Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Mekanika tubuh merupakan hal yang penting bagi perawat dan klien.
Karena hal ini akan mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh
yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan mencegah kecacatan.
I.2 Masalah
I.3 Tujuan
Makalah ini terdiri dari empat bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan ;
Bab II Tinjauan Teori; Bab III Pembahasan; dan Bab IV Penutup.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kesejajaran tubuh dan postur yang baik merupakan istilah yang sama dan
mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berdiri, posisi
duduk, mengangkat benda dan berbaring secara benar. Kesejajaran tubuh yang
benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan
tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.
2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan
dan keseimbangan akan lebih besar.
3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energy akan lebih
banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik
akan menghemat energy dan mencegah kelelahan otot.
10. Postur tubuh yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa
nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.
Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik
mengurangi jumlah energy yang digunakan, mempertahankan keseimbangan,
mengurangi kecelakaan dan kelelahan, memperluas ekspansi paru, dan
meningkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal. Sedangkan body alignment
yang buruk dapat mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi kesehatan
yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang
penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik atau biasa disebut dengan
postur tubuh yang baik.
1. Status kesehatan
2. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan energy yang digunakan
dalam membantu proses pengaturan keseimbangan organ, otot, tendon,
ligament, dan persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energy
pada organ tersebut akan kurang sehingga dapat memengaruhi proses
keseimbangan.
3. Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga
keseimbangan tubuh. Hal tersebut dapat memengaruhi proses koordinasi
pada otot, ligament, sendi, dan tulang.
4. Gaya hidup
Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang menjadi lebih baik atau
bahkan sebaliknya menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup
yang tidak sehat misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam
melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami ketergantungan
sehingga postut tubuh tidak berkembang dengan baik.
Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan
dengan arah gerakan benda. Misalnya menggerakkan, memindahkan atau
menggerakkan klien diatas tempat tidur maka akan terjadi friksi. Perawat dapat
mengurangi friksi dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area
permukaan suatu obyek yang bergerak, semakin besar friksi. Jika klien tidak
mampu pindah sendiri di tempat tidur maka lengan klien diletakkan menyilang di
dada. Hal ini meminimalkan permukaan tubuh dan mengurangi friksi.
Klien pasif atau immobilisasi akan menghasilkan friksi yang lebih besar
untuk bergerak. Kemudian, bila memungkinkan, perawat menggunakan kekuatan
dan gerakan klien saat mengangkat, memindahkan, atau menggerakkan klien di
atas tidur. Hal ini dilakukan dengan penjelasan tentang prosedur dan memberitahu
klien ketika klien akan bergerak. Hasilnya harus menjadi gerakan sinkron yang
mana klien dapat berpartisipasi dan friksi dapat dikurangi. Friksi dapat juga
dikurangi dengan mengangkat, bukan mendorong klien. Mengangkat merupakan
komponen gerakan keatas dan mengurangi tekanan antara klien dan tempat tidur
atau kursi. Pemakaian kain seprai yang dapat ditarik mampu mengurangi friksi
karena klien lebih mudah bergerak di atas permukaan tempat tidur.
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi
tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk
mendukung tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga
keselamatan klien. Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk,
menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama. Dalam
hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas
keperawatan, seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat,
mengangkat dan memindahkan klien dan menggerakkan objek. Gaya fisik dari
berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan
benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak
benar dapat mengganggu kemampuan perawat untuk mengangkat, memindahkan,
dan mengubah posisi klien (Owen dan Garg, 1991) Perawat juga menggabungkan
pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan patologis pada mobilisasi dan
kesejajaran tubuh.
2. Keseimbangan (balance)
3. Berat (Weight)
Gerakan ( ambulating )
Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh dan kestabilan berjalan, sangat berhubungan dengan ukuran base of
support.
Contoh : keseimbangan orang saat berdiri dan saat jalan akan berbeda.
Orang yang berdiri akan lebih mudah stabil dibandingkan dalam posisi
jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi
satu ke sisi yang lain, dan posisi gravitasi akan selalu berubah pada posisi
kaki.
Menahan ( squatting )
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika
seseorang mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat gravity tubuh.
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.
Contoh : posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan
tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang
perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan.
Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat.
Menarik ( pulling )
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda.
Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki dan
tubuh dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan atas dipusat
gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat
tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk, lalu dilakukan
penarikan.
Mengangkat ( lifting )
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar
besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut, dan pinggul
untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
Memutar ( Pivoting )
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dalam rangka
menghindari terjadinya resiko keseleo tulang. Selain itu pivoting
merupakan suatu gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu
pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga
unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh.
1. Status Kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang seperti penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi
akan berpengaruh terhadap pergerakan dan keseimbangan tubuh, sehingga
aktivitasnya menjadi terganggu. Misalnya, terjadi penurunan koordinasi
yang disebabkan oleh penyakit berupa berkurangnya melakukan aktifitas
sehari-hari.
2. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena
mempengaruhi produksi energi yang digunakan untuk mobilisasi.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, obesitas dan
memudahkan terjadi penyakit sehingga menyebabkan pergerakan menjadi
kurang bebas. contoh: tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah
mengalami fraktur.
3. Emosi
Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan
perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan
ambulasi yang baik. Misalnya, rasa aman dan gembira dapat memengaruhi
aktivitas tubuh seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan
semangat yang kemudian sering dimanisfestasikan dengan kurangnya
aktivitas.
5. Gaya Hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan
kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.
6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik dalam penggunaan mekanika tubuh akan
mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga
mengurangi tenaga yang dikeluarkan.
9. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila
dibandingkan dengan petani atau buruh.
BAB III
PEMBAHASAN
Nn. Anna adalah seorang perawat di ruang rawat bedah ortopedi dan
bertanggung jawab untuk merawat enam klien. Klien Nn. Anna yaitu Tn.B (20
tahun) telah dirawat di ruang tersebut selama 7 hari dengan diagnose medis
fraktur femur. Klien takut untuk menggerakkan anggota tubuhnya karena nyeri
punggung, bokong, dan tumitnya tampak merah karena lama tertekan. Dokter
bedahnya telah menginstruksikannya untuk latihan berjalan. Perawat Anna
mencoba untuk membantu klien tersebut berjalan, namun karena beban klien
tersebut berat, perawat Anna mengalami kesulitan untuk melakukannya. Sebagai
perawat, apa yang harus perawat Anna perhatikan dan lakukan untuk mengatasi
masalah tersebut?
Pertanyaan !
Jawaban
1. Mekanika tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem
musculoskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan,
postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak,
dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses
pertumbuhan tulang, dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh
dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya
penyakit. Contohnya; tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih
mudah mengalami fraktur.
Emosi (psikologis)
Psikologis seseorsng memudahkan perubahan perilaku sehingga dapat
menurunkan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik. Seseorang yang
mengalami perasaan yang tidak aman, tidak bersemanagat, dan harga
diri yang rendah, akan medah mengalami perubahan dalam mekanika
tubuh dan ambulasi.
Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan
kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam
beraktivitas, sehingga dapat menggangu koordinasi antara sistem
musculoskeletal dan neurologi, yang akahirnya akan mengakibatkan
perubahan mekanika tubuh.
Perubahan postur
Beberapa posisi benar maupun tidak benar jika berlansung
lama akan menyebabkan masalah, antara lain : kerusakan
syaraf-syaraf superfascialis, kerusakan pembuluh darah, serta
kontraktur
Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses
pertumbuhan tulang, dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi
bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan,
intake kalsium yang tidak adekuat terutama pada wanita lansia
dapat mengakibatkan terjadinya resiko postural akibat dari
osteophorosis.
Emosi
Kondisi emosional yang tidak stabil dapat memengaruhi postur
tubuh seseorang, namun penyebab dari perilaku ini harus dikaji
dahulu sebelum memperbaiki postur tubuh yang kurang baik.
Situasional
Postur tubuh seseorang dapat berkembang menjadi buruk,
karena :
1) Tempat tidur yang lembut dan yang dapat mengganggu
distribusi yang sesuai
2) Letak meja, bangku, dan alat kerja lain yang tidak sesuai
sehingga seseorang harus bekerja secara kaku
3) Pakaian ketat dapat membatasi pergerakan dan
mengganggu fungsi tubuh yang normal
4) Sepatu yang sempit dan hak tinggi dapat memengaruhi
garis gravitasi keluar dari postur tubuh
Gaya hidup
Gaya hidup seseorang dapat mempengaruhi postur tubuh,
biasanya perubahan tersebut berlansung selama bekerja dan
dapat mengakibatkan penyimpangan postural.
Sikap penampilan
Penilaian seseorang tentang postur tubuh mempunyai pengaruh
yang penting, pada remaja yang tubuhnya tinggi dapat menjadi
bungkuk sebab tubuhnya lebih tinggi dari temannya.
Kerusakan neuronmuskuler
Proses penyelenggaraan yang mempengaruhi sistem ini dapat
mengakibatkan gangguan postur tubuh dan dapat mengganggu
fungsinya.
c. Disfungsi fisik
Ketidakmampuan primer paralisis (kehilangan atu gangguan
fungsi motoris pada suatu bagian akibat lesi pada mekanisme
saraf atau otot secara analogi, gangguan fungsi sensorik).
Ketidakmampuan sekunder lemah otot
c. Pusat gravitasi
Perawat harus memberikan sokongan pada pinggang atau bisa
menggunakan ikat pinggang berjalan (walking belt) sehingga pusat
gravitasi klien tetap berada di garis tengah. Selama berjalan, klien
seharusnya tidak bersandar di satu sisi karena hal ini mengganggu
pusat gravitasi, dan mengubah keseimbangan dan meningkatkan risiko
jatuh.
d. Psikologis
Orang yang depresi, khawatir atau cemas sering tidak tahan melakukan
aktivitas. Klien depresi biasa tidak termotivasi untuk berpartisipasi.
Klien khawatir atau cemas lebih mudah lelah karena mereka
mengeluarkan energy cukup besar dalam ketakutan dan kecemasannya.
Jadi mereka mengalami keletihan secara fisik dan emosi.
Tongkat
Tongkat adalah alat yang ringan, mudah dipindahkan, setinggi
pinggang, terbuat dari kayu atau logam.
Walker
Walker adalah suatu alat yang sangat ringan, mudah
dipindahkan, setinggi pinggang, dan terbuat dari pipa logam.
j. Keseimbangan tubuh
Keseimbangan dibutuhkan untuk mempertahankan posisi, memperoleh
kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan
aktivitas sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas.
k. Koordinasi gerak
Manusia tidak mempunyai bentuk geometris yang ketika berdiri dan
berada ditengah. Sehingga gaya berat selalu mengarah ke bawah, hal
ini menjadi alasan mengapa objek yang tidak seimbang itu jatuh. Klien
yang tidak stabil akan jatuh karena pusat gravitasinya tidak seimbang.
III. 2 Hasil Analisa
Tn.B (20 tahun) telah dirawat di ruang tersebut selama 7 hari dengan
diagnose medis fraktur femur. Dapat kita analisa bahwa kaki klien tersebut
mengalami kerusakan. Klien takut untuk menggerakkan anggota tubuhnya karena
nyeri, punggung, bokong, dan tumitnya tampak merah karena lama tertekan.
Dalam kasus ini dapat kita analisa bahwa dalam membantu klien berjalan
perawat Anna harus memperhatikan beberapa hal seperti bagaimana mekanisme
tubuh klien beserta prinsip-prinsipnya. Misalnya : gravitasi, keseimbangan, dan
berat. Ketiga prinsip ini sangat berpengaruh terhadap kelansungan mekanika
tubuh. Selain itu yang harus diperhatikan adalah postur tubuh atau kesejajaran
tubuh (body alignment). Bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah
persendian, tendon, ligament, dan otot. Bila keempat bagian tersebut digunakan
dengan benar, maka akan terjadi keseimbangan dan dapat menjadikan fungsi
tubuh maksimal, seperti : dalam posisi duduk, berdiri, dan berbaring yang benar.
Selain itu ada pula yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi body aligment tersebut. Seperti: status kesehatan, nutrisi, emosi,
gaya hidup, perilaku dan nilai pasien. Bila faktor-faktor ini tidak terpenuhi, maka
body alignment pun tidak akan berlansung.
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC