Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2018/2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................1
1. Pengertian Jerawat........................................................................................1
2. Patofisiologi..................................................................................................1
3. Etiologi..........................................................................................................1
4. Patogenesis....................................................................................................1
5. Jenis-jenis Jerawat.........................................................................................1
6. Gejala Klinis.................................................................................................1
7. Penatalaksanaan............................................................................................1
8. Pengobatan Jerawat.......................................................................................1
BAB III....................................................................................................................1
A. Kesimpulan...................................................................................................1
B. Saran..............................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1
1
BAB I
A. Latar Belakang
Jerawat merupakan masalah kulit yang banyak dialami oleh banyak orang
baik laki-laki maupun perempuan. Jerawat dapat timbul kapanpun dengan
berbagai penyebab. Untuk itu perlu banyak diperhatikan kebersihan kulit dan
kesehatan makanan untuk mengurangi penyebab jerawat. Jerawat itu sendiri
memiliki berbagai jenis dan bentuk. Dari berbagai penelitian disebutkan juga
bahwa jerawat banyak timbul pada usia produktif. Menurut Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas Indonesia/RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo-Jakarta pada waktu remaja jerawat adalah salah satu problem.
Di Indonesia sekitar 95-100% laki-laki maupun 83-85% perempuan usia 16-
17 tahun menderita jerawat. Prevalensi jerawat pada perempuan dewasa
sekitar 12% dan pada laki-laki dewasa 3%. Dalam suatu penelitian lain
didapatkan bahwa jerawat merupakan masalah kulit sampai melewati masa
remaja dengan prevalensi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada
rentang usia 20 tahun atau lebih (Sudharmono, 2009).
B. Rumusan masalah
1. Apa itu jerawat ?
2. Apa saja jenis-jenis jerawat?
3. Apa penyebab jerawat ?
4. Bagaimana pathogenesis jerawat pada kulit ?
5. Bagaimana gejala dan tanda-tanda jerawat ?
6. Bagaimana sasaran dan apa strategi mengatasi jerawat?
7. Apa saja obat jerawat ?
2
C. Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk mengetehaui apa itu jerawat,
jenis jerawat, penyebab dan mekanisme terbentuknya jetawat, gejala yang
ditimbulkan, cara pengobatan, pencegahan dan obat apa saja yang dapat
digunakan untuk mengatasi jerawat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Jerawat
2. Patofisiologi
Selama usia kanak –kanak, kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada
hakekatnya tidak berfungsi, kelenjar ini berada dibawah kendali endokrin,
khususnya hormon - hormon androgen. Dalam usia pubertas, hormon
androgen menstimulasi kelenjar sebasea dan menyebabkan kelenjar tersebut
4
membesar serta mensekresikan suatu minyak alami ,yaitu sebum yang
merembas naik hingga puncak folikel rambut dan mengalir keluar pada
permukaan kulit. Pada remaja yang berjerawat, stimulasi androgen akan
meningkatkan daya responsive kelenjar sebasea sehingga akne terjadi ketika
duktus pilosebaseus tersumbat oleh tumpukan sebum. Bahan bertumpuk ini
akan membentuk komedo.
3. Etiologi
Faktor Genetik
Jenis Kulit
5
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tipe kulit berminyak atau
seborrhoic memiliki risiko lebih tinggi menderita jerawat (acne vulgaris)
dibandingkan tipe kulit normal ataupun kering.
Gaya Hidup
Beberapa faktor menyangkut gaya hidup dilaporkan berhubungan dengan
timbulnya jerawat (acne vulgaris). Kebanyakan faktor ini masih
kontroversial, dengan hasil studi yang berlawanan satu sama lain. Faktor
gaya hidup yang diduga berhubungan dengan timbulnya jerawat
diantaranya adalah merokok, konsumsi makanan tertentu, berat badan,
stres, olahraga, dan kecukupan tidur. Beberapa makanan yang dikaitkan
dengan timbulnya jerawat adalah makanan pedas, coklat, makanan manis,
produk susu, dan telur. Namun, banyak pula studi yang menyangkal
keterlibatan makanan dalam proses timbulnya jerawat.
Kosmetika
4. Patogenesis
Jerawat terbentuk ketika kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif, sehingga
menyebabkan pori kulit tersumbat oleh timbunan lemak. Keberadaan keringat,
debu, dan kotoran lain akan menyebabkan timbunan lemak menjadi kehitaman
yang lebih dikenal dengan komedo. Komedo yang disertai dengan infeksi
bakteri akan menimbulkan peradangan yang dikenal dengan jerawat. Dimana
ukurannya bervariasi mulai dari kecil hingga besar serta berwarna merah,
kadang bernanah serta menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, jerawat juga dapat
dipengaruhi oleh hormon-hormon androgenic seperti testosterone yang
6
mengakibatkan pembesaran kelenjar sebasea yang akhirnya meningkatkan
produksi sebum. Pada penderita acne dijumpai 3 mikroorganisme flora normal
yaitu: Cropionic bacterium acnes, biapypocomusyabidermis.
Mekanisme pasti dari Acne Vulgaris belum diketahui secara jelas tetapi
ada empat faktor penyebab utama, yakni peningkatan produksi sebum,
penandukan (hypercornification) berlebihan pada kanal ductus pilosebaseous,
pertumbuhan bakteri (colonization) di ductus pilosebaseous, dan produksi
mediator-mediator yang menginduksi proses inflamasi (Tahir, 2010).
7
Androgen, Testosteron
Meningkat
Obstruksi
FNS 2012
5. Jenis-jenis Jerawat
A. Whitehead
Kulit yang berminyak, baik karena pelembap kulit atau karena cuaca
yang lembap.
8
Paparan bahan kimia, seperti isopropyl myristate, propylene glycol,
dan beberapa pewarna komestik.
Pecahnya folikel rambut, misalnya akibat memencet jerawat, mencuci
muka secara berlebihan, peeling menggunakan bahan kimia, atau
terapi laser.
Merokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komedo putih lebih
sering terjadi pada orang yang merokok dibandingkan mereka yang
tidak.
Beberapa produk makanan, terutama yang mengandung susu serta
kadar gula dan lemak yang tinggi.
B. Blackhead
Komedo hitam adalah benjolan kecil warna hitam yang muncul di kulit
akibat tersumbatnya folikel rambut. Komedo hitam atau yang dikenal juga
dengan blackhead merupakan cikal bakal jerawat jika dibiarkan begitu saja di
kulit. Hidung umumnya menjadi tempat favorit komedo bersarang. Selain di
wajah, masalah kulit ini juga kerap muncul di punggung, dada, leher, lengan,
dan bahu. Komedo hitam juga sering kali disebut sebagai jerawat ringan.
Namun, blackhead tidak menimbulkan rasa sakit atau kemerahan di kulit
seperti jerawat.
Tanda utama komedo adalah munculnya benjolan kecil dan gelap yang
muncul pada permukaan kulit. Biasanya masalah kulit yang satu ini membuat
9
tekstur kulit terangkat tetapi cenderung lebih datar dari jerawat. Oleh karena
itu, permukaan kulit yang ditumbuhi komedo biasanya cenderung lebih kasar
dibandingkan dengan area sekitarnya. Tak seperti jerawat, komedo biasanya
tidak meradang atau terasa sakit.
C. Jerawat Hormonal
Hormon Androgen
10
Hormon Estrogen
D. Pustula
11
serangga beracun. Tanda dan gejala jerawat bernanah dapat beragam dan
mungkin berbeda-beda pada setiap orang.
Jika disentuh, kulit akan terasa lembut dan kadang terasa sakit
Muncul di area wajah, leher, dada, bahu, area kemaluan, ketiak, atau kulit
dekat garis rambut.
E. Papula
12
Munculnya jerawat papula bisa disebabkan karena berbagai faktor yang
memengaruhi kondisi kulit. Namun, penyebab umum jerawat papula adalah
sebagai berikut:
Keturunan
Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang diketahui dapat memicu
timbulnya jerawat, seperti menjalani pengobatan (terapi hormon,
kortikosteroid, atau anti-kejang), penggunaan kosmetik yang menyumbat pori-
pori, pola perawatan dan kebersihan kulit, serta pengaruh lingkungan (polusi
dan kelembapan tinggi).
Jerawat papula dapat timbul bersamaan dalam lokasi yang berdekatan. Hal
ini dapat membuatnya tampak seperti ruam kulit. Misalnya akibat dermatitis
kontak, cacar air, eksim, atau infeksi jamur.
6. Gejala Klinis
Pada dasarnya acne memiliki gejala yang cukup umum yaitu benjolan
kecil (papul) yang muncul diatas kulit. Benjolan tersebut biasanya berwarna
merah atau kuning karna mengandung nanah. Selain itu, ada beberapa tanda
lainnya dari jerawat, seperti sensasi panas/terbakar akibat adanya peradangan
dan timbulnya rasa gatal. Selain itu juga ada juga gejala khas jerawat berupa
komedo. Komedo mengandung sumbatan sebum
13
Komedo hitam adalah bintik berwarna hitam yang muncul dipermukaan
kulit. Bintik hitam tersebut bukan berasal dari kotoran, namun karena terpapar
dengan oksigen diudara. Sedangkan komedo putih terletak dibawah
permukaan kulit, dan memiliki tekstur yang lebih keras.
Selain komedo hitam dan komedo putih, ada pula bentuk jerawat yang
dipengaruhi oleh peradangan, diantarnya:
14
mencuci wajah agar terhindar dari minyak berlebihan yang menyebabkan
timbulnya jerawat.
Penyebab yang pasti dari akne vulgaris ini belum diketahui dengan
jelas tetapi banyak factor yang berpengaruh yaitu:
a. Sebun merupakan factor utama penyebab timbulnya akne. Akne yang
keras selalu disertai pengeluara sebore yang banyak.
b. Bakteri mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah
Corynebacterium acnes, staphylococcus epidermis.
c. Herediter berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit (kelenjar
sebasea). Bila orang tua mempunyai parut bekas acne ke mungkinan
besar anak akan menderita acne.
d. Hormone, hormone androgen memegang peranan yang penting karena
kelenjar palit sangat sensitive terhadap hormone ini. Hormone ini
berasal dari kelenjar adrenalin yang menyebabkan kelenjar palit
bertambah besae dan produksi sebum meningkat.
e. Iklim, akne bertambah hebat pada musim dingin sebaliknya
kebanyakan membaik pada musim panas.
f. Psikis pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat
menyebabkan eksaserbasi acne.
g. Kosmetika, pemakaian bahan kosmetik tertentu, secara terus menerus
dapat menyebabkan acne ringan.
7. Penatalaksanaan
- pengkonsumsi pil KB
15
-orang dengan kulit berminyak
16
Gunakan sabun yang lembut dan tidak mengiritasi kulit.
Gunakan sabun antibakteri untuk daerah punggung dan bilas
hingga bersih.
Ganti seprai dan sarung bantal secara teratur.
Ganti dan cuci pakaian dan handuk secara rutin.
Cuci rambut secara teratur.
Bilas sisa sabun dan sampo hingga benar-benar bersih.
8. Pengobatan Jerawat
Benzoyl peroxide
Selain membuat kulit kering, beberapa efek samping yang timbul dari
penggunaan obat ini adalah gatal, sensasi terbakar pada kulit, serta kulit
menjadi kemerahan dan mengelupas. Efek samping tersebut akan hilang
dengan sendirinya setelah pasien selesai menjalani pengobatan.
17
Untuk menghilangkan jerawat, benzoyl peroxide dapat digunakan selama 6
minggu. Namun, beberapa penderita dapat disarankan untuk terus
menggunakan obat ini dengan frekuensi yang lebih jarang, untuk mencegah
jerawat kembali muncul.
Retinoid topical
Gunakan retinoid topikal sesuai dosis, dan lindungi kulit dari paparan sinar
matahari berlebihan. Tidak disarankan digunakan oleh wanita hamil, karena
obat ini berisiko menyebabkan cacat lahir bagi janin yang dikandungnya.
Antibiotik topical
18
Asam azelaic
Sedangkan untuk obat jerawat yang dibeli dengan resep dokter antara lain :
Tablet antibiotic
Terapi hormone
19
Terapi hormon bisa berdampak positif pada wanita berjerawat, terutama bila
jerawat muncul selama masa menstruasi, atau jika terkait dengan gangguan
hormon seperti PCOS. Dokter akan menyarankan untuk konsumsi pil
KB kombinasi. Umumnya jerawat akan hilang meski butuh waktu hingga 1
tahun.
Antiandrogen
Isotretinoin
20
Kulit kering, retak, dan mengalami peradangan, terutama di bibir dan
sekitar lubang hidung.
Pada kasus yang jarang terjadi, isotretinoin juga dapat menimbulkan efek
samping berupa hepatitis (radang hati), pankreatitis (radang pankreas), dan
penyakit ginjal. Untuk mencegah efek samping tersebut, dokter akan
menyarankan pasien untuk menjalani tes darah sebelum dan selama menjalani
pengobatan dengan obat ini.
21
Chemical peels. Pada prosedur ini, kulit yang berjerawat akan dikelupas
agar tumbuh lapisan kulit baru. Pada prosesnya, peeling melibatkan bahan
kimia seperti asam salisilat, asam glikolat, atau asam retinoat.
Gunakan pembersih wajah ringan dan air hangat untuk membersihkan area
kulit yang berjerawat, dua kali dalam sehari. Untuk pasien yang
mengalami jerawat di kulit kepala, lakukan keramas setiap hari.
Pada sebagian orang, sinar matahari bisa memperburuk jerawat. Ada pula
obat jerawat yang malah membuat jerawat memburuk bila terkena sinar
matahari. Untuk mencegahnya, gunakan pelembab dan tabir surya
yang noncomedogenic atau tidak mengandung minyak.
22
Hindari kontak kulit dengan ponsel, helm atau ransel terlalu sering.
Tekanan atau gesekan pada kulit bisa menimbulkan jerawat.
9. Pencegahan Jerawat
Meski jerawat sulit dicegah, beberapa langkah di bawah ini bisa dilakukan
untuk meminimalkan kemunculannya:
Cuci muka dua kali sehari dengan pembersih wajah bebas minyak.
23
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
A. Kesimpulan
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25