Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

GANGGUAN ACNE

Disusun Oleh kelompok 3


1. Siti Aminah
2. Mifahul jannah
3. Ratih
4. Ujang Kisworo
5. Galuh
6. Arif Rahman Hakim
S1 Keperawatan VI/B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN
ACNE.

Adapun tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Sistem Integumen.Kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.

Jombang, April 2011

Penyusun.

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun
yang disebabkan oleh perubahan hormone pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat
sulit sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu
sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali. Hasil penelitian
menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun, 15%
populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun.
Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan
berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan
saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di
muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian jerawat,jenis,etiologi,tanda
dan gejala,pengobatan,serta asuhan keperawatannya.

Oleh karena itu penulis mengambil judul asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan acne sebagai judul makalah ini dan penulis berharap makalah ini akan memberi
tambahan pengetahuan bagi para pembaca.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Acne ?


2.Apa saja jenis-jenis jerawat ?

3.Apa saja Etiologi jerawat ?

4.Bagaimana tanda dan gejala dari jerawat ?

5.Bagaimana Patofisiologi dari jerawat ?

6.Bagaimana pengobatan jerawat ?

C. Tujuan

4
1. Untuk mengetahui definisi Acne
2.Untuk mengetahui jenis-jenis jerawat

3.Untuk mengetahui Etiologi jerawat

4.Untuk Mengetahui Bagaimana tanda dan gejala dari jerawat

5.Untuk Mengetahui Bagaimana Patofisiologi dari jerawat

6.Untuk mengetahui Bagaimana pengobatan jerawat

BAB II

5
PEMBAHASAN

1.Pengertian

Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan
produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel
rambut dan pori-pori kulit.

Jerawat adalah Peradangan kronik (menahun) folikel pilosebasea yang umumnya terjadi
pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka,
dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan. Jerawat digolongkan ringan bila bentuknya masih
komedo dengan jumlah lesi kurang dari 30. Apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125 maka
dinamakan jerawat sedang (papule). Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi
di atas 125. Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang
disebabkan oleh perubahan hormone pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit sebab
sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan
ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.

2. Jenis –jenis Jerawat

1. Tipe Non-Inflammatory

arti simplenya jerawat yang tidak bikin sakit dan tidak akan bertambah besar.Yang
termasuk kategori ini adalah :

o Komedo Putih (whiteheads)


o Komedo Hitam (blackheads)

Kedua komedo ini adalah akibat dari pori-pori yang tersumbat yang disebabkan oleh
sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit. Jika komedonya
tertutup disebut whitehead sedangkan komedo yang terbuka disebut blackhead. Dan ingat
warna hitam pada blackhead bukanlah kotoran tapi merupakan penyumbat pori yang
berubah warna karena teroksidasi dengan udara.Kedua jenis jerawat ini juga termasuk

6
golongan jerawat ringan dan bisa langsung disembuhkan dengan facial (baik facial di
salon maupun dilakukan sendiri)

2. Tipe Inflamatory

yakni jerawat yang sering menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan bisa terus bertambah
besar, biasanya berwarna merah. Berbeda dengan komedo, penyebab jerawat ini tidak
hanya karena pori-pori yang tersumbat tetapi pori-pori tersumbat itu juga terinfeksi oleh
bakteri. Jenis ini antara lain :

o Papule

termasuk jerawat sedang, warnanya merah dan kecil


o Pustule

jika papule tersebut berisi pus/benda putih yang bentuknya seperti nasi. Warna
pustule adalah merah di pinggir dan putih di tengahnya
o Nodule

jerawat ini termasuk jerawat besar. Ukurannya lebih besar dari pustule dan
biasanya sangat sakit jika disentuh
o Cyst

Adalah bentuk jerawat yang paling parah. Ukuranya besar bahkan kadang sangat
besar sehingga seperti bengkak. Berbeda dengan jerawat lainnya, cyst biasanya
menyebar ke seluruh wajah/tidak di satu tempat saja. Kebanyakan pengidap cyst
seringkali juga memiliki anggota keluarga yang mengalami hal serupa sehingga
kemungkinan besar jerawat jenis ini bersifat genetik.
3. Milia
Milia adalah bintik-bintik putih yang hampir menyerupai whiteheads tapi ukurannya jauh
lebih kecil sehingga baru terasa jika diraba. Milia bisa terjadi pada bayi yang baru lahir,
anak-anak maupun oranng dewasa.

4.Acne Rosacea

7
Adalah jenis jerawat yang paling dan sangat sulit disembuhkan. Bentuknya sangat
mengerikan karena biasanya menyebar ke seluruh wajah bahkan tubuh. Penyakit ini
adalah gabuangan dari jerawat dan rosacea.

3.ETIOLOGI.

Etiologi dari penyakit ini belum jelas, berbagai penyelidikan yang lebih medium untuk
mengetahui penyebabnya yang pasti masih banyak dilakukan, beberapa faktor yang disangka
menjadi penyebab timbulnya acne vulgaris adalah :

a. Faktor genetik herediter.


Faktor ras, dimana orang kulit berwarna lebih jarang terkena daripada orang kulit putih.
b. Faktor iklim/musim .dimana pada daerah beriklim tropis lebih banyak karena sinar UV,
temperatur dan kelembaban udara mempengaruhi aktivitas kelenjar sebasea.
c. Faktor makanan, namun masih diperdebatkan.
d. Stress emosional.
e. Hormonal
Kadar hormon androgen pada kulit pasien ternyata lebih tinggi daripada kadar
orang normal.Yang disangka mempunyai peran pada proses keratinitis sel epidermis,
komposisi sebum-sebum permeabelitas saluran pilosebasea.
Infeksi bakteri corybacreium acnes,staphylococcus albus / pytyrosporum ovale
mempengaruhi banyak terbentuknya lipase yang penting dalam pembentukkan komedo.
Keaktivan kelenjar sebasea sendiri menentukan timbulnya penyakit, kebanyakan pada
orang dengan kulit berminyak.

4. Tanda dan Gejala

Erupsi pada kulit ditempat predileksi yaitu muka, bahu,punggung bagian atas, leher, dada
dan lengan bagian atas,dapat disertai rasa gatal.Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula,
nodus atau kista. Isi komedo ialah sebum yang kental dan padat sedang isi kista adalah pus dan
darah.

5. Patofisiologi.

Dipengaruhi oleh banyak faktor dan kadang-kadang masih kontroversial, asam lemak
bebas masih terbentuk dari trigliserida dalam sebum sehingga kekentalan sebum bertambah dan

8
menimbulkan sumbatan saluran pilosebasea serta reaksi radang disekitarnya {komedogenik}.
Pembentukkan pus, nodus, dan kista terjadi sesudahnya.

6. Pengobatan

a) Topikal :
Bahan-bahan iritasi, misalnya resorsinol 3%, asam salisilat 3-5%, asam vit. A 0,05%.
Anti bakteri, misal : tetrasiklin 1%, eritromisin 1%, peroksida benzoil 2,5%.
Lain-lain : sulfur 4-20%, kortikosteroid,  etil laktat 10% dalam gliserin 5-10% dan
etanol 80%.
b) . Sistemik :
Anti bakteri : tetrasiklin, minosiklin, kotrimoksasol, lingkomisin, klindamisin.
Hormon : estrogen, anti androgen, kortikosteroid {  intolesi }.Retinol dan vitamin A.
Lain-lain : anti inflamasi non steroid { ibuprofen }, dapson.
Perawatan kebersihan kulit dan diet bagi yang memerlukan dapat dianjurkan.

WOC

9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas klien
meliputi nama,umur alamat,pekerjaan.
2. Riwayat keperawatan
3. Pemeriksaan fisik (jika perlu)
4. Riwayat psikososial
Pasien seringkali merasa ketakutan, khawatir jerawatnya tidak dapat sembuh.
Biasanya pasien cemas sehingga perawat perlu mengkaji perubahan-perubahan
kehidupan khususnya hubungannya dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.

B. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan inflamasi lesi acne.

2. Ansietas berhubungan dengan lesi acne.

3. Gangguan integritas kulit yang ditandai dengan adanya papula eritematosa, pustule, dan
kista inflamatorik.

10
4. Risiko infeksi berhubungan dengan infeksi bakteri kulit.

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor pemicu dan perawatan acne.

C. Intervensi

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan inflamasi lesi akne.

 Dorong klien untuk menyatakan perasaan tentang penyakitnya pertahankan


pendekatan positif, hindari ekspresi menghina atau reaksi berubah mendadak.

 Bersikap realitis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan kesehatan.

2. Ansietas berhubungan dengan lesi akne.

 Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

 Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan


perasaan atau

3. Gangguan integritas kulit yang ditandai dengan adanya papula eritematosa, pustule, dan
kista inflamatorik.

 Pada klien bahwa pengobatan biasanya memerlukan waktu 4-6 minggu atau lebih.

 Dorong klien untuk menghindari semua bentuk friksi (menggaruk, mengutik –ngutik
dengan tangan, dll) anjurkan klien untuk menghindari krim kulit apap

4. Risiko infeksi berhubungan dengan infeksi bakteri kulit.

 Tekankan klien untuk tidak memijat jerawat atau mengotak-ngatiknya.

 Pertahankan personal hygiene, terutama pada area tangan

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor pemicu dan perawatan akne.

11
 Tekankan pada klien bahwa masalah yang dihadapinya tidak berhubungan dengan
ketidakbersihan, kesalahan makan, aktivitas seksual, ataupun kesalahan konsep
lainnya yang sering dijumpai.

 Informasikan mengenai obat-obat oral serta topical beserta efek sampingnya yang
potensial.

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan
produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel
rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah muka, dada, punggung dan
tubuh bagian atas lengan. Jerawat digolongkan ringan bila bentuknya masih komedo dengan
jumlah lesi kurang dari 30. Apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125 maka dinamakan jerawat
sedang (papule). Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan
oleh perubahan hormone pada remaja.

12
Etiologi dari penyakit ini belum jelas,beberapa faktor yang disangka menjadi penyebab
timbulnya acne adalah factor genetik,stress,hormonal.Tanda jerawat antara lain terdapat
komedo, papul, pustula,nodus atau kista.

2. Saran

Untuk menghindari timbulnya jerawat cucilah selalu wajah anda pagi dan malam dengan
pembersih mengandung salicylic-acid atau AHA/BHA untuk mengelupas sel2 kulit mati. Atau
scrub kulit wajah minimal seminggu sekali. Bawalah selalu kertas penyerap minyak untuk
menyerap kelebihan minyak di wajah. Gunakan juga masker untuk kulit berminyak seminggu
sekali.

DAFTAR PUSTAKA

http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2010/08/askep-acne-vulgaris.html
http://www.asuhan-keperawatan.co.cc/2010/01/askep-acne-jerawat.html

http://hilangkanjerawat.blogspot.com/2008/03/jenis-jenis-jerawat-mana-yang.html

Carpenito, Lynda Juall, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta.
Bagian Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, 1983, Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi III,
FKUI, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai