BAB 1
PENDAHULUAN
sebagai model tubuh internal tubuh atau skema postur tubuh; input
ruang eksternal dalam bentuk vektor gravitasi vertikal dari visi, labirin,
2011).
2015).
precentral gyrus pada lobus frontalis, yaitu pada primary motor cortex
langsung antara primary motor area dan anterior horn dari neuron
2012).
yang mengandung terdapat neuron motorik alfa dan gamma dari otot
efek eksitasi dan inhibisi pada korteks motorik, serta. Sirkuit ini
2.1.5 Serebelum
Serebelum adalahmerupakan organ pusat yang berfungsi untuk
somatosensoris.
2.2.1 Visual
seperti otot dan tulang untuk dapat, bekerja secara sinergis untuk
Black, 2008).
2.2.2 Vestibular
al,., 2009).
nucleus otot ocular, dan serebelum, neuron motorik dari otot skelet,
datang dari alat indra dalam organ sensorik intra dan sekitar sendi.
2007)).
Peran somatosensorik terhadap somatosensori dalam
sendi pada tengah gerak sendi Golgi. Spindel otot diperlukan spindle
otot untuk menentukan sudut sendi selama gerakan sendi, yang juga
(Nashner, 2016).
al., 2005).
berasal dari brain stem dan korteks serebri. Selain itu, jalur kortikal
1999)).
Gambar 2.7 Sistem kontrol motorik dari segi komputasional
memiliki komponen input berupa motor command
dari controller yaitu sistem saraf pusat, serta motor
planning, internal model, state estimation, motor
learning, dan multiple internal model (Jordan et al.,
1999)).
target, terdapatke tujuan, ada banyak jalur dan profil kecepatan yang
dapat dipilih. Untuk Karena ada banyak kombinasi sudut sendi dan
al., 1999).
pola pada level di bawahnya (many to one: tingkat yang lebih rendah
(banyak pola pada leveldi tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan
akurasi, dan durasi secara global dan suatu aktivitas motorik yang
Peran dari forward model juga sebagai fast internal loop yang
1999).
1999).
bola mata dalam arah yang sama dan berlawanan dengan gerakan
1999).
sistem saraf pusat akan melakukan estimasi kondisi, yaitu posisi dan
inverse model yang merupakan basic building block dari kontrol open
sifat mekanik yang tidak diketahui sifat mekaniknya.. Selain itu terjadi,
secara gradual yang akan hilang jika ada kondisi baru yang
motor dan memiliki perbedaan pada jenis data serta struktur bantuan
pada hal – hal sudahantara apa yang sedang dipelajari dan apa yang
statis. Fungsi anti gravitasi ini utamanya diatur oleh tonus postural
terdapat pola pergerakan sentral dan sinergi motorik dan otot pusat
dan secara normal ada sampai bayi biasanya muncul pada usia 4-
cervical dan thorakal, serta. Selain itu terdapat diafragma, otot dasar
pada spine.tulang belakang. Otot – -otot ini juga menjadi otot deep
2013).
dada dan leher bagian atas dan cervical dipengaruhi oleh aktivitas
posisi prone dan fungsi stepping forward dan supporting terjadi pada
et al., 2013).
Gambar 3.2 Pola Maturasi Motorik pada Bayi (Kolar et al., 2013).)
2004).
tonus postural dasar dan refleks postural atau reaksi. Reaksi berasal
fungsi utama dari model postur genetic adalah (1) fungsi gravitasi; (2)
reflek placing, dan reflek hopping. Reflek placing terdiri dari tactile
atau Pergerakan
dan kaki terhadap posisi kepala pada ruang eksternal. Metode ini
muncul pertama kali saat ontogenesis dan melakukan
al., 2004).
akselerasi angular (pitch, roll, dan yaw) dikontrol oleh tiga saluran
yang kontak dengan cane akan bergerak secara ritmis, akan muncul
sway tubuh dengan frekuensi yang sama tanpa phase shift yang
gravitasi dan orientasi dari ground reaction force arah reaksi tanah
yang dikeluarkan diberikan oleh subjek untuk kontrolmengontrol
jumlah motor unit yang aktif pada satu waktu pada otot – ototmotorik
yang bekerja untuk kontrol postural.pada saat yang sama pada otot
al., 2001).
1995).
3.6.2 Seleksi
bertentangan dari satu input dengan yang lain, maka akan dipilih ke
tidak ada input visual dan vestibular yang mendeteksi tidak ada
dari ketiga input sensoris tersebut akan berbeda pada setiap orang, di
Otot – -otot ini membantu sinergi otot untuk mencapai tujuan produksi
paling sensitif terhadap input perifer dan mengatur vektor gaya yang
neural yang respons atau sinergi saraf terprogram, atau sinergi, atau
segmen tubuh. Selain itu tujuan dari pengaturan postur antisipatori ini
et al., 2004).
kritis dari masing – masing otot (ambang refleks myotatic) yang diatur
masing – masing otot dengan nilai yang sesuai. Konsep ini dapat
terlihat saat forward dan backward trunk bending yang diikuti dengan
kontrol paralel yaitu sinergi untuk melakukan gerakan dan dan sinergi
merupakan bagian dari refleks righting, sifat otot dan jaringan ikat
arm, and trunk (HAT) terhadap hip karena segmen ini merupakan
trunkbadan diatur oleh otot hip-otot pinggul tanpa ada campur tangan
kontrol ini lebih efisien karena hipsendi pinggul memiliki beban inertia
kontrol
et al., 1997).
et al., 2016).
kepala, namun dalam kondisi tidak ada input visual, mekanisme feed
1997).
et al., 1997).
3.11 Vertikalitas
perifer dan sentral dari input vestibular baik perifer maupun sentral,
visual vertical atau SVV) atau sentuhan (haptic vertical), dan menjaga
1992).
DAFTAR PUSTAKA
Avanzino, L., Gueugneau, N., Bisio, A., Ruggeri, P., Papaxanthis, C.,
& Bove, M. (2015). Motor cortical plasticity induced by motor
learning through mental practice. Frontiers in Behavioral
Neuroscience, 9(APR), 1–10.
Chiba, R., Takakusaki, K., Ota, J., Yozu, A., & Haga, N. (2016).
Human upright posture control models based on multisensory
inputs; in fast and slow dynamics. Neuroscience Research, 104,
96–104.
Mazibrada, G., Tariq, S., Pérennou, D., Gresty, M., Greenwood, R., &
Bronstein,
A. M. (2008). The peripheral nervous system and the perception of
verticality.
Gait and Posture, 27(2), 202–208.
Merel, J., Botvinick, M., & Wayne, G. (2019). Hierarchical motor
control in mammals and machines. Nature Communications,
10(1), 1–12.