Di Susun Oleh:
NAFSIA BASIR
(1620313338)
NASYRAH MUSABAR
(1620313339)
NENITRI WAHYUNI
(1620313340)
NIA OKTAVIANI
(1620313341)
NORHALIFAH
(1620313342)
I.
Pendahuluan
Swamedikasi adalah Pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan
atau menenangkan diri bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau
nyata. Pengobatan diri sendiri sering disebut dalam konteks orang mengobati diri
sendiri, untuk meringankan penderitaan mereka sendiri atau sakit. Dasar hukumnya
permekes No.919/MENKES/PER/X/1993, secara sederhana swamedikasi adalah
upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu. Namun bukan berarti asal mengobati, justru pasien
harus mencari informasi obat yang sesuai dengan penyakitnya dan apoteker-lah yang
bisa berperan di sini. Apoteker bisa memberikan informasi obat yang objektif dan
rasional. Swamedikasi boleh dilakukan untuk kondisi penyakit yang ringan, umum
dan tidak akut. Setidaknya ada lima komponen informasi yang yang diperlukan untuk
swamedikasi yang tepat menggunakan obat modern, yaitu pengetahuan tentang
kandungan aktif obat (isinya apa?), indikasi (untuk mengobati apa?), dosage
(seberapa banyak? seberapa sering?), effek samping, dan kontra indikasi (siapa/
kondisi apa yang tidak boleh minum obat itu?).
Kriteria obat yang digunakan
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat
diserahkan tanpa resep:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di
bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada
3.
kelanjutan penyakit.
Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan
memiliki
rasio
khasiat
keamanan
yang
dapat
luas
Berubahnya peraturan tentang obat atau farmasi
Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
Pengaruh informasi atau iklan
Kemudahan mendapatkan obat
Mahalnya biaya kesehatan
Dampak positifnya :
Pencegahan maupun pengobatan yang lebih dini
Biaya yang lebih terjangkau dan cepat
Dampak negatifnya :
Pengobatan yg kurang rasional
Aturan pemakaiannya, perlu diperhatikan :
Bagaimana cara memakainya
Berapa jumlah yang digunakan sekali pakai
Berapa kali sehari
Berapa lama pemakaiannya
Waktu pemakaian
Manfaat swamedikasi
Swamedikasi bermanfaat dalam pengobatan penyakit atau nyeri ringan, hanya jika
dilakukan dengan benar dan rasional, berdasarkan pengetahuan yang cukup tentang
obat yang digunakan dan kemampuan nengenali penyakit atau gejala yang timbul.
Swamedikasi secara serampangan bukan hanya suatu pemborosan, namun juga
II.
berbahaya.
Kasus
Seorang gadis berumur 18 tahun datang ke apotek, dengan keluhan jerawat
batu, kulit memerah, sakit ketika disentuh, kulit berminyak dan terdapat banyak
komedo. Sebagai seorang apoteker obat apa yang harus diberikan kepada gadis
III.
tersebut?
Pembahasan
1. Pengertian jerawat
Jerawat adalah kondisi kulit yang tidak normal disebabkan oleh
gangguan produksi dari kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi
kelenjar minyak ini akan menyebabkan penyumbatan pada saluran folikel
rambut dan pada pori-pori kulit. Jerawat akan menyebabkan peradangan
dimana kulit akan membengkak dan menjadi kemerah-merahan.
Jerawat atau yang dikenal dengan bahasa medis acne vulgaris
merupakan penyakit yang terjadi akibat terganggunya aliran sebum oleh benda
asing (sering dinamakan komedo) sehingga terbentuk pimple yang diikuti
infeksi ringan. Jerawat biasanya terjadi di wajah, yaitu di dahi, pipi, dan
hidung. Selain itu, jerawat juga terjadi di dada dan punggung. Pangkal
penyakit ini adalah adanya sebum yang banyak diproduksi. Jerawat biasanya
muncul pada saat pubertas atau dewasa muda pada saat kelenjar tersebut mulai
aktif. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan munculnya jerawat pada
wajah seperti disebabkan karena penumpukan lemak yang disertai radang,
keturunan, ras, makanan berlemak dan infeksi kuman yang membentuk
kantong kecil dan kista. Yang tidak bisa dihindari adalah aktifitas hormon
yang mendorong produksi minyak lebih dari biasanya sehingga memicu
timbulnya jerawat.
2. Gejala dan tanda jerawat
Gejala dari jerawat sendiri bisa bermacam-macam tergantung dari
tingkat keparahan jerawat yang dialami. Akan tetapi, beberapa gejala dan
tanda yang umumnya sering dirasakan yaitu benjolan kecil yang berwarna
kemerahan, kulit yang berminyak dengan bintik-bintik hitam dan putih
(komedo) dan atau disertai peradangan, jerawat berbentuk kista dan bila pecah
akan mengeluarkan nanah maupun darah, teras gatal serta terasa sakit apabila
ditekan.
3. Faktor-faktor yang menpengaruhi timbulnya jerawat
Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya jerawat pada
wajah, yaitu :
biasanya
4. Jenis-jenis jerawat
Jenis- jenis jerawat berdasarkan tingkat berat ringannya penyakit menurut
terbagi menjadi 3 skala, yaitu
Ringan
berlangsung lambat.
Sedang
meliputi: papule, pustule dan nodule. Papel terjadi ketika dinding folikel rambut
mengalami kerusakan atau pecah sehingga sel darah putih keluar dan terjadi
inflamasi di lapisan dalam kulit. Papel berbentuk benjolan-benjolan lunak
kemerahaan di kulit tanpa memiliki kepal. Pustule terjadi beberapa hari kemudian
ketika sel darah putih keluar ke permukaan kulit. Pustel berbentuk benjolan merah
dengan titik putih atau kuning di tengahnya yang mengandung sel darah
putih.Nodule, Bila folikel pecah di dasarnya maka terjadi benjolan radang yang
besar yang sakit bila disentuh. Nodus biasanya terjadi akibat rangsang peradangan
mengandung beberapa saluran sinus atau fistel yang menghubungkan sinus dengan
permukaan kulit. Penyembuhan jerawat ini memakan waktu berbulan-bulan,
bahkan tahun dan dapat kambuh lagi bila mengalami proses inflamasi. Sinus harus
ditangani dengan pembedahan.
5. Cara pencegahan dan penanganan jerawat
Sebelum jerawat muncul di wajah ada baikknya kita melakukan beberapa
treatment agar wajah kita tetap bersih, mulus serta bebas dari yang namanya
jerawat. Berikut beberapa rekomendasi atau terapi non-farmakolgi yang dapat
diberikan agar kita dapat mencegah menculnya jerawat yaitu:
Cuci muka dengan air hangat 2 kali sehari dan sedikit mungkin dengan sabun
lembut guna menghilangkan lemak yang berlebihan dari permukaan kulit.
Kemudian dikeringkan dengan hati-hati, tetapi jangan digosok untuk
menghindari iritasi.
Jangan memijat jerawat atau menggaruknya dengan jari karena hal ini
seringkali dapat merusak kulit dengan terjadinya infeksi, yang bisa meradang
dan meninggalkan bekas.
Efek baik dari diet seperti makanan berlemak untuk menghindari timbulnya
jerawat
SIPROTERON ASETAT
Indikasi:
Pengobatan hormonal untuk jerawat berat pada wanita yang sukar disembuhkan
dengan terapi antibakteri yang panjang, hirsutisme sedang sampai berat
Dosis:
sekali sehari 2 mg selama 21 hari dimulai pada hari pertama siklus menstruasi dan
ulangi setelah interval 7 hari, umumnya untuk beberapa bulan; hentikan jika jerawat
atau hirsutisme telah hilang (pemberian kembali dapat dilakukan jika terjadi
kekambuhan)
Asam azelaic (Azelex)
Memiliki aktivitas antibakteri komedolitik, antiinflamasi, dan digunakan untuk
peradangan jerawat ringan sampai sedang tetapi khasiat terbatas dibandingkan dengan
terapi lain. Merupakan sebuah alternatif untuk retinoid topikal untuk terapi
pemeliharaan.
Asam azelaic tersedia dalam krim 20% dan gel 15%, dengan pemakaian dua kali
sehari (pagi dan sore) pada kulit kering dan bersih. Kebanyakan pasien mengalami
perbaikan dalam waktu 4 minggu, tetapi pengobatan dapat dilanjutkan selama
beberapa bulan jika perlu
Adapalene
Adapalene merupakan retinoid generasi ketiga dengan fungsi sebagai komedolitik,
keratolitik, dan antiinflamasi.
Indikasi: akne vulgaris topikal, menormalkan diferensiasi sel epitel folikular,
sehingga mengurangi pembentukan komedo.
Sediaan : Cream: 0.1%, Gel: 0.1%
Dosis: oleskan pada area kulit yang terkena, satu kali sehari pada waktu malam
sebelum tidur dan setelah dicuci/dibersihkan
Tazarotene
Tazarotene (Tazorac) merupakan asetilenik retinoid yang dikonversi menjadi bentuk
aktifnya, asam tazarotenik setelah diaplikasikan secara topikal. Tazarotene memiliki
ikatan selektif terhadap RARs dan dapat merubah ekspresi gen yang berperan dalam
proliferasi sel, diferensasi sel, serta inflamasi. Tarazarotene digunakan pada acne
Antibiotik Makrolida
Antibiotik makrolida (eritromisin, azitromisin, dan klindamisin) menunjukkan
efek antiinflamasi pada pasien acne. Eritromisin dapat digunakan pada pasien
Benzoilperoksida (Benzolac)
Adalah zat keratolitik yang juga berdaya bakteriostatis terhadap kuman
jerawat. Benzoilperoksida (Benzolac) berupa krim atau gel 5% yang dioleskan
pada jerawat 2 kali sehari dalam kondisi kulit bersih. Untuk efek yang lebih
baik dapat diganti dengan krim 10%. Efek samping berupa terjadinya iritasi
kulit dengan gejala kemerahan, kulit berserpih dan gatal. Bila satu atau lebih
efek ini muncul, pengobatan sebaiknya dilanjutkan dengan sediaan yang
kadarnya lebih rendah, atau dihentikan sama sekali dan berkonsultasi pada
dokter. Selama pengobatan dengan gel sebaiknya menghindari sinar matahari.
Tidak boleh digunakan pada kulit yang rusak dan wanita hamil dapat
menggunakannya dengan aman.
Asam salisilat
Asam salisilat berkhasiat sebagai fungistatik, bakteriostatik, dan keratolitik.
Asam salisilat berupa lotion atau krim (10%) yang dioleskan 2 kali sehari.
Efek samping berupa iritasi, rasa terbakar, dan gatal-gatal.
dapat
kulit usahakan untuk tetap rileks. Stres diketahui merupakan salah satu
8. Penyelesaian Kasus
Pada kasus ini diketahui bahwa pasien memiliki tipe kulit berminyak. Tipe
kulit berminyak ini pasti sangatlah mengganggu. Hal ini disebabkan jika
wajah memproduksi minyak yang berlebih akan membuat banyak kotoran
atau polusi menjadi melekat diwajah. Selain itu wajah akan rentan sekali
terkena jerawat karena menumpuknya minyak dan menyumbat pori - pori
wajah sehingga timbulah jerawat. Pada wajah pasien juga terdapat banyak
komedo.
Sebagai apoteker terapi yang diberikan pada pasien ini adalah sebagai berikut:
Terapi farmakologi : Salap Medi-Klin TR (Klindamisin fosfat 1,2 %,
tretionin 0,025%) untuk mengobati acne yang disertai lesi yang disertai
inlflamasi. Cara pemakaian : membersihkan wajah terlebih dahulu,
keringkan dan oleskan tipis pada daerah yang berjerawat 1 x sehari
IV.
Dialog
P
: pasien
TTK : tenaga teknik kesehatan
A
: apoteker
(Pagi hari seorang remaja datang ke apotik N Farma dengan keluhan jerawat, kulit
memerah, sakit ketika disentuh, kulit berminyak dan terdapat banyak komedo).
TTK : Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?
P
: Iya...Gini mba, muka saya tuh berjerawat, kulit memerah, sakit ketika
disentuh, kulit berminyak dan terdapat banyak komedo. Kira-kira
TTK
P
A
A
P
A
P
A
P
A
P
A
P
A
P
A
P
sudah jelas??
: Sudah jelas mba terima kasih.
: Coba ulangi cara pakainya gimana??
: Sebelumnya wajah dibersihkan dengan sabun wajah lalu dikeringkan
selanjutnya salap dioleskan tipis ke wajah yang ada jerawatnya satu kali
P
A
P
A
DAFTAR PUSTAKA
Amor,
Rich.
Panduan
Lengkap
Jerawat.Authorized
www.richamorindonesiafacebook.com/richamorindonesia.
Distributor
Diakses
Online,
tanggal
19
september 2013.
Anonim, 2012, Info POM; Regulasi tentang Klaim Gizi dan Klaim Kesehatan pada Produk
Pangan; Seri Swamedikasi 1 Obat Jerawat, Biro Hukum dan Humas Badan POM RI,
Jakarta.
Anonim, 2007, ISO Indonesia, Volume 43, PT. Isfi Penerbitan, Jakarta.
Dipiro, JT, Talbert, RL, Yee, GC, Matzke, GR, Wells, BG, dan Posey, LM, 2008,
Farmakoterapi Pendekatan patofisiologi, edisi 7 th, McGrawHill, New York.
Mutschler E., Dinamika Obat, Edisi V, diterjemahkan oleh M.B. Widianto & A.S. Ranti,
Penerbit ITB, Bandung, 1991.