FARMASI KOMUNITAS
Kelompok :3
Kelas :D
A. Pengertian
Jerawat adalah gangguan pada kulit yang berkaitan dengan produksi minyak
(sebum) berlebih dan biasanya disertai peradangan pada kulit yang ditandai dengan
beragam jenis jerawat seperti komedo tertutup (white head), komedo terbuka (black
head), bintil (papula atau nodula) atau bintil bernanah pada permukaan kulit berwarna
kemerahan dan berlemak yang disebut seborrhea (Plewig et al, 2012).
Acne vulgaris merupakan masalah kulit yang paling umum. Kondisi ini karena
gangguan pada folikel rambut dan kelenjar sebasea (Harper dan Fulton, 2007). Ada
empat proses yang berhubungan dengan timbulnya jerawat ini yakni produksi sebum
yang meningkat, peluruhan dari keratinosit, pertumbuhan bakteri dan peradangan. Saat
masa pubertas stimulasi androgen meningkat terutama testosteron dimana
metabolismenya dapat menstimulasi aktivitas kelenjar sebaseus yang menyebabkan
produksi sebum meningkat. Saat hiperkeratinisasi, maka keratin yang meluruh akan
bercampur dengan sebum sehingga terjadi penyumbatan pada folikel, sehingga folikel
akan membesar dimana hal ini sangat menguntungkan untuk bakteri penyebab jerawat
yaitu Propionibacterium acnes. Lalu lesi dari awal jerawat muncul sebagai komedo
(open comedos) lalu terjadi peradangan menyebabkan bentuk tersebut menjadi closed
comedos (Billman, 2009). Salah satu bahan aktif yang efektif untuk anti jerawat adalah
asam salisilat dan tea tree oil yang juga mempunyai sedikit efek samping (NCCAM,
2011).
Warning yang terdapat pada obat asam salisilat dan solusi untuk mengatasi hal
tersebut!
Asam salisilat merupakan suatu komedolitik karena sifatnya yang lipofilik dan
karena penyebab utama jerawat adalah mikrokomedo, sangatlah jelas untuk memulai
terapi jerawat dengan menggunakan senyawa yang bersifat komedolitik. Komedolitik
meningkatkan deskuamasi dan mempercepat terjadinya inflamasi, melalui pelarutan
lapisan intraseluler yang juga memiliki sel epithel (Swanepoel, 2005).
Asam salisilat sangat iritatif, pemakaian dengan kadar tinggi dalam sediaan
kosmetik dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan tubuh, mulai dari dampak yang
ringan hingga berat. Pengetahuan dan informasi akan bahayanya kandungan asam
salisilat yang terkandung dalam produk krim tidak sepenuhnya diketahui oleh
masyarakat luas, karena itu perlu adanya publikasi mengenai pengujian kadar asam
salisilat untuk melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan asam salisilat dengan
konsetrasi tinggi dalam kosmetik. BPOM telah menetapkan kadar maksimun yang
diizinkan terkandung dalam produk kosmetik siap pakai pada produk krim tidak boleh
lebih dari 2 % (Feladita dkk., 2019).
Penambahan asam salisilat yang berlebihan efek yang dihasilkan akan memberikan
wajah yang bebas dari jerawat secara cepat namun kondisi wajah akan terkikis yang
akan membuat masalah kulit wajah lainnya seperti peradangan kulit, memerah, panas,
ruam dan dermatitis (Sulistyaningum dkk., 2012).
Hal yang perlu diperhatikan
Bedak untuk kulit memang relatif aman untuk digunakan, namun tidak semua orang
diperbolehkan untuk menggunakan bedak ini. Penggunaan Salicyl talk tidak
diperbolehkan dalam beberapa kondisi seperti berikut ini :
1. Memiliki hipersensitivitas terhadap asam salisilat.
2. Memiliki hipersensitivitas terhadap talk.
3. Memiliki kondisi kulit sensitif.
4. Memiliki kondisi kulit kering.
5. Terdapat infeksi dan luka terbuka pada kulit.
6. Komposisi sediaan topical ini terdiri dari 2% asam salisilat dan 98% talk. Dosis
yang disarankan untuk penggunaan bedak jerawat adalah 1-2 kali per hari. Jangan
menggunakan bedak ini secara berlebihan dan melebihi dosis yang disarankan tanpa
berkonsultasi ke dokter maupun apoteker (Tranggono, 2007).
Interaksi Obat
Sediaan topical ini digunakan sebagai obat luar, sebaiknya perhatikan penggunaan
obat topikal lainnya pada kulit. Jika sedang menggunakan obat lain, tanyakan pada
dokter tentang penggunaan bedak ini untuk menghindari interaksi obat (Rambe,
2015).
Agar penggunaannya tetap aman, berikut adalah beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian dan peringatan dalam penggunaan bedak ini :
1. Bedak ini tidak untuk digunakan pada anak usia di bawah 3 tahun.
2. Hati-hati penggunaan bedak ini bersamaan dengan produk pembersih kulit,
produk skin care, atau obat topikal yang dapat membuat kulit kering.
3. Hati-hati penggunaan bedak ini dekat dengan area sensitif seperti mata, hidung,
mulut, membran mukosa, dan area genital.
4. Hati-hati penggunaan bedak ini pada penderita diabetes, gangguan ginjal, dan
gangguan hati.
5. Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil. Asam salisilat masuk ke dalam
kategori C untuk ibu hamil yang artinya hanya boleh digunakan jika
manfaatnya lebih besar dari efek samping yang mungkin ditimbulkan.
6. Penggunaan obat ini untuk jangka panjang tidak disarankan (Rambe, 2015).