KEPERAWATAN
Kemampuan bergerak bebas, melangkah dengan baik, berirama dengan maksud dan tujuan
tertentu merupakan hal yang penting dalam melakukan kegiatan hidup atau aktifitas manusia
sehari-hari.
Aktifits seseorang yang dilakukan setiap hari merupakan suatu usaha dari manusia dalam
memenuhi kebutujhan hidupnya melalui bergerak.
Mobilisasi
-mobilisasi yang dilakukan bertujuan untuk ekspresi emosi dengan tingkah laku verbal, non
verbal, pertahanan diri, terpenuhinya kebutuhan dasar, aktifitas haria dan rekreasi.
-body mekanik penting untuk koordinasi dan keamanan menggunakan tubuh dalam
menghasilkan pergerakan dan memelihara keseimbangan selama beraktifitas.
-pergerakan yang tepat meningkatkan fungsi muskuloskeletal tubuh, mengurangi energi yang
digunakan untuk pergerakan dan memelihara keseimbangan sehingga dapat mengurangi
kelelahan (fatique) dan menurunkan resiko terjadinya injury.
-tujuan utama dari body mekanik adalah untuk memfasilitasi keamanan dan efisiensi penggunaan
sesuai dari otot-otot.
-body mekanik terdiri dari 3 elemen dasar yaitu : Body Aliegment, Body Balance, Body
Movement.
-jumlah maksimum pergerakan yang tepat pada tulang sendi bagian tubuh tertentu seperti sagital,
frontal dan transversal disebut dengan ROM. (Range Of Motion)
-tiap pergerakan sendi :fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, efersi, pronasi,
supinasi dan lain-lain.
2. manfaat mobilisasi
-mencegah ketidakmampuan
Alasan:
tingkat
keuntungan
-mengurangi nyeri
c. ambulasi
tujuan
-mencegah komplikasi
peralatan
-kruk, tongkat, walker, sabuk ambulasi dan sepatu yang tidak licin
prosedur
-informed consent
-bantu untuk melakukan ambulansi seperti memindahkan pasien ke tempat tidur, membantu
pasien berjalan dengan kruk, membimbing pasien berjalan, dll.
BODY MEKANIK
Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan aman untuk
menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.
BODY ALIGNMENT
Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang
lain. Body alignmen baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang
maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik:
keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat.
- Status kesehatan
- Fisikal fitness
- Daya tarik seseorang.
Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi
kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting
dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik.
Body Mekanik
A. Mekanika Tubuh
1. Pengertian Mekanika Tubuh
Mekanika Tubuh/ body mekanik adalah Suatu usaha mengkoordinasi sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan kesejajaran
tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :
1. Body Aligement (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan postur tubuh
tetap tegak melawan gravitasi (duduk atau berdiri) sebaik mungkin untuk mengatur seluruh
keterampilan aktifitas fisik (Glick, 1992 dikutip dari Kozier, 1997). Keseimbangan diatur oleh
serebelum dan telinga dalam (kanalis semisirkuler). Tanpa keseimbangan ini, pusat gravitasi
akan berubah, gaya gravitasi meningkat, dan konsekuensinya menyebabkan risiko jatuh dan
injuri. Keseimbangan tubuh diperoleh dengan adanya dasar pendukung yang luas, pusat gravitasi
berada pada dasar pendukung, dan garis vertikal dapat digambar dari pusat gravitasi melalui
dasar pendukung, postur yang benar (lurus) dan pusat gravitasi yang lebih rendah. Keseimbangan
tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support.
3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
Berat adalah gaya pada tubuh yang menggunakan gravitasi. Ketika suatu objek diangkat,
pengangkat harus mengetahui berat objek dan mengetahui pusat gravitasinya. Pada objek yang
simetri, pusat gravitasi berada tepat pada pusat objek. Pada manusia, pusat gravitasinya biasanya
berada pada 55-57% tinggi badannya ketika berdiri dan berada di tengah-tengah. Gaya berat
selalu mengarah ke bawah, hal ini menjadi alasan mengapa objek yang tidak seimbang itu jatuh.
Friksi (gaya gesek) adalah gaya yang terjadi pada gerakan benda yang berlawanan.
Perawat dapat mengurangi friksi dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area
permukaan suatu objek yang bergerak, semakin besar friksi. Jika klien tidak mampu pindah
sendiri di tempat tidur maka lengan klien diletakkan menyilang di dada. Hal ini meminimalkan
permukaan tubuh dan mengurangi friksi.
C. Teknik Mengangkat
Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan lebih dari
setengahnya adalah cedera punggung yang langsung akibat teknik mengangkat dan membungkuk
yang tidak tepat (Owen dan Garg, 1991). Kebanyakan cedera punggung yang terjadi adalah
ketegangan pada kelompok otot lumbal, termasuk otot di sekitar vertebra lumbal (Owen dan
Garg, 1991).
Perawat beresiko mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat, memindahkan, atau
mengubah posisi klien imoblisasi. Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji kemampuan
mengangkat klien atau objek yang akan diangkat dengan menentukan kriteria dasar cara
mengangkat sebagai berikut :
1. Posisi beban. Beban yang akan diangkat berada sedekat mungkin dengan pengangkat. Posisikan
objek pada keadaan seperti di atas ketika perawat menggunakan gaya mengangkat dikarenakan
objek berada dalam potongan sama (Stamp,1989).
2. Tinggi objek. Tinggi yang paling baik untuk mengangkat vertikal adalah sedikit di atas jari
tengah seseorang dengan lengan tergantung disamping (Owen dan Garg, 1991).
3. Posisi tubuh. Ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas mengangkat yang berbeda,
maka petunjuk umum berikut mampu dipakai untuk sebagian besar keadaan. Tubuh diposisikan
dengan batang tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multipel sama dengan cara yang
sinkron.
4. Berat maksimum. Setiap peawat harus mengetahui berat maksimum yang aman untuk diangkat,
aman bagi perawat dan klien. Objek yang terlalu berat adalah jika beratnya sama dengan atau
lebih dari 35 % berat badan orang yang mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya
59,1 kg tidak mencoba mengangkat klien imobilisasi yang beratnya 45,5 kg. Meskipun
nampaknya perawat mungkin mampu melakukannya, hal ini akan berisiko klien jatuh atau
menyebabkan cedera punggung perawat.
Ketika mengangkat perawat harus mengikuti prosedur yang dibuat untuk melindungi sistem
muskuloskeletal. Mengangkat objek dari tempat tidur tinggi meningkatkan resiko karena lebih
sulit mempertahankan keseimbangan tubuh. Untuk meraih objek yang berada di atas kepala,
orang sering berdiri menjinjit dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan,
menaikkan pusat gravitasi dan pada akhirnya menurunkan keseimbangan mereka.
Hati-hati saat menggunakannya pada klien yang mengalami trauma medula spinalis. Jika
klien harus dipindahkan maka papan pemindah harus ditempatkan di bawah klien untuk
mempertahankan kesejajaran spinal sebelum memindahkan ke brankar.
Klien harus dipersiapkan untuk pemindahan dan minta bantuan jika memungkinkan.
Lingkungan harus bebas dari penghalang dan alat-alat yang tidak dibutuhkan harus dipindahkan
dari tempat tidur. Brankar harus ditempatkan sudut kanan tempat tidur sehingga pengangkat
dapat berputar ke depan brankar dan memindahkan klien dengan cepat.
Pada semua prosedur, keamanan merupakan prioritas. Keamanan dapat ditingkatkan pada
tiga orang pengangkat apabila berkerja sama. Oleh karena itu salah seorang harus memimpi
D. Teknik Memindahkan
Perawat biasa memberi perawatan pada klien imobilisasi yang harus diubah posisi,
dipindahkan di atas tempat tidur, dan harus dipindahkan dari tempat tidur ke kursi ataupun
brankar. Mekanika tubuh yang sesuai memungkinkan perawat untuk mengangkat,
menggerakkan, atau memindahkan klien dengan aman dan juga melindungi perawat dari cedera
sistem muskuloskeletal.
Meskipun perawat menggunakan berbagai teknik memindahkan, berikut ini merupakan
petunjuk umum yang harus diikuti saat memindahkan pada setiap prosedur pemindahan:
1. Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat tidur pada posisi berlawanan dengan perawat untuk
mencegah klien jatuh dari tempat tidur.
2. Tinggikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman.
3. Kaji imobilisasi dan kekuatan klien untuk menentukan bantuan klien yang dapat digunakan saat
memindahkan.
4. Tentukan kebutuhan akan bantuan.
5. Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari klien.
6. Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali memindahkan.
Perawat yang menggunakan teknik memindahkan atau menggerakkan untuk pertama kalinya
harus meminta pertolongan untuk mengurangi risiko cedera pada klien dan perawat. Perawat
harus juga mengetahui kekuatan dirinya dan keterbatasannya. Memindahkan klien imobilisasi
sendirian merupakan hal yang tersulit dan berbahaya.
Memindahkan klien. Klien membutuhkan tingkat bantuan yang bervariasi untuk
mengangkat dari tempat tidur, menggerakkan ke posisi miring, atau duduk di sisi tempat tidur.
Untuk menentukan apakah klien mampu melakukan sendiri dan berapa banyak orang yang
dibutuhkan untuk membantu mengangkat klien di atas tempat tidur, perawat mengkaji klien
untuk menentukan apakah penyakit klien ada kontraindikasi dalam pengerahan tenaga (seperti
penyakit kardiovaskular). Kemudian, perawat menentukan apakah klien memahami apa yang
diharapkan. Jika ada, dibutuhkan beberapa perawat untuk menggerakkan klien diatas tempat
tidur. Perawat kemudian menentukan tingkat kenyaman klien. Perawat juga mengevaluasi
kekuatan pribadi dan pengetahuan prosedur. Pada akhirnya perawt menentukan apakah klien
terlalu berat atau klien tidak bisa bergerak sehingga perawat menyelesaikan prosedur sendirian.
Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Kursi oleh perawat membutuhkan bantuan
klien dan tidak dilakukan pada klien yang tidak dapat membantu. Perawat menjelaskan prosedur
pada klien sebelum pemindahan. Kursi ditempatkan dekat tempat tidur dengan punggung kursi
sejajar dengan bagian kepala tempat tidur. Penempatan kursi memungkinkan perawat berputar
dengan klien dan memindahkan berat badan klien dengan cepat.
Pemindahan yang aman adalah prioritas pertama. Perawat yang ragu-ragu dengan
kekuatannya ataupun kemampuan klien untuk membantu, harus meminta bantuan. Klien harus
duduk dan menjuntaikan kakinya di sisi tempat tidur sebentar sebelum berdiri. Kemudian klien
harus berdiri di sisi tempat tidur untuk beberapa menit sehingga klien dapat dengan cepat
menurunkan punggungnya ke tempat tidur pada kasus pusing atau pingsan.
Ketika memindahkan klien imobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda perawat harus
menggunakan mekanika tubuh yang tepat dan apabila memungkinkan kerjasama diperoleh
sebanyak mungkin.
Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Brankar.Klien imobilisasi yang dipindahkan
dari tempat tidur ke brankar atau dari tempat tidur ke tempat tempat tidur harus membutuhkan
tiga orang pengangkat. Teknik ini bagus dilakukan jika orang-orang yang memindahkan
mempunyai kesamaan tinggi. Jika pusat gravitasi mereka sama, mereka mengangkat sebagai
suatu tim. Cara lain memindahkan klien adalah dengan menggunakan kain pengangkat yang
ditempatkan di bawah klien.
Kain pengangkat berguna sebagai ayunan ketika klien dipindahkan ke brankar. Pada teknik
ini, perawat perlu berada di sisi berlawanan dari tempat tidur dan berpegang pada kain
pengangkat ketika memindahkan klien ke brankar. Brankar dan tempat tidur ditempatkan
berdampingan sehingga klien dapat dipindahkan dengan cepat dan mudah dengan menggunakan
kain pengangkat.