Anda di halaman 1dari 7

MODUL

TERAPI LATIHAN 1
(FTL217)

Materi 4
Latihan Koordinasi dan Balance

Disusun Oleh
Amriansyah Syetiawinanda, S.Ft, M.Or

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

1/7
TOPIK / MATERI PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan
Olahraga adalah segala aktifitas fisik atau gerak badan yang dilakukan
manusia dengan Teknik tertentu untuk membentuk tubuh/jasmani dengan
intensitas tertentu serta ada batas waktu dan tujuan tertentu.
Seorang olahragawan harus memiliki fisik dan kebugaran yang baik,
beberapa unsur-unsur kebugaran yang baik terdiri dari koordinasi dan
keseimbangan (balance).
Koordinasi adalah kemampuan yang menggabungkan gerakan yang
terkoordinasi dan melibatkan kemampuan yang menggabungkan beberapa
pola gerak. Dalam olahraga kemampuan koordinasi akan terlihat dari
harmonisasi dan keindahan gerak yang dilakukan.
Keseimbangan merupakan proses mempertahankan pusat gravitasi agar
tetap berada pada bidang tumpu, agar semua resultan yang ada menjadi nol
dan dalam posisi seimbang. Dalam olahraga dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot pada anggota gerak bawah dan untuk memingkatkan system
vestibular/keseimbangan tubuh.

B. Kompetensi Dasar
Mengetahui tentang definisi latihan koordinasi dan balance, normal
movement, jenis-jenis dan bentuk-bentuk latihan koordinasi dan balance.

C. Kemampuan Akhir yang Diharapkan


Mahasiswa dan mahasiswi dapat memahami dalam hal :
1. Memahami pengertian latihan koordinasi dan keseimbangan (balance)
2. Memahami factor-faktor yang mempengaruhi latihan koordinasi dan
kesimbangan (balance)
3. Memahami komponen gerakan latihan koordinasi dan keseimbangan
(balance)
4. Memahami tipe-tipe latihan koordinasi
5. Memahami prinsip-prinsip umum latihan koordinasi
6. Memahami bentuk-bentuk latihan koordinasi dan kesimbangan (balance)

2/7
D. Kegiatan Belajar
1. Pengertian Latihan Koordinasi dan Keseimbangan (Balance)
Latihan koordinasi adalah kemampuan untuk mengeluarkan respon
motoric yang halus, akurat, terkontrol (interaksi fungsi otot yang optimal)
Koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam
urutan dan waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab
terjadinya gerak timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena
adanya perintah yang diterima melalui system syaraf.
Koordinasi neuromuskuler meliputi koordinasi intramuskuler dan
intermuskuler. Koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari seluruh serabut
syaraf dan otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara maksimum,
sedangkan koordinasi intramuskuler yaitu melibatkan efektifitas otot-otot
bekerjasama dalam menampilkan satu gerak, sehingga dalam koordinasi
intramuskuler kinerjanya tergantung dari interaksi beberapa otot.
Koordinasi movement meliputi kecepatan, jarak, arah, waktu yang
tepat, dan kontraksi otot yang tepat.
Latihan keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam
mengendalikan organ-organ syaraf otot. Keseimbangan juga bisa diartikan
sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of
mass), pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (based of
support).

Gambar 1. Center of gravity

3/7
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari
integrasi/interaksi system sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik
termasuk proprioceptor) dan musculoskeletal (otot, sendi, jaringan lunak)
yanhg diatur dalam otak (control motoric, sensorik, basal ganglia,
cerebellum) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan
external.
2. Macam-macam Latihan Koordinasi dan Keseimbangan
Latihan koordinasi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu fine motor skills,
gross motor skills, dan hand-eye skills :
a) Fine Motor Skills adalah membutuhkan gerakan terkoordinasi otot-otot
kecil (tangan dan wajah), contoh: menulis, menggambar,
menggancingkan baju dan meniup gelembung.
b) Gross Motor Skills adalah membutuhkan gerakan terkoordinasi dari otot
besar atau kelompok otot (trunk, ekstremitas), contoh : aktifitas berjalan,
berlari dan mengangkat.
c) Hand-eye Skills adalah kemampuan system visual untuk
mengkoordinasikan informasi visual, contoh : menangkap bola.
Latihan keseimbangan terdiri atas dua yaitu :
a) Keseimbangan statis adalah kemampuan tubuh untuk menjaga
keseimbangan pada posisi tetap, contoh : berdiri satu kaki, bediri diatas
papan (wobble board).
b) Keseimbangan dinamis adalah kemampuan tubuh untuk menjagan
keseimbangan ketika bergerak, contoh : berdiri satu kaki diatas papan
(wobble board) sambal lempar tangkap bola.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan
a) Sistem informasi sensoris, meliputi visual, vestibular dan somatosensoris
1) Visual berperan penting dalam system sensoris yang akan
membantu agar tetap focus pada titik utama untuk mempertahankan
keseimbangan dan sebagai monitor tubuh selama melakukan gerak
static atau dinamik.
2) Sistem vestibular merupakan system sensoris yang berfungsi penting
dalam kesimbanagan, control kepala dan gerak bola mata. Reseptor
sensoris vestibular berada ditelinga. Reseptor pada system vestibular
meliputi kanalis semisikularis, utriculus, serta sakulus.

4/7
3) Somatosensoris merupakan terdiri dari taktil atau proprioseptif serta
persepsi-kognitif.
b) Respon otot-otot postural yang sinergis (postural muscles respone
synergies) mengarah pada waktu dan jarak dari aktifitas kelompok otot
yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan control
postur.
c) Kekuatan otot (muscle strength) berfungsi menahan beban, baik berupa
beban external (external force) maupun beban internal (internal force)
d) Adaptive systems adalah kemampuan akan memodifikasi input sensoris
dan motoric (output) ketika terjadi perubahan temapat sesuai dengan
karakteristik lingkungan.
e) Joint range of motion adalah kemampuan sendi untuk membantu gerak
tubuh dan mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang
memerlukan keseimbangan yang tinggi.
4. Prinsip-prinsip Umum Latihan Koordinasi
a) Pengulangan konstan dari beberapa kegiatan motoric
b) Penggunaan isyarat sensorik (taxtil, visual) untuk meningkatkan kinerja
motor.
c) Meningkatkan kecepatan aktivitas dari waktu ke waktu
d) Bantuan diberikan saat diperlukan
e) Pasien/klien harus beristirahat sebentar setalah dua atau tiga kali
pengulangan untuk menghindari kelelahan.
5. Bentuk-bentuk Latihan Koordinasi dan Keseimbangan
a) Ladder drill

Gambar 2.

5/7
b) Hurdles exercises

Gambar 3.

c) Keseimbangan statis

Gambar 4.

d) Keseimbangan dinamis

6/7
Gambar 5

E. Sumber Pustaka
Basmajian, John V, Therapeutic Exercise (Third edition)
Hollis Margaret, Practical Exercise Therapy
Kisner, Carolyn & Allen Colby, Lynn Therapeutic Exercise (Foundations &
Techniques) Six Edition
Licth, Sidney, Therapeutic Exercise

7/7

Anda mungkin juga menyukai