Anda di halaman 1dari 9

KEBUTUHAN DASAR MOBILISASI DAN IMOBILISASI DALAM

KEPERAWATAN

Kemampuan bergerak bebas, melangkah dengan baik, berirama dengan maksud dan tujuan
tertentu merupakan hal yang penting dalam melakukan kegiatan hidup atau aktifitas manusia
sehari-hari.

Aktifits seseorang yang dilakukan setiap hari merupakan suatu usaha dari manusia dalam
memenuhi kebutujhan hidupnya melalui bergerak.

kemampuan seseorang bergerak dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari disebut


dengan Mobilisasi. Pembatasan pergerakan oleh karena suatu kondisi dan keadaan disebut
dengan imobilisasi. Pergerakan seseorang yang dibantu dengan alat disebut ambulasi.

Mobilisasi

-kemampuan seseorang bergerak dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari.

-mobilisasi yang dilakukan bertujuan untuk ekspresi emosi dengan tingkah laku verbal, non
verbal, pertahanan diri, terpenuhinya kebutuhan dasar, aktifitas haria dan rekreasi.

Faktor yang mempengaruhi mobilisasi

mobilisasi dipengaruhi oleh body mekanik dan mobilitas sendi

1.1 body mekanik

-body mekanik penting untuk koordinasi dan keamanan menggunakan tubuh dalam
menghasilkan pergerakan dan memelihara keseimbangan selama beraktifitas.

-pergerakan yang tepat meningkatkan fungsi muskuloskeletal tubuh, mengurangi energi yang
digunakan untuk pergerakan dan memelihara keseimbangan sehingga dapat mengurangi
kelelahan (fatique) dan menurunkan resiko terjadinya injury.

-tujuan utama dari body mekanik adalah untuk memfasilitasi keamanan dan efisiensi penggunaan
sesuai dari otot-otot.

-body mekanik terdiri dari 3 elemen dasar yaitu : Body Aliegment, Body Balance, Body
Movement.

1.2 mobilitas sendi

-sendi adalah unit fungsional dari muskuloskeletal sistem

-jumlah maksimum pergerakan yang tepat pada tulang sendi bagian tubuh tertentu seperti sagital,
frontal dan transversal disebut dengan ROM. (Range Of Motion)

-tiap pergerakan sendi :fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, efersi, pronasi,
supinasi dan lain-lain.

2. manfaat mobilisasi

-meningkatkan harga diri dan body image

-memperbaiki sistem tubuh dan aktifitas yang teratur.

-meningkatkan derajat kesehatan

-mencegah ketidakmampuan

-memperlambat serangan penyakit degeneratif


b. imobilisasi

pembatasan pergerakan oleh karena suatu kondisi dan keadaan tertentu.

Alasan:

-pembatasan gerakannya relatif terapeutik

-pembatasan yang tidak dapat dihindari karena ketidakmampuan primer

-pembatasan secara sehubungan dengan gaya hidup.

tingkat

-total pada pasien koma

-partial pada klien fraktur

-pembatasan karena alasan kesehatan.

keuntungan

-mengurangi kebutuhan sel terhadap O2

-menyalurkan sumber energi untuk proses penyembuhan

-mengurangi nyeri

c. ambulasi

pergerakan seseorang yang dibantu dengan peralatan.

tujuan

-menghindari dari jatuh kecelakaan

-meningkatkan kekuatan otot

-mencegah komplikasi

-meningkatkan harga diri dan kemandirian

peralatan

-kruk, tongkat, walker, sabuk ambulasi dan sepatu yang tidak licin

prosedur

-informed consent

-tempat tidur dalam posisi paling rendah

-pastikan klien tidak pusing

-bantu untuk melakukan ambulansi seperti memindahkan pasien ke tempat tidur, membantu
pasien berjalan dengan kruk, membimbing pasien berjalan, dll.
BODY MEKANIK

Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan aman untuk
menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.

Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :


1. Body Aligement (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support.
3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.

Prinsip Body Mekanik


§ Gravity
§ Balance (Keseimbangan)
§ Weight (berat)

Pergerakan Dasar Yang Digunakan Dlm Body Mekanik


1. Walking / berjalan
Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg ukuran base of support
2. Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika seseorang mengangkat
obyek yg terletak dibawah pusat gravity tubuh.
3. Pulling / menarik
4. Pivoting / berputar
Pivoting adalah s/u tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka menghondari terjadinya
resiko keseleo tulang
Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik :
• Status kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh sehingga
aktivitasnya menjadi terganggu.
• Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi energi
yang digunakan untuk mobilisasi.
• Emosi
• Situasi dan kebiasaan
• Gaya hidup
• Pengetahuan

BODY ALIGNMENT
Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang
lain. Body alignmen baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang
maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik:
keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat.
- Status kesehatan
- Fisikal fitness
- Daya tarik seseorang.

Postur tubuh dapat menunjukkan:


- perasaan hati
- Harga diri
- Kepribadian.

Faktor yang mempengaruhi Body Alignmnet:


1. Status kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Faktor social
5. Gaya hidup (life style)
6. Perilaku dan nilai-nilai
7. Hidrasi pasien

Body Alignment yang baik dapat:


• Meningkatkan fungsi tangan yang baik
• Mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
• Mengurangi kelelahan
• Memperlyas ekspansi paru
• Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal

Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi
kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting
dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Alignment


1. Gravity
Gravity adalah atraksi timbale balik antara tubuh dan bumi.
2. Pontural reflek dan Apposing Muscles Group.
Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan
gravity.
3. Perubahan postur
4. Struktur anatomy individu yang berbeda.

Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik:


• Berjalan
• Berenang

Body Mekanik

A. Mekanika Tubuh
1. Pengertian Mekanika Tubuh
Mekanika Tubuh/ body mekanik adalah Suatu usaha mengkoordinasi sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan kesejajaran
tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :
1. Body Aligement (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan postur tubuh
tetap tegak melawan gravitasi (duduk atau berdiri) sebaik mungkin untuk mengatur seluruh
keterampilan aktifitas fisik (Glick, 1992 dikutip dari Kozier, 1997). Keseimbangan diatur oleh
serebelum dan telinga dalam (kanalis semisirkuler). Tanpa keseimbangan ini, pusat gravitasi
akan berubah, gaya gravitasi meningkat, dan konsekuensinya menyebabkan risiko jatuh dan
injuri. Keseimbangan tubuh diperoleh dengan adanya dasar pendukung yang luas, pusat gravitasi
berada pada dasar pendukung, dan garis vertikal dapat digambar dari pusat gravitasi melalui
dasar pendukung, postur yang benar (lurus) dan pusat gravitasi yang lebih rendah. Keseimbangan
tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support.
3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
Berat adalah gaya pada tubuh yang menggunakan gravitasi. Ketika suatu objek diangkat,
pengangkat harus mengetahui berat objek dan mengetahui pusat gravitasinya. Pada objek yang
simetri, pusat gravitasi berada tepat pada pusat objek. Pada manusia, pusat gravitasinya biasanya
berada pada 55-57% tinggi badannya ketika berdiri dan berada di tengah-tengah. Gaya berat
selalu mengarah ke bawah, hal ini menjadi alasan mengapa objek yang tidak seimbang itu jatuh.
Friksi (gaya gesek) adalah gaya yang terjadi pada gerakan benda yang berlawanan.
Perawat dapat mengurangi friksi dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area
permukaan suatu objek yang bergerak, semakin besar friksi. Jika klien tidak mampu pindah
sendiri di tempat tidur maka lengan klien diletakkan menyilang di dada. Hal ini meminimalkan
permukaan tubuh dan mengurangi friksi.

2. Prinsip Mekanika Tubuh


Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan mencegah kecacatan.
Perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas keperawaatan, seperti
berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat, mengangkat dan memindahkan klien, dan
menggerakkan objek. Gaya fisik dari berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh.
Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efesiensi perawat. Penggunaan
yang tidak benar dapat mengganggu kemampuan perawat untuk mengangkat, memindahkah, dan
mengubah posisi klien (Owen dan Garg, 1991)

Pergerakan Dasar Yang Digunakan Dlm Body Mekanik

1. Gerakan (ambulating), berjalan (walking)


Gerakan yang benar akan membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Misal, orang yang
berdiri akan lebih mudah stabil dibanding orang yang berjalan, karena pada posisi berjalan
terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi yang satu ke sisi yang lain.
2. Menahan (squatting)
Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh
dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
3. Menarik (pulling)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian, letak
benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari panggul),
sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku
diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu
lakukan penarikan.
4. Mengangkat (lifting)
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian
atas dan kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh
bagian belakang.
5. Memutar (pivoting)
Memutar gerakan utuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang.

3. Manfaat Body Mekanik


Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko cedera system
musculoskeletal. Mekanika yang tepat juga memfasilitasi mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan
otot dan penggunaan energy otot yang berlebihan.
B. Body Alignment
1) Pengertian Body Alignment (Postur Tubuh)
Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan
dengan bagian tubuh lain. bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah persendian, tendon,
ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian terscabut digunakan dengan benar dan terjadi
keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk,
berdiri dan berbaring yang benar.
Kesejajaran tubuh atau postur merupakan istilah yang sama dengan posisi sendi, tendon,
ligament, dan otot ketika posisi berdiri, duduk, dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar
mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot secara adekuat,
dan menunjang keseimbangan.
Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat mengangkat klien dengan
benar, menggunakan teknik posisi yang tepat, dan memindahkan klien dengan aman dari tempat
tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar. Prosedur-prosedur tersebut digambarkan dalam
bagian ini sebagai prinsip mekanika tubuh yang diperlukan untuk menjaga atau memperbaiki
kesejajaran tubuh.

2) Manfaat Body Aligment


Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik, mengurangi jumlah
energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan, mengurangi kecelakaan, memperluas
ekspansi paru, dan memingkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal.

3) Prinsip Body Aligment


Untuk mendapatkan postiur tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan,
di antaranya:
1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis gravitasi (line of gravity -garis imaginer vertikal)
mclewati pusat gravitasi (center of gravity-titik yang berada di pertengahan garis tubuh) dan
dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh).
2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan
akan lebih besar.
3. Jika gravitasi bc:rada di luar pusat dasar tumpuan, enc:rgi akan lebih banyak digunakan untuk
mempertahankan keseimbangan.
4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat energi
dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mcncegah ketidaknyamanan otot.
6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu menc;egah kekakuan otot dan ligamen.
7. Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah
kelelahan.
8. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
9. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang.
10. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan
kontraktur.

C. Teknik Mengangkat
Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan lebih dari
setengahnya adalah cedera punggung yang langsung akibat teknik mengangkat dan membungkuk
yang tidak tepat (Owen dan Garg, 1991). Kebanyakan cedera punggung yang terjadi adalah
ketegangan pada kelompok otot lumbal, termasuk otot di sekitar vertebra lumbal (Owen dan
Garg, 1991).
Perawat beresiko mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat, memindahkan, atau
mengubah posisi klien imoblisasi. Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji kemampuan
mengangkat klien atau objek yang akan diangkat dengan menentukan kriteria dasar cara
mengangkat sebagai berikut :
1. Posisi beban. Beban yang akan diangkat berada sedekat mungkin dengan pengangkat. Posisikan
objek pada keadaan seperti di atas ketika perawat menggunakan gaya mengangkat dikarenakan
objek berada dalam potongan sama (Stamp,1989).
2. Tinggi objek. Tinggi yang paling baik untuk mengangkat vertikal adalah sedikit di atas jari
tengah seseorang dengan lengan tergantung disamping (Owen dan Garg, 1991).
3. Posisi tubuh. Ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas mengangkat yang berbeda,
maka petunjuk umum berikut mampu dipakai untuk sebagian besar keadaan. Tubuh diposisikan
dengan batang tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multipel sama dengan cara yang
sinkron.
4. Berat maksimum. Setiap peawat harus mengetahui berat maksimum yang aman untuk diangkat,
aman bagi perawat dan klien. Objek yang terlalu berat adalah jika beratnya sama dengan atau
lebih dari 35 % berat badan orang yang mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya
59,1 kg tidak mencoba mengangkat klien imobilisasi yang beratnya 45,5 kg. Meskipun
nampaknya perawat mungkin mampu melakukannya, hal ini akan berisiko klien jatuh atau
menyebabkan cedera punggung perawat.
Ketika mengangkat perawat harus mengikuti prosedur yang dibuat untuk melindungi sistem
muskuloskeletal. Mengangkat objek dari tempat tidur tinggi meningkatkan resiko karena lebih
sulit mempertahankan keseimbangan tubuh. Untuk meraih objek yang berada di atas kepala,
orang sering berdiri menjinjit dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan,
menaikkan pusat gravitasi dan pada akhirnya menurunkan keseimbangan mereka.
Hati-hati saat menggunakannya pada klien yang mengalami trauma medula spinalis. Jika
klien harus dipindahkan maka papan pemindah harus ditempatkan di bawah klien untuk
mempertahankan kesejajaran spinal sebelum memindahkan ke brankar.
Klien harus dipersiapkan untuk pemindahan dan minta bantuan jika memungkinkan.
Lingkungan harus bebas dari penghalang dan alat-alat yang tidak dibutuhkan harus dipindahkan
dari tempat tidur. Brankar harus ditempatkan sudut kanan tempat tidur sehingga pengangkat
dapat berputar ke depan brankar dan memindahkan klien dengan cepat.
Pada semua prosedur, keamanan merupakan prioritas. Keamanan dapat ditingkatkan pada
tiga orang pengangkat apabila berkerja sama. Oleh karena itu salah seorang harus memimpi

C. Teknik Mengubah Posisi


Klien yang mengalami gangguan fungsi sistem skeletal, saraf atau otot dan peningkatan
kelemahan serta kekakuan biasanya membutuhkan bantuan perawat untuk memperoleh
kesejajaran tubuh yang tepat ketika selama berada di tempat tidur atau duduk. Restrain adalah
alat bantu tangan digunakan untuk imobilisasi, terutama pada klien bingung atau disorientasi.

D. Teknik Memindahkan
Perawat biasa memberi perawatan pada klien imobilisasi yang harus diubah posisi,
dipindahkan di atas tempat tidur, dan harus dipindahkan dari tempat tidur ke kursi ataupun
brankar. Mekanika tubuh yang sesuai memungkinkan perawat untuk mengangkat,
menggerakkan, atau memindahkan klien dengan aman dan juga melindungi perawat dari cedera
sistem muskuloskeletal.
Meskipun perawat menggunakan berbagai teknik memindahkan, berikut ini merupakan
petunjuk umum yang harus diikuti saat memindahkan pada setiap prosedur pemindahan:
1. Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat tidur pada posisi berlawanan dengan perawat untuk
mencegah klien jatuh dari tempat tidur.
2. Tinggikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman.
3. Kaji imobilisasi dan kekuatan klien untuk menentukan bantuan klien yang dapat digunakan saat
memindahkan.
4. Tentukan kebutuhan akan bantuan.
5. Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari klien.
6. Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali memindahkan.

Perawat yang menggunakan teknik memindahkan atau menggerakkan untuk pertama kalinya
harus meminta pertolongan untuk mengurangi risiko cedera pada klien dan perawat. Perawat
harus juga mengetahui kekuatan dirinya dan keterbatasannya. Memindahkan klien imobilisasi
sendirian merupakan hal yang tersulit dan berbahaya.
Memindahkan klien. Klien membutuhkan tingkat bantuan yang bervariasi untuk
mengangkat dari tempat tidur, menggerakkan ke posisi miring, atau duduk di sisi tempat tidur.
Untuk menentukan apakah klien mampu melakukan sendiri dan berapa banyak orang yang
dibutuhkan untuk membantu mengangkat klien di atas tempat tidur, perawat mengkaji klien
untuk menentukan apakah penyakit klien ada kontraindikasi dalam pengerahan tenaga (seperti
penyakit kardiovaskular). Kemudian, perawat menentukan apakah klien memahami apa yang
diharapkan. Jika ada, dibutuhkan beberapa perawat untuk menggerakkan klien diatas tempat
tidur. Perawat kemudian menentukan tingkat kenyaman klien. Perawat juga mengevaluasi
kekuatan pribadi dan pengetahuan prosedur. Pada akhirnya perawt menentukan apakah klien
terlalu berat atau klien tidak bisa bergerak sehingga perawat menyelesaikan prosedur sendirian.

Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Kursi oleh perawat membutuhkan bantuan
klien dan tidak dilakukan pada klien yang tidak dapat membantu. Perawat menjelaskan prosedur
pada klien sebelum pemindahan. Kursi ditempatkan dekat tempat tidur dengan punggung kursi
sejajar dengan bagian kepala tempat tidur. Penempatan kursi memungkinkan perawat berputar
dengan klien dan memindahkan berat badan klien dengan cepat.
Pemindahan yang aman adalah prioritas pertama. Perawat yang ragu-ragu dengan
kekuatannya ataupun kemampuan klien untuk membantu, harus meminta bantuan. Klien harus
duduk dan menjuntaikan kakinya di sisi tempat tidur sebentar sebelum berdiri. Kemudian klien
harus berdiri di sisi tempat tidur untuk beberapa menit sehingga klien dapat dengan cepat
menurunkan punggungnya ke tempat tidur pada kasus pusing atau pingsan.
Ketika memindahkan klien imobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda perawat harus
menggunakan mekanika tubuh yang tepat dan apabila memungkinkan kerjasama diperoleh
sebanyak mungkin.
Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Brankar.Klien imobilisasi yang dipindahkan
dari tempat tidur ke brankar atau dari tempat tidur ke tempat tempat tidur harus membutuhkan
tiga orang pengangkat. Teknik ini bagus dilakukan jika orang-orang yang memindahkan
mempunyai kesamaan tinggi. Jika pusat gravitasi mereka sama, mereka mengangkat sebagai
suatu tim. Cara lain memindahkan klien adalah dengan menggunakan kain pengangkat yang
ditempatkan di bawah klien.
Kain pengangkat berguna sebagai ayunan ketika klien dipindahkan ke brankar. Pada teknik
ini, perawat perlu berada di sisi berlawanan dari tempat tidur dan berpegang pada kain
pengangkat ketika memindahkan klien ke brankar. Brankar dan tempat tidur ditempatkan
berdampingan sehingga klien dapat dipindahkan dengan cepat dan mudah dengan menggunakan
kain pengangkat.

Anda mungkin juga menyukai