Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Kulit adalah merupakan organ terbesar pada manusia, kulit berfungsi

melindungi tubuh dari trauma, sebagai indicator, pertahanan terhadap bakteri, virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpangan panas diatur melalui verodilatasi pembuluh-pembuluh darah kulit atau rekresi kelenjar keringat. Selain itu juga kulit berfungsi sebagai pembungkus, membuat vitamin D, alat ekskresi dan emosi dan cadangan makanan jika kehilangan seluruh kulit, maka cairan tubuh dan elektrolit-elektrolit akan menghilang juga oleh karena itu kulit merupakan organ yang sangat penting. Kulit mengalami gangguan salah satunya Acne Vulgaris adalah merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi dan dapat juga mengakibatkan kerusakan kulit (Silvia A. Prince Pathofisiologi 1267-1998). Setelah mengadakan pengamatan terhadap data yang terdapat di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dustira pada 6 bulan terakhir tercatat 20 % yang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin dengan diagnosa Acne Vulgoris, berdasarkan data tersebut maka penulis merasa tertarik untuk membuat laporan asuhan keperawatan pada Nn. R dengan Akne Vulgaris ini. Ruang Lingkup Masalah Dalam ruang lingkup masalah ini dikerapkan pendidikan keperawatan yang meliputi pengakajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi secara berurutan, langkah-langkah tersebut adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Melakukan Pengakjian Menegakan Diagnosa Keperawatan Merencanakan Tindakan Keperawatan Menetapkan Intervensi Keperawatan Melaksanakan Implementasi Membuat Evaluasi

Berdasarkan deskripsi mata kuliah tindakan Perawatan II Sistem Integumen yang berisi kompotensi dengan memiliki keterampilan : 1. 2. 3. 4. Mengakaji kesehatan pasien dengan gangguan istem Integumen Membuat riwayat Keperawatan secara komprehensif Melakukan pengakjian fisik sistem Integumen Melakukan infeksi dan palpasi

Sedangkan pengetahuan yang harus dimiliki antara lain : 1. 2. Anatomi fisiologi dan fotofisiologi Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system integumen. B. Maksud dan Tujuan Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu : 1. Tujuan Umum a. Untuk mendapatkan gambaran secara nyata dalam upaya Pelayananan Asuhan Keperawatan pada Nn. R dengan akne vulgaris di poliklinik kulit dan kelamin Rumah Sakit Dustira. b. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi serta pemecahan masalah dalam melaksanakan upaya Asuhan Keperawatan pada Nn. R dengan akne vulgaris di poliklinik kulit Rumah Sakit Dustira. 2. Tujuan Khusus a. Untuk memperoleh pengalaman yang nyata dalam melaksanakan pengakajian pada klien dengan akne vulgaris di poliklinik kulit dan kelamin di RS. Dustira. b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada klien dengan akne vulgaris di poliklinik kulit dan kelamin di RS. Dustira. c. Mampu membuat rencana tindakan keperawatan yang telah dirumuskan.

d. e.

Mampu mengevaluasi hasil Asuhan Keperawatan yang telah dilaksanakan. Mampu mendokumentasikan hasil Asuhan Keperawatan yang telah dilaksanakan.

C.

Metode Penulisan Dalam penyususnan laporan ini, penulis mengumpulkan data dengan cara

pengakjian dan menggunakan metode deskriptif. Adapun tehnik dalam pengumpulan data tersebut yaitu : 1. Wawancara (Interview) Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi secara langsung dengan klien mengenal penyakitnya. 2. Observasi Melaksanakan pengamatan dengan mengagunakan semua panca indra melalui aktivitas klien secara langsung. 3. Study Dokumentasi Mengumpulkan data-data klien dari dokumen yang ada di poliklinik. 4. Study Kepustakaan Penulis membaca dan mempelajari buku-buku literature sebagai data penunjang dan landasan konsep yang berhubungan dengan laporan kasus yang penulis buat. D. Sistematika Penulisan Beberapa hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan penulis menuangkannya dalam sebuah laporan kasus yang terdiri dari empat Bab yaitu Bab I yang berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode dan tehnik penulisan serta sistematika penulisan dilanjutkan pada Bab II yang menguraikan tentang landasan teoritis yang mendukung dan berkaitan dengan judul, antara lain pengertian akne vulgaris, anatomi dan fisiologi kulit, etiologi, patogenesis, tanda dan gejala, klasifikasi, pemeriksaan diagnostic serta konsep dasar asuhan keperawatan yaitu terdiri dari pengakjian, diagnosa yang lazim muncul, intervensi, implementasi dan evaluasi.

Kemudian Bab III penulis menyebarkan tentang study kasus nyata yang berisi tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan klien dengan Akne vulgaris dengan berbagai masalah didalamnya. Dari mulai pengakajian sampai evaluasi. Akhirnya dilanjutkan dengan Bab IV berisi penutup dari laporan kasus ini yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A.

Konsep Dasar Penyakit Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilorebosea yang ditandai dengan adanya komedo, popula, portula dan kista pada daerah-daerah predileksi seperti muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior, dada dang punggung. (Prince, Sylvia, A., Fatofisiologi, Edisi IV, 267, 1994) Akne vulgaris adalah penyakit peradangan kelenjar rhosea yang sering dijumpai dan berkolon dengan folikel rambut yang ditandai oleh pembentukan robum yang berlebihan. (Elizabeth J. Corwin, Fatofisiologi, Buku Saku, 598, 2000) Akne vulgaris adalah proses kronik kelenjar-kelenjar pilosebasea dan sering ditemui/dialami oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa muda. (Prof. DR. Morwoli, Ilmu Penyakit Kulit, 35, 2000)

B.

Anatomi dan Fisiologi Kulit Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang melindungi tubuh dari

pengaruh lingkungan. Kulit merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya yaitu 15% dari BB dan luasnya 1,50-1,75 m 2, rata-rata tebal kulit 1-2 mm. Paling tebal terdapat ditelapak tangan dan kaki, serta yang paling tipis terdapat di penis. Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis dan jaringan subkutis. Kulit mempunyai bermacam-macam fungsi untuk menyesuaikan tubuh dan lingkungan, dimana fungsi kulit adalah sebagai berikut : 1. 2. Pelindung Pengatur suhu

3. 4. 5. C.

Penyerap Indra perasa Fool pengolahan/sekresi Epidermis

Akne vulgaris menjadi masalah pada hampir semua remaja dimana akne dibagi 2 macam yaitu akne minor adalah suatu bentuk akne yang ringan dan dialami oleh 85% para remaja dan dianggap sebagai proses fisiologik dan akne motor adalah akne yang cukup hebat dan dialami 15% remaja dan mendorong mereka untuk berobat ke dokter. Insiden dari akne vulgaris 80-100% pada usia dewasa muda yaitu 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada pria meskipun demikian akne vulgaris dapat pula terjadi pada usia lebih muda atau lebih tua daripada usia tersebut. D. Etiologi Factor penyebab akne vulgaris yang pasti belum diketahui tetapi banyak factor yang berpengaruh antara lain, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. E. Sebum faktor infeksi bakteri coryrebacterium ocnes Faktor genelik herediter Faktor musim Faktor psikis Faktor makanan (diet) Faktor hormonal Faktor bahan-bahan kimia Faktor kosmetik Keaktifan kelenjar sebasea Gejala Klinik Bentuk lain akne adalah polimorf, criteria yang khas ialah terdapat pada tempat-tempat predileksi yakni dimuka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas

dan tangan bagian atas dapat disertai rasa gatal, erupsi kulit berupa komedo, popula, postula, nodus dan kista. Isi komedo ialah sebum yang kental atau padat dan isi kista biasanya pus dan darah, bila sembuh erupsi dapat meninggalkan erithemia dan hiperpigmentasi pascainflamasi bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atropik dan koloid. F. 1. Diagnosis Nomenklatus diagnostic akne vulgaris dapat dilakukan menurut : Berat ringannya penyakit Akne vulgaris ringan, berat dan sedang/akne vulgaris I, II, III dan IV. 2. 3. Morfologis klinis Akne vulgaris komedonol, populoso, postuloso, nodulo, kistik Kombinasi 1 dan 2 Akne vulgaris populoso ringan dan akne vulgaris postuloso berat Empat (4) gradasi menurut Pillsbury 91963) : I. II. III. IV. G. 1. Komedo dimuka Komedo popula, postul dan peradangan dimuka yang dalam Komedo popula, postul dan peradangan yang dalam di muka, punggung dan dada Akne konglobota Diagnosis Banding Erupsi akneformis Yang dibedakan oleh obat, misalnya kortikostreoid, INH, barbiturate, yodida, bromida, difenil hidantoin dan lain-lainnya. Klinisnya erupsi berupa popula-popula yang timbul diberbagai tempay pada kulit tanpa adanya komedo, timbul mendadak dan kadang-kadang disertai demam, ini dapat terjadi pada gejala usia 2. true akne

Misalnya akne venenota dan akne komedonol oleh rangsangan fisis. 3. Akne rorosea Yaitu terdapat kelainan kulit berupa eritema dan telonglek lesis dihidung, pipi, dagu dan dahi, dapat disertai popula, postul, nodulus atau kista komedo tidak terdapat factor, penyebab ialah makanan atau inuman panas 4. Dermatitis perioral Eritema terjadi pada wanita, klinis berupa eritema, popuila dan postul disekitar mulut disertai gatal. H. 1. Penatalaksanaan Penerangan Pada penderita harus diterangkan bahwa akne disebabkan oleh tipe kulit dan perubahan hormone pada masa pubertas yang menyebabkan timbulnya sebore dan bertanbahnya produksi bahan tanduk di dalam saluran kelenjar kulit yang berlebihan terhadap kadar hormone seks yang normal. Sifat akne adalah kumat-kumatan dan kita hanya bias mengurangi dan mengontrol aknenya bukan menyembuhkannya. Pengobatan akne didasarkan pada tipe kariernya, lokasinya dan macam lesi dan penyebabnya membutuhkan waktu lama dan kemungkinan ada efek samping 2. Perawatan Perawatan kulit muka, pemakain sabun berkoletrol dan detergen tidak dianjurkan dan sabun bersifat aknegenetik-long berlebihan dapat menyebabkan akne bertambah hebat (akne venenola) Perawatan kulit kepala dan rambut. Pemakaian shampoo yang mengandung obat untuk penderita akne dan ketombe sebaiknya

dilarng sebab dapat memperhebat akne dan ketombenya dapat kumat lagi. 3. Kosmetik dan bahan-bahan lain Bahan bersifat aknegenetik dapat membentuk komedo lebih cepat dan banyak pada kulit penderita akne dan dianjurkan untuk menghentikn kosmetik yang tebal dan hanya memakai kosmetik ringan yang tidak mengandung minyak dan obat. 4. Diet Menurut teori baru, efek makanan terhadap akne diragukan oleh banyak penyelidik maka diet khusus tidak dianjurkan pada penderita akne. 5. Emosi dan factor psikomotorik Pada orang yang mempunyai predeoposisi, stress dan emosi dapat menyebabkan eksaserbasasi atau aknenya bertambah hebat dan perlu dianjurkan untuk tidak memegang-megang, memijit dan menggaruk sebb dapat menyebabkan akne mekanika. I. 1. a. Pengobatan Topikal Bahan-bahaniritasi, mislnya : b. Resorsinol 3% Asam salisilat 3 5% Asam vitamin A 0,05% Tertrasiklin 1% Eritromisin 1% Klin domisin 1% Peroksida benzoil 2,5% Sulfur 4-20% Kortikosteroid

Anti bakteri :

c.

Lain-lain

Etil laktat 10% dalam gliserin5-10% dan etenol 8085%

2.

Sistematik a. Anti bakteri Tetrasiklin 3-4 x 250 mg/hari Minosiklin 2 x 50 mg/hari Kortimoksazol 2 gram/hari jika sudah baik turunkan 1 gram/hari b. Linkomisin 3x500 mg/hari Vitamin A 3 x 50.000 IV/hari Retinoid 1-2 mg/kg BB/hari Retinoid dan vitamin A

3.

Pengobatan lain Misalnya tindakan pengeluaran sabum oleh alat ekstraktor komedo, bedah baku dan suntikan intralesi

4.

Perawatan kebersihan kulit dan diet bagi yang memerlukan dapat dianjurkan

10

BAB III TINJAUAN KASUS

I.

Pengkajian A. Biodata Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Alamat Diagnosa No. Register Tgl. Masuk Tgl. Dikaji Penaggungjawab Nama Umur Agama Pekerjaan Hub. Keluarga B. Riwayat Kesehatan a. Alasan Berobat Ke Rumah Sakit + 1 minggu sebelum berobat ke Rumah sakit kien mengeluh timbulnya jerawat pada wajah terutama pipi dan terasa gatal kemudian klien memakai obat Madonna dan dicuci sesering mungkin tetapi tidak ada perubahan malah : Nn.R : 20 tahun : Perempuan : Islam : Mahasiswa : Perumahan Cipta Mas No.19 Cimahi : Akne Vulgaris : 216381 : 12-11-2002 : 12-11-2002 : : Tn.S : 40 tahun : Islam : Wiraswasta : Ayah

11

bertambah banyak kemudian klien berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dustira pada tanggal 12 Desember 2002. b. Keluhan Utama Saat di Data Klien mengeluh jerawat bertambah banyak dan terasa gatal pada wajh terutama pada pipi, rasa gatal ini akan dirasakan bertambah berat jika klien memakai kosmetik dan gatal akan berkurang jika klien mencuci mukanya sesering mungkin. c. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit seperti sekarang. Klien juga mengatakan tidak mempunyai penyakit yang menular, menular dan belum pernah dirawat d. Riwayat Kesehatan Keluarga Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang menular, penyakit berat dan penyakit keturunan e. Struktur Keluarga

Keterangan :

12

Laki-laki Perempuan C. NO. POLA 1 NUTRISI a. Makan Frekuensi Jenis Jumlah Pantangan b. Minum Jenis Jumlah 2 ELIMINASI a. BAB Frekuensi Konsistensi Warna b. BAK Warna 3 Volume POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR a. Tidur malam Kuantitas + 12 jam/hari 7-8 jam/hari jam 21.00 04.30 wib Nyenyak Kuning jernih + 1500 cc/hari 1x/hari Lembek berbentuk Kuning tengguli Air putih + susu + 8 gelas/hari (1600 cc) 3x/hari MB (nasi, sayur, lauk) 1 porsi habis Data Biologis SEBELUM SAKIT

Klien Tinggal serumah SAAT SAKIT

3x/hari MB (nasi, sayur, lauk) 1 porsi habis Pedas, berminyak/berlemak Air putih + susu + 8 gelas/hari (1600 cc)

1x/hari Lembek berbentuk Kuning tengguli Kuning jernih + 1500 cc/hari

7-8 jam/hari jam 21.00 04.30 wib Nyenyak + 12 jam/hari

13

Kualitas b. 4 Tidur siang Kuantitas

jam 14.00 16.00 wib Nyenyak

jam 14.00 16.00 wib Nyenyak

2x/hari Kualitas PERSONAL HYGIENE 5 a. b. c. Mandi Gosok gigi Cuci rambut AKTIVITAS klien dapat melakukan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa 3x/hari 2x/hari

2x/hari 3x/hari 2x/hari klien dapat melakukan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa

D. 1.

Pemeriksaan Fisik Keadaan fisik Kesadaran TTV : Compos mentis, agak cemas : TD N S R 2. Sistem Penglihatan Bentuk dan ukuran mata simetris, konjungtiva berwarna pink, tidak anemis, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata, sclera tidak ikterik, reflek pupil + terhadap cahaya, reflek kornea + isorkor +/+ , dapat melihat dengan jelas dan bias membaca pada jarak + 30 cm. 3. Sistem pendengaran : 120/80 mmhg : 88x/menit : 36OC : 22x/menit

14

Bentuk dan ukuran telinga luar simetris kanan dan kiri, pinna sejajar dengan sudut mata, tidak ada ottorchoe dan otogia, telinga luar tampak bersih, telinga luar berwarna pink, klien dapat mendengarkan dengan baik pada ajrak berkisar + 30 cm 4. Sistem Integumen Tekstur kulit teraba lembab, suhu tidak panas, turgor kulit baik dan warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi maupun ppelekhie, pada wajah terdapat akne yangkemerahmerahan sehingga seluruh wajah klien tampk kemerahan, tekstur kulit wajahkusam, terdapat komedo, berminyak dan terdapat flek hitam pada wajah. 5. Sistem Pernafasan a. Hidung Bentuk hidung simetris dan tampak kokoh, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada pengeluaran secret, tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus frontolis dan sinus maksilaris serta tidak ada sumbatan atau polip. b. Trachea Bentuk dan ukuran simetris serta tidak ada pembesaran KGB c. Dada Bentuk dan ukuran simetris, tidak ada rekroksi dinding dada, tidak ada penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, tidak ada nyeri tekan dan tidak adanya benjolan dan massa d. Paru-paru Eksponsi paru sama kanan kiri, ukuran paru sama kanan kiri.

15

Auskultasi bronshus : broncho vesikuler, tidak ada ronchi dan wheezing. Auskultasi permukaan paru : vesikuler ronchi -, wheezing -. Perkusi permukaan paru : reronan Vokal pomitus sama kanan kiri,pola nafas regular. 6. Sistem Pencernaan a. Mulut dan Kerongkongan Bibir berwarna merah, simetris, mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis, ovula berwarna pink terletak simetris, lidah pink dan dapat digerakan kesegala arah, gusi berwarna pink dan tidak ada pembengkakan, gigi berjumlah 32 buah tidak ada caries dan berwarna putih kekuning-kuningan dan tampak bersih, tonsil terletak di Tengah, berwarna pink dan tidak ada pembengkakan, reflek menelan baik +. b. Abdomen Bentuk abdomen datar dan lembut, hepar tidak teraba membesar dan tidak ada nyeri tekan, limfa teraba membesar, bising usus + dikeempat kuadran dengan frekuaensi 10x.menit, tidak ada masa atau benolan serta tidak terdapat luka perut pada abdomen. 7. Sistem Kardiovaskuler a. b. Leher JVP tidak meninggi dan KGB tidak membesar Jantung Bunyi jantung murni regular, terdengar bunyi jantung S1 dan S2, tidak terdengar bunyi jantung

16

tambahan S3 dan S4, tidak ada bunyi mur-mur, tidak ada nyeri tekan, Heart rate : 88x/menit.

8.

Ekstremitas a. Atas ROM mampu fleksi ekstensi, obduksi, addukasi dan rotasi. Kekuatan otot lengan kanan kiri pada derajat 5, otot kuat tidak ada hipotony dan hypertony. b. Bawah ROM mampu fleksi, ekstensi, odbuksi, adduksi dan rotasi. Kekuatan otot kaki kanan kiri pada derajat 5, otot kuat tidak ada hipotony dan hypertony. Hasil pemeriksaan otot : 5 5 5 5 Data Psikologis

E. 1.

Ststus Emosi Wajah klien tampak murung, cemas dan khwatir dengan keadaan wajahnya sekarang.

2. a.

konsep Diri Body Image Klien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak disukai tetapi sekarang klien khawatir dengan wajahnya b. Harga Diri

17

Klien mengatakan bahwa dirinya merasa khwatir dengan penyakiutnya terutama wajahnya akan bertambah parah c. semula Ideal Diri Klien berharap penyakitnya akan sembuh seperti

d.

Peran Klien mengatakan bahwa kegiatan sehari-harinya adalah sebagai mahasiswi

e.

Identitas Diri Klien adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara, klien belum menikah dan tinggal serumah dengan orang tuanya.

F.

Aspek Spiritual Klien adalah seorang penganut agama Islam, kien selalu menjalankan ibadhnya sesuai dengan ajarannya dank lien selalu berdoa untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya

G. a.

Aspek Sosial Gaya Komunikasi Dalam menjawab setiap pertanyaan klien menggunakan bahasa verbal, klien cukup terbuka dalam mengungkapkan perasaannya dank lien dapat berkomunikasi dengan lancar b. Pola Interaksi Klien mampu menjalin hubungan yang baik dengan keluarga dan orang-orang yang ada disekitarnya.

H.

Data Penunjang Tidak dilakukan pemeriksaan

18

I. 1. 2. 3. 4. 5.

Therapy Diet rendah lemak tetracycklin vitamin B complek CTM Sulfus 2x250 mg/hari 3x1 tablet 3x1 tablet 4% (tropical)

II.

Analisa Data

Nama : Nn.R NO. 1 Ds : pipi Do : Wajah klien tampak kemerahan Terdapat akne dan komedo pada wajah klien TD N S R 2 Ds : ada Klien luka mengatakan pada wajah TTV : : 120/80 mmhg : 80x/menit : 36OC : 22x/menit Infeksi bakteri coryneboclerium acnes Timbulnya acne Potensial terjadi infeksi DATA Klien mengeluh gatal pada wajah terutama pada ETIOLOGI Infeksi bakteri coryneboclerium acnes Pengeluaran loksik Peradangan epidermis Hipersesnsitivitas kulit meningkat terhadap reaksi bakteri Gatal MASALAH Gangguan rasa nyaman gatal

karena gatal dan digaruk

19

Do : Terdapat wajah klien Terdapat acne yang kemerah-merahan luka di

Adanya rasa gatal Rangsangan untuk menggaruk Potensial terjadi infeksi

Do : bila Ds : Klien Wajah berjerawat kelihatan klien gelisah dan cemas Klien merasa malu bertemu dengan orang lain

Infeksi kulit Pertumbuhan rebum Akne di muka Minder dan malu Gangguan konsep diri

Gangguan konsep diri : body image

III. 1. 2. 3.

Prioritas Masalah Gangguan rasa nyaman : gelisah berhubungan dengan hiposensitivitas kulit Potensial terjadi infeksi berhubungan dengan adanya rasa gatal dan rangsangan untuk menggaruk Gangguan konsep diri, body image berhubungan dengan adanya acne dimuka

IV.

Daftar Diagnosa DIATASI 12-11-2002 PARAF

NO. Dx. KEPERAWATAN DITEMUKAN 1 Gangguan rasanyaman gatal 12-11-2002 berhubungan hipersensitivitas kulit dengan

20

Potensial berhubungan

terjadi dengan

infeksi rasa

12-11-2002

12-11-2002

gatal dan digaruk 3 Gangguan konsep diri, body image sehubungan dengan adanya acne di muka 12-11-2002 12-11-2002

21

V. NO.
1

Rencana Asuhan Keperawatan Dx. KEPERAWATAN TUJUAN


Gangguan 1. rasa nyaman gatal 3. teratasi dengan criteria : Jangka pendek 1x24 jam klien tampak berkurang Klien mengetahui tentang cara mengatasi gatal 2. Jangka pendek Gatal dan merah di wajah klien hilang 6. Kolaborasikan anti histamine dengan 8. doketr untuk pemberian obat Gatal berkurang Merah di wajah 5. 4. Anjurkan klien untuk tidak memakai kosmetik untuk 7. sementara waktu Anjurkan klien untuk tidak menggaruk daearah yang gatal Menggaruk dengan menggunakan tangan yang kotor akan menimbulkan lesi dan dapat terjadi infeksi Untuk therapy obat mengetahui yang akan 6.

INTERVENSI
Anjurkan klien untuk 5. mencuci muka secara rutin

RASIONAL
Mencucui muka secara rutin dapat meminimalkan mengurangi infeksi yang lebih lanjut Untuk sumbatan pada pori-pori

PARAF

Gangguan berhubungan

rasa

nyaman

gatal

dengan

rensitivitas

kulit yang ditandai dengan : Klien mengeluh gatal pada wajahnya Wajah kemerahan Terdapat akne dan komedo pada wajahklienn TD N S R 2 Potensial terjadi infeksi TTV : : 120/80 mmhg : 88x/menit : 36OC : 22x/menit

diberikan dan anti histamine akan mengurangi rasa gatal

1. 2.

Anjurkan

kien

untuk

1. 2.

Untuk terjadinya infeksi

mengurangi

merawat wajahnya dengan baik Potensial terjadi infeksi teratasi dengan kriteia : 1. Jangka pandek 3. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk gatal Anjurkan klien untuk 3. wajahnya yang

berhubungan dengan rasa gatal yang dialami ditandai dengan : Klien mengatakan ada luka

Agar tidak terjadi luka dan infeksi berkelanjutan Untuk mengurangi akne

22

pada wajah dan terasa gatal Terdapat kemerah-merahan akne yang

berkurang

Rasa

gatal 4.

menjaga kebersihan muka Kolaborasikan dengan doker untuk pemberian antibiotic 4.

dan

infeksi

yang

berkelanjutan Untuk mengurangi infeksi yang berkelanjutan

Luka di wajah klien kering Tidak implamasi Jangka panjang terjadi 1. klien infeksi 2. 3.

3 Gangguan konsep diri : body image berhubungan dnegan adanya akne di muka yang ditandai dengan : Klien merasa malu bila bertemu dengan orang lain Wajah klien berjerawat Klien tampak gelisah dan cemas 2.

Jelaskan tanda dan gejala pada penyakit akne Beri suporrt pada klien 2. Jelaskan bahwa akne yang dialami klien akan hilang 3. 4. Jelasakan tentang perawatan penyakit akne/jerawat 1. Klien dapat mengerti dan memahami tanda ddan gejala dari akne Kien tidak minder dengan keadaannya Untuk menambah rasa percaya diri pada klien Perawatan yang adekuat dapat meminimalkan gejala sisa

Luka Tidak

di

wajah

sembuh/hilang terjadi berkelanjutan pada luka Gangguan konsep diri : body image teratasi dengan criteria : Jangka pendek Segera setelah penjelasan Rasa malu/minder klien berkurang Percaya bertambah diri klien 4.

23

24

VI.
NO.

Impelemtasi dan Evaluasi


TGL./JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

12-11-2002 09.00

Menganjurkan untuk mencucui secara rutin

klien muka

Menganjurkan klien untuk tidak memakai kosmetik untuk sementara waktu Menganjurkan klien untuk tidak menggaruk daerah yang gatal Menjelaskan tentang cara penggunaan obat anti histamine Menjelaskan tentang penyakit klien , penceghan dan perawatannya Menganjurkan klien untuk tidak menggaruk daerah yang gatal Menganjurkan klien untuk menjaga keberihan muka Menjelaskan tentang cara penggunaan obat antibiotic Menjelaskan bahwa akne pada klien akan sembuh Memberi support pada klien

Klien dapat mengerti dan akan melaksanakan anjuran perawat untuk mengurangi rasa gatal tersebut Klien dapat mengerti dan tidak akan memakai kosmetik untuk sementara waktu Klien dapat mengerti dan memahami apa yang dijelaskan perwat Klien dapat mengerti dan memahami apa yang dijelaskan perwat Klien dapat mengerti dan dapat menjabarkan kembali apa yang dijelaskan oleh perawat Klien mengerti dan tidak akan menggaruk daerah yang gatal Klien mengerti dan akan melaksanakannya Klien mengerti dan memahami cara pemakaian obat Klien menegrti dan mejadi percaya diri Klien menjadi tenang dan percaya diri bertambah

12-11-2002 10.00

3 12-11-2002 12.00

25

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Nn.R maka penulis

dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Akne vulgaris merupakan salah satu penyakit atau gangguan pada system integument yang banyak dialami oleh manusia. Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, popula, portula dan kista pada daerah-daerah predileksi respon muka, bahu, dada dan punggung. Etiologinya dari akne vulgaris yang pasti belum diketahui tetapi banyak factor yang mmpengaruhi seperti bacteria, herediter, hormon, diet, kosmetik dan iklim 2. Pengkajian pada Nn.R lebih difokuskan pada riwayat kebiasaan sehari-hari dan kebersihan pada diri dan lingkungan serta riwayat kesehatan dalam keluarga 3. Masalah keperawatan yang timbul pada klien Nn.R adalah gangguan rasa nyaman : gatal, potensial terjadinya infeksi dan gangguan body image. Masalah tersebut terjadi karena penyakit akne vulgaris yang diderita klien serta kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit dan perawatannya, integument yang dilakukan berupa tindakan mengatasi rasa gatal, penyuluhan, motivasi dan anjuran 4. Hasil yang diharapkan setelah dilakukan penyuluhan dan penjelasan pada Nn.R adalah klien tahu bagaimana cara perawatan diri dari perubahan tingkah laku sehubungan dengan penyakitnya

26

B. 1.

Saran Bagi Klien Perencanaan yang telah ditetapkan bersama hendaklah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari : Klien hendaknya selalu melakukan control secara rutin dan continue 2. Klien hendaknya lebih mengatur pola makan dan kebiasaan sehari-hari Bagi Perawat Perawat hendaknya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kebersihan kepada klien 3. Perawat hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan dan keterampilan Bagi Pendidikan Pendidikan hendaknya lebih mempertahankan system pembelajaran yang berkualitas Hendaknya lebih memperhatikan sarana dan fasilitas belajat yang lebih baik

27

DAFTAR PUSTAKA

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta, 2000. Carpenito, Lynda Juall, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta, 1994. Corwin, Elizabeth J., Buku Saku Fastofisiologi, EGC, Jakarta, 2000. Doenges, Marllyn E., Rencana Asuhan 1999. Hinchliff, Sub Kamus Keperawatan, EGC, Jakarta, 1999. Prince, Sylvia A., Fatofisiologi, Edisi IV, EGC, Jakarta, 1994. Haroid, Shryuck, Penentuan Perawatan dan Pengobatan Modern, Jakarta, 1993. Goyo, M. AR, Buku Pintar Kesehatan, Jakarta : M. Gempita. Mansoer, Arief, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, EGC, Jakarta, 2000. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, EGC, 1993. Djuanda, Adhi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, EGC, 1999. Siregar, Saripati Penyakit Kulit, EGC, Palembang. Marwell, Ilmu Penyakit Kulit, 2000. FKPP SPK, Perawatan VC, Jakarta 1999. FKPP SPK Se-Jawa Barat, Perawatan Pasien VA, 1996. Jose Angel, Pengkajian Pediatric. Keperawatan, EGC, Jakarta,

28

Anda mungkin juga menyukai