0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
58 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan bandage, splinting, dan transportasi pasien dalam merawat distorsi, dislokasi, dan fraktur tulang. Secara ringkas, dibahas tentang prinsip-prinsip bandage untuk menghentikan perdarahan dan melakukan imobilisasi, jenis-jenis putaran bandage, penggunaan splint untuk berbagai fraktur tulang, dan pemindahan pasien secara aman.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan bandage, splinting, dan transportasi pasien dalam merawat distorsi, dislokasi, dan fraktur tulang. Secara ringkas, dibahas tentang prinsip-prinsip bandage untuk menghentikan perdarahan dan melakukan imobilisasi, jenis-jenis putaran bandage, penggunaan splint untuk berbagai fraktur tulang, dan pemindahan pasien secara aman.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan bandage, splinting, dan transportasi pasien dalam merawat distorsi, dislokasi, dan fraktur tulang. Secara ringkas, dibahas tentang prinsip-prinsip bandage untuk menghentikan perdarahan dan melakukan imobilisasi, jenis-jenis putaran bandage, penggunaan splint untuk berbagai fraktur tulang, dan pemindahan pasien secara aman.
Blok Neuromuskuloskeletal 2 Bandage pada Distortion, Dislocation, Fractures, dan Rehabilitas Medic
Dr Dinda Amalia Eka Putri
Nama : Syahdan Millenia Danurwendra
NIM : 201810330311051 Kelas : A / 2018 Kelompok Skill : 5
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN 2020 A. BANDAGING (PEMBEBATAN) Merupakan tindakan dasar dalam kasus bedah yaitu dengan menutup luka dengan kasa sampai kepada tindakan imobilisasi seluruh atau sebagian anggota gerak. Beberapa prinsip dasar dalam pembebatan yaitu Derajat penekanan yang dihasilkan oleh suatu pembebatan tidak boleh meningkatkan tekanan luka dan juga jangan sampai mengganggu sirkulasi darah di daerah luka dan sekitar luka. Manfaat Penbebatan (Bandage) Menopang suatu luka, misalnya tulang yang patah. Mengimobilisasi suatu luka, misalnya bahu yang keseleo. Memberikan tekanan, misalnya dengan bebat elastik pada ekstremitas inferior untuk meningkatkan laju darah vena. Menutup luka, misalnya pada luka setelah operasi abdomen yang luas. Menopang bidai (dibungkuskan pada bidai). Memberikan kehangatan, misalnya bandage flanel pada sendi yang rematik. Pembebatan Untuk Menghentikan Perdarahan Pembebatan Untuk Melakukan Imobilisasi Tujuannya untuk : Menghilangkan nyeri Mencegah kerusakan Mencegah laserasi kulit Mencegah gangguan aliran darahMenghentikan perdarahan
5). Putaran seperti angka Delapan (Figure-Eight Turns)
B. SPLINTING (PEMBIDAIAN) Bidai (Splint atau spalk) adalah alat yang terbuat dari kayu, logam atau bahan lain yang kuat tetapi ringan untuk imobilisasi tulang yang patah dengan tujuan mengistirahatkan tulang tersebut dan mencegah timbulnya rasa nyeri. Tujuan utama pembidaian adalah mencegah terjadinya pergerakan fragmen tulang yang fraktur, sendi yang mengalami dislokasi, dan jaringan lunak yang mengalami kerusakan. Traksi Traksi adalah tindakan untuk menarik suatu benda. Dalam melakukan traksi, arah tarikan harus selalu sejajar dengan aksis panjang anggota gerak. Tujuan Traksi adalah : (1) untuk menstabilkan fragmen tulang yang fraktur (2) untuk mengembalikan bentuk anggota gerak mendekati bentuk normal Penggunaan Bidai 1. Fraktur humerus (patah tulang lengan atas).
- Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap
ke dalam. - Pasang bidai dari siku sampai ke atas bahu. - Ikat pada daerah di atas dan di bawah tulang yang patah. - Lengan bawah digendong. - Jika siku juga patah dan tangan tak dapat dilipat, pasang spalk ke lengan bawah dan biarkan tangan tergantung tidak usah digendong. 2. Fraktur Antebrachii (patah tulang lengan bawah). - Letakkan tangan pada dada. - Pasang bidai dari siku sampai punggung tangan. - Ikat pada daerah di atas dan di bawah tulang yang patah. - Lengan digendong. 3. Fraktur clavicula (patah tulang selangka). a) Selendang dipasang sedemikian rupa sehingga dapat ditalikan di daerah leher yang berlawanan dengan tempat trauma; b) selendang harus dapat menyangga berat lengan; c) untuk mencegah gerakan lengan, sebuah selendang lain digunakan mengikatkan lengan pada dada. 4. Fraktur Femur (patah tulang paha).
- Pasang bidai (melewati dua sendi) dari proksimal sendi panggul
hingga melalui lutut. - Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah. - Bila perlu ikat kedua kaki di atas lutut dengan pembalut untuk mengurangi pergerakan. 5. Fraktur Cruris (patah tulang tungkai bawah).
- Pasang bidai sebelah dalam dan sebelah luar tungkai kaki
yang patah, kadang - juga bisa ditambahkan pada sisi posterior dari tungkai ( syarat : do no harm ) . - Di antara bidai dan tungkai beri kapas atau kain sebagai alas. - Bidai dipasang mulai dari sisi proximal sendi lutut hingga distal dari pergelangan kaki. C. TRANSPORTATION (PEMINDAHAN) Pemindahan lokal dari satu bagian ke bagian lain dalam satu rumah sakit, dari tempat kejadian ke suatu rumah sakit, atau dari satu rumah sakit/puskesmas ke rumah sakit lain dalam rangka merujuk pasien. DAFTAR PUSTAKA
1. FK Universitas Sebelas Maret. 2019. Buku Pedoman Keterampilan
Klinis : Basic Life Supports and Trauma : Pembebatan dan Pembidaian. Surakarta : FK Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. FK UMM. 2020. Panduan Keterampilan Klinik Bandaging, Splinting, dan Transportation. Malang : Labskill FK UMM