STUDI
2
UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi PP No.4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan PT
"Ketentuan lebih lanjut mengenai program :
a. Sarjana (Pasal 18) Pasal 13 ayat 2 :” Ketentuan lebih lanjut mengenai
b. Magister (Pasal 19) Program Studi dan program Pendidikan Tinggi pada
c. Doktor (Pasal 20) jenis pendidikan akademik dan vokasi diatur dalam
d. Diploma (Pasal 21) Peraturan Menteri.”
e. Magister terapan (Pasal 22) Pasal 14 ayat 2 : “Ketentuan lebih lanjut mengenai
f. Doktor terapan (Pasal 23) Program Studi dan program Pendidikan Tinggi pada
Diatur dalam Peraturan Menteri” jenis pendidikan profesi dan spesialis diatur dalam
Pasal 26 ayat (8) Peraturan Menteri setelah berkoordinasi dengan
"Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar akademik, gelar vokasi, atau Kementerian Lain, LPNK, dan/atau Organisasi Profesi
gelar profesi diatur dalam Peraturan Pemerintah” terkait.”
Pasal 18: ‘Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar, tata
cara penulisan gelar, dan kesetaraan ijazah Perguruan
Permenristekdikti No.59 tahun 2018 tentang Ijazah, Tinggi negara lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar Dan Tata Cara 15 dan Pasal 17 diatur dalam Peraturan Menteri.”
Penulisan Gelar Di Perguruan Tinggi
UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
Kepdirjen Belmawa No.232 tahun 2019 Kepdirjen Belmawa No.47 tahun 2019
tentang Daftar Nama Program Studi Pada tentang Pedoman Penyesuaian dan
Perguruan Tinggi Pengusulan Nama Program Studi
KEBIJAKAN PEMBUKAAN PRODI
TAHUN PERATURAN
SK Direktur Jenderal Pendidikan 1. Perguruan Tinggi (PT) harus menyesuaikan nama Prodi sesuai Lampiran SK
Tinggi, Departemen Pendidikan 2. Penambahan nama baru Prodi di luar Lampiran SK dimungkinkan melalui mekanisme usulan PT
2007 Nasional yang akan dikaji oleh Tim Ahli yang dibentuk Dirjen Pendidikan Tinggi
s.d Nomor: 163/DIKTI/Kep/2007
2017 tentang Penataan dan Kodifikasi
Prodi pada PT 1. Penamaan Prodi bertujuan untuk (pasal 4 ayat 2) :
a. Memfasilitasi pertumbuhan keilmuan baru di Indonesia melalui penyelenggaraan Program
Studi baru;
b. Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja profesional pada bidang baru dan lebih beragam;
Permenristekdikti Nomor 15 c. Meningkatkan pengakuan yang setara dari masyarakat ilmiah internasional dan pengguna
Tahun 2017 tentang Penamaan lulusan terhadap hasil Pendidikan Tinggi di Indonesia; dan
Prodi pada PT d. Meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri.
2. PT dapat mengajukan usul penambahan dan/atau perubahan nama Prodi kepada Menteri (pasal 6)
3. PT wajib menyesuaikan nama Prodi dengan daftar nama Prodi yang ditetapkan oleh Menteri
2017 berdasarkan Permen ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak daftar nama Prodi ditetapkan (pasal 7)
1. Nama Prodi memiliki: 5 jenjang pendidikan tinggi, 5 Rumpun, 16 Subrumpun, & 1.789 Prodi
Kepmenristekdikti Nomor 257 2. Nama Prodi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Tahun 2017 tentang Nama Prodi 3. Perguruan Tinggi dapat mengusulkan penambahan dan/atau perubahan nama program studi
pada PT sesuai dengan rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi kepada Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti Nomor 33 Tahun
2018 2018 tentang Penamaan Prodi Sama dengan Permenristekdikti No 15 Tahun 2017 namun menghilangkan kata “Wajib” pada kalimat
pada PT “PT wajib menyesuaikan nama Prodi dengan penamaan Prodi”
Tujuan Revisi SK Mendikbud No. 163 Tahun 2007 :
Nomenklatur Program Studi
2. Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja profesional pada bidang-bidang baru yang dibutuhkan
oleh Indonesia dan masyarakat internasional;
3. Meningkatkan pengakuan yang setara dari masyarakat ilmiah internasional terhadap hasil
pendidikan Indonesia;
4. Internasionalisasi berbagai program studi yang diselenggarakan oleh PT di Indonesia dengan
melengkapi nama program studi dengan istilah bahasa Inggris kepada masyarakat
internasional, agar PT dapat menarik mahasiswa asing;
14/11/2019 7
Jumlah Nama Program Studi Menurut Jenjang & Perbandingannya
SK Mendikbud 163/ Kepmenristekdikti Kepdirjen Belmawa Kepdirjen Belmawa
Jenjang
2007 No.257/M/KPT/ 2017 No.46/ 2019 No.232/ 2019
DI & DII - 77 82 83
Diploma III 170 241 252 256
Sarjana Trp 21 182 220 229
Profesi 3 102 21 21
Spesialis 32 55 55 55
Sarjana 161 334 358 365
Magister 116 472 489 490
Magister Trp - 11 14 16
Doktor 69 314 324 328
Doktor Trp - 1 2 2
Total 572 1789 1817 1845
PERMENRISTEKDIKTI NO 33 TAHUN 2018
9
Penentuan Nama Prodi
16
Mekanisme Penyesuaian Nama Prodi
Ditjen
Kelembagaan
IPTEK DIKTI
*Berdasarkan CP
yang sedang PD Dikti Selesai
berjalan
silemkerma.ristekdikti.
Tidak
B
go.id
Studi Keilmuan oleh Ditjen
PTN-BH / Kelembagaan IPTEK
PTS
Berdasarkan Lokal DIKTI
Kebutuhan Indonesia
Jenis Usulan
YA
A
Jenis Usulan
YA
A
Tidak
silemkerma. Analisis
Ditjen Pengumuman
Oleh DOKUMEN
ristekdikti. Ditjen LENGKAP
Belmawa
Kelembagaan
IPTEK Dikti
di
SILEMKERMA
go.id Belmawa
Dokumen
YA
Rekomendasi
Nama Prodi
Baru Kepmen
Biro Hukor Tentang
Nama Prodi
14/11/2019 24
Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar
Permenristekdikti No.59/2018
25
• Gelar adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan pendidikan
akademik, pendidikan vokasi, pendidikan profesi dan pendidikan
spesialis.
• Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan
semua persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu
program studi dan dinyatakan lulus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
• Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi di Indonesia wajib
menggunakan Bahasa Indonesia.
2. Gelar akademik, Gelar vokasi, atau Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan
dicabut oleh perguruan tinggi apabila karya ilmiah yang digunakan untuk
memperoleh Gelar akademik, Gelar vokasi, atau Gelar profesi terbukti
merupakan hasil jiplakan atau plagiat.
31