Daftar Referensi:
1. Foster Foster, George M, and Anderson, Barbara G. 1978. Antropologi Kesehatan. Terjemahan: Priyanti P. Suryadarma dan
Meutia F. Hatta Swasono. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
2. Joyomartono, Mulyono. 2007. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: UNNES PRESS.
3. Kalangie, Nico, S. 1994. Kebudayaan dan Kesehatan: Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer Melalui Pendekatan
Sosiobudaya. Jakarta: Megapoin.
4. Kalangi, Nico S. 1985. "Makanan sebagai SuatuSistem", dalam Ilmu-ilmu Sosial dalam Pembangunan Kesehatan. Jakarta:
Gramedia.
5. Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI-Press.
6. Rogers, E. M., & Shoemaker, F. F. (1971). Communication of innovations: A cross-cultural approach (2nd ed. of Diffusion of
innovations). New York: Free Press.
7. Whitney, E and Sharon, RR. Understanding Nutrition. Elevent edition. Thomson Learning, Inc. 2008.
8. Brown JE et. al. Nutrition through the life cycle. Second edition. International student edition. Thomson, Wadsworth. 2005.
9. Gibson, R.S. Principles of Nutritional Assesment. Second edition. Oxford University Press. 2005.
10. Brody, T. Nutritional Biochemistry. AcademicPress. 1994.
11. Khomsan, A., Budi Setiawan, Clara M. kusharto, dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Editor : Yayuk Farida Baliwarti,
Ali Khomsan, C. Muti Dwiarini. Edisi ke-1. Penerbit : Penebar Swadaya. Jakarta.
12. The Journal of Nutrition (www.nutrition.org)
13. Oktia Woro KH. 2014. Modal Sosial (Dalam Prspektif Pembangunan Kesehatan). Semarang: Fastindo
14. Oktia Woro KH. 2012. Pola Asuh Gizi Ditinjau Dari Perspektif Sosial Budaya Dalam Pembangunan. Semarang: Unnes Press
15. Mulyono Joyomartono. 2003. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press
16. Elly M Setiadi. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi dan
Pemecahannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
17. Oktia Woro KH. 2015. Status Gizi, Pendidikan Kesehatan Dan Pola Asuh Gizi Anak Sekolah. Semarang: Fastindo
18. Ellie Whitney, Sharon Rady Rolfes. 2008. Understanding Nutrition. Thomson Learning Inc
2. Penilaian
a. Aspek Penilaian
1) Sikap dan perilaku selama mengikuti perkuliahan menjadi pertimbangan dalam penilaian, seperi sikap dan perilaku sportif
dan jujur dalam kelas/UTS/UAS, kreatif dalam menyampaikan ide/gagasan dan pertanyaan dalam kelas, dan memiliki inovasi
dalam diskusi.
2) Aspek kognitif melalui tes (pre-post test)
3) Aspek keterampilan dalam pemecahan masalah studi kasus dan menyampaikan gagasan
b. Pembobotan Nilai :
Bobot Nilai Harian (NH) : A (2)
Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : B (2)
Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : C (2)
Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS
A+B+C
Nomor
Judul Kolom Penjelasan Pengisian
Kolom
1 Capaian Capaian Pembelajaran Lulusan diisi sesuai dengan CPL (sikap / pengetahuan /
Pembelajaran ketrampilan) yang terkait dengan matakuliah yang sudah ada dalam matrik CPL-Bahan
Lulusan (CPL) Kajian-Matakuliah dalam kurikulum Program Studi masing-masing.
2 Capaian Capaian Pembelajaran Matakuliah adalah kemampuan akhir yang diharapkan setelah
Pembelajaran mahasiswa menyelesaikan mata kuliah yang bersangkutan sesuai dengan bahan kajian
Matakuliah yang telah dirumuskan, pada CPMK memuat aspek Afektif, Kognitif dan Psikomotorik.
(CPMK)
3 Deskripsi Deskripsi matakuliah yang telah dirumuskan dalam kurikulum.
Matakuliah
4 Minggu ke Menunjukkan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16
(Satu semester) bisa 1/2/3/4 mingguan).
5 Kemampuan Rumusan kemampuan dibidang kognitif, psikomotorik , dan afektif diusahakan lengkap dan
yang utuh (hard skills & soft skills). Merupakan tahapan kemampuan yang diharapkan dapat
diharapkan mencapai kompetensi matakuliah diakhir semester
6 Bahan kajian Bisa diisi pokok bahasan/sub pokok bahasan, atau topik bahasan (dengan asumsi tersedia
(Materi Kuliah) bahan ajar/diktat/modul ajar untuk setiap pokok bahasan).
7 Metode Bisa berupa ceramah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum,
pembelajaran latihan, kuliah lapangan, praktik bengkel, survai lapangan, bermain peran,atau gabungan
dan Penglaman berbagai bentuk. Penetapan bentuk pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa
Belajar kemampuan yang diharapkan diatas akan tercapai dengan bentuk / model pembelajaran
Mahasiswa tersebut. Dijelaskan secara singkat pengalaman belajar yang diharapkan pada mahasiswa.
8 Waktu Takaran waktu yang menyatakan beban belajar dalam satuan SKS (Satuan Kredit
Semester). Satu SKS setara dengan 160 (Seratus Enam Puluh) menit kegiatan belajar per
minggu per semester.
9 Penilaian Sistem penilaian yang digunakan meliputi, jenis tes, atau penialaiannya, cara penilaian
serta instrument yang digunakan.
10 Kriteria / Berisi indikator yang dapat menunjukkan unsur kemampuan yang dinilai (bisa kualitatif,
indikator misal ketepatan analisis, kerapian sajian, kreativitas ide, kemampuan komunikasi, juga
bisa juga yang kuantitatif : banyaknya kutipan acuan/unsur yang dibahas, kebenaran
hitungan, dll).
11 Bobot Disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan bahan kajian atau secara sederhana
tercermin dari waktu yang digunakan untuk membahas atau mengerjakan tugas, atau
besarnya sumbangan suatu kemampuan.
Ujian Tengah semester dan Ujian Akhir tidak diberi bobot d kolom ini, tetapi diberi
bobot ketika menentukan nilai akhir kelulusan dalam suatu matakuliah.