Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH JERAWAT

DISUSUN OLEH:

Kelompok 3

1. ELIA GUSHARTATI 1404038


2. NABILA ARWENI PUTRI 1804138
3. MELLANI 1804164
4. ALIFFIASTA DANI PUTRI 1804167
5. LISA AUGUSTI WINATA 1804168
6. IRIENE IMANDA 1804183

DOSEN PEMBIMBING : Hj. Diana Agustin, S. Si, M. M, Apt

MATA KULIAH : KOSMETIK DAN ALKES

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA


YAYASAN PERINTIS
PADANG
2019
i
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………..1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………..2
1.3 TUJUAN ………………………………………………………………..2
BAB 2
PEMBAHASAN……………………..………….………………………….3
A. ETIOLOGI …………………………………………..……….………..3
B. GEJALA KLINIS…………………………………………...…………5
C. PATOGENESIS ………………………...…………………………….7
D. PENATALAKSANAAN ……………………………………………..10
JURNAL INTERNATIONAL Flower Bracts of Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza) for Skin Care: Anti-Acne and Whitening Agents………..…16
E. RESUME JURNAL…………………………………………………....17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..………….19

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jerawat adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang
umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Prevalensi
tertinggi yaitu pada umur 16-17 tahun, dimana pada wanita berkisar 83-
85% dan pada pria berkisar 95-100%. Dari survei di kawasan Asia
Tenggara, terdapat 40-80% kasus jerawat, sedangkan di Indonesia, catatan
kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia, menunjukkan terdapat
60% penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007. Minor
acne adalah suatu bentuk acne ringan yang dialami oleh 85% remaja,
gangguan ini masih dianggap proses fisiologis, 15% remaja menderita
mayor acne yang cukup hebat sehingga mendorong mereka untuk berobat
ke dokter. Dalam masa remaja maka fisik anak akan menjadi dewasa.
Seringkali penyimpangan-penyimpangan daripada bentuk badan wanita
atau laki-laki menunjukkan kegusaran batin mendalam karena pada masa
ini perhatian remaja sangan besar tehadap penanmpilan dirinya. Maka
remaja sendiri merupakan salah satu penilaian yang penting tehadap
badannya sendiri sebagai rangsang sosial. Bila ia mengerti bahwa
badannya tadi memenuhi persyaratannya, maka hal ini berakibat positif
terhadap penilaian dirinya. Bila ada penyimpanganpenyimpangan
timbullah masalah-masalah yang berhubungan dengan penilaian diri dan
sikap sosialnya. Walaupun akne tidak mengancam kehidupan, namun akne
dapat menyebabkan konsekuensi psikologis yang berat dan menimbulkan
efek negatif pada kualitas hidup penderita, untuk itu penanganan yang baik
perlu dilakukan bukan hanya untuk tujuan kosmetik. Dari prevalensi
jerawat di atas dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar
masyarakat khususnya remaja pernah menderita jerawat. Jerawat sendiri,
selain dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara fisik baik dikarenakan
nyeri akibat jerawat dan purulent discharge. Selain menimbulkan bekas di
wajah, efek utama jerawat adalah pada jiwa seseorang, seperti dampak
1
psikologis dan menurunnya kualitas hidup.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara mengobati masalah jerawat dengan menggunakan obat
herbal atau kosmetik herbal?

1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui tanaman yang bisa dijadikan sebagai obat herbal
jerawat.
- Agar mengetahui apa penyebab timbul nya jerawat.
- Bagaimana cara mengobati jerawat menggunakan kosmetik herbal.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. ETIOLOGI
Jerawat (acne vulgaris) adalah suatu penyakit inflamasi kronis dari unit
pilosebaceous yang utamanya muncul pada usia remaja. Sebagian besar
kasus jerawat/acne menunjukkan gambaran lesi pleomorfik yang terdiri
dari komedo, papula, pustula, dan nodul dengan luas serta keparahan yang
bervariasi. Meskipun perjalanan penyakit jerawat/acne dapat sembuh
dengan sendirinya, namun dapat memberikan gejala sisa berupa bintik atau
bercak dan jaringan parut hipertrofi.
Akne vulgaris atau biasa yang dkenal dengan Jerawat adalah masalah kulit
yang terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut
tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati mati. Meski jerawat dapat
dialami oleh siapa saja, namun sebagian besar kasus jerawat terjadi dimasa
puber, yaitu pada remaja berusia 10-13 tahun, dan semakin buruk pada
orang dengan orang kulit berminyak. Jerawat pada remaja umumnya akan
hilang sendiri pada awal usia 20 tahun.namun pada sebagian kasus, masih
ada yang mengalami masalah jerawat hingga usia 20 tahun terutama
wanita.
Masalah Jerawat adalah penyakit kulit kronis akibat abnormalitas produksi
sebum pada kelenjar sebasea yang muncul pada saat kelenjar minyak pada
kulit terlalu aktif. Jerawat dapat terjadi pada usia muda atau tua dengan
persentase kejadian pada wanita sebanyak 27% dan 34% pada pria.
Etiologi jerawat (acne vulgaris) diketahui melibatkan kombinasi dari
empat factor yaitu hiperproliferasi folikular epidermal dengan penyumbata
n folikel, produksi sebum berlebih, aktivitas bakteri Propionibacterium
Acne, dan peradangan.
Selain dari itu, jerawat juga dipengaruhi oleh etiologi genetik dan
lingkungan seperti polusi, gaya hidup, dan kebiasaan.

3
Faktor Risiko
Faktor risiko jerawat (acne vulgaris) diantaranya adalah faktor genetik,
usia, jenis kulit, gaya hidup, dan penggunaan kosmetika.
 Faktor Genetik
Jerawat (acne vulgaris) ditemukan lebih sering pada individu yang
memiliki riwayat keluarga yang sama. Peningkatan risiko menderita
jerawat pada individu dengan riwayat keluarga adalah 1.7 kali lipat
dibandingkan individu yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan acne.
Selain itu, dilaporkan juga bahwa semakin banyak jumlah keluarga dengan
riwayat acne, maka semakin tinggi kemungkinan menderita penyakit ini.
 Usia
Telah banyak studi yang melaporkan bahwa usia berkaitan dengan risiko
terjadinya jerawat (acne vulgaris). Diketahui bahwa usia remaja memiliki
prevalensi lebih tinggi menderita penyakit ini, dengan tingkat keparahan
lebih tinggi pada remaja usia ≤ 16 tahun dibandingkan usia ≥17 tahun.
 Jenis Kulit
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tipe kulit berminyak atau
seborrhoic memiliki risiko lebih tinggi menderita jerawat (acne vulgaris)
dibandingkan tipe kulit normal ataupun kering.
 Gaya Hidup
Beberapa faktor menyangkut gaya hidup dilaporkan berhubungan dengan
timbulnya jerawat (acne vulgaris). Kebanyakan faktor ini masih
kontroversial, dengan hasil studi yang berlawanan satu sama lain. Faktor
gaya hidup yang diduga berhubungan dengan timbulnya jerawat
diantaranya adalah merokok, konsumsi makanan tertentu, berat badan,
stres, olahraga, dan kecukupan tidur.
Beberapa makanan yang dikaitkan dengan timbulnya jerawat adalah
makanan pedas, coklat, makanan manis, produk susu, dan telur. Namun,
banyak pula studi yang menyangkal keterlibatan makanan dalam proses
timbulnya jerawat.

4
 Kosmetika

Penggunaan kosmetik yang mengandung zat-zat komedogenik dikatakan


meningkatkan risiko timbulnya jerawat (acne vulgaris). Keterlibatan
kosmetik dalam menyebabkan acne inilah yang kemudian memunculkan
istilah ‘acne socmetica’. Sebuah studi kasus kontrol melaporkan bahwa
penggunaan kosmetik meningkatkan risiko timbulnya jerawat hingga 5
kali lipat.

B. GEJALA KLINIS
Pada dasarnya acne memiliki gejala yang cukup umum yaitu benjolan
kecil (papul) yang muncul diatas kulit. Benjolan tersebut biasanya
berwarna merah atau kuning karna mengandung nanah. Selain itu, ada
beberapa tanda lainnya dari jerawat, seperti sensasi panas/terbakar akibat
adanya peradangan dan timbulnya rasa gatal. Selain itu juga ada juga
gejala khas jerawat berupa komedo. Komedo mengandung sumbatan
sebum
Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada
beberapa bagian tubuh seperti wajah, leher, punggung dan dada. Gejala
nya adalah munculnya bintik (komedo) yang berwarna hitam atau putih.
Komedo hitam adalah bintik berwarna hitam yang muncul dipermukaan
kulit. Bintik hitam tersebut bukan berasal dari kotoran, namun karena
terpapar dengan oksigen diudara. Sedangkan komedo putih terletak
dibawah permukaan kulit, dan memiliki tekstur yang lebih keras.
Selain komedo hitam dan komedo putih, ada pula bentuk jerawat yang
dipengaruhi oleh peradangan, diantarnya:
- Pastula benjolan kecil yang diujungnya terdapat nanah.
- Papula benjolan kecil kemerahan yang biasanya menyakitkan,
- Nodul benjolan keras yang terbentuk dibawah permukaan kulit, dan
kadang terasa menyakitkan.
- Kista benjolan besar berisi nanah yang terasa menyakitkan, sama
seperti nodul, kista juga terbentuk dibawah permukaan kulit.
5
Diagnosis acne vulgaris dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa
perjalanan penyakit dan juga melihat gambaran klinis, namun pemeriksaan
laboratorium untuk melihat kadar androgen dan juga kultur dari lesi kulit
dapat dilakukan dalam beberapa keadaan tertentu.
Anamnesis: pada anamnesis pasien dengan jerawat keluhan utama
baisanya adalah bintil merah apada wajah atau punggung yang disertai
gejala local seperti rasa nyeri dan kemerahan, sedangkan gejala sistemik
hamper tidak pernah ada. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien
adalah adanya bekas jerawat berupa cekungan pada kulit sehingga kulit
terlihat tidak rata.
Proses terjadinya jerawat, tahap awalnya terjadi sumbatan pada folikel
rambut atau pori-pori, sehingga terjadi penumpukan minyak dalam kulit,
ketika itu terjadi, koloni bakteri jerawat akan tumbuh dan berkembang,
kemudian dapat menyebabkan terbentuknya komedo putih dan komedo
hitam. Keseluruhan proses tersebut akan menyebabkan peradangan,
sehingga menimbulkan jerawat. Dengan menjaga kebersihan wajah seperti
mencuci wajah agar terhindar dari minyak berlebihan yang menyebabkan
timbulnya jerawat.
Penyebab yang pasti dari akne vulgaris ini belum diketahui dengan jelas
tetapi banyak factor yang berpengaruh yaitu:
1. Sebun merupakan factor utama penyebab timbulnya akne. Akne yang
keras selalu disertai pengeluara sebore yang banyak.
2. Bakteri mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah
Corynebacterium acnes, staphylococcus epidermis.
3. Herediter berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit (kelenjar
sebasea). Bila orang tua mempunyai parut bekas acne ke mungkinan
besar anak akan menderita acne.
4. Hormone, hormone androgen memegang peranan yang penting karena
kelenjar palit sangat sensitive terhadap hormone ini. Hormone ini
berasal dari kelenjar adrenalin yang menyebabkan kelenjar palit
bertambah besae dan produksi sebum meningkat.
6
5. Iklim, akne bertambah hebat pada musim dingin sebaliknya
kebanyakan membaik pada musim panas.
6. Psikis pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat
menyebabkan eksaserbasi acne.
7. Kosmetika, pemakaian bahan kosmetik tertentu, secara terus menerus
dapat menyebabkan acne ringan.

C. PATOGENESIS
Jerawat terbentuk ketika kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif, sehingga
menyebabkan pori kulit tersumbat oleh timbunan lemak. Keberadaan
keringat, debu, dan kotoran lain akan menyebabkan timbunan lemak
menjadi kehitaman yang lebih dikenal dengan komedo. Komedo yang
disertai dengan infeksi bakteri akan menimbulkan peradangan yang
dikenal dengan jerawat. Dimana ukurannya bervariasi mulai dari kecil
hingga besar serta berwarna merah, kadang bernanah serta menimbulkan
rasa nyeri. Selain itu, jerawat juga dapat dipengaruhi oleh hormone-
hormon androgenic seperti testosterone yang mengakibatkan pembesaran
kelenjar sebasea yang akhirnya meningkatkan produksi sebum. Pada
penderita acne dijumpai 3 mikroorganisme flora normal yaitu: Cropionic
bacterium acnes, biapypocomusyabidermis.
Pathogenesis acne dipengaruhi 4 faktor utama:
- Peningkatan ekskresi sebum : hormone androgen yang yang
meningkat pada masa permulaan pubertas dapat menyebabkan
pembesaran kelenjar dan peningkatan aktivitas kelenjar sebasea
sehingga produksi sebum meningkat.
- Penyumbatan saluran pilosebasea : penyumbatan disini disebabkan
oleh karena bentuk anatomi kelenjar sebasea yang mempunyai saluran
keluar yang lebih kecil sehingga terdapat tahapan pengeluaran sebum
yang mudah terjadi penyumbatan. Selain itu, kerarinin disini lebih sulit
terlepas sehingga saling melekat satu sama lain yang mempermudah
terjadinya penyumbatan.
7
- Perubahan komposisi lemak permukaan kulit : sebum mengandung
trigliserida, sduaren dan ester malam. Bila sebum mengalir keluar
melalui saluran pilosebasea, trigliserida dihidrolisis oleh enzim lipase
yang dihasilkan oleh propionis bakteri menjadi asam lemak bebas.
Sguaten dan asam lemak bebas yang meningkat pada penderita acne
ini bersifat komedogenik sehingga menanmbah keratinisasi dalam
saluran pilosebasea.

Berdasarkan berbagai hasil penelitian terbaru, patogenesis jerawat dapat


dikategorikan oleh beberapa faktor penyebab sebagai berikut:
Pelepasan mediator inflamasi ke dalam kulit
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jeremy et al. ditemukan
gambaran inflamasi pada kulit pasien acne namun dengan folikel yang
normal, hal ini membuktikan bahwa patogenesis jerawat tidak selalu
dimulai dengan hiperproliferasi folikular atau hiperkeratinisasi dan
komedogenesis.
Pada pasien acne terdapat proses peradangan subklinis, hal ini
menunjukkan bahwa acne bukanlah sebuah proses inflamasi sekunder
yang disebabkan oleh Propionibacterium Acnes melainkan sebuah proses
inflamasi primer. Sitokin yang diproduksi oleh sel T CD4 + dan makrofag
mengaktifkan sel-sel endotel lokal untuk mengatur mediator inflamasi
seperti vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1), intercellular
adhesion molecule-1 (ICAM-1), dan human leukocyte antigen (HLA)–
DR pada pembuluh – pembuluh darah di sekitar folikel pilosebaceous.
Hiperkeratinisasi Folikular 
Secara normal, material keratin tersusun secara longgar. Pada level
ultrastruktural , terdapat banyak granula lamellar dan sedikit granula
keratohyalin.  Perubahan awal pada pembentukan komedo dilihat pada
bagian bawah dari infundibulum folikular. Materi keratin menjadi lebih
tebal, granula lameral menjadi lebih sedikit, granula keratohyalin
bertambah, dan beberapa sel yang mengandung material amorf, yang

8
kemungkinannya adalah lemak, dihasilkan selama proses keratinisasi.
Hiperkeratinisasi folikular dihubungkan dengan defisiensi asam linoleat,
produksi interleukin-1 di dalam folikerl, dan efek androgen pada
keratinisasi folikular.
Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa dengan penambahan 1mg/mL
interleukin-1 (IL)-1a ke dalam segmen infrainfundibular menyebabkan
hiperkornifikasi yang serupa dengan yang terlihat pada komedo.  Peneliti
menyimpulkan bahwa perubahan pada sekresi atau komposisi sebum dapat
menstimulasi produksi interleukin-1 oleh keratinosit folikular, dimana
nantinya dapat menyebabkan komedogenesis.
Efek Androgen Pada Keratinisasi Folikular
Peningkatan androgen dapat menyebabkan hiperproliferasi kelenjar
sebasea dan peningkatan produksi sebum.  Produksi androgen biasa
meningkat pada masa pubertas.
Propionibacterium Acnes
Propionibacterium Acnes merupakan flora normal kulit yang bersifat
anaerob.  Organisme ini menghasilkan lipase folikular yang memecah
asam lemak bebas dari lipid kulit.  Asam lemak ini dapat mengakibatkan
inflamasi jaringan ketika berhubungan dengan sistem imun dan
mendukung terjadinya jerawat.  Memproduksi enzim ekstraselular seperti
protease dan hyaluronidase yang dapat berperan penting dalam proses
inflamasi.  Mengeluarkan faktor kemotatik, dimana aktivitas kemotatik
ditemukan pada komedo.
Propionibacterium Acnes terbagi menjadi tiga tipe: tipe I (IA dan IB), tipe
II, tipe III.  Dimana tipe IA diketahui sangat berhubungan dengan kejadian
jerawat namun tipe IB tidak berkaitan dengan acne. 
Produksi Sebum
Hubungan antara tingginya sekresi sebum dengan kejadian acne didukung
oleh setidaknya tiga bukti berikut :

9
1. Jerawat tidak terdapat pada anak kecil dengan rentang usia 2 sampai 6
tahun, dimana sekresi sebum sangat rendah
2. Rata-rata sekresi sebum lebih tinggi pada orang yang memiliki jerawat
dibandingkan dengan orang dengan kulit yang normal
3. Terapi yang mengurangi produksi sebum (seperti estrogen atau 13-cis-
retinoic acid) memperbaiki acne.
D. PENATALAKSAAN
Penatalaksanaan jerawat (acne vulgaris) meliputi regimen topikal dan
sistemik. Penatalaksanaan harus pula memikirkan segi estetika selain dari
kuratif. Penatalaksanaan jerawat harus diarahkan untuk mengatasi berbagai
patogenesis dari timbulnya jerawat tersebut. Klasifikasi tingkat keparahan
acne juga dapat membantu dalam 8menentukan perawatan yang paling
tepat.
Potensi anti jerawat adalah ditentukan oleh antioksidan, anti-bakteri
terhadap Propionibacterium acnes dan aktivitas penghambatan lipase, saat
memutihkan ditentukan oleh penghambatan tirosinase.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak MeOH adalah yang paling kuat sebagai
antioksidan dan ekstrak EtOAc adalah yang paling ampuh sebagai
inhibitor tirosinase dan lipase. α-curcumene bertanggung jawab untuk
menghambat aktivitas lipase. . Banyak penelitian telah dilakukan pada
komponen aktif dari temulawak rimpang untuk aktivitas antioksidan,
antilipidemia, antibakteri, dan antijamurnya.

Manfaat Temulawak Sebagai Obat Jerawat Dan Untuk Menghilangk-
an Jerawat
Temulawak (Curcuma xanthorriza) merupakan antiseptic alami
yang baik digunakan untuk pengobatan jerawat. Temulawak
membersihkan kulit dari bakteri penyebab jerawat, dan juga bermanfaat
untuk menghaluskan kulit. Menghilanghkan jerawat dengan temulawak
memang merupakan salah satu dari banyak cara mengobati jerawat.

10
Namun aromanya yang menyengat menjadikan orang enggan
menggunakannya.
Kandungan dalam temulawak banyak sekali kandungan nya yang
bermanfaat bagi tubuh manusia. Beberapa kandungan zat gizi yang
terkandung dalam temulawak antara lain protein, lemak, karbohidrat,
kalium, serta zat minyak yang disebut zat minyak atsiri. Minyak ini
mengandung kamfer, xanthorrizol, phelandren, sineal dan tumerol.
Minyak yang tekandung dalam temulawak juga dapat dimanfaatkan
sebagai obat luar untuk memperhalus dan mencerahkan wajah.
Manfaat Temulawak
Manfaat temulawak untuk kesehatan memang sudah tidak perlu
diragunkan lagi, tetapi tentunya berbeda dengan manfaat temulawak untuk
kecantikan. Masih banyak orang yang belum mengetahui berbagai macam
manfaat temulawak untuk wajah.
1. Membantu mengatasi jerawat
.Manfaat temulawak untuk wajah yang pertama adalah untuk
mengatasi jerawat. Temulawak dipercaya memiliki efek antiinflamasi
untuk membantu meredakan peradangan jerawat dan membuat jerawat
menjadi lebih cepat kering.
2. Menghaluskan wajah
Manfaat temulawak untuk wajah yang kedua adalah menghaluskan
wajah.Wajah yang kasar umumnya disebabkan oleh wajah yang
kering. Wajah yang kasar bukan hanya terlihat kurang menarik, tetapi
juga membuat kita lebih sulit untuk mengaplikasikan make up.
Perawatan wajah menggunakan masker temulawak secara rutin
dipercaya dapat memelihara kulit sehingga kulit pun akan menjadi
lebih halus. Wajah pun menjadi lebih segar dan make up akan telihat
lebih menyatu dengan wajah.
3. Kulit menjadi lebih cerah
Manfaat temulawak untuk wajah selanjutnya adalah dapat
mencerahkan kulit. Temulawak memiki khasiat untuk membantu
11
mengangkat sel-sel kulit mati di wajah. Penumpukan sel kulit mati di
wajah memang merupakan salah satu penyebab dari kulit yang kusam
dan gelap. Exfoliating wajah secara rutin untuk mengangkat sel kulit
mati sangatlah penting untuk mengemablikan kecarahan kulit.
Temulawak dapat membantu proses exfoliating tersebut dan
mewujudkan kulit cerah yang Anda impikan.
4. Mengencangkan kulit
Mengencangkan kulit bisa dilakukan dengan cara alami yaitu
menggunakan temulawak. Penggunaan temulawak secara rutin
dipercaya dapat mengahasilkan kulit yang lebih kencang. Kandungan
antioksidan dalam temulawak memiliki peran dalam proses mambantu
mengencangkan kulit.
5. Menyamarkan noda hitam
Paparan sinar matahari dan radikal bebas, bekas jerawat, dan gejala
penuaan bisa memicu timbulnya noda hitam pada wajah. Jika
dibiarkan, noda hitam bisa semakin banyak jumlahnya.
Cara menyamarkan noda hitam bisa dilakukan dengan menggunakan
masker secara rutin. Salah satu masker alami yang bisa Anda gunakan
untuk membantu menyamarkan noda hitam adalah masker temulawak.
6. Melembapkan kulit
Kulit kering lebih rentan terhadap iritasi jika dibandingkan dengan
kulit berminyak. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa menjaga
kelembapan kulit menjadi sangat penting. Kulit yang lembap dan
terhidrasi dengan baik adalah salah satu ciri kulit sehat.
7. Mencegah terjadinya penuaan dini
Khasiat temulawak untuk wajah yang banyak dipercaya selanjutnya
adalah dapat mencegah penuaan dini. Perawatan anti-aging merupakan
hal yang penting dilakukan, bahkan ketika baru memasuki usia 20-an.
Terdapat berbagai macam pilihan perawatan anti-aging, tapi jika
menginginkan yang paling aman, maka sebaiknya pilihlah perawatan
secara alami. Anda bisa memilih temulawak sebagai salah satu perawa-
12
tan anti-aging.
8. Menyamarkan bekas luka di wajah
Bekas luka di kulit adalah hal yang mengganggu, terutama jika
letaknya di bagian wajah. Khasiat temulawak untuk wajah lainnya
adalah dapat membantu menyamarkan bekas luka di wajah. Manfaat
temulawak untuk wajah yang satu ini tentunya baru akan menunjukkan
hasil jika dilakukan secara rutin dan konsisten.
9. Mengecilkan pori-pori
Pori-pori yang besar bisa menjadi masalah yang serius untuk sebagian
orang. Selain sulit untuk ditutupi dengan make up, pori-pori yang besar
juga membuat wajah rentan terhadap jerawat. Temulawak bisa menjadi
salah satu solusi untuk masalah tersebut karena temulawak dipercaya
dapat membantu mengecilkan pori-pori.
10. Antioksidan bagi kulit
Sebagai antioksidan alami, temulawak dapat membantu memelihara
kesehatan kulit dan mencegah berbagai masalah kulit akibat radikal
bebas yang mungkin menyerang Anda.

Cara Menggunakan Temulawak


Manfaat temulawak untuk wajah bisa didapatkan dengan dua cara
yaitu dengan konsumsi sari temulawak atau dengan menggunakan
masker temulawak. Pilihlah temulawak bubuk untuk dijadikan masker
agar penggunaannya lebih mudah.
Anda juga bisa mencampurkan bahan lainnnya seperti madu, minyak
zaitun, hinga lemon untuk bahan masker. Pemilihan bahan campuran
bisa disesuakan dengan kebutuhan kulit Anda. Lakukanlah perawatan
secara rutin agar lebih efektif. Perawatan wajah menggunakan bahan
alami merupakan perawatan jangka panjang yang hasilnya tidak dapat
dirasakan secara instan. Maka dari itu, dibutuhkan kesabaran dan
ketelatenan dalam menjalaninya.

13
Setiap perawatan juga mungkin memiliki efek yang berbeda pada
setiap orang. Jika perawatan menggunakan temulawak memberikan
efek positif pada wajah Anda, maka Anda bisa melanjutkannya.
Apabila yang muncul justru efek negatif, itu tandanya terdapat
ketidakcocokan Antara kulit Anda dan temulawak, sehingga lebih
baik mencari jenis perawatan lainnya.

Cara mengolah temulawak menjadi masker penghilang jerawat.

Bahan-bahan yang diperlukan

 Temulawak dengan besar lebih kurang 2 cm


 Air bersih
Caranya, Bersihkan temulawak dengan cara dicuci bersih. Kemudian
kupaslah kulit temulawak, lalu parut dan campurkan dengan kurang
lebih 2 (Sdm) air. Aduk sampai merata. Masker siap digunakan.
Cara pemakaian
Oleskan masker secara merata di seluruh wajah. Lebih baik digunakan
sebelum tidur. Diamkan kurang lebih 15 s/d 20 menit. Lalu bilas
kembali wajah sampai bersih. Namun masker ini jangan sampai
dibawa tidur. Karena hal ini dapat menyumbat pori-pori dan
menghalangi sirkulasi udara pada wajah anda.

Mengolah Temulawak menjadi bedak dingin anti inflamasi

Bila anda memiliki jenis jerawat yang meradang dan menimbulkan


kemerahan pada kulit wajah anda. Ada baiknya anda juga
meramu/membuat bedak dari bahan temulawak ini. Bedak temulawak
lawak ini bisa anda buat dengan beberapa bahan campuran yang
sangat baik dipakai baik bagi anda yang memiliki jenis kulit kering
ataupun kulit berminyak. Berberapa bahan yang harus anda siapkan:

14
 Temulawak dengan besar lebih kurang 2 cm
 Beras
 Minyak zaitun.

Caranya, cuci dan bersihkan temulawak kemudian kupas kulitnya


hingga bersih. Kemudian haluskan. Bisa dengan parut atau bisa juga
diblender. Langkah selanjutnya Buatlah beras menjadi tepung beras.
Kemudian Temulawak yang telah halus tadi campurkan dengan
tepung beras (lebih kurang 3 sdm). Aduk sampai merata. Setelah itu
campurkan lagi dengan minyak zaitun (1 sdm). Lalu aduk lagi sampai
merata. Bagi anda yang memiliki jenis kulit berminyak bisa juga
ditambahkan 1 (sdm) perasan jeruk nipis. Buatlah berbentuk bola-bola
kecil lalu keringkan dibawah sinar matahari.

Cara Pemakaian
Larutkan bedak dingin yang berbentuk bola-bola kecil tersebut dengan
air secukupnya. Oleskan kebagian wajah secara merata. Untuk
pengobatan Gunakan bedak dingin selama kurang lebih 3 atau 4 jam
agar bahan alami yang terkandung dalam bedak dapat diresap dan
memperbaiki sel-sel kulit. Untuk mendapatkan hasil maksimal.
Gunakan bedak ini 3 sampai 4 kali dalam seminggu. Untuk perawatan,
gunakan bedak minimal 1 kali dalam seminggu.

15
JURNAL

Flower Bracts of Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) for


Skin Care: Anti-Acne and Whitening Agents

16
E. RESUME JURNAL
1. Latar Belakang
a. Alasan penelitian
Temulawak memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai
produk perawatan kulit, terutama untuk pengobatan jerawat.
b. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi perawatan kulit
bract flower temulawak serta pengobatan jerawat dari temulawak.
2. Hasil Dan Pembahasan
Pada penelitian ini, potensi anti-jerawat ditentukan oleh antioksidan
menggunakan metode difenilpikril hidrazil (DPPH), antibakteri terhadap P
ropionibacterium acnes dan aktivitas penghambatan lipase P. acnes ,
sementara potensi pemutih ditentukan oleh penghambatan tyrosinase
(monophenolase dan diphenolase). Jerawat (acne vulgaris) sering kali
menjadi masalah bagi remaja dan dewasa, jerawat tidak hanya dialami
oleh wanita saja, namun jerawat juga dialami oleh pria. Mungkin jerawat
bukan tergolong penyakit yang serius dan parah, tetapi dengan adanya
jerawat, apalagi diwajah menjadi masalah bagi seseorang yang mengalami
nya. Karna adanya jerawat tersebut mengurangi rasa percaya diri dan
terasa sakit. Salah satu penyebab umum timbulnya jerawat adalah factor
makanan, factor masa pubertas, akibat minyak yang berlebihan pada
wajah, akibat adanya kotoran seperti debu pada wajah, penggunaan
kosmetik yang kurang cocok terhadap kulit, gaya hidup kita yang kurang
baik, jenis kulit dan usia, itu merupakan penyebab timbulnya jerawat
secara umum pada sesorang yang mengalaminya. Gejala timbulnya
jerawat yaitu munculnya benjolan kecil berwarna merah atau kuning
(karna mengandung nanah) di atas permukaan kulit. Jerawat tidak hanya
tumbuh di wajah saja, namun jerawat juga sering kali tumbuh di
punggung, leher dan dada. Dengan kita sering menjaga kebersihan wajah,
seperti mencuci wajah agar terhindar dari minyak berlebihan yang
menyebabkan timbulnya jerawat. Jika jerawat sudah timbulnya, akan
17
terasa sakit atau nyeri. Dengan demikian, ada tanaman yang bisa dijadikan
sebagai obat herbal atau alami untuk jerawat, tentu saja banyak tanaman-
tanaman yang bisa untuk mengobati jerawat, salah satu nya adalah
tanaman temulawak (Curcuma xanthorriza). Temulawak ini bisa disebut
sebagai anti jerawat, karna temulawak merupakan anti oksidan, anti
bakteri dan anti inflamasi yang bisa untuk membantu meredakan
peradangan jerawat dan membuat jerawat menjadi lebih cepat kering..
Temulawak juga merupakan antiseptic alami yang bisa membersihkan
kulit dari bakteri serta menghaluskan kulit. Beberapa kandungan zat gizi
yang terkandung dalam temulawak antara lain protein, lemak, karbohidrat,
kalium, serta zat minyak yang disebut zat minyak atsiri. Minyak ini
mengandung kamfer, xanthorrizol, phelandren, sineal dan tumerol.
Minyak yang tekandung dalam temulawak juga dapat dimanfaatkan
sebagai obat luar untuk memperhalus dan mencerahkan wajah. Minyak
dari temulawak tentu juga bisa digunakan untuk menghaluskan kulit dan
mengencang kulit.
Adapun cara praktis yang bisa kita gunakan untuk mengolah temulawak
sebagai obat jerawat, yaitu kita jadikan temulawak sebagai masker dan
bedak dingin.
Oleh karena itu, temulawak memiliki potensi yang baik untuk
dikembangkan sebagai produk perawatan kulit, dan ekstrak yang paling
kuat untuk aktivitas antioksidan.

18
DAFTAR ISI
https://bangacin.com/menghilangkan-jerawat-dengan-temulawak/

https://doktersehat.com/manfaat-temulawak-untuk-wajah/

https://www.alomedika.com/penyakit/dermatovenereologi/jerawat

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25848/Chapter%20I.pdf?
sequence=5

19

Anda mungkin juga menyukai