Anda di halaman 1dari 5

SOAL UTS AMDAL

Waktu 70 menit.
Nama : Gufron Alifi
NIM : 160342606296

1. Jelaskan Isi dari Undang – Undang Lingkungan Hidup yang menjadi dasar hukum dan
merupakan payung dari seluruh kebijakan Lingkungan Hidup?

Jawab :
Undang-Undang Lingkungan Hidup no 32 tahun 2009 menjelaskan bahwasanya :
a. Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
b. Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan
kehidupan manusia dan lingkungan hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten.
c. Bahwa agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap
hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian
dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem, perlu dilakukan pembaruan terhadap
Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
d. bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim
sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:


a. Lingkungan Hidup?
b. Pengelolaan Lingkungan Hidup?
c. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup?
d. Pelestarian daya dukung lingkungan hidup?

Jawab :
a). Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar objek yang
mana saling mempengaruhi satu sama lain. Kalau yang dimaksud merupakan lingkungan
hidup manusia, maka menjadi segala sesuatu di sekitar manusia dan sistem hubungannya.
Kalau lingkungan hidup yang dimaksud alam berarti menjadi suatu kesatuan area tertentu
dengan segala sesuatu yang berada dalam dan sistem hubungan satu sama lainnya.
b). Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan aktivitas yang dapat dilakukan apabila
telah dapat disusun rencana pengelolaannya. Sedangkan rencana pengelolaan lingkungan
hidup ini dapat disusun apabila telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat
dari proyek pembangunan yang akan dibangun. Untuk menghindari kegagalan pengelolaan
lingkungan hidup, maka dilakukan pemantauan sedini mungkin, sejak awal pembangunan
secara terus menerus dengan frekwensi yang teratur, jika diperlukan sejak pra-
pembangunan.
c). Pembangunan Berkelanjutan yang berwawasan Lingkungan Hidup
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup merupakan suatu
cara agar suatu pembangunan yang berkelanjutan dapat berwawasan dengan lingkungan
hidup. Jadi ketika dibangun suatu pembangunan proyek, setidaknya seorang amdalis harus
menganalisis bagaimana caranya pembangunan ini harus berwawasan lingkungan hidup.
Jangan sampai pembangunan proyek ini malah memberikan dampak buruk bagi
lingkungan hidup.
d). Pelestarian Daya Dukung Lingkungan Hidup
Dalam suatu pembangunan proyek, salah satu yang harus di perhatikan yaitu
pelestarian daya dukung lingkungan hidup. Dalam konteks ekologi, pelestarian daya
dukung lingkungan hidup ini yaitu jumlah populasi atau komunitas yang dapat didukung
oleh sumber daya dalam ekosistem tersebut. Pengertian daya dukung lingkungan menurut
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Daya dukung lingkungan adalah jumlah maksimum manusia yang dapat didukung
oleh bumi dengan sumberdaya alam yang tersedia.

3. Jelaskan perbedaan antara KA-ANDAL, ANDAL, RKL-RPL, dan UKL-UPL?

Jawab :
1. KA-ANDAL
KA-ANDAL atau Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan merupakan suatu
dokumen yang berisi tentang tata ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Fungsi
KA-ANDAL yaitu sebagai rujukan bagi penilaian dokumen ANDAL untuk melakukan
evaluasi hasil studi ANDAL.
2. ANDAL
ANDAL atau Analisis Dampak Lingkungan merupakan suatu dokumen yang berisi
tentang telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang
direncanakan.
3. RKL-RPL
RKL merupakan dokumen yang yang berisi upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat
negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan.
Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan
dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. Fungsi RKL yaitu untuk mencegah terjadi
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta mencegah adanya konflik antara masyarakat
dengan kegiatan ini. Rencana Pemantauan Lingkungan adalah upaya pemantauan untuk
melihat kinerja upaya pengelolaan yang dilakukan. Fungsi dari RPL yaitu untuk
mengetahui keunggulan dan kelemahan pengelolaan lingkungan.
4. UKL-UPL
UKL-UPL merupakan upaya yang dilakukan dalam hal pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab kegiatan dan/ atau usaha yang tidak
diwajibkan melakukan AMDAL (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup). UKL-UPL merupakan suatu pengelolaan
lingkungan hidup untuk pengembalian keputusan dan dasar untuk menertibkan izin untuk
melakukan kegiatan tersebut.
4. Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (UULH No 23 tahun 1997). Jelaskan
usaha/pembangunan yang menimbulkan dampak besar dan penting, minimal 7?
Jawab :
1. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam
dalam hal pemanfaatannya
2. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
3. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan/ atau mempengaruhi pertahanan negara
4. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.
5. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam
hal pemanfaatannya
6. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya
7. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tidak terbarui.
5. Gambarkan dan jelaskan Skema menyusunan AMDAL?
Jawab :

Berdasarkan gambar diatas menjelaskan bahwa dalam menyusun AMDAL itu harus melalui
beberapa tahapan, yaitu pertama ketika ada suatu proyek, maka harus ada penapisan atau
screening, yaitu seleksi wajib AMDAL. Proses ini akan menentukan apakah proyek ini
memerlukan AMDAL atau tidak. Dimana dalam tahap ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
kelompok 1, jika proyek mempunyai dampak penting, kelompok 2, masih ada keraguan
apakah proyek memiliki dampak penting atau tidak dan kelompok 3, proyek tidak memiliki
dampak penting. Ketika proyek termasuk ke kelompok 1, maka proyek ini harus dilakukan
AMDAL, karena memiliki dampak penting baik sosial maupun lingkungan hidup. Jika proyek
masuk ke kelompok 2, maka nanti akan di screening lagi pada tahap kedua. Setelah dilakukan
screening tahap 2, akan di peroleh apakah proyek ini memiliki dampak penting atau tidak.
Jika memiliki dampak penting, maka harus di lakukan AMDAL, sedangkan jika tidak ada
dampak penting, maka tidak wajib AMDAL. Kemudian jika masuk ke kelompok 3, maka
tidak wajib AMDAL, karena proyek ini tidak memiliki dampak penting.
6. Pembentukan dokumen AMDAL meliputi serangkaian tahapan kegiatan yang dilakukan
secara berurutan. Jelaskan tahapan tersebut?
Jawab :
1. Proses penapisan (screening)
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah
proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau
tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak
dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
2. Proses pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan
penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan
pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
3. Proses pelingkupan (scoping)
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana
kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi,
mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman
studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana
kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL.
Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses
pelingkupan.
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL Setelah KA-ANDAL selesai disusun
pemeriksa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk
dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari
di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali
dokumennya
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-
ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun,
pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai.
Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75
hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali
dokumennya.
6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan
Ada beberapa syarat kelayakan lingkungan, yaitu :
1. Dokumen Amdal yang diajukan kepada Komisi Penilai AMDAL wajib disusun oleh
pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan.
2. Dalam menyusun dokumen AMDAL, pemrakarsa dapat menyusun sendiri atau
meminta bantuan pihak lain, baik itu sebagai penyusun perorangan atau yang tergabung
dalam lembaga jasa penyusunan dokumen AMDAL
3. Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal,
paling sedikit 3 (tiga) orang penyusun dokumen AMDAL yang telah memiliki sertifikat
kompetensi, terdiri dari 1 (satu) orang dengan kualifikasi sebagai ketua tim dan 2 (dua)
orang dengan kualifikasi sebagai anggota tim.
4. Komisi Penilai AMDAL wajib menolak pengajuan dokumen AMDAL yang
penyusunnya tidak memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
5. Lembaga penyedia jasa penyusunan AMDAL wajib berbadan hukum dan terdaftar di
Kementerian Lingkungan Hidup.
6. Dokumen AMDAL wajib disusun setelah rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan
mendapatkan izin lokasi, sebelum kegiatan prakonstruksi yang bersangkutan
dilaksanakan.
7. Sebelum Dokumen AMDAL disusun, pemrakarsa wajib melakukan sosialisasi kepada
masyarakat peduli, pemerhati dan yang terkena dampak.
8. Sosialisasi dapat dilakukan melalui media massa, papan pengumuman pada lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan, papan pengumuman di wilayah pemerintah setempat
dan melakukan konsultasi publik kepada masyarakat terkena dampak.
7. Berdasarkan pengamatan dari cuplikan video, Jelaskan dampak negatif yang terjadi di
masyarakat sekitar, Ekosistem sekitar dan Solusi apa yang harus diberikan?
a. Tambang batubara
b. Jalur Kongkang (Kapal pengantar)
c. Pembangunan PLTU
Jawab :
a). Tambang batubara
Dampak negatif bagi masyarakat yaitu dimana masyarakat kehilangan lahan untuk
pertanian, kemudian air yang dulunya bersih menjadi tercemar. Adanya batubara ini salah
satunya menyebabkan lubang yang besar yang berisi air. Banyak korban jiwa yang terjadi
akibat adanya proyek ini. Solusinya yaitu dimana pemerintah harus lebih tegas terhadap
pelaku pertambangan ini. Karena sebenarnya masyarakat sudah mengajukan beberapa
protes terhadap pemerintah, tetapi pemerintahnya malah tidak tau menau, apalagi
pemerintah daerah.
b). Kapal Pengantar
Kapal pengantar batubara ini sangat berdampak bagi ekosistem laut. Banyak
eksistem yang ada di laut akan rusak di karenakan kapal pengantar yang mengangkut ribuan
ton ini. Solusinya yaitu pakai kapal yang jangan terlalu besar agar tidak merusak ekosistem
laut.
c). Pembangunan PLTU
Pembangunan PLTU banyak berdampak bagi masyarakat sekitar dan ekosistem,
misalnya lingkungan udara menjadi tercemar sehingga menyebabkan asma pada
masyarakat sekitar. Salah satu solusinya yaitu jangan membangun PLTU di sekitar
pemukiman warga. Jauhlah dari pemukiman agar tidak menggangu lingkungan dan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai