Oleh :
VARNI APENSA
135090101111019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dalam melaksanakan praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri oto
jantung, pembuluh darah dan sel darah penyusun makhluk hidup
1.3 Manfaat
Manfaat setelah melaksanakan praktikum ini adalah dapat mengenal dan
mengidentifikasi otot jantung, pembuluh darah dan sel darah yang terdapat pada
makhluk hidup.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
(a) (b)
(c)
(a) (b)
(c)
2.3 Arteri
(a) (b)
(c)
Pada pengamatan ketiga yaitu Pembuluh nadi atau arteri. Arteri merupakan pembuluh
darah yang mengalirkan darah dari dalam jantung ke seluruh tubuh. Bisa saja diartikan
pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Diameter pembuluh nadi
bervariasi, mulai dari yang paling besar yaitu aorta (20 mm ) sampai ke cabangcabang
yang paling kecil yaitu arteriol ( 0,2 mm ). Kebanyakan pembulu nadi mengalirkan darah
yang mengandung oksigen. Pada pembuluh nadi terdapat dinding yang bersifat elastis
(kenyal) dan mampu berkontraksi. Dinding pembuluh nadi ini terdiri atas 3 macam
jaringan, meliputi jaringan ikat pada lapisan paling luar, jaringan otot yang tebal, dan
jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam arteri. Penimbunan
senyawa-senyawa lemak pada dinding arteri dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
dan hilangnya kekenyalan dinding. Kondisi demikian disebut arteriosklerosis. Arteri yang
membawa darah dari ventrikel kiri jantung menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara,
arteri bercabang-cabang membentuk pipa yang lebih kecil disebut arteriola. Arteriola ini
membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan
sel-sel tubuh. Cabang-cabang inilah yang dinamakan kapiler. Di dalam sistem peredaran
darah, arteri terdiri atas 2 macam, yakni arteri pulmonalis dan arteri hepatica. Arteri
pulmonalis (arteri paru-paru) merupakan pembuluh nadi yang membawa darah kotor atau
mengandung CO2 keluar dari jantung menuju paru-paru (pulmo). Adapun arteri hepatica
merupakan pembuluh nadi yang membawa darah bersih (kaya O2) menuju ke hepar (hati).
Arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri; dan
berfungsi sebagaisaluran kendali untuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke
kapiler. Arteriol memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol
secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat,
sehingga mempunyai kemampuan untuk sangat mengubah aliran darah di dasar setiap
jaringan sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan (Guyton, 2007).
Pembuluh darah Arteri berfungsi untuk mentranspor darah ke jaringan di bawah
tekanan yang tinggi. Karena alasan inilah arteri mempunyai dinding pembuluh darah
yang kuat, dan darah mengalir dengan kecepatan yang tinggi di arteri (Guyton, 2007).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Sirkulasi adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem
sirkulasi terdiri dari aliran oksigen darah dari jantung ke tubuh dan kemudian aliran
darah terdeoksigenasi dari semua bagian tubuh ke jantung.
Sel darah terdiri dari limposit, monosit, eusinofil, eritrosit, netrofil dan
basofil.Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya
lurik tetapi bekerja seperti ototpolos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak.
Kerja ototo ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding
jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia.
Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh yang meninggalkan jantung, pola
alirannya menyebar, bertekanan tinggi dan berjalan cepat, warnanya merah muda dan
dindinya tebal serta elastis.
3.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya praktikan lebih tertib dalam
melaksanakan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Barvelender, G., and Judith A. R. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Brill, R. W., K. L. Cousins, D. R. Jones, P. G. Bushnell dan J. F. Steffensen.
1998. Blood Volume, Plasma Volume and Circulation Time in a
Highenergy-Demand Teleost, The Yellowfin Tuna (Thunnus albacares). The
Journal of Experimental Biology, Vol 201, Hal: 647-654.
Fadjarwati, T. 1982. Ikhtisar Biologi. IPIEMS, Surabaya.
Frandson, R. D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. UGM Press. Yogyakarta.
Guyton, Arthur C.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, Jakarta, Penerbit
buku kedokteran EGC.
http://gustyaditya.blogspot.com/2011/11/jaringandarah.html. Diakses pada tanggal 31
maret 2014
http://hanaruhanaru.blogspot.com/2012/10/jaringan-hewan-otot.html. Diakses pada
tanggal 31 maret 2014
http://dokteryes.blogspot.com/2011/05/histologi-sistem-cardiovascular.html. Diakses
pada tanggal 31 maret 2014
Hurkat, P. and Mathur. 1976., A Text Book of Animal Physiology. S Chand and Co.
Ltd., New Delhi.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya,
Surabaya.
Junquiera, Carlos L., Carnerro Jote, Kelley Robert V. 1995. Histologi Dasar. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific Publisher United,
New York.
Karsheva, M., P. Dinkova., I. Pentchev., T. Ivanova. 2009. Blood Rheologi - A Key
Blood Circulation In Human Body. Journal of the University of Chemical
Technology and Metalurgy, Vol. 44 No. .halaman 50-54.