah yang telah berada di ventrikel kiri kembali ke atrium kiri. Jika darah
yang berada di ventrikel kiri mengalir ke atrium kiri, maka akan terjadi
ketidakseimbangan peoses sirkulasi darah yang berada di jantung.

8. Dinding Jantung
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan,yaitu: lapisan epikardium (luar),
lapisan miokardium (tengah), dan lapisan endokardium (bagian dalam).
Selama kontraksi ventrikel, gelombang depolarisasi bergerak dari lapisan
endokardium melalui miokardium ke permukaan epikardium.
• Epikardium
Epikardium adalah lapisan paling luar dari dinding jantung. Epikardium
dapat merujuk pada lapisan luar jantung dan lapisan dalam dari
perikardium visceral serosa, yang menyambung dengan lapisan serosa.
Epikardium merupakan lapisan jaringan ikat dan lemak. Epikardium
sendiri berfungsi sebagai lapisan perlindungan tambahan bagi jantung di
bawah perikardium.
• Moikardium
Miokardium adalah lapisan bagian tengah dari dinding jantung.
Miokardium merupakan jaringan otot jantung dan lapisan tebal dari
dinding jantung. Miokardium terdiri dari sel-sel otot jantung, atau
kardiomiosit.
• Endokardium
Endokardium adalah lapisan dalam dari dinding jantung. Endokardium
terdiri dari sel-sel endotel yang halus, permukaan endokardium berfungsi
untuk mengumpulkan darah, memompa, dan dapat membantu mengatur
kontraktilitas. Hal ini diyakini bahwa tindakan endokardium sebagai
penghalang antara darah dan otot jantung, sehingga mengendalikan
komposisi cairan ekstraselular yang memenuhi kardiomiosit, yang pada
gilirannya dapat mempengaruhi fungsi kontraktil merek.

9. Perikardium
Perikardium adalah kantung yang membungkus jantung pada manusia dan
beberapa jenis hewan yang mempunyai fungsi utama sebagai dinding
terluar jantung. Perikardium merupakan satu struktur kantung yang
melapisi seluruh jantung kecuali bagian atrium kiri. Perikardium terdiri
atas lapisan mesotel di bagian dalamnya dan lapisan fibrosa diluarnya. Di
dalam kantung ini terdapat sekitar 5 sampai 10 cc cairan serous yang
berfungsi untuk melumas pergerakan, sekaligus memberi ruang gerak bagi
otot jantung. Bagian kantung yang menempel pada bagian epikardial
jantung disebut perikardium visceral, bagian ini lebih tipis dan fleksibel,
sehingga memudahkan jantung untuk bergerak. Bagian kantung yang tidak
menempel dengan jantung (berada pada posisi luar) disebut perikardium
parietal, bagian ini cenderung lebih tebal dan keras, sehingga dapat
melindungi jantung dari benturan luar dan juga menahan pembesaran
volume jantung ketika terjadi kelebihan darah di dalam jantung.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu


sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini
juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Dari hasil pengamatan diperoleh hasil dari pengukuran denyut


jantung pada saat istirahat sekitar 43 kali selam 30 detik dan ketika
beraktivitas (berlari dari lantai1-3 bolak-balik) diperoleh sekitar 70 kali
selama 30 detik, sedangkan untuk hasil dari pengukuran tekanan darah
diperoleh tekanan yang dibawah tekanan normal pada usia 19 tahun.
Kesalahan disebabkan kekurangtelitian pada saat pengamatan tensimeter
dan kepekaan pada denyut nadi orang coba tersebut.

B. SARAN

Sebaiknya pada setiap kegiatan praktikum, praktikan selalu


memperhatikan apa yang disampaikan dan diinstruksikan oleh asisten
dengan baik, agar praktikum dapat berjalan dengan cepat dan efektif, serta
hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://risna-ajjah.blogspot.com/2012/01/sistem-kardiovaskuler.html

http://www.unjabisnis.net/anatomi-sistem-kardiovaskuler-dan-cara-kerja-
jantung.html

http://id.scribd.com/doc/53490282/Makalah-Anatomi-Sistem-Kardiovaskuler

http://kardiovaskularkolesterol.blogspot.com/

http://kaiean.blogspot.com/2013/05/makalah-sistem-kardiovaskuler-jantung.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah

Anda mungkin juga menyukai