PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen utama dalam
penyelenggaraan pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini. Para
pengelola dan pendidik anak usia dini (pengasuh, guru pendamping, dan
guru) hendaknya memiliki pemahaman yang utuh tentang makna
kurikulum, penyusunan kurikulum, dan pengembangannya. Melalui
kurikulum akan diketahui arah pengembangan yang akan dicapai dari
suatu satuan pendidikan.
Menyusun kurikulum merupakan tugas pendidik dan pengelola
satuan pendidikan, termasuk pada pendidikan anak usia dini.
Pengetahuan tentang berbagai pendekatan dan rambu-rambu
penyusunan kurikulum membantu pendidik dalam mengembangkan
kurikulum yang sesuai dengan anak, baik dilihat dari dimensi
perkembangan maupun dimensi lingkungan sosial di mana anak berada.
Penyusunan kurikulum bukanlah tugas yang susah apabila dikerjakan
secara serius dan mendasarkan diri pada tugas sebagai pendidik. Namun
demikian banyak pendidik yang merasa kesulitan dalam menyusun
kurikulum karena tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang utuh
tentang bagaimana kurikulum itu harus disusun dan dikembangkan.
Akhirnya tidak jarang pendidik yang melakukan kegiatan tidak
mendasarkan pada kurikulum.
Praktek pendidikan anak usia dini yang tidak berbasis pada
kurikulum dapat membuat pendidik tidak memiliki keyakinan dalam
melaksanakan pekerjaannya, karena tidak memiliki panduan/pedoman
yang akan memandu dirinya selama melaksanakan kegiatan bersama
anak. Kegiatan yang mestinya memberikan pengalaman belajar bagi
anak secara menyenangkan dan bermakna tidak dapat terwujud hanya
karena pendidik tidak tahu apa yang hendaknya dilakukan bersama anak.
1
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2
Melalui bahan ajar ini para pendidik diharapkan mendapatkan
informasi yang utuh tentang kurikulum dan dapat melakukan penyusunan
dan pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan anak usia dini.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Petunjuk Belajar
Untuk memahami secara utuh terhadap materi yang disajikan ini, cara
yang dapat dilakukan oleh peserta pelatihan adalah:
1. Membaca secara utuh bahan ajar
2. Membuat kata kunci dari setiap paragraf
3. Menjawab latihan-latihan yang ada
3
BAB II
RENCANA PENYAJIAN MATERI
A. Kompetensi
B. Indikator
C. Materi/Sub Materi
4
Perkembangan, Keterkaitan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan
Indikator
D. Metode
1. Ceramah
2. Curah Pendapat
3. Penugasan
4. Diskusi Kelompok
E. Penilaian
F. Alokasi Waktu
5
4 jam pelajaran. Pada bagian teori lebih diarahkan untuk meningkatkan
pemahaman yang utuh tentang struktur kurikulum dan program
pengembangan, sedangkan pada bagian praktek lebih diarahkan untuk
menyusun muatan pembelajaran.
G. Sumber Belajar
H. Media Pembelajaran
Media yang dapat dimanfaatkan oleh pelatih dalam menyajikan materi ini,
di antaranya adalah:
6
1. Power Point tentang Materi ini
7
BAB III
KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
8
anak menemukan sesuatu/berhasil melakukan sesuatu, memberikan
bantuan saat anak memerlukan.
9
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk
mendorong perkembangan peserta didik secara optimal melalui
pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga anak
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
mendukung anak berhasil di sekolah dan pendidikan pada tahap
selanjutnya.
10
berbagai keterampilan yang diperlukan untuk pengembangan
dirinya di masa depan.
d. Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus
menerus dan secara berkesinambungan sebagaimana
dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso
sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Guru
sebagai hendaklah dapat menjadi teladan (role model) bagi anak
dalam bersikap dan berperilaku. Guru juga membangun minat dan
keinginan anak untuk terus belajar melalui kegiatan yang
menyenangkan. Guru menjadi fasilitator yang diperlukan anak
untuk belajar.
e. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain ditujukan untuk
mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan belajar melalui
bermain yang menyenangkan.
2. Landasan Sosiologis
11
penting dipahami oleh guru bahwa anak akan belajar dengan baik bila
dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Guru diharapkan
memahami tahapan perkembangan anak dan teknik pembelajaran yang
sesuai dengan cara belajar anak.
4. Landasan Teoritis
12
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan yang kedua
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015
e. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif; dan
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini.
2. Memahami muatan kurikulum
13
natural, dan seni. KI – 4 mencerminkan kemampuan praktis yang diharapkan
dikuasai anak dalam bentuk hasil karya, gagasan, dan motorik.
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,
percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu
menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan
keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan
sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan
satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat,
mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan
informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan
melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif,
serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan
pembelajaran tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang
mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik, kemampuan awal anak serta
tujuan setiap program pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi
Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak
dikembangkan.
14
1. Kompetensi Dasar sikap spiritual (KD-1) dalam rangka
menjabarkan KI-1
2. Kompetensi Dasar sikap sosial (KD-2) dalam rangka
menjabarkan KI-2
3. Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka
menjabarkan KI-3
4. Kompetensi Dasar keterampilan KD-4) dalam rangka
menjabarkan KI-4.
15
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
diri
xlviii.12. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
tanggung jawab
xlviii.13. Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap
jujur
xlviii.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
16
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
17
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
18
KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku yang diharapkan
berkembang pada diri anak setelah mendapatkan stimulasi melalui
kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD. Pencapaian KD-1 dan KD-2
dilakukan melalui kegiatan rutin yang diterapkan di satuan PAUD
sepanjang hari dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan
keteladanan dari pendidik.
19
indikator, maka indikator perkembangan harus dipahami sebagai
berikut:
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan
peserta didik PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan dijabarkan
berdasarkan kelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi
Dasar (KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi
satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan
keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
d. Indikator pencapaian perkembangan dikembangkan berdasarkan
kelompok usia:
1) Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan;
2) Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan;
3) Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan;
4) Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan;
5) Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas)
bulan;
6) Usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun;
7) Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun;
8) Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun;
9) Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan
10)Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun.
20
b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan
pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik
dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi
kemajuan perkembangan peserta didik.
c. Indikator juga dapat:
Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
21
f. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan
dan belajar peserta didik PAUD pada usia lahir sampai dengan 6
tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
g. Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi
satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan
keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
BAB IV
22
1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat,
minat, perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan
khusus.
24
Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara
seimbang melalui layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan,
kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak.
Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan sosial-
emosional.
Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu
pertumbuhan anak.
Layanan perlindungan ditujukan untuk memberi dukungan kondisi dan
lingkungan yang nyaman dan aman, yaitu bebas dari kecemasan,
tekanan dan rasa takut.
Untuk melaksanakan layanan Holistik- Integratif tersebut, Satuan
PAUD harus bekerjasama antara lain dengan Puskesmas, Posyandu,
Bina Keluarga Balita (BKB) , dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan
Anak Indonesia (KPPAI).
8. Belajar melalui bermain
25
Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam
proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara
pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru untuk
membentuk konsep baru tentang lingkungan dan norma-norma
komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak
sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai sumber pembelajaran
bagi anak usia dini.
1. Analisis Konteks
26
a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD
b. Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan
mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang, dan
tantangan yang terkait dengan peserta didik, pendidik, sarana,
prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang
akan dilakukan.
Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas peraturan PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
3. PP No 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan
pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
4. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 137 Tahun
2014 tentang standar pendidikan anak usia dini, sebagai
pengganti peraturan mentreri pendidikan nasional no 58 Tahun
2009 tentang standar pendidikan anak usia dini.
5. PERMENDIKBUD Nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum
2013 pendidikan anak usia dini
6. PERMENDIKBUD Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar
PAUD
2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
27
b. Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang untuk
menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan perundangan dan
tujuan lembaga.
c. Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan
masukan dan perbaikan-perbaikan.
d. Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD
e. Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga kependidikan,
komite satuan PAUD/Komite orang tua.
28
BAB III
A. Dokumen KTSP
29
Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan
sistimatika sebagai berikut:
Halaman Judul
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
C. Karakteristik
30
BAGIAN III. DOKUMEN II
A. Program Semester
D. Penilaian perkembangan
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2. Program Semester
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
5. Penilaian perkembangan anak
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
7. Tata tertib, Kode etik, dan lain-lain yang dianggap perlu
I. Profil Lembaga
Contoh:
Contoh
32
Taman kanak-Kanak dan telah lulus akreditasi dari BAN PNF tahun
2013 dengan Nomor sertifikat ……..
Contoh:
33
- Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak
- Mengelola administratif Taman kanak-Kanak
- Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman Kanak-
Kanak
- Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman Kanak-
Kanak
3. Guru bertanggung jawab dalam:
- Menyusun rencana pembelajaran
- Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
- Mencatat perkembangan anak
- Menyusun pelaporan perkembangan anak
- Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting.
4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:
- Memberikan pelayanan administratif kepada gurupendidik dan tenaga
kependidikan, serta orangtua dan peserta didik
- Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
- Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak
- Mengelola keuangan
III. Dokumen I:
Contoh:
A. Latar Belakang
b, Tujuan, menjelaskan:
- Manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik, dan orang tua peserta didik
PAUD. Contoh:
B. Tujuan KTSP : Tujuan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga
disusun sebagai :
1. Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan,
kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung
pencapaian keberhasilan belajar anak.
2. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan
PAUD kepada peserta didik
3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan.
4. Dst.
1. Visi
36
2. Misi
Contoh:
“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan
berakhlak mulia”
Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:
1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan PAUD.
2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang akan datang
3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD
3. Tujuan:
37
Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang dicapai
pada waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian
jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk
pencapaian jangka waktu pendek
F. Karakteristik KTSP
Karakteristik KTSP
38
Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:
1) Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD
2) Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan PAUD
3) Membedakan dengan KTSP satuan PAUD lainnya.
Contoh:
39
G. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran Kurikulum
2013 PAUD
Program Pengembangan:
Muatan Pembelajaran
40
5. Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya dicapai
anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi, tujuan, dan kekhasan
satuan PAUD.
Cara pengisian:
Dokumen I (KTSP).
Dicapai
Pengem-
bangan
N 1.1 Mempercayai adanya Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta,
Tuhan melalui Ciptannya mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan,
Nilai membiasakan mengucap-kan kalimat pujian
terhadap ciptaan Tuhan
41
Agama 1.2 Menghargai diri sendiri, Terbiasa saling menghormati (toleransi)
orang lain, dan lingkungan agama, mengucapkan keagungan Tuhan
sekitar sebagai rasa sesuai agamanya, merawat kebersihan diri,
dan
syukur kepada Tuhan tidak menyakiti diri atau teman, menghargai
Moral teman (tidak mengolok-olok), hormat pada
guru dan orang tua, menjaga dan merawat
tanaman, binatang peliharaan dan ciptaan
Tuhan
2.13 Memiliki perilaku yang Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak curang
dalam perkataan dan perbuatan, tidak
mencerminkan sikap jujur berbohong, meng-hargai kepemilikan orang
lain, mengembalikan benda yang bukan
haknya, mengerti batasan yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, terus terang, anak
senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau
kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri
atau temannya
3.1 Mengenal kegiatan Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar,
doa sebelum dan sesudah makan, doa
beribadah sehari-hari sebelum dan bangun tidur, doa untuk kedua
orang tua), mengenal hari-hari besar agama,
hari-hari besar agama, cara ibadah sesuai hari
4.1. Melakukan kegiatan besar agama, tempat ibadah, tokoh
keagamaan.
beribadah sehari-hari
dewasa
42
3.2 Mengenal perilaku baik Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan
agama dan adat setempat; misalnya tata cara
sebagai cerminan akhlak berbicara secara santun, cara berjalan
melewati orang tua, cara meminta bantuan,
mulia cara menyampaikankan terima kasih setelah
mendapatkan bantuan, tata cara beribadah
sesuai agamanya misalnya; berdoa, tata cara
4.2. Menunjukkan periaku makan, tata cara memberi salam, cara
berpakaian, menolong teman, orang tua dan
santun sebagai cerminan guru.
akhlak mulia
4.1 – 4.2
F 2.1 Memiliki perilaku yang Kebiasaan anak makan makanan bergizi
seimbang, kebiasaan merawat diri misalnya;
isik mencerminkan hidup sehat mencuci tangan, menggosok gigi, mandi,
berpakaian bersih,menjaga kebersihan
Motorik lingkungan misalnya; kebersihan tempat
belajar dan lingkungan, menjaga kebersihan
alat main dan milik pribadi.
3.3. Mengenal anggota Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh,
tubuh, fungsi, dan cara merawat, kebutuhan agar anggota tubuh
gerakannya untuk tetap sehat, berbagai gerakan untuk melatih
pengembangan motorik motorik kasar dalam kelenturan, kekuatan,
kasar dan motorik halus kestabilan, keseimbangan, kelincahan,
4.3. Menggunakan anggota kelenturan, koordinasi tubuh.
tubuh untuk Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara
pengembangan motorik lain merangkak, berjalan, berlari, merayap,
kasar dan halus berjinjit, melompat, meloncat, memanjat,
bergelantungan, menendang, berguling
dengan menggunakan gerakan secara
terkontrol, seimbang dan lincah dalam
menirukan berbagai gerakan yang teratur
(misal: menirukan gerakan benda, senam,
tarian, permainan tradisional, dll).
Keterampilan motorik halus untuk melatih
koordinasi mata dan tangan, kelenturan
pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan
jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain;
meremas, menjumput, meronce, menggunting,
menjahit, mengancingkan baju, menali sepatu,
menggambar, menempel, makan, dll
Permainan motorik kasar atau halus dengan
aturan.
43
3.4. Mengetahui cara hidup Cara merawat kebersihan diri (misal: mencuci
sehat tangan, berlatih toilet, merawat gigi, mulut,
4.4 Mampu menolong diri telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari;
memakai baju bersih) , memilih makanan dan
sendiri untuk hidup sehat minuman yang sehat, makanan yang
diperlukan tubuh agar tetap sehat,
Cara menghindarkan diri dari bahaya
3.3 – 3.4 kekerasan (melindungi anggota tubuh yang
terlarang : mulut, dada, alat kelamin, pantat;
waspada terhadap orang asing/tidak dikenal),
Cara menghindari diri dari benda-benda
berbahaya misalnya pisau, listrik, pestisida,
kendaraan saat di jalan raya
Cara menggunakan toilet dengan benar tanpa
bantuan
Kebiasaan buruk yang harus dihindari
(permen, nonton tv atau main game lebih dari
1 jam setiap hari, tidur terlalu larut malam,
jajan sembarang).
K 2.2 Memiliki perilaku yang Membiasakan eksploratif,
Cara bertanya
ognitif mencerminkan sikap ingin Cara mendapatkan jawaban.
tahu
2.3 Memiliki perilaku yang Pemahaman tentang kreatif,
Membiasakan kerja secara kreatif,
mencerminkan sikap
kreatif
44
3.5 Mengetahui cara Cara mengenali masalah,
Cara mengetahui penyebab masalah,
memecahkan masalah Cara mengatasi masalah,
Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai cara
sehari-hari dan berperilaku untuk mengatasi masalah.
kreatif
3.6 Mengenal benda-benda bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga, bulat,
segi panjang),
disekitarnya (nama, warna, bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas,
tabung), ukuran (panjang-pendek,
bentuk, ukuran, pola, sifat, besar-kecil, berat-ringan, sebentar-lama),
bilangan (satuan, puluhan),
suara, tekstur, fungsi, dan tekstur (kasar-halus, keras-lunak),
suara (cepat-lambat, keras-halus, tinggi-
ciri-ciri lainnya) rendah),
pengelompokkan (berdasarkan warna, bentuk,
ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran,
ukuran-bentuk, warna-ukuran-bentuk),
membandingkan benda berdasarkan ukuran
– 4.6 Menyampaikan tentang “lebih dari – kurang dari”, “paling/ter)
mengurutkan benda berdasarkan seriasi
apa dan bagaimana (kecil-sedang-besar)
mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi
benda-benda di sekitar (sangat kecil- lebih kecil- kecil- besar- lebih
besar- paling besar),
yang dikenalnya (nama, pola ABC-ABC, ABCD-ABCD berdasarkan
urutan warna, bentuk, ukuran, bunyi, warna,
warna, bentuk, ukuran, fungsi, sumber, dll.
Mencocokkan lambang bilangan dengan
pola, sifat, suara, tekstur, jumlah bilangan
Hubungan satu ke satu, satu ke banyak,
fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
kelompok ke kelompok
Lambang bilangan
melalui berbagai hasil
Mencocokkan
karya
45
3.7 Mengenallingkungan Keluarga (hubungan dalam keluarga, peran,
kebiasaan, garis keturunan, dst),
sosial (keluarga, teman, teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat
tinggal dst),
tempat tinggal, tempat lingkungan geografis (pedesaan/ pantai/
pegunungan/kota),
ibadah, budaya, kegiatan orang-orang (di pagi/sore hari, dst),
pekerjaan (petani, buruh, guru, dll),
transportasi) budaya (perayaan terkait adat, pakaian, tarian,
makanan, dst),
tempat-tempat umum (sekolah, pasar, kantor
– 4.7 Menyajikan berbagai
pos, kantor polisi, terminal, dst),
karya yang berhubungan berbagai jenis transportasi (transportasi darat,
air, udara, transportasi dahulu, dan sekarang).
dengan lingkungan sosial Lambang negara
budaya, transportasi)
gerak tubuh
46
3.8Mengenal lingkungan alam Hewan , misalnya; jenis (nama, cirri-ciri,
bentuk),
(hewan, tanaman, cuaca, Kelompok hewan berdasarkan makanan
(herbivore, omnivore, carnivore),
tanah, air, batu-batuan, dll) kelompok hewan berdasarkan manfaat (hewan
ternak/peliharaan/buas),
tanaman dikenalkan dengan jenis (tanaman
4.8 Menyajikan berbagai darat/air, perdu/batang, buah/hias/kayu,
semusim/tahunan),
karya yang berhubungan
bermacam bentuk dan warna daun dan
bermacam akar),
dengan lingkungan alam
berkembang biak (biji/ stek/ cangkok/ beranak/
membelah diri/daun),
(hewan, tanaman, cuaca,
cara merawat tanaman, dst,
tanah, air, batu-batuan, dll) gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-
malam, mendung, siklus air, dst), tanah, batu,
dalam bentuk gambar, sebab akibat kejadian, dst.
47
3.9 Mengenal teknologi Nama benda,
bagian-bagian benda,
sederhana (peralatan fungsi,
cara menggunakan secara tepat, dan cara
rumah tangga, peralatan merawat. Alat dan benda yang dimaksud
dapat berupa peralatan sekolah, perabot
bermain, peralatan rumah tangga, perkakas kerja, peralatan
elektronik, barang-barang bekas pakai.
pertukangan, dll)–
sederhana untuk
kegiatannya (peralatan
bermain, peralatan
pertukangan, dll)
S 2.5 Memiliki perilaku yang Cara memberi salam pada guru atau teman,
mencerminkan sikap Cara untuk berani tampil di depan teman,
percaya diri guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya,
osial
Ara menyampaikan keinginan dengan santun.
emosion
2.6 Memiliki perilaku yang Aturan bermain,
Aturan di satuan PAUD
al
mencerminkan sikap taat Cara mengatur diri sendiri misalnya membuat
jadwal atau garis waktu
terhadap aturan sehari-hari Cara mengingatkan teman bila bertindak tidak
sesuai aturan
untuk melatih kedisiplinan
48
2.7 Memiliki perilaku yang Cara menahan diri saat marah,
Ciri diri dan orang lain
mencerminkan sikap sabar Cara antri
Cara menyelesaikan gagasannya hingga
(mau menunggu giliran, tuntas,
berusaha tidak menyakiti atau membalas
mau mendengar ketika dengan kekerasan
melatih kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku yang Pemahaman tentang mandiri,
Perilaku mandiri,
mencerminkan Cara merencanakan, memilih, memiliki inisiatif
untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa
kemandirian harus dibantu atau dengan bantuan
seperlunya
2.9 Memiliki perilaku yang Keuntungan mengalah
Cara menawarkan bantuan pada teman atau
mencerminkan sikap guru,
Cara menenangkan diri dan temannya dalam
peduli dan mau membantu berbagai situasi,
senang berbagi makanan atau mainan.
jika diminta bantuannya
2.10 Memiliki perilaku yang Perilaku anak yang menerima perbedaan
teman dengan dirinya,
mencerminkan sikap Cara menghargai karya teman,
Cara menghargai pendapat teman, mau
kerjasama berbagi, mendengarkan dengan sabar
pendapat teman,
Cara berterima kasih atas bantuan yang
diterima,
2.11 Memiliki perilaku yang Kegiatan transisi,
Cara menghadapi situasi berbeda
dapat menyesuaikan diri Cara menyesuaikan diri dengan cuaca dan
kondisi alam.
49
2.12 Memiliki perilaku yang Pemahaman tentang tanggung jawab
Pentingnya bertanggung jawab
mencerminkan sikap Cara bertanggung jawab (mau mengakui
kesalahan dengan meminta maaf),
tanggungjawab Cara merapihkan/ membereskan mainan pada
tempat semula,
mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
mengikuti aturan yang telah ditetapkan
walaupun sekali-kali masih harus diingatkan,
senang menjalankan kegiatan yang jadi
tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin
harus membantu menyiapkan alat makan,
dst).
3.13 Mengenal emosi diri dan Cara menghadapi orang yang tidak dikenal,
Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa,
orang lain atau mengerti jika ia menganggu temannya
akan marah, jika ia membantu temannya akan
senang, mengendalikan emosi secara wajar
–
yang tepat
Bahasa b.13. Memiliki perilaku yang Cara berbicara secara santun, menghargai
mencerminkan sikap teman dan orang yang lebih tua usianya
rendah hati dan santun Pemahaman sikap rendah hati
kepada orang tua, Contoh perilaku rendah hati dan santun
pendidik, dan teman2.14
50
3.10 Memahami bahasa cara menjawab dengan tepat ketika ditanya,
cara merespon dengan tepat saat mendengar
reseptif (menyimak dan cerita atau buku yang dibacakan guru,
melakukan sesuai yang diminta dengan
membaca) beberapa perintah,
menceritakan kembali apa yang sudah
didengarnya
4.10 Menunjukkan
kemampuan berbahasa
membaca)
3.11 Memahami bahasa Mengungkapkan keinginannya, menceritakan
kembali,
ekspresif (mengungkapkan bercerita tentang apa yang sudah
dilakukannya,
bahasa secara verbal dan mengungkapkan perasaan emosinya dengan
melalui bahasa secara tepat.
non verbal) Menggunakan buku untuk berbagai kegiatan
4.11 Menunjukkan
kemampuan berbahasa
ekspresif (mengungkapkan
non verbal)
51
3.12 Mengenal keaksaraan membaca gambar, membaca symbol,
menjiplak huruf,
awal melalui bermain mengenali huruf awal di namanya, menuliskan
huruf-huruf namanya,
menuliskan pikirannya walaupun hurufnya
4.12 Menunjukkan masih terbalik atau tidak lengkap,
hubungan bunyi dengan huruf
kemampuan keaksara-an
mengucapkan kata yang sering diulang-ulang
tulisannya pada buku cerita,
awal dalam berbagai
mengeja huruf,
bentuk karya membaca sendiri
hubunngan angka dan bilangan
menggunakan berbagai
media
KETERANGAN:
52
dikembangkan oleh satuan PAUD. Contoh di atas adalah materi
pembelajaran yang cocok untuk anak usia dini, tetapi Satuan PAUD dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan Visi dan
Misinya. Misalnya jika Satuan PAUD memiliki visi pengembangan
entrepreneurship atau kepemimpinan atau budaya maka dapat
memperkaya materi di atas.
53
J. Alokasi Waktu Penerapan Kurikulum PAUD
1. Alokasi waktu dimaksudkan adalah jumlah jam kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari dan setiap minggu di satuan PAUD.
2. Alokasi waktu kegiatan hanya dihitung dari jumlah jam tatap muka
saja.
3. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk setiap kelompok usia anak
berbeda jumlahnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia lahir – 2 tahun
jumlah jam belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam
seminggu.
b. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 2 – 4 tahun jumlah
jam belajar paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu
c. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 4 – 6 tahun jumlah
jam belajar paling sedikit 900 menit (15 jam) dalam seminggu
Ketentuan:
Contoh:
54
pukul 7.30 – 11.45. Jadwal kegiatan harian dilampirkan dalam
lampiran KTSP.
K. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
Kalender pendidikan dan Program Tahunan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Kalender pendidikan merupakan pemetaan
waktu selama satu tahun ajaran berdasarkan waktu efektif yang akan
dilaksanakan di satuan pendidikan. Sedangkan program tahunan berisi
deskripsi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun
pelajaran di satuan pendidikan.
Kalender Pendidikan penting disusun, untuk:
1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan pembelajaran dalam
setahun.
2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dan
diikuti peserta didik dalam kurun waktu setahun.
3) Menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan pendidikan yang ditetapkan di
wilayahnya.
Kegiatan tahunan ini disusun oleh guru dan tenaga kependidikan di satuan
PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.
TK
Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kenanga
JULI AGUSTUS
MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24 31
SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25
56
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26
RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27
KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28
JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29
SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30
MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 5 12 19 26
SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 6 13 20 27
SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 7 14 21 28
RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30
JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 3 10 17 24 31
SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25
Tema: keluargaku
57
1 Pelaksanaaan kurikulum
a. Permulaan tahun ajaran
b. Kegiatan puncak tema 14 Juli 2015
20 – 30 juni 2015
19 desember 2015
18 Juni 2015
58
3 Kegiatan Keorangtuaan
o Pertemuan orang tua,
Setiap hari rabu minggu ke
o Open house, 4
o Hari keluarga
Untuk calon wali murid di
minggu ke 3 bulan Juni
59
berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan san keteladanan
dalam mencapai sikap spiritual dan sikap sosial.
SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan
pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal
pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan
secara runut, teratur dan produktif.
Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh
setiap satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus.
1. Program Semester
60
Langkah-langkah penyusunan program semester dijelaskan dalam
pedoman perencanaan pembelajaran.
61
4. Penilaian Perkembangan Anak
62
BAB IV
63
Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan dengan
segenap pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan
masyarakat yang menitipkan anaknya di satuan pendidikan tersebut.
Begitu pula KTSP PAUD sesungguhnya merupakan bagian dari kontrak
antara satuan pendidikan PAUD, orang tua dan pemerintah, dalam hal
ini Ddinas Ppendidikan. Oleh karena itu dalam hal pengesahan,
pemberlakuan dan masa peninjauan ulang hendaklah
mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari pfihak-pfihak terkait
64
KTSP dapat disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para
pengembang, misal menunggu tahun pelajaran baru, menunggu
dukungan sarana-prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan,
menunggu dukungan anggaran, dan sebagainya.
Masa berlaku KTSP PAUD bersifat relatif, biasanya tidak melebihi
batas waktu lima atau sepuluh tahun. Mmasa berlakunya kurikulum
dapat mengacu pada tenggang waktu masa akreditasi yang diatur dan
diberlakukan di daerah tertentu, baik secara lokal maupun nasional.
PAUD
65
Penyelenggara :
Izin Operasional :
Alamat :
Jakarta,.................................
Perwakilan Komite,
66
---------------------------- ---
------------------------
Tanda pengesahan:
Kecamatan...............Kab/Kota............,
-----------------------------------------------
NIP.
67
8. Dan sebagainya
BAB V
PENUTUP
68
DAFTAR PUSTAKA
69